Kamis, 28 November 2013

Surat Cinta dari Sahabat Dakwah



Bismillahirahmanirahim..

Duhai adikku ningsi yang lembut hatinya,
Jika ada yang bertanya padamu tentang arti persaudaraan, dan kau menjawabnya dengan segala suka cita atas hari-hari yang selalu kita lalui bersama, maka jawaban itu belum ada apa-apanyaa.
Jika ada yang bertanya padamu tentang arti persaudaraan, dan kau menjawabnya bahwa persaudaraan itu terjalin karena selalu berbagi cerita, maka jawaban itu belum ada apa-apanyaa.

Duhai adikku ningsi yang lembut hatinya,
Persaudaraan itu bukan hanya karena sekedar selalu bersama dalam menikmati hari-hari,  bukan hanya sekedar mengulurkan tangan dengan lembut ketika dibutuhkan, bukan hanya sekedar tertawa riang atau mencurahkan hati dan perasaan pada apa yang sedang dirasakan. Bukan, bukan hanya sekedari tu.
Tapi ada yang lebih agung dari itu semua,yaitu ketika persaudaraan terjalin karena adanya satu misi dan tujuan yang sama, yaitu menggapai Ridho Allah.Mereka yang bersaudara di jalan Allah, akan saling melengkapi dan menguatkan untuk menjalani tantangan yang penuh terjal dan duri untuk mencapai tujuan mereka.Satu hati, satu rasa, satu cita, dan satu cinta.Mereka dipertemukan oleh_Nya karena kesamaan tujuan, mereka bermesra dijalan_Nya, mereka bukan hanya memikirkan kebaikan mereka saja, tapi juga kebaikan untuk orang banyak.Persaudaraan mereka terjalin karena cinta_Nya,ikatannya kokoh karena tali iman,   mereka saling menguatkan atas berbagai kelemahan yang mereka miliki. Mereka bersama, selalu bersama dalam meraih cinta_Nya.Niat mereka sama, Tujuan mereka sama, amunisi mereka sama, Allah, Allah, dan Allah..hanya itu. Sehingganya mereka selalu bersama dan  saling menguatkan, dan memang dalam perjalanan panjang untuk mencapai tujuan yang suci dan mulia ini, kita butuh teman untuk saling menguatkan.Yah butuh, karena itulah fitrahnya manusia.

Ah, kakak jadi teringat dengan kisahnya Musa dan Harun. 

Kakak tau, ningsi pasti tau bagaimana ceritanya,
ketika Allah memilih Musa untuk menghadapi Fir’aun yang angkuh, yang kerajaannyal uas, yang kekayaannya melimpahr uah, yang pasukannya banyak dan patuh, yang merasa bahwa ia adalahTuhan dan merasa hidup dan mati rakyatnya berada dibawah kuasanya, tentu tak mudah bagi Musa untuk menghadapi Fir’aun, apalagi kondisinya, Musa adalah orang yang sulit untuk berbicara dan merangkai kata. Maka karena permohonan Musa kepada Allah untuk menjadikans audaranya Harun sebagai pendampingnya yang akan menjadi penguatnya untuk menyampaikan risalah kebenaran, maka Allah SWT mengabulkan keinginan Musa, dan menjadikan Harun sebagai saudara yang saling menguatkan.  Mereka bersama, mereka bermesra di jalan_Nya, mereka saling menguatkan untuk menghancurkan kesombongan dan keangkuhan raja fir’aun, dan berkat izin Allah, akhirnyaaTujuan mereka tercapai, fir’aun tenggelam di laut bersama kesombongan dan keangkuhannyaaa. Itulah cerita Musa dan Harun yang di gambarkan Allah dalam Alquran, cerita para pendahulu kita dalam menyampaikan risalah kebenaran.

Dan kita berdua hari ini,insyaAllah adalah Musa dan Harun-nya akhir zaman.  Yah, kitalah Musa dan harun yang Allah utus untuk membawa dan menyebarkan kebaikan serta ketulusan demi dan untuk orang banyak.  Kita harus yakin dan berhusnuzon kepada Allah SWT seperti itu, meski kapasitas dan kapabilitas kita masih sangatttttttttt jauuuuuh dari Musa dan Harun, tetapi ketika kita yakin bahwa kita akan membawa dan menyebarkan kebaikan untuk diri kita dan orang lain, maka tidak ada alas an untuk menyerah dan kalah, kita harus yakin kepada Allah seyakin Musa dan harun untuk mengalahkan kesombongan dan keangkuhan sang raja sombong yang ada di muka bumi kala itu.

Begitulah adikku ningsi, dijalan ini, kita harus memiliki niat dan azzam yang kuat, kita harus memiliki amunisi yang hebat dengan amalan sehari-harikita,kita harus selalu ikhlas, sabar dan semangat,sehingga kita bisa selalu berkarya dalam kerangka menggapai RidhoNya dan mampu mempersembahkan yang terbaik dihadapan Allah dan Rasulnya, kelak. insyaAllah.

Bersyukur kepada Allah,karena telah memilih ningsi untuk menjadi penguat kakak di jalan ini, dan semoga kakak juga bisa menjadi penguat ningsi dijalan yang Allah cintai ini.Semoga hari-hari yang kital alui, menjadi anak jenjang untuk meraih kesyahidan. Aamiin aamiin aamiin yaRobbal’alamin.

Elsa dan Ningsi..


Ah, nama itusudah menjadi rangkaian kata yang satu, tak asing lagi untuk di dengar. Indah dan mengindahkan.Damai dan mendamaikan, sejuk dan menyejukkan.Sempurna. ^_^

Penuh Doa dan Cinta selalu,
Kakakmu,
Elsa Agustina Al-khalishah

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar