Ibnu Alfian (10), siswa kelas 3 di SDN Mulyorejo 1237, Surabaya, mengayuh sepeda tuanya. Sepanjang perjalanan dari sekolah menuju rumahnya yang ada di kawasan Keputih, ia memungut botol-botol plastik dari tempat sampah, atau yang jatuh berserak di tepi jalan.
Botol-botol itu dimasukkan dalam boks karton air minum mineral dan kantong-kantong plastik besar, yang sudah ia siapkan sejak berangkat dari rumah.
Kata Alfian, ia melakoni ini sejak belum sekolah. "Bantu bapak dan ibu cari botol bekas. Nanti di rumah dibersihkan lalu dijual," katanya.
Ayah Alfian bekerja sebagai kuli bangunan. Sementara ibunya, bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan berjualan donat. Penghasilan mereka yang pas-pasan, memaksa bocah kecil ini berburu botol plastik bekas.
Hasil jualan plastik bekas ini kemudian dipakai untuk membiayai sekolah. Termasuk membeli buku dan alat tulis.
"Saya ingin terus sekolah. Makanya saya bantu ibu dan bapak," kata Alfian penuh semangat.
Matahari perlahan tenggelam. Dan sepeda Alfian mulai bergerak lamban. Dengan cekatan, ia berbelok ke arah Gang Langgar, tempat ia tinggal. Samar-samar terdengar lagu Iwan Fals, "Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu. Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar