Jadikanlah setiap detik adalah kerja ikhlas dengan amal heroik. Setiap detak adalah kerja cerdas dengan karya yang tercetak. Setiap tetes keringat adalah kerja keras sebagai syukur nikmat. Setiap tetes air mata adalah kerja mawas sebagai lautan maghfiroh dan jadikanlah setiap tetesan darah adalah kerja tuntas jihad untuk melaundry dosa. Teruslah bergerak dalam amalan-amalan yang Allah ridho dan membuat-Nya tersenyum akan aktifitas itu. Tidak ada keterlambatan waktu untuk menciptakan momentum pembenahan diri. Perbaikilah apa yang tersisa semoga Allah meperbaiki apa yang telah lewat.
Ada seorang datang kepada ulama untuk bertanya suatu perkara, "Syaikh, saya mau bertanya kepada anda. Ulama menjawab, masalah kecil atau besar ?. Masalah kecil, jawab orang tersebut. Tanyakanlah masalah kecil itu pada orang-orang kecil,"jawab ulama tegas. Hargai diri dengan menghargai potensi. Hargai diri dengan menghargai waktu. Waktumu adalah hidupmu.
Elegan penuh kebarokahan adalah menjaga kebaikan saat sendiri, bersama, dikenali atau tidak. Itulah akhlak atau integritas. Cara kita menghargai orang lain itu menunjukkan cara kita menghargai diri sendiri. Menurut syaikh Ibnul Jauzi, Allah tidak mengkaruniakan kemulian waktu, umur, dan pengetahuan tentang waktu-waktu yang baik, kecuali kepada orang yang benar-benar mendapat taufik untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya.
وما يلقاها إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم
Artinya: Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.(Q.S. Fushshilat: 35)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar