Ini adalah cerita tentang seorang pemuda yang belajar di salah satu universitas. Pada suatu hari, ia mengalami kelelahan dan keletihan luar biasa, yang membuatnya tertidur di salah satu perkulihan. Ketika bangun, ia mendapati dosennya menulis dua buah pertanyaan di akhir sesi kuliah pada papan tulis. Tanpa berfikir panjang langsung ia tulis kembali soal itu, yang dianggapnya sebagai soal latihan yang diberikan oleh sang dosen. Setelah kembali ke rumah, Ia berusaha menyelesaikan soal tersebut -yang menjadi pekerjaan rumag (PR)-akan tetapi ia ak sanggup dan gagal.
Pada hari berukutnya karena di dorong oleh motivasi ini hanyalah PR kok ga bisa!, maka ia berangkat menuju perpustakaan universitas dan memulai mencari referensi-referensi yang bisa membantunya menyelesaikan kedua pertan yaan ini. Ia terus mencari dan berusaha. Sehingga dengan perjuangan, kerja keras yang tak putus-putus, serta keuletan ia berhasil menjawab salah satu pertanyaan yang ditulis dalam empat halaman buku. Pada sesi perkuliahan minggu selanjutnya, dosennya tidak bertanya kepada mahasiswanya tentang PR. Dengan inisiatif mahasiswa ini maju menghadap dan memberitahunya bahwa ia telah menyelesaikan PR yang di tulis di papan tulis minggu kemarin.
Akhirnya, keduanya sama-sama bingung, sampai dosen ini meminta mahasiswanya untuk memperlihatkan PR yang dikatakan itu. Kemudian ia memberikan soal yang sudah diselesakannya dan memberitahunya bahwa ia belum mampu menyelesaikan soal kedua. Dosen pun terperangah sambil mengusap-usap keningnya lalu berkata, " Kedua soal ini bukanlah PR, akan tetapi sekedar contoh saja. Apakah anda tahu ia menjadi contoh untuk apa ?", mahasiswa itu menggeleng dengan lugunya. Dosen pun tertawa," Ia adalah contoh dari formulasi yang rumit yang samapi detik ini belum ada ahli teori di seluruh dunia sekalipun yang mampu menyelesaikannya, dan Anda melakukan itu dengan sempurna".
Bayangkan, apakah kira-kira yang terjadi, jika mahasiswa ini dahulu mendengarkan kata-kata" Ia adalah contoh dari formulasi yang rumit yang samapi detik ini tidak
ada ahli teori di seluruh dunia sekalipun yang mampu menyelesaikannya". Maka yang terinstal adalah " ya udahlah, para pakar aja ga bisa apalagi saya ?". Sedangkan dalam keadaan dimana otak dipaksa untuk menyatakan bahwa ini adalah PR, ada nilai, dan pasti bisa, hasilnya Neuroplastisitas dalam sel-sel otak akan berkontraksi untuk menyusuri gang-gang solusi sampai berhasil karena yang tertanam adalah BISA.
Pemikiran "BISA & MAMPU" ini menguasai dirinya dan membuatnya berusaha keras untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, jika kita menginginkan kepercayaan diri super, mak pemikiran "BISA daa MAMPU" harus menguasai akal kita, yaitu sebuah pemikiran yang memungkinkan kita melakukan hal-hal besar dan mewujudkan kesuksesan-kesuksesan agung.
"Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja"
(Q.S.Ash-Shaaffat:61)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar