Sabtu, 19 September 2015

Menulis lah



Nasihat dan kata-kata kita bernilai tinggi di hadapan Allah bukan ketika banyak yang berdecak kagum dan memujinya. Tapi ketika kalimat-kalimat kita itu mampu membantu orang lain untuki menemukan solusi hidupnya atau menjadikannya lebih baik sebelum membaca. Satu syarat yang mesti ditunaikan yakni jagalah niat menulis ; lillah.

Mengapa Napoleon Bonaparte mengatakan bahwa dirinya lebih merasa takut terhadap satu orang penulis ketimbang seribu orang tentara.. Mungkin kalimat KH.M.Isa Anshary lah jawabannya. “Revolusi-revolusi besar dunia selalu didahului oleh jejak pena seorang pengarang. Pena pengarang mencetus suatu ide dan cita, menjadi bahan pmikiran-pemikiran pedoman berjuang”. Memang kita menulis bukan hanya untuk menerbut karya, tapi lebih untuk menerbitkan cita dan harapan bagi generasi selanjutnya.

Orang berilmu itu derajatnya lebih tinggi, karena tanggung jawab yang dipikulnya lebih berat. Teruslah belajar, teruslah mencari kebenaran, dan teruslah berusaha untuk mengamal ilmu yang kita tahu. Setidaknya kita dapat mengamalkannya dengan menulis sembari berupaya melakukannya sendiri. Tetaplah menulis. kita akan menjadi lebih tenang setelah memuntahkan segala isi kepala menjadi sebuah tulisan. Tulis saja apa yang dirasa. Menulislah dengan hati dan pertajamlah dengan pikiran.

Terkadang kita harus punya jiwa yang merasa diri kita adalah makhluk yang dikirim Tuhan untuk menjadi perantara kemashlahatan bagi lebih banyak insan. Menulis pun mampu membantu kita untuk memainkan peran sebagai sebergunanya insan.

Adakalanya menulis ini meringankan kepenatan dalam otak, dengan menumpahkannya akan memberi ruang yang leluasa pada pikiran. Bisa jadi ada suatu rasa yang sulit untuk di defenisikan dalam ucapan, maka kata-kata setidaknya menjadi penghubung sementara sampai kelu lidah itu hilang. Begitulah..

Adakalanya menulis ini membuat daya ingat lebih baik, sebab apa yang telah dibaca dilukis dalam kanfas tulisan, sehngga gambaran dari apa yang telah dibaca dapat termaknai citranya. Mungkin juga bisa dari ucapan-ucapan bijak yang terlontar oleh siapa, maka untuk mengabadikannya, yah moga-moga bermanfaat, direkam dalam memori dan diputar ulang dalam tulisan. Begitulah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar