Bagi kita yang hari ini sedang
berjuang di jalan mimpi. Kuatkanlah bahu untuk bawaan yang kian memberat.
Terlebih perkokohlah iman agar mampu terus diyakinkan bahwa tak ada perjuangan
yang sia-sia. Dalam perjalanan ini, kita tidak sedang berlomba dengan siapa pun
melainkan kita sedang berkompetisi dengan diri sendiri. Berlomba dengan diri
kita yang kemarin. Sudahkah kita lebih baik, sudahkah lebih banyak belajar,
sudahkah lebih banyak memaknai apa yang telah dilewati. Kita yang telah sampai
di perjalanan hari ini, sudahkah kembali melihat diri, menata ulang hati,
memantapkan kembali tujuan, apakah Tuhan masih tetap yang pertama.
Adakalanya perjalanan ini menyenangkan,
berada di tempat yang sumringah, hati bahagia, serasa dunia ini dipenuhi segala
yang mengindahkan. Namun tak lama setelah itu, tetiba semuanya lenyap tersulap
menjadi suram. Diri merasa menjadi manusia paling menderita sejagad raya.
Pernah kah berada pada kondisi seperti ini? Bisa jadi hati kita masih terlampau
hangat bersama dunia. Hampir-hampir kita dilupakan pada janji Tuhan yang pasti
yang lebih kekal keindahannya. Padahal,begitu banyak buku dibaca, seminar yang diikuti, begitu luas ilmu
dipelajari, namun ujung-ujungnya hanya tersimpan manis di buku catatan,
kemudian hilang entah kemana. Lupa selalu menjadi alasan. Memang manusia itu
pelupa. Tapi sudahlah, mari berpikir positif saja, mungkin Tuhan memang ingin
kita belajar lagi. Belajar bagaimana memperjuangkan mimpi kita.
Mungkin nanti. Cerita perjalanan
kita memperjuangkan mimpi saat ini akan
begitu kita rindukan esok. Akan begitu
ingin diceritakan kembali. Bisa jadi
untuk malaikat-malaikat kecil kita kelak, sebagai pembelajaran bagi mereka. Tentang
cerita sedih maupun cerita bahagia. Tentang bagaimana kita mampu menaklukkan
problematika yang menghantam tanda jeda namun tetap dalam kesabaran. tentang kisah
bahagia yang dibungkus dalam kesyukuran. Semua cerita yang disampaikan selalu dalam
tersenyum. Sebab rasa sakit kemarin sudah hilang dan bahagia lah yang tersisa. Alam telah mewariskan sedemikian rupa kisah eksotik
sebagai kisah perjalanan hidup kita. Semoga sampai menjadi kisah pengantar
tidur anak-anak kita di batas waktu yang
ditetapkan takdir.
Tahu kan, di depan sana jalan
tak selalu mudah. Tak mengapa, kita hanya perlu menyiapkan kekuatan pijakan. Menangislah
jika memang perih terasa, tersenyumlah jika bahagia didapati, Tetaplah jadi
manusia. Karena kita memang rapuh sedang Yang Maha Kuat hanyalah Tuhan. Darinya kita
mengerti lagi bahwa kita akan selalu membutuhkan Tuhan dalam sebagaimana pun
kondisi yang kita alami. Mari kita mantapkan niat untuk terus berjalan. Perkara
niat itu amatlah sakral, hal yang akan dimintai pertanggung jawaban nanti. Tenang
saja, Dia tidak akan diam selagi kita terus bergerak. Suatu saat, kamu akan
menyadari,
pertolongan Tuhan selalu ada di ujung pengharapan. Jadikan do’a sebagai sarana menumpahkan sepenuh hati kita pada Tuhan.
pertolongan Tuhan selalu ada di ujung pengharapan. Jadikan do’a sebagai sarana menumpahkan sepenuh hati kita pada Tuhan.
Nah..Jangan
berhenti ya nanti tidak sampai !
04-09-15 @home Bangko ׀©Ningsi_afj
#remainder, #perjalanan_untuk_sebuah_mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar