Jumat, 04 September 2015

Jangan Berhenti, Nanti tak Sampai



Bagi kita yang hari ini sedang berjuang di jalan mimpi. Kuatkanlah bahu untuk bawaan yang kian memberat. Terlebih perkokohlah iman agar mampu terus diyakinkan bahwa tak ada perjuangan yang sia-sia. Dalam perjalanan ini, kita tidak sedang berlomba dengan siapa pun melainkan kita sedang berkompetisi dengan diri sendiri. Berlomba dengan diri kita yang kemarin. Sudahkah kita lebih baik, sudahkah lebih banyak belajar, sudahkah lebih banyak memaknai apa yang telah dilewati. Kita yang telah sampai di perjalanan hari ini, sudahkah kembali melihat diri, menata ulang hati, memantapkan kembali tujuan, apakah Tuhan masih tetap yang pertama.
Adakalanya perjalanan ini menyenangkan, berada di tempat yang sumringah, hati bahagia, serasa dunia ini dipenuhi segala yang mengindahkan. Namun tak lama setelah itu, tetiba semuanya lenyap tersulap menjadi suram. Diri merasa menjadi manusia paling menderita sejagad raya. Pernah kah berada pada kondisi seperti ini? Bisa jadi hati kita masih terlampau hangat bersama dunia. Hampir-hampir kita dilupakan pada janji Tuhan yang pasti yang lebih kekal keindahannya. Padahal,begitu banyak buku dibaca,  seminar yang diikuti, begitu luas ilmu dipelajari, namun ujung-ujungnya hanya tersimpan manis di buku catatan, kemudian hilang entah kemana. Lupa selalu menjadi alasan. Memang manusia itu pelupa. Tapi sudahlah, mari berpikir positif saja, mungkin Tuhan memang ingin kita belajar lagi. Belajar bagaimana memperjuangkan mimpi kita.
Mungkin nanti. Cerita perjalanan  kita memperjuangkan mimpi saat ini akan begitu  kita rindukan esok. Akan begitu ingin diceritakan kembali.  Bisa jadi untuk malaikat-malaikat kecil kita kelak, sebagai pembelajaran bagi mereka. Tentang cerita sedih maupun cerita bahagia. Tentang bagaimana kita mampu menaklukkan problematika yang menghantam tanda jeda namun tetap dalam kesabaran. tentang kisah bahagia yang dibungkus dalam kesyukuran. Semua cerita yang disampaikan selalu dalam tersenyum. Sebab rasa sakit kemarin sudah hilang dan bahagia lah yang tersisa.  Alam  telah mewariskan sedemikian rupa kisah eksotik sebagai kisah perjalanan hidup kita. Semoga sampai menjadi kisah pengantar tidur  anak-anak kita di batas waktu yang ditetapkan takdir.
Tahu kan, di depan sana jalan tak selalu mudah. Tak mengapa, kita hanya perlu menyiapkan kekuatan pijakan. Menangislah jika memang perih terasa, tersenyumlah jika bahagia didapati, Tetaplah jadi manusia. Karena kita memang rapuh sedang  Yang Maha Kuat hanyalah Tuhan. Darinya kita mengerti lagi bahwa kita akan selalu membutuhkan Tuhan dalam sebagaimana pun kondisi yang kita alami. Mari kita mantapkan niat untuk terus berjalan. Perkara niat itu amatlah sakral, hal yang akan dimintai pertanggung jawaban nanti. Tenang saja, Dia tidak akan diam selagi kita terus bergerak. Suatu saat, kamu akan menyadari,
pertolongan Tuhan selalu ada di ujung pengharapan. Jadikan do’a sebagai sarana menumpahkan sepenuh hati kita pada Tuhan.

 Nah..Jangan berhenti ya nanti tidak sampai ! 

04-09-15 @home Bangko ׀©Ningsi_afj
#remainder, #perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar