Senin, 07 September 2015

Amal dan Akhir dari Perjalanan



Jika semua keinginan kita dikabulkan Tuhan, serasa kita punya tangan tidak cukup untuk menampungnya. Dari pada itu, tiap keinginan yang kita jahitkan dalam baju  do’a harus melalui seleksi ketat penilaian-Nya. Dipilih mana yang tepat dan direalisasikan pada saat yang terbaik. Damaikanlah hati. Tuhan terus melihat perjuangan dan mengawasi perjalanan kita.  Menunggu kita di ujung sana. Ditempat yang telah disediakan bagi orang-orang yang tak lelah berjuang. Berjuang memenangkan hatinya untuk Dia. Karena itu, bersiaplah untuk hadiah terbaik dari-Nya, di waktu terbaik yang telah di tetapkan. Untuk janji Tuhan yang memberikan bahagia di keabadian. Berkejar-kejaranlah dengan amal kebaikan.
Benar..hidup hari ini memang tentang persiapan akan kedatangan saat bumi dan gunung diluluhlantakkan oleh satu teriakan. Saat semua manusia dibangkitkan sesuai bobot yang dahulu pernah dikerjakan. Saat hati-hati yang mendustakan tak mampu lagi bergumam, Saat kita mulai di klasifikasikan berdasarkan golongan kiri dan kanan. Kita memang mempersiapkan untuk ini. Namun tak banyak dari kita yang mengetahui bahwa kita dalam proses persiapan, menuju hari disaat tak satupun yang tersisa dari kita selain amal.
Satu dari beberapa yang pasti, diantaranya adalah usia. Rentang usia yang dipercayakan Tuhan masih menjadi  rahasia-Nya. Tidak pernah dapat informasi kapan akan disudahi. Detik ini dipanggil pun kita bisa apa. Detik berikutnya dipanggil, kita mau bilang apa. Sekalipun amal kita masih setiti-titik embun. Kalau sudah waktunya pulang, kita tetap harus pulang dengan segala hal yang telah kita perbuat. Ada baiknya mulai kini kita berusaha untuk berbuat baik sebanyak mungkin. Mencintai semampunya. Mengikhlaskan sekuat yang dibisa. Berbakti sedapat upaya. Jangan merasa umur punya diri, karena umur kuasa Allah, kapan pun Dia inginkan kita harus pergi.
Kini mari kita sama-sama memberi jawaban kepada diri sendiri;
apa yang bisa kita banggakan dari hidup yang tak bernilai sedikuit pun?
Apa yang bisa kita harapkan dari hidup yang nantinya akan di-abu-kan?
Apa yang bisa kita jadikan jaminan kelak bahwa kita kan baik-baik saja di Pengadilan Akhir ?
Apa?

Jika tak ada jawab, maka paniklah mulai detik ini. 
©Ningsi_afj
#remainder,#keras,#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar