Senin, 25 Juli 2016

Ridho-Nya, Agama-Nya, Kebahagiaan Kita

Bismillah...

       Bersama siang dan malam yang bertasbih memuji asma Allah, diiringi senandung penghambaan embun pagi dan hembusan angin yang membuat rerantingan menari, ditemani ketundukan dan kerelaan bumi mengelilingi matahari. Saat kelopak mata terbuka dengan hati seringan awan tanpa ada lagi yang menghimpit. Kulantunkan tahmid mendebu-debu pada Yang Maha Baik. Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Pemilik Arasy nan Karim. Untuk-Nya hidup ini dipersembahkan dan kepada-Nya lah setiap diri patut berserah. Dengan itu,  aku tuliskan kembali jahitan-jahitan kalimat yang diharap kelak akan merajut bulir-bulir kebaikan untuk amal jariyah. 

For the sake of Allah...anything, everything at all...!

Demi mencapai keridhoan-Nya. Duhai diri-diri yang memesona, semoga Allah mudahkan kita untuk bersegera pada kebaikan dan memotivasi sesama untuk menuju pada kebaikan. Ketika impian-impian itu kita eksekusi diatas jalan keridhoan Allah. Maka Allah akan menjadi jaminan untuk manusia meridhoi derap-derap langkah perjuangan kita menggapainya. Sebab semua impian-impian itu untuk hidup yang menghidupkan bukan sekedar hidup untuk kehidupan. Seindah untaian kalimat cinta dari-Nya;

".....Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. "
(Q.S.al-Baqarah[2]: 148)
        Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya fitnah seperti potongan alam yang gelap gulita. Dipagi hari seseorang dalam keadaan beriman dan disore hari telah menjadi kafir, dan disore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari telah menjadi kafir. Orang tersebut menjual agamanya dengan sedikit kenimatan dunia." (H.R.Muslim, Riyadhus Sholihin Bab 10 Hal. 13)

Dunia ini, kehidupan ini penuh dengan rupawannya tipu daya. Kita yang Allah yakinkan untuk pemangku gelar KHALIFAH terlampau sering terlena dengan hingar bingarnya keinginan diri dan kepentingan duniawi. Na'udzubillah....Sehingga lalai dalam menyegerakan diri untuk menggelar sesederhananya kebaikan. Seperti kebaikan yang Allah tawarkan ketika kita diberi ujian. Saat Allah uji seorang insan dengan kehadiran insan yang lain. Jika semua telah kita landaskan karena iman. Maka, alasan kita membenci adalah karena-Nya dengan itu kita tidak akan menyakiti. Apalagi ketika kita mencintai. Akan menjadi ikatan terkuat untuk mengindahkan segala kebaikan. 

         Kita akan berjuang mencapai ridho-Nya dengan menegakkan agama-Nya. Setidaknya menegak agama-Nya dihati kita, tindakan kita yang memberi teladan, apatah lagi dapat ditularkan pada keluarga dan sesama. Semoga Allah mampukan dan kuatkan tekad serta pijakan langkah untuk merealisasikan. Kita berharap dapat selalu bersama orang-orang yang memperjuangkan langkahnya untuk mencapai keridhoan Allah. Kita takut bukan, saat kembali membaca Sabda Rasulullah SAW ini;
"Bersegeralah kalian beramal (sebelum datang) tujuh perkara. Bukankah kalian tidak menantikan kecuali kefakiran yang melalaikan, atau kekayaan yang menyebabkanmu melampaui batas, atau sakit yang merusak, atau usia tua yang melemahkan, atau kematian yang sangat cepat atau dajjal, maka ia adalah seburuk-buruknya mahkluk ghaib yang ditunggu, atau hari kiamat, maka hari kiamat itu adalah lebih besar bencananya serta paling pahit." (HR. At-Tirmidzi, Hadist Hasan dalam Riyadush Sholihin Bab.10 Hal 133)

 "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." 
(Q.S al-'Ankabuut [29]: 69)

 Manisnya keimanan itu. Selagi kita selalu berbuat baik maka Allah akan bersama kita. Bukan hanya perbuatan fisik namun juga perbuatan hati, dan perbuatan hatilah yang lebih esensi ganjaran dari-Nya. Bila kita bersungguh-sungguh untuk mengejar ridho-Nya dengan segala jalan kebaikan yang Allah pilih untuk kita maka Allah berikan jalan-jalan kemudahan. Mudah di dunia dan mudah di akhirat. Adakah yang lebih membahagiakan dari segala kemudahan yang Allah berikan? MasyaAllah..Bantu hamba yang lemah ini untuk engkau mudahkan menemui Mu di yaumul akhir ya Rabb. Sebab itulah puncak kebahagian termegah dan paling dirindukan. Allahumma amin ya Mujib

Orang-orang yang mengejar keridhoan Allah hidupnya terjaga dan terjamin mudah dan mendapat tempat kesudahan yang indah. Semoga Allah mudahkan, kuatkan, dan mampukan untuk menjadikan ridho-Nya prioritas dan titik akhir semua langkah yang ingin dituju. Inni asalu-Ka ridhoKa wal jannah ya Rabbal 'Alamin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar