Rabu, 27 Juli 2016

Semua akan Berubah

Kita tidak boleh terus berada dalam satu kondisi yang stagnan. Kita harus membawa diri dalam arus dinamis yang membaik. Konsep ini harus menjadi landasan dasar untuk aku kedepan. Allah telah menganugerahi potensi yang sama pada setiap manusia; akal, waktu, dan fasilitas di atas dunia ini. Rasanya, terlalu banyak yang harus aku gali dari semua ilmu yang terlalu luas itu. Bahkan semakin aku belajar maka aku merasa semakin sedikit ternyata ilmu yang aku miliki. Waktu yang tersedia pun tak cukup untuk menyamaratakan idealitas jumlah usia dengan nilai ilmu yang ada dan dengan kemanfaatan ilmu yang telah didapatkan. Sebab ilmu itu tidak akan pernah memberi manfaat selagi masih berdiam dalam teori dan pikiran. Maka aku harus merubah semua kondisi saat ini.

Besok aku tidak akan seperti kemarin lagi. Akan sangat berbeda dengan kemarin. Karena semua kondisi hati dan pikiran sudah lebih tertata dan steril, sudah lebih tertuju, dan sudah sangat lebih mantap dengan perencanaan yang baru, setidaknya tidak ada lagi resah gelisah perihal huru-hara perasaan.  Sebab  hidup ini adalah perjalanan dari Allah  menuju Allah. Kita tidak butuh orang akan menilai kita seperti apa. Yang kita harapkan adalah Allah selalu ridho dengan apa yang kita lakukan. Percayalah dan yakinlah, hari esok akan  menjadi lebih baik. InsyaAllah.

Sekarang aku memutuskan tidak lagi bermain di pelataran medsos yang bising itu. Aku akan bertahan disini. Di blog kesayanganku ini. Aku merasa sangat leluasa disini tanpa ada seorangpun yang harus tahu aku disini. Lalu akupun bisa menulis apa saja  sesuai selera tanpa perlu dikomen atau dipuja puji. Setidaknya aku bisa mengasah diri dalam dunia kepenulisan dengan hati yang bersih dari niat selain Dia. Semua akan berubah sekarang. 

Sempat ada yang protes kalau aku tidak lagi menggunakan beberapa medsos seperti WA atau BBM karena  bisa ketinggalan informasi  di dunia yang sudah serba canggih ini. Mulanya aku juga berfikir begitu. Namun untuk  pencapaian impian-impian itu harus ada satu hal yang kita korbankan, ada hal yang mesti kita relakan untuk memperjuangkan impian itu. Karena kedepan aku akan menghanyutkan diri di lautan keilmuan yang aku pilih, FISIKA. Sudah saatnya aku serius untuk menggarap kebaikan-kebaikan dari keilmuanku ini. Sebab saat S1 aku lebih banyak main di dunia luar ketimbang di dunia fisika itu sendiri. *Wkwkwk*. Tapi ada hikmahnya.  Untuk silaturahim cukup aku jaga dengan media HP.  Bukan itu saja, ada pencapaian lain yang ingin aku upayakan selama dua tahun kedepan dan untuk semua itu aku tidak ingin diusik oleh kebisingan medsos dan lainnya. Semua akan berubah. Lihatlah teman besok aku sudah berubah. *hahaha, gak segitunya juga sih*

Semua akan berubah. Aku lebih nyaman dan tentram memfokuskan diri untuk lebih baik dalam mengabdi pada-Nya, untuk lebih banyak memberi manfaat sesama terkhusus orang tua, mengaktualisasikan diri pada semua lini keilmuan yang patut untuk diselami, menulis misalnya (suatu saat aku ingin berada di posisi Salim A Fillah, Tere Liye dan Asma Nadia, Aamiin) , syukur-syukur bisa ke luar Negri tahun depan sebagai delegasi student exchange. Allahumma amin ya Mujib. ^_^. Tidak lain dan tidak bukan untuk lebih siap dalam memikul amanah sebagai bunda peradaban esok juga agar lebih memiliki ilmu sebagai istri yang taat pada suami. Saat Allah sudah sangat percaya untuk aku mengembannya.*Eaaa*

Sebutlah 'semua akan berubah' itu adalah derap-derap aku dalam memperbaiki diri lebih baik dari semua yang ada di hari kemarin. ^_^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar