Kamis, 28 Juli 2016

Lebih Bersyukur

Kita ini adalah pelajar yang akan selalu belajar. Tentang semua hal termasuk belajar memahami rasa syukur. Tidak baik kita menyibukkan hari-hari memikirkan apa-apa yang belum didapatkan. Karena sulit bagi kita untuk bersyukur selama masih berfokus pada hal itu. Jika kita mau berkompromi dengan rasa syukur maka kebahagiaan akan berjalan elegan ke arah kita, perlahan tapi pasti. Sesederhana itulah sebenarnya hidup ini. Kita yang sering mempersulitnya dengan menafikkan banyaknya karunia Allah yang menghujani di semanjung waktu kemarin hingga kini. 

Pernah menghitung bintang di langit? kalkulator tercanggih dan termutakhir yang dilengkapi instrumentasi berbasis nanoteknologi termodern pun tidak bisa menjalankan intruksi untuk memberi hasil tentang jumlah bintang di langit. Tahu mengapa? Agar kita sadar begitulah karunia Allah yang selama ini kita abaikan. Sampai berkali-kali Allah tegaskan. "Maka terhadap nikmatku, yang manakah yang kamu dustakan?.". Malu bukan dengan semua ini. Iya aku yang sangat lebih malu. Semoga rasa malu kita ini menjadi hikmah termanis bagi kita untuk kembali lebih bersyukur pada semua nikmat-nikmat yang Allah karuniakan. 

Kita memang manusia dhoif yang terus belajar untuk menjadi lebih baik. Untuk lebih baik dalam  mensyukuri kehidupan ini. Tidak ada yang salah pada masa lalu hanya saja kita belum bisa mensyukurinya. Secara tidak sadar semua itu telah membuat kita menjadi pribadi yang lebih kokoh jiwanya dan lebih tertempa kuat.

Ittaqillah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar