Kamis, 28 Juli 2016

Menghibur-Hibur Diri

Ada banyak cara untuk menghibur diri. Apakah mengibur diri karena pernah kehilangan orang yang paling kita cintai. Apakah menghibur diri karena impian yang tergadaikan kenyataan. Apakah menghibur-hibr diri saat berada dalam himpitan. Apakah menghibur diri saat mendapat celaan dan pembicaraan orang yang tidak sedap. Apakah menghibur diri saat keinginan tidak sejalan dengan realita, Apakah menghibur diri menghadapi lelahnya aktifitas. Dan tentang kejadian duka, pilu, lara, gundah. resah, dan setipe dengannya selalu ada cara untuk kita menghibur-hibur diri.

Ada dari mereka yang menghibur diri dengan mencari kesibukan agar sedih tak lagi sempat mengetuk hati. Ada dari mereka yang menghibur diri dengan denger musik yang menghanyutkan suasana hati yang tidak enak. Ada dari mereka yang menghibur diri dengan mengunjungi tempat-tempat yang mereka percaya menemukan ketenangan disana. Ada menghibur diri dengan belanja kepasar malah, beli ini dan itu biar hatinya enjoy lagi, biasa ini berlaku untuk orang-orang elit. Dan banyak lagi , rasanya capek untuk dituliskan semua disini.

Namun, aku kagum dengan orang yang menghibur-hibur dirinya dengan dirinya sendiri. Ia mampu menemukan replika dirinya dan mengajak berdiskusi tentang masalah yang tengah dihadapi. Karena baginya jarak antara masalah dan solusi hanya sebatas sujud. Walau sempat terjatuh namun lukanya tidak membuatnya berhenti melangkah. Ia selalu menghibur-hibur diri dengan sujudnya itu. Membuat ia mampu bertahan atas semua yang terjadi. Ia selalu menghibur-hibur diri dengan kesabaran. Baginya semua pemberian Tuhan adalah baik. Ia selalu menghibur-hibur diri dengan berpikiran positif. Baginya kebahagiaan sejati tidak pernah ada di dunia ini. Kebahagiaan sejati hanya ada di syurga-Nya kelak. Untuk itu, ia selalu menghibur-hibur diri dengan harapan terindah untuk dapat menjadi salah satu pemilik kebahagian sejati itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar