Sebelumnya kita pernah melakukan banyak kesalahan dalam hidup ini. Mungkin tak terhitung langkah, tindakan, sikap, dan tujuan yang sempat kita helakan itu tidak sejalan dengan kebaikan untuk kehidupan akhirat. Sebab manusia itu dhoif dan lemah. Tanpa rahmat dan ampunan dari Allah kita bukanlah apa-apa dan tidak akan pernah mendapatkan kebaikan bahkan keselamatan. Maka kita akan selalu meminta untuk dapat menjadi lebih baik. Bukan lebih baik dari orang lain, tapi lebih baik dari diri kita yang kemarin.
Barangkali kita pernah merasa tidak siap dengan ujian yang Allah berikan. Sisi manusiawi seorang manusia itu selalu ada, ada-ada saja satu dua kejadian-kejadian dalam kehidupan ini yang menurut kita menjengkelkan. Manusiawi memang karena kita masih ditempa-Nya untuk menjadi yang lebih baik. Masih dalam proses atas harapan kita sebelumnya. Sebenarnya, Allah mengetahui bahwa kita pasti bisa melaluinya. Pasti bisa! Karena begitulah hakikat dari setiap ujian yang Allah berikan, sedetailnya telah disepadankan dengan kekuatan dari hamba-Nya tersebut. Tidak untuk membuat kita hina namun untuk memuliakan. Tidak untuk menyakiti namun untuk membuat kita lebih kuat. Tidak untuk membuat sedih namun untuk kita kembali pada-Nya. Tidak untuk membuat kita khawatir namun untuk kita dapat lebih yakin pada-Nya. Semua itu agar kita dapat menjadi lebih baik. Disanalah peran keimanan menjadi perangkat lunak qalbu untuk memberikan intruksi-intruksi positif pada pikiran.
Semakin kesini, semakin jauh lintasan kita mengelilingi matahari. Kita yang meminta pada Allah untuk menjadi lebih baik, secara sembunyi-sembunyi Allah kabulkan permintaan itu. Maha Baik Allah atas do'a-do'a yang diijabah dengan teknik termodern dalam perencanaann-Nya. Dengan pengabulan do'a-do'a itu kita terlahirkan lagi dengan pribadi yang lebih dewasa jiwanya, lebih dalam dan lembut hatinya, lebih kokoh jiwanya, lebih luas sudut pandangnya dalam menilai, lebih tertempa, dan lebih hati-hati.
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami
niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami
kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk
berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu
pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang
yang zalim seorang penolongpun."
(Q.S.Fathir [35]: 37)
Semoga kita belum terlambat untuk menjadi yang lebih baik. Khususnya, lebih baik dalam mengerjakan amal shaleh. Karena usia ini tidak tahu kapan akan disudahi. Berharap pada penghabisan usia, kita sudah menjadi yang lebih baik atau bahkan sangat baik. Baik dalam pandangan Allah. Setiap dari kita berpotensi untuk menjadi yang lebih baik.
Ittaqillah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar