(Kutipan Buku "Hingga
Senja Meramu Jingga" By: Ningsi_AFJ...Do'akan bisa diterbitkan ya ! ^-^)
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
(Kutipan Buku "Hingga
Senja Meramu Jingga" By: Ningsi_AFJ...Do'akan bisa diterbitkan ya ! ^-^)
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
(Kutipan
Buku "Hingga Senja Meramu Jingga" By: Ningsi_AFJ...Do'akan bisa
diterbitkan ya ! ^-^)
(Kutipan Buku "Hingga
Senja Meramu Jingga" By: Ningsi_AFJ...Do'akan bisa diterbitkan ya ! ^-^)
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Menanam benih
kesadaran. Itu tugas besar yang harus kita lakukan saat ini. Kesadaran atas
perasaan yang tercipta bukanlah untuk diumbar-umbar sesuka nafsu. Menjaga
anugrah perasaan yang indah dalam hati adalah keniscayaan. Fitrah manusia yang
condong kepada seseorang yang akan menyempurnakannya adalah wajar. Meletakkan
iman sebagai pertahanan adalah kewajiban. Sebab iman adalah kekuatan dahsyat
yang mampu mengantarkan manusia pada kemenangan. Selanjutnya, menjadikan Allah sebagai
titik tujuan dan tempat memasrahkan kehendak adalah kebenaran.
Kita mengetahui
apa itu kebenaran, tapi sekali lagi, tak cukup hanya dengan mengetahui. Kita
harus mengetahui, mengikuti, menegakkan dan bergabung bersama kebenaran itu
sendiri. Sangat jelas perbedaan antar orang-orang yang mengetahui, dengan
mereka yang meralisasikan pengetahuannya.
Jika kita
memulai langkah-langkah terbaik untuk
memuliakan cinta. Tentu akan menjadi hasil yang membahagiakan dikehidupan
kelak. Apa yang terjadi dan kita alami hari, sesungguhnya adalah hasil dari
rentetan keputusan dan peristiwa yang terjadi pada masa sebelumnya. Maka jangan
bertindak atas keputusan salah yang dapat menodai cinta. Kita tidak pernah tahu
siapa yang akan tersakiti kelak. Bahkan tidak pernah mengerti bencana apa yang
akan menumpaskan kebahagiaan atas sikap kita yang tidak menghargai cinta.
Memang apa yang
kita kehendaki tidak serta merta dapat terealisasi seperti waktu yang
diprediksi. Sebab hakikat orang-orang yang beriman adalah menempuh sekelumit
ujian. Termasuk ujian perasaan. Ujian menghormati perasaan. Ujian memuliakan
cinta. Ujian untuk mengantarkan cinta pada keridhoan Allah. Kita lagi mengunduh
restu Tuhan. Kita juga masih entah tentang berapa giga-nya kapasitas unduhan
itu dan untuk itu kita pun belum tahu harus menunggu sampai kapan unduhan itu
selesai. Itulah ujiannya.
Bisa jadi waktu
untuk terijabahnya do’a itu masih lama, sebab saat ini do’a itu belum menjadi
kebutuhan, melainkan menjadi beban. Kita hanya baru sebatas menginginkan bukan
tengah membutuhkan. Allah paling tahu waktu yang terbaik do'a itu dikabulkan.
Tugas kita adalah menjaga keyakinan. Kita tidak tahu apa yang terjadi jika
meragu terhadap keputusan Allah, sedang kita hanya seorang hamba. Sebab kita tak tahu kemana takdir membawa, cara mensyukuri
ketidaktahuan itu adalah dengan merencanakan dan mengupayakan takdir yang
terbaik. Tetaplah menjaga perasaan itu dalam saung keimanan.
Hari ini kita
mesti berupaya untuk menanam benih yang baik pada perasaan. Menyiangi
benih-benih yang sudah ditabur dengan perbaikan diri, menjaganya dari serangan
hama yang mengganggu, dan memberikan pupuk iman agar tumbuh dengan sehat. Ini
adalah tugas sebenarnya yang harus kita lakukan untuk mensyurgakan cinta.
Syurga meminta
tebusan yang tak murah. Kesadaran yang tinggi. Amal yang besar. Keberanian yang
tak kenal gentar. Dan lebih dari segalanya,
syurga meminta ketakutan dan cinta kita
pada Tuhan Semesta Alam.
Apa yang terjadi
dan kita alami hari, sesungguhnya adalah hasil pada masa sebelumnya. Allah tak
pernah memberikan kepastian bahwa seluruh amal yang kita lakukan berstatus sempurna
dan akan mengantarkan kita ke syurga. Namun, setidaknya kita telah berupaya
untuk mengantarkan cinta kita ke taman syurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar