Jumat, 08 April 2016

Musafir

Hidup tanpa kepatuhan pada Tuhan , layak hidup dalam jenggala tanpa arah dan tujuan.
Suram, kelam, jengah, dan gegai.
Dikau itu musafir jangan masuk jenggala tanpa apa-apa.
Kelengar bisa dikau disana.
Tak punya bekal, tak punya peta, tak punya perisai senjata.

Sia-sia lah hidup begitu.
Jangan lah dikau begitu.
Kita ini bukan hantu tapi umat yang berTuhan Satu.

Taat lah dikau, kuatlah dikau.
Dikau senang, dikau beruntung.
Dikau punya arah, dikau punya mudah.
Enak dikau dapat, tenang dikau renggut

Setan berduka. Setan nestapa.
Dikau bukan setan, jangan lah bersetan.
Seput lah seput setan mengisi jahanam.
Jangan lah dikau ikut pula.
Bura bara api nan menyala raya.
Takutlah dikau padanya.
Setan suka tebar tipu daya.

Ada kampung untuk para kampiun.
Di dunia berlomba menumpuk isi pundi.
Pundi amal, pundi ibadah, pundi takwa, pundi yang Allah sangat suka isinya.
Tak ada risi, tak ada dayuh, tak pula merana dikau di pengambaraan.
Dikau pun ragib sendiri dengan pemberian-Nya.
Kala telah tiba di kampung halaman yang kau damba, Syurga.
Dikau sadar di dunia hanya sehari atau beberapa hari saja.

©SN
Sabtu. 09-04-16@home

Tidak ada komentar:

Posting Komentar