(Kutipan Buku "Hingga Senja Meramu Jingga" By: Ningsi_AFJ...Do'akan bisa diterbitkan ya ! ^-^)
Ada orang yang dengan bangga dan percaya dirinya mengungkapkan perasaan kepada seorang wanita. Menyatakaan cinta secara
gamblang. Mengungkapkan seolah kepastian ada ditangannya. Merasa bahwa ini adalah jalan yang terbaik.
Jika bukan dengan seseorang yang telah dipilih oleh hatinya. Maka orang yang
menolaknya dianggap pembunuh jiwa dan penghancur masa depan. Pernah bertemu
orang seperti ini? Jika kamu bertemu nanti tolong sampaikan padanya bahwa dia
bukanlah Tuhan, yang dengan sekehendak hatinya menetapkan takdir.
Mereka yang
mengungkapkan cinta itu berdalih-dalih bahwa cinta itu nyata maka mesti
diketahui. Benar memang harus diketahui. Namun pada saat yang tepat. Tidak ada
yang indah dari perkara tergesa-gesa. Kita tidak pernah mampu meyakini kebenaran
hati, sebab dalam hitungan detik hati dapat berubah. Bagaimana jika wanita yang
saat ini kau nyatakan cinta padanya benar-benar jatuh hati padamu, lalu dalam
suatu ketika kamu mesti memilih yang lain. Bukankah itu artinya kamu telah
menzalimi perasaannya? Itulah manfaatnya menyembunyikan kata cinta agar tidak
ada hati yang berharap lebih. Cukup saat sekali ia terucap akan menjadi jaminan
selama-lamanya untuk kamu bersama dengan seseorang yang kamu nyatakan cinta
padanya. Sayangnya, kebanyakan dari anak-anak muda mainstreamnya terlalu senang memuaskan apa-apa yang mereka inginkan. Namun melupakan akibat di belakang dari suatu tindakan yang dilakukannya itu. Mereka suka malas menahan diri dari apa yang mereka pikir menyenangkan. Naifnya mereka lebih dominan menuruti hawa nafsu ketimbang bisikan sanubari. Hasilnya, kalau punya perasaan yang lagi di titik kulminasi maka tidak dijaga dengan baik. Main ceplas ceplos aja.
Jika kata-kata cinta itu terumbar sebelum masa yang
terbaik maka akan seperti buah mangga yang dipetik dalam kondisi mentah. Jadi gak enak. Atau jika keseringan
disampaikan sebelum waktu yang tepat seperti memakan buah mangga yang busuk.
Jadi mual sendiri. Nah, bahaya lagi bisa jadi sakit perut. Tidak ada faedah
mengungkapkan terlalu cepat. Nanti jadi gak
nikmat dan terdengar di telinga gak
hikmat.
Coba tanyakan lagi
pada hatimu. Dimana buktinya kenyataan
cinta itu jika hanya terlampir dalam kata-kata dan sebatas larik ucapan.
Walaupun memiliki komitmen untuk serius, ya cukup buktikan yang serius sajalah.
Sampai keseriusan itu berlabuh pada akad. Barulah ungkapkan yang sebenarnya ada
dalam hati nan terdalam. Sebelum itu, jagalah dulu hati. Perasaan itu mesti
dijaga kesuciannya sampai tiba waktunya yang Allah ridhoi untuk mengutarakan.
Menjaga itu memang sulit tapi hasilnya indah.
Ingat
ya wanita, yang serius sama kamu cuma satu. dia yang berani datang ke rumah, ketemu Ayah dan Ibumu, lalu
menyatakan komitmennya untuk merengkuhmu bersamanya untuk mencapai syurga.
Selain itu, semuanya palsu. Jangan terbuai oleh prosa gombal para budak-budak
cinta. Jika
dia bersungguh-sungguh mencintaimu, maka dia akan mewujudkanmu dalam tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar