(Kutipan
Buku "Hingga Senja Meramu Jingga" By: Ningsi_AFJ...Do'akan bisa
diterbitkan ya ! ^-^)
Kita yang tidak menyadari
waktu telah menghabiskan banyak dari kisah-kisah kemarin. Sudah berapa entah
jiwa yang datang dan pergi mengisi untuk menyemai kebersamaan yang sesaat. Dari
sekian banyak jiwa yang kita kenal, meskipun mereka tidak mengenal kita.
Darinya kita belajar tentang "menelusuri-ditelusuri-menemukan-ditemukan-dipertemukan".
Kita cukup mengenal mereka dari kejauhan, dari pikirannya yang tertumpah dalam
tulisan-tulisan inspiratif, dari sepak terjangnya mengupayakan impian-impian.
Hingga namanya menggaung ke seantaro nusantara. Begitulah masa muda mereka yang
kita tahu secara kasar, mereka luar biasa.
Dengan seksama kita menelaah jalan hidup orang-orang sukses itu. Lalu mendapati orang-orang yang beruntung bersanding bersama mereka telah melecut rasa iri banyak pendambanya. Kata seseorang, laki-laki yang baik itu akan membuat cemburu perempuan lain terhadap istrinya, bukan yang membuat cemburu istrinya pada perempuan lain. Begitu juga sebaliknya bagi perempuan. Ia yang berhasil membuat laki-laki lain cemburu kepada suaminya. Begitulah fakta yang kita saksikan sendiri. Tentu kita bagian dari orang-orang yang merasa, mengapa bukan untukku saja, kan ?
Mereka yang telah berhasil membekaskan perasaan cemburu pada sekian banyak hati manusia mengajarkan kita perihal sederhananya konsep jodoh itu. Walau kita tak memasang ekspektasi yang melampaui diri sendiri. Karena begitu bahayanya memaksa harapan untuk manusia. Kita tidak pernah mengerti sebentuk apa harapan yang baik sampai kita menyerahkan harapan itu pada Allah.
Setiap hati menyimak kedahsyatan
perubahan hidup manusia. Kita juga yakin, bahwa pertanyaan sepaket dengan
jawabannya. Orang yang telah mengupaya kebaikan bagi dirinya itu, kita saksikan
telah diperjuangkan pula dengan orang yang luar biasa. Pertanyaan masing-masing
dari mereka telah terjawab. Hal ini, memberikan gambaran utuh bagi kita untuk
belajar. Untuk mendapatkan seseorang yang kita lihat luar biasa, setidaknya
menjadi diri layaknya pasangannya saat ini. Kita akan berterimakasih pada mereka yang pernah kita kagumi, karenanya
kita pernah berusaha memantaskan diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Kenyataan
yang sering kita hadapi adalah kita terlalu sibuk dengan pikiran kita sendiri.
Mendesain dunia yang ideal dalam pikiran berdasar sudut pandang sendiri.
Membuat angan seolah kenyataan, membuat harapan seolah berbalas. Padahal tidak.
Yah, kembali pada kaidah awal. Kita akan dikalibrasi dengan blueprint yang kita cetak pada
do’a-do’a. Kita akan dikalibasi dengan yang sepadan untuk kebutuhan masa depan.
Setelah itu, kita pun tergugah dan malu-malu meminta pada Allah. “Jika masih
ada orang-orang seperti itu, sisihkan satu saja untukku.” Akhirnya kita tahu
sendiri, mengapa orang suka cerita bab jodoh dan cerita hantu sebab
kedua-duanya misteri. Ngeri-ngeri sedap ...!
Karena kesibukan
sehari-hari sering menyamarkan keberadaan rasa butuh untuk hidup bersama.
Padahal mungkin kita tengah resah sekaligus berharap, ada rasa putus asa namun
tetap percaya. Percaya akan waktu terbaik itu tidak pernah ada dalam takaran
manusia. Kita mungkin sedang sibuk, tidak pernah menduga bahwa seseorang tengah
disiapkan Tuhan untuk satu waktu dalam hidup kita. Saat kita tidak pernah
menduga begitu cepat datangnya, saat kita juga tidak menduga bahwa seseorang
yang dalam do’a itu datang diwaktu yang kamu rasa tidak tepat. Tapi sejatinya
memang itulah waktu yang tepat menurut-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar