Senin, 11 April 2016

Ada Masanya

Ada masanya nanti, aku akan dipertemukan dengan seseorang yang dengannya aku tak perlu ragu menumpahkan impian yang ingin ku gapai bersamanya. Aku akan mempersilahkan baginya untuk mendesain sebuah blueprint harapan kedepan yang akan dibangun di atas rasa saling percaya dan cinta. Saling beriringan menempuh perjalanan hingga renta. Jika cobaan menghampiri, kita akan sambut dengan genggamam hati, menghimpunnya dalam komitmen setia dan saling menguatkan jiwa dengan kedekatan pada Allah.

Ada masanya nanti, aku akan menangis  tanpa resah, tanpa perlu malu pada sekitarku. Tanpa ada rasa khawatir tuk meluapkan. Sebab kelak ada bahu sandaran bagiku yang membuat diri merasa aman. Hingga aku pun  dapat menangis sesegukan sepuasnya hingga tak tahu mau  bercerita apa. Seakan amnesia menyergap sesaat dan yang dirasa hanyalah damai. Fitrah wanita pada umumnya begitu bukan? Wanita tidak butuh selain meluapkan isi hati dan hal itu cukup membantunya kuat dan tegar, setelah itu hati pun lega. Lantas dia begitu mengerti bahwa mendengarkan keluh kesah dariku adalah suatu bentuk kebesaran jiwa lelaki. Memang tidak semua lelaki mampu begitu. Tidak semua lelaki dapat dengan tulus mengamati tiap gerak bibir ocehan wanitanya, curhat wanitanya, dan kicauan gak penting dari wanitanya itu. Tapi dia tidak. Dia lelaki yang tabah mendengar lantunan pidato dariku dan setia memberikan bahunya untukku yang sudah lelah berbicara dan akhirnya terkulai pada air mata. Dia selalu ada cara mensiasati suasana menjadi kontras. Maka tangis pun terganti oleh  tawa renyah, dia  membuat ku sadar  bahwa setiap masalah menyimpan banyak bahan canda.

Ah...masa itu nanti dan dia tengah menyiapkan bahunya dan membangun kebesaran jiwa itu untuk menghadapiku.

Ah....masa itu nanti dan aku yakin dia tengah berjalan menujuku, atau tengah kelelahan dalam perjalanannya. Namun aku yakin dia  sadar bahwa ada seseorang yang sedang menunggunya dengan sabar. Lalu dia akan kembali berjuang untuk satu titik temu. Entah dimana....entah waktu yang kapan...entah ada atau tidak. Perhatikanlah do'a-do'a yang sama kita kirimkan ke etala langit itu menjadi keyakinan utuh bahwa apapun pengorbanan yang  tersita kini akan dibalas sempurna oleh Sang Maha Kuasa.

Ah....masa itu nanti dan 'dia' siapa ? Aku pun masih entah tentang dia. Hanya percaya bahwa dia itu ada dan namaku dan nama dia tepat pada halaman yang sama.

Tetaplah menjaga hati. . . !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar