Gadis itu tetiba tak sadarkan diri, kemudian ada sosok yang tak mengerti hadir dihadapannya.
Suasana menjadi semakin kacau, langit bergemuruh. Gadis itu menatap lekat ayahnya yang tengah tersenyum dengan gadis kecil di sebuah rumah.
Mengapa ? Gumam gadis itu, sosok yang disampingnya hanya melihatnya dengan tatapan kaku
"Kau tahu waktu tidak pernah berteman dengan siapa pun"
Gadis itu terperangah...
"Siapa kau?" bentak gadis itu gerah
Atmosfer yang berbeda muncul memaksa gadis itu untuk menyaksikan sendiri tangisannya di kerumunan orang-orang yang tengah berziarah ke makam ayahnya. Seluruh tubuh gadis itu lunglai, lalu sosok disampingnya menompang tubuhnya yang setengah rebah.
"Kau tahu, segala sesuatu ada akhirnya dan kau mesti berpisah dengan hal yang paling kau cintai pada saat itu"
Gadis itu mulai pasrah... Saat ia sadar ia tengah menggengngam erat jam tangan pemberian ayahnya, hijau lumut dengan tali yang lucu. Sudah 15 tahun usianya.
..kini sudah tak lagi berdetak.
"Benar, kita tidak bisa mengubah masa lalu. Namun kita bisa mengambil sesuatu yang berharga darinya." gumam gadis itu memandang jam kesayangannya yang telah lama tak berfungsi selaras dengan tak ada lagi nyawa. Begitu pula dengan Ayahnya, laki-laki yang pertama mencintainya dan tak putus terus mencintainya hingga batas yang ditentukan cinta itu hilang ditelan rimba kenangan. Tidak lagi hadir kecuali hanya dalam mimpi.