Minggu, 20 Agustus 2017

Genap Bersamamu



 Sesekali ada perlunya kita mengulang rekaman rintihan rindu yang meluruhkan dalam kalbu pada episode kemarin. Kita yang dulu, amat terpukau dengan berbagai prosa cinta, hikayat yang memikat jiwa dan menyulut perasaan. Banyak dari mereka yang terkecohkan euforia perasaannya. Karena, kelalaian kita menjaga diri akan  membuat  orang lain berasumsi sedemikian rupa. Syukurnya kita masih diselamatkan oleh-Nya.

Setelah menjingga bersamamu, kini aku bukanlah  lagi seorang pemimpi dan perindu. Saat puisi-puisi telah tuntas ditulis dan kita telah dapat bertukar senyum pada jarak pandang yang begitu dekat. Aku yang tak lagi  butuh bulan kala malam dan matahari kala siang. Sebab ku yakini cahaya itu telah dikirim-Nya melalui hadir mu disini.

Maka izinkan aku menjadi wanita yang mampu memenangkan hatimu dengan cara terbaik yang ku punya. Aku yang tak pandai merangkai kata-kata manis untuk dibisikkan ke telingamu hingga membuat hatimu berdebar. Namun, aku akan berupaya layaknya Amrah, istri Habib Al-Ajami. Seorang istri yang terus membisikkan suaminya percikan motivasi untuk beribadah. “Suatu malam ia terbangun, sedangkan suaminya masih tidur. Pada waktu sahur Amrah membangunkannya dan mengatakan, “Bangunlah wahai belahan jiwa. Malam telah pergi, pagi sudah datang. Di depan mu terbentang jalan nan jauh, sedang bekal hanya sedikit. Padahal kafilah orang-orang shalih telah melaju di depan kita. Sedangkan kita masih saja tertinggal.” Semoga dengan ini aku mampu merengkuh hati mu menuju kebaikan.

Pada lintasan saat ini kita bukan sedang berlomba, karena tujuan kita serupa, yakni untuk menggenapkan hati menuju keridhoan Allah. Biar saja gumpalan awan berarak dan rerumputan hijau jadi saksi bisu. Inginku sederhana, tak ada jejak yang tertinggal sendiri. Sebab perjalanan ini panjang, perlu beriringan, jangan menggenggam tanganku terlampau erat. Karena kita tengah beriringan untuk menikmati perjalanan panjang ini bersama, sesekali aku ingin menunjuk kesana dan kemari. Namun kita dapat memastikan diri bahwa kita masih tetap jalan beriringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar