Sering kali kita mendengar bahwa dalam suatu pengharapan kita mesti mengukur bayang-bayang. Agar nantinya tidak terasa kelu saat terjatuh. Prinsip ini kerap digembor-gembor oleh para tetua kita, alias orang tua. Dalam hal ini, aku tidak pernah sekalipun melakukannya toh bayang-bayang kan gak bakalan pernah bisa diukur dengan pasti karena ketinggian bayangan bergantung posisi sumber cahaya. Iya kan ?. Biarkan saja semua mereka sibuk dengan ocehan dan kepesimisan terhadap pencapaian impian. Namun, yang tidak boleh surut dari seorang pemimpi adalah menggelar aksi dan usaha tiada henti demi puncak realisasi mimpi. Muhammad al-Fatih sekalipun juga mendapatkan sindiran dari orang terdekat beliau yang menyatakan tipis harapan untuk menaklukkan Konstatinopel. Lalu apa yang terjadi ?. Dalam kurun waktu beberapa tahun Konstatinopel luluh di genggaman Muhammad a-Fatih, 1453 H.
Melakukan pengembangan diri adalah langkah-langkah kecil untuk terus berpartisipasi mewujudkan mimpi. Jangan pernah merasa puas dengan segenap prestasi yang telah diraih. Sebab, hanya orang yang terus bergeraklah yang kehadirannya tidak pernah membusuk layaknya air. Senantiasa meng-upgrade diri pada kancah bidang yang ingin di tekuni. Mulailah satu-persatu dengan tekun dan fokus. Keterbengkalaian menyelesaikan suatu visi salah satunya berakar dari tidak fokus. Perhatikan air, batu yang keras sekalipun mampu di lumat dengan media fokus dan istiqamah. Sehingga pengembangan diri menjadi lebih linier ke atas. Alhasil akan terlihat poin demi poin misi telah terlaksana dengan baik.
Mengadukan apa yang diimpikan pada Dzat yang Maha Mengatur segala Takdir merupakan suatu kemestian yang fatal jika diacuhkan. Ketahuilah bahwa melibatkan Allah dalam segala pencapaian menjadi derap awal dumudahkannya segala urusan. Biasakan diri untuk mencurahkan doa-doa dengan dikuti amalan yang dicintai Allah, seperti tahajud, dhuha, sadaqah, dzikir, dan amalan sunnah lain yang menunjang. Semoga setiap impian kita terhitung amal dan mendapatkan keridhoan Allah. Jelas hanya mimpi mulia lah yang akan menguatkan seseorang untuk terus giat mencapainya. Apalagi jika bukan menjadi insan yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Salam "Sang Pemimpi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar