Senin, 16 Desember 2013

Catatan 17 Desember 2013

     Alhamdulillah, masih diberi Allah kelapangan hasrat untuk senantiasa menundukkan kepala ini untuk sujud kepada-Nya. Pagi  ini agak kecewa, karena tidak mampu memanejemen diri dengan baik. Sehingga membuat hak waktu menjadi berkurang. Semoga Allah memaafkan kealpaan ini. Amin
     Kerja pagi dimulai dengan dhuha, aduhai sejuknya jiwa. Ketenangan mengambang memenuhi eter rasa. Ditambah lantunan kalam Ilahi yang rutin dibacakan. Aku dapat ilmu baru dari tadabbur Quran pagi ini, yakni taat sama dengan kekuatan, yap.. Dalam Q.S Shad: 17 dinyatakan " bersabarlah atas apa yang mereka katakan, dan ingatlah akan hamba Kami Dawud  yang mempunyai kekuatan, sungguh ia sangat taat (kepada Allah)". Taat itu adalah implementasi dari sebaik baiknya hamba (Q.S. Shad: 30).
           Hari ini di datangi seorang ibu lagi. Tapi bukan lagi untuk mengadukan hal yang berkaitan kutukan pada Allah, tapi ini mengenai anaknya yang tragis putus sekolah. Setelah menyimak cerita ibu itu. Aku menjadi kembali tersadar betapa besarnya peranan diri ini untuk memberikan kemanfaatan bagi sesama. Lihatlah fakta yang yang terjadi, berapa banyak anak yang putus sekolah hanya karena finansial. Miris memang jika menyaksikan fenomena anak putus sekolah yang tersebar di seantaro tanah pertiwi kita ini. Padahal generasi muda inilah yang akan menentukan peradaban suatu bangsa. Jika banyak anak yang putus sekolah dapat diprediksi akan seperti apa bangsa ini kedepannya.
         Sebagai kaum intelektual, seperti mahasiswa harus mengigit kuat tri darma perguruan tinggi itu. Bahwa setelah tamat mereka pantang menjadi penyusah bangsa. Namun mereka harus sanggup berinovasi dalam kreatifitas dan ilmu. Sebagaimana bekal yang telah didapat di bangku pendidikan. 
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar