Minggu, 29 Desember 2013

Adab Musyawarah Persfektif al-Qur'an

Menghubungkan kasih sayang melalui silaturahim....

Presented By: ust.Budi Rudianto

                         

  Musyawarah>     Menetapkan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu,
1. Q.S ar-Rum:32.
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui."
2. Al-Baqarah: 233
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
3. Q.S al-Imran: 159
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya"
# dakwah Rasulullah itu fleksibelnya luar biasa. Ingat saat seorang yang buta sering mencaci Rasul, namun saat ia sakit, Rasulullah saw membesuknya.
#bermusyawarah kalau tidak ada kasih sayang maka akan sukar mencari jalan keluar. Jikalah bermusyawarah dengan kasih sayang betapa nikmatnya jalan musyawarah itu. Begitu pun di dalam keluarga.
#kalau ada kekerasan dan kasar tentu susah. Suami pulang dari kantor capek, sang istri di rumah juga capek. Maka dibutuhkan sifat saling mengerti dan menjauhi sikap keras dan kasar. Sikap keras dan kasar menjadikan kita dijauhi bisa jadi dialeniasikan. Ketika kita berhati lemah lembut semua akan berhimpun mendekati kita. Sikap keras dan kasar akan menimbulkan perselisihan. Rasulullah paling tidak suka berselisih. Rasulullah juga tidak pernah marah.

Musyawarah itu untuk mengumpulkan kebaikan
Q.S al-Isra': 53
" Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
# Ketajaman jiwa Rasulullah amat membuat siapapun yang ditemuinya menjadi bahagia dan dada terasa lapang, cukup dengan senyuman saja semua sahabat merasa dia paling diperhatikan.

Q.S al-Maidah: 91
" Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)."

#kalau sudah kebencian timbulnya permusuhan saja dan berbantahan. Mengajak anak untu shalat atau mengaji tidak harus dengan membentak dan marah-marah.
#Prinsip bangun nagari, prinsip orang minang.
#ada kadang yang harus didekati tidak dengan ayat tapi dengan fakta.

Q.S al-Mukminun: 4
" Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu."

*>Jadi prinsip syuro itu: -saling lemah lembut
                                                 -saling memaafkan
                                                 -memohonkan ampunan bagi saudara seiman
                                                 -lalu barulah bermusyawarah
                                                 -jika sudah bulat tekad maka bertawakallah
#Perilaku jiwa dalam doa alma'tsurat yang Allahumma inni audzubika minal hammi wal hazan.
#Sang ayah yang pandai menyikapi keluarga dengan kasih sayang maka kehadirannya senantiasa dirindukan sang istri dan anak.
#Sambunglah sesuatu yang terputus dan perbaikilah sesuatu yangbrusak dari silaturahim, mendengar ini Hasan dan Husein pun langsung berpelukan dan memaafkan. Jadi tidak ada pembahasan untuk peecahan masalah karena hatinya sama-sama lapang.

#Allah itu luar biasa deh,,,,,
#mulailah dengan bismillah syuro itu.
Wassalam.......

Tanya jawab:
1.)Bagaimana menyikapi rumah tangga?
Q.s 64:14
" Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
#Rasul saw menganggap Abu Bakar, Umar, Ali, Utsman bukan bawahan tapi sahabat.
#jangan menganggap struktural dalam keluarga maupun di tempat kerja jadi pimpinan, perlakukanlah semua sebagai sahabat.

2.)kapan Agama kristen pertama 23: 52-54,
# disebut Tuhan Mu karena sifatnya akan mengena ke personal, makanya bukan kita.
# sama Allah memang dibiarkan, kalau disibukkan dengan kelompok maka ya gitulah jadinya, mesti disibukkan dengan yang tauhidnya aja.
# mulai dari Nabi Ya'qub

3.) gimana mengatasi hal-hal yang berbau ashabiyyah, nepotisme.
Q.S. al-Hajj 22: 52, Q.S. Yusuf 12: 53, Q.S al-Hujurat 49: 56
# harus semakin diasah hubungan kita dengan Allah
# yang mendapat rahmat Allah lebih seru, maka kita kudu sabar.




# setiap bayi yang dititipkan adalah fitrahnya cerdas
2:131-132

Tidak ada komentar:

Posting Komentar