Jumat, 31 Januari 2014

Puisi Bergambar


Ketika Allah Membuka Pintu Ilmu

Dalam salat selalu ku lampirkan doa agar Allah melimpahkan padaku ilmu yang berlimpah dan bermanfaat. Ternyata benar, Allah Maha Mengabulkan doa para hamba. Senang sekali saat Allah sibak ilmu yang dapat mendekatkan diri pada-Nya. Siang ini aku baru dapat pelajaran baru dari Q.S Maryam ayat 59 bahwasanya orang yang tersesat itu adalah orang yang mengabaikan salat dan mengikuti keinginan saja. Jadi kalau kita tetap dirikan salat insyaAllah  pasti dituntun Allah ke jalan cahaya, separah apapun diri, karena ini Allah yanh berfirman. Alhamdulillah, yul rajij salat rajin mengaji dan jangan terlalu turuti hawa nafsu. Sehingga Allah pun cinta memberi bimbingan kepada kemudahan dunia dan akhirat. Alhamdulillah....

Qur'an Motivasi

'Dan tidak ada kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanya agar kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya akhirat dan siapa yang masih ragu-ragu tentang akhirat itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu' (Q.S Saba':21)

        Ternyata iblis hanya menggoda manusia yang gak percaya sama hari akhir. Mmmhhh

Motivasi Pagi

Merencanakan strategi Masa Depan yang Bercahaya. Fokus pada visi, terencana dalam mengerjakan misi. Sertakan Allah pada segala kondisi. Tawakal pada takdir yang ditentukan. Akhirat tetap menjadi prioritas dan dunia ini adalah fasilitator kebahagiaan di Yaumul Akhir

Perjalanan untuk Sebuah Mimpi III

Kamis, 30 Januari 2014

Suara Hati Malam Ini

Gak bisa lagi baca kalau sudah jenuh. Sekarang tinggal memuntahkan dalam tulisan. Hanya ingin menyampaikam. Selelah apapun hati, istighfar harus jadi teman sejati. Galau kan karena kurangnya dzikir tapi pikir berlebihan. Kebenaran yang kita agung-agungkan belum tentu diterima bisa jadi sampah bagi mereka, jangan berkecil hati. Hidup ini untuk Allah, cukup Dia saja yang menelusuri niat diri. Tentu sebagai manusia kita tidak mungkin bisa sempurna. Namun himpunan kebaikan-kebaikan yang tulus karena Allah mudah-mudahan menyempurnakan mulia di sisi-Nya.
Jangan biarkan kekosongan diisi angan-angan yang dimurkai. Semoga Allah menjaga. Bukan berarti diri ini lebih baik. Ini diungkapkan karena semua isi hati yang ingin digapai. Tetap lah dalam keistiqamahan sekalipun berat namun jangan pernah lepas tekad untuk mencapainya.

Motivasi Hidup

Jika memang jiwa itu benar-benar besar, tentu badan itu akan bersusah payahlah untuk memenuhi cita-citanya....

Inspirasi Malam

Jika memang jiwa itu benar-benar besar, tentu badan itu akan bersusah payahlah untuk memenuhi cita-citanya....

Isi Hati

Wahai Allah ku yang Maha Baik.
Ini aku yang hina lagi berlumur dosa.
Terus mengadu nasib dan meminta.

Wahai permata cinta Nan Mulia.
Pemilik segala jagad raya.
Pemangku Arsy agung lagi terpuji.
Kawah kasih sayang Mu terus mendidihkan kelembutan.
Benar dan tak terbantahkan.
Memang para hambalah yang acap mendzalimi diri.
Namun Allah ku setia menghimbau tuk bertaubat
Kini rasa maluku memangku  jiwa dengan erat.
Pada Engkau Allah, atas kebaikan yang tak terperikan.

Duhai Allah, Mawar Cintaku yang Menawan.
Telah lama hati ini bersilang sengketa dalam kebatilan yang kentara.
Melalui rahmat, Allah menghimbau syahdu.
Menutupi kelam kelabu masa lalu.
Aku kuyu, merunduk, hati membalu, terbalut sesal bertubi-tubi.
Harap cemas, kembang kempis, segala takut mengungkit.
Aku pinta taubat nan baik ya Allah.
Aku mengemis taubat sebenarnya ya Rabb.
Aku mohonkan taubat yang memuliakan diri.
Takwa mengokohkan karunia, takwa memancing ramat, takwa yang mendamaikan rasa, takwa yang menyelamatkan dunia dan akhirat.
Semoga Engkau Allah ku, ridho padaku untuk memiliki takwa yang tulus.

Zina Hati itu....?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا، أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ، فَزِنَا العَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ المَنْطِقُ، والقلب تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ
“Sesungguhnya Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis di atas menjelaskan kepada kita hakikat zina hati yang dilakukan manusia. Membayangkan melakukan sesuatu yang haram, yang membangkitkan syahwat, baik dengan lawan jenis maupun dengan sejenis, itulah zina hati.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat yang lain bersabda:

الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
“Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata dengan melihat (yang diharamkan), zina hati dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad)

Bagaimana jika yang dibayangkan adalah suami atau istrinya?

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,

Jika seseorang membayangkan melakukan hubungan dengan suaminya atau istrinya maka tidak masalah. Karena pada asalnya dia dibolehkan untuk bersentuhan, melihat tubuhnya. Sementara membayangkan jelas lebih ringan dibanding itu semua, namun jika yang dibayangkan adalah selain suami atau istri, hukumnya terlarang.

(Fatawa Syabakah Islamiyah, di bawah bimbingan Dr. Abdullah al-Faqih, no. 72166)

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com

Rabu, 29 Januari 2014

Manakah Cintamu ?

Cinta adalah fitrah setiap manusia.Setiap manusia pasti akan mengalaminya dan manusia tidak mampu untuk menolak fitrah yang ada dalam dirinya tersebut.

Cinta dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
Cinta Hina / Terendah

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S Ali Imran 3:14)

Cinta yang hina / terendah ialah mencintai keduniaan dengan menuruti hawa nafsu dan tidak memperhatikan batas-batas syari’at Allah dan Rasul-Nya. Manusia pada dasarnya mempunyai rasa
cinta kepada apa yang diingini baik berupa wanita, anak-anak, dan harta. Padahal  itu tadi hanyalah kesenangan dunia yang takkan pernah abadi yang hanya bersifat sementara yang hanya bisa kita rasakan ketika di dunia ini saja. Sungguh alangkah malangnya orang-orang yang hanya mendapatkan kesenangan di dunia ini saja tetapi tidak mendapatkan bagian di akhirat. Mereka akan mendapat siksa neraka yang apinya bergejolak sangat panas.

Cinta Menengah

  
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiama]." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. (Q.S Al A’raf  7: 31-32)

Cinta menengah adalah mencintai masalah keduniaan dalam batas-batas yang diperbolehkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Cinta kepada masalah keduniaan adalah boleh selama cinta itu tidak berlebih-lebihan  sehingga melalaikan kita untuk mengingat Allah SWT. Sudah sewajarnya manusia menginginkan kenikmatan dunia ini. Oleh karena itu, Allah membolehkan manusia untuk mencintai kehidupan dunia ini tapi sewajarnya jangan sampai membuatnya lupa kepada Allah SWT. Dan manusia juga jangan terlau menjauhi kehidupan didunia ini karena Allah SWT juga melarangnya dalam Q.S Al A’raf Ayat 31-32 di atas.
Agama Islam adalah agama pertengahan, agama yang menuntun umatnya untuk tidak berlebihan dalam kehidupan dalam menjauhi kehidupan dunia. Agama Islam adalah agama yang sempurna.

Cinta Mulia / Tertinggi

Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
(Q.S At Taubah 9 : 24)

Cinta mulia / tertinggi adalah mencintai Allah, Rasul-Nya, dan Jihad fi Sabilillah untuk iqamatuddin. Cinta kita kepada Allah, Rasul-Nya, dan Jihad fi Sabilillah harus melebihi cinta kita kepada cinta yang lain. Cinta kepada Allah, Rasul-Nya , dan Jihad fi Sabilillah harus kita tumbuh suburkan dalam hati kita. Jangan pernah kita biarkan layu atau bahkan mati. Tak sepantasnya manusia yang bisa hidup di dunia karena mendapatkan rahmat dari Allah SWT melupakan Allah SWT, mengganti cinta kepada-Nya dengan cinta yang selain dari pada-Nya. Amatlah celaka manusia seperti itu. Allah SWT telah berjanji akan mendatangkan keputusan-Nya jika manusia sampai meletakkan cinta kepada Allah, Rasul-Nya, dan Jihad fi Sabilillah di bawah cinta yang lain.

# http://tausiyahmotivasiislam.blogspot.com/2012/07/yang-manakah-cintamu_20.html

Hanya Allah Saja yang Tahu

Tahukah kamu hujan tak pernah tahu kemana ia akan terbujur dan mengarus di bumi. Namun yang pasti ia akan jatuh pada tempat yang membutuhkannya. Itulah dirimu .....hujan yang telah menyirami sejuk tempat di bumi hatiku.
Kepada yang merindu.....
Untuk yang merindu....
Bukan hanya kelak bertemu...
Kadang ia sempat bertamu dan menggangu....
Serahkah saja pada Allah....
Bersabar untuk sesuatu yang indah....
Karena kebaikan yang telah melewati ujian adalah kesempurnaan...
Semoga Allah menjagamu dalam kekhusukan hati pada-Nya semata...
Amin

Wanita Pesona Syurga

Sore itu seorang muslimah menghampiri mushala yang kujaga. Wajahnya khusuk sendiri, entah dalam lamunan atau lautan dzikir. Aku biasa saja awalnya, toh banyak jama'ah yang sering datang shalat memang kaum wanita, sekalipun yang diwajibkan adalah laki-laki. Namun untuk menunggu waktu shalat maghrib, ku rasa ini terlalu cepat masih 30 menit lagi. Sudah lah pikirku.
Karena ada jamaah yang sudah datang aku agak canggung menyapu karpet di bagian wanita, tapi ini tanggung jawab ku sudahlah ku bersihkan saja. Sesekali ku lihat wanita itu, acuh benar pada suaran gesekan  sapu ku. Ia terus menatap al-Qur'an sembari komat-kamit tanpa mengeluarkan suara. Subhanallah aku mulai terkesima. Dizaman sekarang susah sekali mencari mushala atau mesjid yang disesaki kawula muda maupun remaja, alih-alih sore begini, mereka lebih senang kongko-kongko tak berarti dan menghabiskan waktu dalam kesia-sian. Tapi wanita ini pengecualiannya.
      Wanita itu baru pertama kali ku lihat berkunjung ke mushala ini. Wajahnya belum tepat dapat ku lukiskan dalam ingatan selain siluet bening yang mempesona. Seusai shalat maghrib ku saksikan ia masih hening dalam sujud yang panjang, masyaAllah kagum batinku menyeruak. Ku tinggalkan mushala, untuk makan sebentar. Lalu ketika ku sampai di mushala lagi, kudapati wanita itu tersedu-sedan dalam munajat kepada Allah. Seberat apakah masalah wanita ini aku bergumam dalam hati. Setelah shalat isya barulah ia pulang.
       Hari demi hari wanita itu selalu shalat berjamaah di mushala lima waktu. Aku juga sempat heran, bukankah wanita itu sunahnya di rumah. Sekalipun tidak ada larangan untuk salat ke berjama'ah ke mushala atau mesjid. Bisa jadi ia punya alasan tersendiri. Lama-kelamaan ada rasa yang hangay di jiwaku bertumbuhan. Aku menyadari sekali ini dorongan fitrah ku sebagai laki-laki, jelas menyukai wanita apalagi yang sholehah seperti dia. Sering-sering aku beristigfar jika sosoknya menari-nari dalam khayalan. Hingga suatu saat al-Qur'an wanita itu tertinggal. Maka kulihat di sana ada tertera nomor hp, alamat, dan pas fotonya. Serta tulisan harap mengembalikan al-Qur'an ini bila menemukannya.
Bersambung.....

Ikhtisar Buku 'Surat dari Garis Depan'

Selasa, 28 Januari 2014

Terus lah Menuju Allah

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته...
Ikhwani fillah yg di rahmati Allah SWT..

��Luangkan sejenak untuk membaca…ini kisah yang sangat bagus....

Seorang pria bangun pagi-pagi untuk
melaksanakan
ibadah shalat subuh. Setelah mengenakan
pakaiannya,
dia berangkat ke Masjid. Dalam perjalanannya ke
Masjid, pria tersebut terjatuh
dan pakainnya menjadi kotor.. Dia bangun,
membersihkan diri, lalu kembali pulang.
Sesampainya di rumah, dia mengganti pakaiannya,
lalu berangkat kembali ke Masjid. Dalam perjalanannya
ke Masjid, pria tersebut terjatuh kembali di tempat yang sama! Lalu dia kembali
bangun, membersihkan diri, dan pulang kembali.
Sesampainya di rumah, Sekali lagi, dia mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke Masjid. Dalam perjalanan ke Masjid, dia bertemu seorang pria yang memegang lampu. Dia bertanya pada pria
tersebut dari mana dia dan pria itu menjawab “Aku melihatmu terjatuh dua kali dalam perjalananmu ke Masjid, jadi aku membawakan lampu untuk menerangi
jalanmu. Pria yang pertama tadi mengucapkan terimakasih
banyak pada pria yang membawakannya lampu, dan
keduanya berjalan bersama ke Masjid.
Setibanya di Masjid, pria yang pertama tadi
mengajak pria yang membawa lampu untu shalat berjamaah dengannya. Pria tersebut menolaknya. Pria pertama
terus mengajaknya beberapa kali lagi,
dan jawabannya tetap sama.Pria itu bertanya mengapa dia tidak mau shalat bersamanya.
Pria dengan lampu itu menjawanb, “Aku adalah
setan”. Pria itu terkejut medengar jawabannya.
Satan kemudian melanjutkan, “Aku melihatmu menuju ke
Masjid dan akulah yang membuatmu terjatuh.
Ketika kau pulang, membersihkan diri dan berangkat kembali
ke Masjid, Tuhan mengampuni semua dosamu.
Aku menjatuhkanmu sekali lagi, tapi kau tidak
tinggal di
rumah, dan tetap berangkat kembali ke Masjid.
Karena itu, Tuhan mengampuni semua dosa orang-orang di
rumah tanggamu.
Aku hawatir jika aku menjatuhkanmu lagi, Tuhan akan
mengampuni dosa orang-orang di kampungmu, jadi aku
memastikan kau sampai di Masjid tanpa terjatuh.

Subhaanallah....

”Janganlah kau membatalkan niat baik yang akan
kau lakukan karena kau tidak pernah tau ganjaran apa
yang mungkin akan kau dapat dari beratnya
rintangan
yang kau hadapi ketika berusaha melaksanakannya.
Karena kebaikanmu bisa menyelamatkan keluarga dan bangsamu"

Mahasuci Allah dalam kemuliaannya.
Ketika kau membawa Quran. Setan akan pusing. Ketika kau membacanya, dia tersungkur.
Ketika dia melihatmu membacanya, dia pingsan.
Ketika dia melihatmu menjiwai apa yang kau baca, dia kabur.

Dan ketika kau akan memosting ulang pesan ini, dia akan membuatmu ragu....
Silahkan di share....
Semoga bermanfaat..

#Copas dari grup WA

Islamic Motivation Picture

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, doa yang tidak didengar, jiwa yang tidak pernah puas, dan ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari keempat hal itu.
Shohih An-Nasai III/1113

PKPU Selalu dihati

Qur'an Motivation Picture

Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka , dan tidak pula oleh jin. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.”  (QS. Ar Rahman:56-58)

Beasiswa Peduli Generasi PKPU

Penyerahan Beasiswa kepada anak asuh PKPU.

Senin, 27 Januari 2014

Problematika ZISWAF di Indonesia

Problematika ZISWAF di Indonesia
(Oleh: Eri Sudewo)

Problem Lembaga Zakat:
Besar tapi programnya ecek-ecek
Programnya tidak signifikan
Ada program bagus, gaungnya luas tapi bingung bagaimana kelanjutannya
Ada program penuh gebyar tapi sebenarnya program itu biasa2 saja, Cuma kuantitasnya yg bertambah. (anak yatimnya bertambah, qurbannya bertambah, bingkisannya bertambah, santunannya bertambah???)
Latah menduplikasi program lembaga lain ( Ambulance, Bencana, sebar qurban, dll).
Dampaknya? Mematikan Kreatifitas Lembaga dan SDM-nya, Mandegnya gagasan2 baru.

Berikut adalah Problematika itu:

Soal Bagaimana Memahami Posisi

Pertama, Zakat di Indonesia-bila dibandingkan Singapura, Malaysia dan Brunai- tidak mendapat dukungan penuh dari Pemerintah. Di negeri Jiran tersebut Zakat malah telah resmi menjadi pengurang Pajak.

Ke-2, Zakat di Indonesia dikelola oleh Negara juga Masyarakat.
Ke-3, Empat Milestone Ziswaf di Indonesia:
Prototype, munculnya BAZ sejak tahun 70-an
Ditingkat Mikro, lahirnya Moslem Newspaper Republika
Diranah Makro, terbentuknya FOZ 1997
Mulai 1998 lahir beragam LAZ
Meso, lahirnya Institut Manajemen Zakat (IMZ)

Soal Regulasi

Ke-4, Konsep Penataan yang ditawarkan UU Zakat No.38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat masih bias, belum matang, dan terkesan setengah jalan.
Ke-5, Dalam UU Zakat, LAZ dilegalkan tetapi di lapangan sering dianggap Liar. Padahal sebagian LAZ sudah ada sebelum UU tersebut lahir. Ada isu LAZ akan dibubarkan. Bahkan tak ada lagi izin untuk LAZ yang baru dibentuk.
Ke-6, Kita perlu memahami bahwa LAZ murni gerakan Masyarakat. Maka pemerintah sebaiknya memposisikan LAZ sebagai aset ketimbang pesaing.
Ke-7, PP tentang petunjuk pelaksanaan UU belum dibuat tetapi sudah ada Tuntutan adanya revisi atau amandemen UU tersebut.
Ke-8, Tahun 2010 draft revisi UU sudah masuk ke DPR
Ke-9, Jauh dari hiruk-pikuk hal tersebut, sesungguhnya lawan kita bukanlah BAZ atau LAZ, tetapi Kemiskinan yang harus ditanggulangi bersama. UU harusnya menjadi pemandu untuk mengatasi persoalan. UU hanya alat untuk mencapai tujuan.

Soal SDM

Ke-10, Secara Formal pembentukan BAZ sudah sampai tingkat kecamatan. Tetapi pelaksanaannya masih banyak kendala serius. Pemerintah masih setengah hati merekrut SDM guna mengelola ZISWAF
Ke-11, Hidup mati lembaga bergantung Kualitas SDMnya. Karena SDM akan berpengaruh sistemik.
Ke-12, Mana yang menjadi sebab? Rekruitmen setengah hati ( Lembaga jadi kurang mantap, atau Lembaga kurang serius akibatnya SDMnya setengah hati.
Ke-13, Dengan Rekruitmen setengah hati, bisakah dikatakan kita berkhianat akan tugas KeAmilan? Jawab dengan jujur, Tugas keamilan itu diberikan kepada kita ataukah Kita yang mengambil kesempatan untuk jadi Amil? Catatan: Berkhianat itu tidak harus dengan korupsi, atau bertindak curang. Tidak sungguh-sungguh membuat diri Profesional juga merupakan bentuk Pengkhianatan atas kepercayaan yg diberikan.
Ke-14, Performa Lembaga akan diuji, terutama oleh donatur. Catatan: Kebanyakan donatur berasal dari kalangan terpelajar dan profesional. Apa yanng ada dibenak mereka bila donasinya dikelola oleh lembaga yang tidak diyakini profesional? Bilapun donatur tetap berdonasi, berapa lama motivasi dan kepercayaannya akan bertahan?

Pemberdayaan Macam Apa?

Ke-15, Dengan rekruitmen setengah hati, bisakah lahir program yang bisa atasi Persoalan utama kita yaitu Kemiskinan? Catatan: Problem orang miskin; secara internal mereka adalah orang-orang yang gagal mengelola POTENSI. Secara eksternal mereka gagal Memanfaatkan PELUANG. Performa SDM dan Lembaga yang setengah hati tidakkah justru akan memperburuk keadaan mereka??? Kita mendistribusikan sekian ribu paket sembako tapi setelah itu mereka tetap miskin. Kita menghimpun dan mendistribusikan sekian ribu hewan qurban, tetapi setelah itu mereka tetap miskin dan para peternak pun kembali miskin setelah berlalu beberapa hari gegap gempita hari raya.
Ke-16, Gerakan ZISWAF sesungguhnya sudah lama di Indonesia. Ini merupakan gerakan Religi dan sekaligus Kultural. Secara tradisional ZISWAF dilakukan untuk mendirikan dan menopang Masjid, Musholla, madrasah, dll termasuk bantuan sosial bagi si miskin, yatim.
Ke-17, Bicara santunan Yatim, inilah kekurangan cara pikir kita dalam mempersepsikannya. Seandainya anak Yatim tidak pernah disinggung Rasulullah, apakah kita akan bantu mereka? Kita hampir tak pernah memahami maknanya secara mendalam.  Anak Yatim hanyalah sebuah kiasan atas ketidakberdayaan, kelemahan, ketergantungan, bukankah atribut itu juga ada pada anak-anak yg terlahir cacat, atau karena kecelakaan, gelandangan, anak autis. Jika mereka miskin dan Rasulullah tidak pernah membahasnya, apakah kita juga tak akan menaruh peduli pada mereka???
Ke-18, Begitu juga dengan orang gila yang berkeliaran di jalan-jalan. Menjadi bahan tertawaan, dan olok-olok. Kesadaran dan Upaya apakah yang telah kita perbuat untuk mereka?

Perubahan Paradigma

Ke-19, Gambaran kondisi di atas seharusnya menjadi bahan perencanaan pengelolaan ZISWAF. Bukan hanya untuk program bagi Mustahik tapi justru yang utama pembenahan internal lembaga. Kondisi internal yang baik, sehat, dan penuh motivasi, akan menelurkan program yang brilian dan akan berpengaruh bagi kondisi mustahik. Jika tidak, program hanya akan bersifat pengulangan, hanya bungkusnya yang berbeza.
Ke-20, Pada kebanyakan Lembaga, aktifitas yang dominan adalah Sosialisasi, dan fundraising. Canggih, memikat, mempesona dan gebyar di berbagai media. Oleh kalangan LSM, kegiatan serupa ini sering dikatakan menjual kemiskinan. Bila anda merasa tersinggung, maka segeralah ubah paradigma. Bila anda tidak tersinggung, anda tak cocok jadi Amil. Tak ada ruh, spirit dan motivasi Amil pada diri anda. Anda hanya bekerja , seperti bekerja di tempat lain. Anda belum paham tentang jati diri lembaga zakat.
Ke-21, Jadi yang pertama harus diubah adalah Paradigma para Amil. Kedua, harus diketahui betul posisi amil dan lembaga. Ketiga, maksud dan tujuan organisasi harus dipahami ulang.  Keempat, karenanya rekruitmen Amil musti tidak kalah profesional dengan di perusahaan-perusahaan. Bahkan lebih dari itu, karena amil butuh jiwa mujahid. Kelima, program yg dirancang bagi mustahik harus ditekankan pada perubahan mindset, perilaku, etos kerja dan pemantapan mental.

Kepentingan, Tujuan  atau Sekadar Latah?

Ke-22, Pada saat persoalan di atas belum terjawab, muncul lagi persoalan lain, yaitu munculnya LAZ-LAZ dadakan, lokal, akar rumput dan sejenisnya. Pondok pesantren, perusahaan, bahkan partai politik, baik yang berazas Islam maupun yang sekuler ramai-ramai memprakarsai berdirinya LAZ. Untuk kepentingan apa???
Ke-23, Hal ini patut direnungi secara mendalam. Ada yang melakukan dengan sekadar melakukan. Ada yang melakukan dengan tujuan. Jumlah yang mempunyai tujuan pasti lebih sedikit. Yang memahami posisi dan prinsip, jauh lebih sedikit lagi.
Ke-24, Beda, yang Memiliki tujuan dengan yang Latah. Dengan mengetahui tujuan, akan jelas untuk apa mengelola ZISWAF. Karena tahu Tujuan akan tahu pula bagaimana Tuntutan, kondisi dan apa yang harus dilakukan dalam pengelolaan ZISWAF. Yang tak tahu tujuan akan mudah menyimpang. Dan yang sekedar punya kepentingan akan lebih berbahaya lagi.

Persaingan VS Fastabiqul Khoirot

Ke-25, Ada perbedaan antara Menghimpun dana sebagai tindakan Fundraising dengan Meraup Laba di dunia bisnis. Menghimpun berarti melakukan sesuatu untuk masyarakat, sedang Meraup adalah semata untuk pemilik. Menghimpun berada di ranah Nirlaba, sedang meraup pasti bisnis orientasinya. Jadi, uangnya bisa sama tapi niat dan tujuannya beda.
Ke-26, Adanya potensi dana ummat yang sangat besar, memicu terjadinya persaingan antar lembaga zakat. Iklan di media massa menunjukkan bukti ini.
Ke-27, Salama ini lebih kental nuansa persaingan ketimbang Fastabiqul Khoirot diantara lembaga zakat. Bagaimanapun yang namanya Persaingan sering tidak sehat. Bisakah kita tunjukkan bukti dimana senergi antarlembaga zakat kalau dikatakan Fastabiqul khoirot??? Catatan: Landasan fastabiqul khoirot dalam Islam itu tolong menolong. Jangankan menjegal, lawan minta bantuan saja sunnahnya ditolong.

KEMISKINAN, Musuh Sebenarnya

Ke-28, Kemiskinan itu dekat dengan kekufuran, ketidakberdayaan, keterbelakangan, kematian. Maka kemiskinan adalah musuh sesugguhnya. Siapa yang bisa atasi kemiskinan, berarti dia punya kiat membangun kehidupan. Karenanya kiat itu wajib ditularkan dan boleh dicontoh, tak boleh dirahasiakan kiatnya.
Lembaga Zakat yang merahasiakan kunci suksesnya, berarti dia suka melihat orang miskin yang dibina lembaga lain. Begitu pula yang tak mau belajar karena gengsi, dia secara sengaja membiarkan si miskin yang dibinanya tetap miskin.
Ke-29, Tanpa sadar kita berkutat pada persaingan antar lembaga. Lama-lama akan membutakan mata hati. Kita jadi lupa siapa lawan siapa kawan. Ingat, musuh kita bukan sesama lembaga zakat atau pemerintah, tetapi kemiskinan itu.
Ke-30, Karena sibuk dengan urusan persaingan, kita jadi lupa untuk merancang program secara sungguh-sungguh bagi mustahik. Buktinya yang diperhebat adalah Startegi marketing, fundraising. Kita lupa, zakat sejatinya sama dengan sholat. Tanpa dimarketing pun, zakat tetap wajib. Energi kita jadi lebih banyak terkuras untuk proses marketing, menjaga donatur agar tetap loyal.
Ke-31, Imbasnya, kita lebih memilih merancanng program untuk mustahik yang populis. Padahal program itu seringkali juga berasa tidak adil, tidak merata dan tidak esensial. Kadang kita terperangah melihat lembaga lain begitu gencar di media, dikenal, dielu-elu dan dipuji donatur???

Membangun Kehidupan

Ke-32, Yang kita khawatirkan adalah persaingan yang dis-orientasi. Tahukah bahwa produk nirlaba adalah membangun kehidupan. Membangun kehidupan berarti bicara tentang NILAI. Ke-33, Berada di Lembaga Zakat berarti berada di lembaga Nirlaba. Kalau produk dari perusahaan adalah barang dan jasa, maka produk dari lembaga zakat dalah Nilai Kehidupan.
Ke-34, Nah, bila tujuannya membangun kehidupan, lantas kenapa kesuksesan itu seolah-olah diukur dari jumlah himpunan dana, jumlah donatur, jumlah hewan qurban, kantor cabang, jumlah aset dll.?!
Ke-35, Jika ukuran-ukuran itu yang kita yakini, berarti kita baru tahu jadi amil tapi belum paham. Seperti kita tahu peta tapi tak tahu medannya. Kata Rasulullah, Kemiskinan itu bukan karena tidak punya satu atau dua biji kurma, kemiskinan adalah ketidakmampuan mengelola sumber daya.
Ke-36, Negeri kita kaya, barang tambang apa saja ada. Mengeksplorasi kekayaan alam saja sulit, lebih sulit lagi mengeksplorasi zakat yang masih dikantong para muzakki. Itu baru eksplorasi makna zakat secara zahir, bahwa muzakki harus mengeluarkan 2,5% dari hartanya.
Ke-37, Makna zakat yang non-zahir yaitu sedekah. SBY sebagai muzakki sudah mengeluarkan 2,5 % zakatnya, tetapi sebagai Presiden apa sedekahnya? Salah satu yang terpenting bahwa sedekah pemimpin adalah KEBIJAKAN. Maka seperti apakah Kebijakan yang lahir dari kepemimpinan beliau?
Ke-38, Sedikit sekali yang yakin bahwa persoalan Indonesia berkait erat dengan Perilaku buruk/ Bad carracter. Titik pangkal carut-marutnya Indonesia terletak pada tidak dimilikinya lagi sifat-sifat baik dan perilaku baik. Ada karakter kebaikan yang hilang.

*) Disampaikan pada Seminar Zakat di IAIN Walisongo Semarang, 2010

#PKPU, Lembaga Kemanusiaan dan Amil Zakat Nasional

Derap Menuju Takwa

       Setiap hari tentu sebagai manusia yang dhoif tidak pernah luput dari dosa. Namun kebaikan-kebaikam yang dikerjakan akan mampu menghanyutkan puing-puing dosa. Mendengar kata takwa, entahlah hati ini sering tersedu sedan olehnya. Takwa memancing karunia, takwa menstimulus rahmat-Nya. Dan takwa pula lah sebaik baiknya bekal untuk di akhirat sana. Sefutur apapun kondisi, selemah apapun iman, sehina apapun diri. Keyakinan akan kasih sayang dan ampunan-Nya yang terhampar luas membuat diri bangkit kembali. Beginilah yang mampu diri tunaikan, kelak ia akan tercatat sebagai derap-derap menuju takwa, semoga Allah ridho dan melimpahkan pahala. Amin

Minggu, 26 Januari 2014

The Power of Hope

-The Power of Hope-

Nabi NUH blm tahu banjir akan dtg ketika ia membuat kapal & ditertawai kaumnya.

Nabi IBRAHIM blm tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya.

Nabi MUSA belum tahu laut akan terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

Nabi MUHAMMAD SAW pun belum tahu kalau Madinah adalah Kota Tersebarnya Ajaran yg dibawanya saat beliau diperintahkan berhijrah..

Yang Mereka tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada perintah اَللّهُ dan tanpa berhenti berharap yg Terbaik..

Ternyata dibalik ketidaktahuan kita, اَللّهُ telah menyiapkan kejutan saat kita menunaikan perintahNYA..

Yakinlah bantuan اَللّهُ akn datang walaupun sampai di detik2 terakhir usaha Hamba-Nya..
So, jgn pernah berputus asa utk terus berharap hanya pada اَللّهُ semata...

Kalaupun hasil yg kita usahakan jauh dari Harapan bahkan menyakitkan, tak usah kita berkecil hati...

Karena اَللّهُ mencintai kita dengan cara2 yg belum tentu kita sukai... Namun akan kita daptkan hikmah yg sgt luar biasa suatu saat nanti... Tetaplah bersabar dn isqomah, berikhtiar utk mmperjuangkn sesuatu yg baik...

Tetap berbaik sangka pd اَللّهُ (husnudzon) dlm setiap nafas kehidupan kita
#Copas dari Grup WA

Renungan

Just Renungan :

"APA yg kau Cari...??? "
Kita di gunung rindukan pantai;
Kita di pantai rindukan gunung;

Kalau kemarau kita tanya,, kapan hujan?
Di musim hujan,,,kutanya kapan kemarau;

Diam di rumah pengennya pergi ....
Setelah pergi pengen pulang ke rumah;

Waktu tenang cari keramaian;
Waktu ramai cari ketenangan;

Sudah berkeluarga, mengeluh belum punya anak, setelah punya anak mengeluh biaya hidup dan pendidikan;

Ternyata sesuatu tampak indah karena belum kita miliki :'(

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki;

Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR... dengan berkat yang sudah kita miliki"...

" mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini?., menutupi telapak tangan saja sulit.

Tapi kl daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah bumi!"

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di-mana2.
Bumi inipun akan tampak buruk;

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil;

Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk. walau cm seujung kuku

Bila hati kita tertutup,
tertutuplah semua.

SYUKURI apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA.

Karena hidup adalah: "waktu yang dipinjamkan & Harta adalah: "ANUGERAH yang dipercayakan"

Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki.
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki.
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki.

Masih banyak orang yang tidak seberuntung kita...@>-- mari kita banyak2 berSyukur di hari yg indah ini atas Apapun yg sudah di Beri..

#Copas dari grup WA

Politik dan Cinta

1- Apakah mungkin dua kata ini bisa bertemu: politik dan cinta.

2- Politik punya defenisinya sendiri, sebagaimana dengan cinta dia juga punya maknanya sendiri

3- Politik identik dengan kekuasaan Lahiriah, namun Cinta adalah kekayaan batiniah

4- Saat Politik bertemu dgn cinta maka dia akan menjadi memelihara setiap kehidupan in

5- Saat Cinta bertemu dgn politik, akan menumbuhkembangkan kehidupan ini

6- Politik itu memelihara, namun cinta itu menumbuhkembangkan

7- Politik itu kendaraannya, namun cinta itu yang mengendalikannya

8- Politik itu busurnya, namun cinta itu membimbing anak panahnya

9- Politik tanpa cinta menjadikannya beringas, namun cinta tanpa politik membuatnya tak bertenaga

10- Politik itu kerja berbasis akal, namun Cinta bekerja berbasis hati

11- Kerja Politik tanpa Cinta hanya bermuara kepada kelelahan, kerja Cinta tanpa Politik hanya mengantarkan kita pada fantasi impian

12- Politik dan Cinta akan mengubah kerja yang LELAH menjadi LILLAH

13- Politik bisa memaksa semua jadi Lawan, namun Cinta akan membuatnya jadi Kawan

14- Jika banyak yang antipati dari pengamat tentang kita, Partai kok bawa-bawa Cinta dan hati...

15- .Sampai ada yang mengatakan, dari semua literatur politik yg mereka baca, tak satupun yg mengatakan ada teori Politik & dakwah Cinta

16- ..Jika kalian telah membaca literatur politik dari halaman 1 sd 100 tidak ada cinta didalamnya, maka kami adalah halaman ke-101nya...


Katakan pada mereka yg memusuhimu, "Kalian salah memusuhiku, hati ini datang dgn penuh cinta saat hatimu berisi curiga”


*by ustadz Syukri Wahid Balikpapan
(@Syukri_W on twitter)

Sabtu, 25 Januari 2014

Kejamnya Waktu Subuh

Kebanyakan kita tentu sudah mengetahui tentang keistimewaan waktu Subuh. Maka, untuk melengkapi pengetahuan kita, hari ini ada baiknya kita melihat waktu Subuh dengan kacamata yang lain, yaitu dari bahayanya waktu Subuh apabila kita tidak dapat memanfaatkannya.


IstimewaAllah bersumpah dalam Al Fajr : “Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.

Ada apa sebenarnya di balik waktu Subuh? Mengapa Allah sampai bersumpah demi waktu Subuh? Dan mengapa pula kita harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?

Ya, ternyata waktu Subuh memang benar-benar sangat berbahaya! Waktu Subuh itu lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api. Waktu Subuh bisa lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Waktu Subuh bahkan lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin!


IstimewaJika ada sekawanan perampok menyatroni rumah kita, dan mengambil paksa semua barang yang kita miliki. Emas dan semua perhiasan dirampas. Uang cash puluhan juta dirampas. Laptop yang berisi data-data penting dirampas. Mobil yang belum lunas dicicilannya juga dirampas. Nah, bisa dibayangkan bagaimana pedihnya hati kita menerima kenyataan itu?

Tapi ketahuilah, sebenarnya waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Sebab jika kita ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga melalaikan sholat fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan laptop dan mobil. Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).


IstimewaWaktu Subuh juga bisa lebih menyengsarakan dari sekadar kemiskinan di dunia. Sebab bagi orang-orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga mengabaikan sholat Subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja dari pahala sholatnya.

“… dan barangsiapa yang sholat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan sholat semalam suntuk” (HR Muslim). Sholat semalam suntuk adalah sholat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis! Sholat selama sepuluh jam, atau kurang lebih, sama dengan 150 kali sholat! Jadi, betapa agungnya fadilah sholat Subuh berjamaah ini. Dan betapa malangnya orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.


IstimewaWaktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian? Karena Rasulullah telah bersabda, bahwa orang yang tidak mampu melaksanakan sholat Subuh berjamaah, kedudukannya setara dengan orang munafik.

“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan sholat Isya dan sholat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).

Orang yang ‘tergilas waktu Subuh’ sehingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, sesungguhnya adalah orang yang dalam keadaan terancam bahaya, karena dirinya disetarakan dengan orang munafik. Sebab, ancaman bagi orang munafik adalah Neraka Jahanam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam” (An Nisa:140).


IstimewaBukankah Jahanam lebih berbahaya dari sekadar kobaran api yang disiram bensin?

Nah, agar kita tidak merasakan ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih kejam dari perampokan, agar kita tidak terkena ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar kita tidak terkapar ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih berbahaya dari kobaran api, maka: “Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu Subuh” (Al Falaq:1). Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan sholat sunnah (sholat fajar) dan sholat berjamaah di masjid.

Tapi ada satu pertanyaan yang tersisa, yaitu mengapa waktu Subuh bisa menggilas kita? Sebab, kalau kita mau memperhatikan, sesungguhnya waktu Subuh adalah waktu yang paling berat buat kita yang ingin beribadah. Mengapa? Karena waktu Subuh adalah saat paling tenang, sehingga sangat pas buat menenggelamkan diri dalam tidur nyenyak dan bermimpi indah. Ditambah lagi, umumnya, suhu udara waktu Subuh lebih dingin dibanding waktu lainnya – sehingga membuat yang sedang tidur jadi makin merapatkan selimutnya.


IstimewaTapi yang paling berbahaya ialah, kalau kita sampai kena kepung pasukan iblis – yang akan mengencingi telinga kita, agar tak bisa mendengar panggilan “Sholat itu lebih baik daripada tiduuurrr!” dari speaker masjid, dan meniup-niup mata kita – sehingga mata kita serasa dilem atau kelopaknya bagaikan dibanduli dengan beban jutaan ton, sehingga “susaaaahhhh betul buat dibuka”.

Nah, suasana waktu Subuh dan hasil daya upaya pasukan iblis itulah yang akan “menggilas” niat kita, tekad kita, buat bangun dan mendirikan sholat. Sehingga kita terus terkapar tanpa daya di atas buaian tidur lelap dan mimpi indah, dan melalaikan sholat fajar serta sholat Subuh berjamaah di masjid. Jadi, jangan anggap remeh kekuatan waktu Subuh dalam mematahkan atau menggilas iman kita, sehingga iman kita tidak bisa bertumbuh dengan subur oleh siraman fadilah sholat fajar dan sholat berjamaah. Oleh karena itu, jangan tidur tanpa wudhu dan doa meminta perlindungan kepada Allah. (Thamrin Mahesarani)


Galau Karena Bahagia yang Berlebihan

Ada satu bahasan yang menarik dalam acara Mozaik Islam yang ditayangkan Trans TV pagi hari yang lalu. Dalam salah satu segmennya, disampaikan bahwa Rasulullah saw tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan. Contoh yang diberikan adalah tertawa berlebihan dan makan yang berlebihan.
Kedua hal itu, sejatinya dapat melemahkan iman, namun seringkali terabaikan.

Yang menarik untuk dicermati adalah bahwa Rasulullah saw sangat menganjurkan untuk memperbanyak senyum -bahkan senyum kita dapat bernilai sedekah-.
Lain halnya dengan tertawa. Jangan berlebihan.

Dari Abu Hurairah r.a,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﻟَﺎ ﺗُﻜْﺜِﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻀَّﺤِﻚَ ﻓَﺈِﻥَّ ﻛَﺜْﺮَﺓَ ﺍﻟﻀَّﺤِﻚِ ﺗُﻤِﻴﺖُ ﺍﻟْﻘَﻠْﺐَ
“Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.”
(HR. At-Tirmizi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 7435)

"mematikan hati", munhkin bahasa yg terlalu melangit dan sulit dijadikan parameter apakah selama ini kita telah terlalu banyak bersenda gurau dan tertawa yang berlebihan atau tidak.

Nah, dalam tayangan tersebut dijelaskan sisi ilmiah yang bisa menambah hikmah tentang anjuran untuk tak tertawa berlebihan.

Tertawa boleh jadi merupakan bentuk refleksi kebahagiaan. Yang dalam tubuh kita dipemgaruhi oleh keberadaan endorfin.
Di sisi lain, ada hormon serotonin yang memberi efek ketenangan tetapi dalam jumlah rendah dapat menimbulkan kesedihan, keresahan, dan perasaan semacamnya yang di zaman sekarang dikenal dengan sebutan galau.
Kedua hormon ini bekerja simultan, seiring sejalan.
Jika endorfin naik, maka serotonin ikut naik. Begitupun sebalikmya.

Namun, ternyata kedua hormon tersebut dapat pula mengalami ketidakstabilan. Kadar endorfin yang terlalu tinggi justru dapat menekan produksi serotonin.

Pemicu tingginya kadar endorfin salah satunya adalah tetawa yang berlebihan. Di satu sisi kita mungkin akan tampak sangat bahagia. Hanya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kadar serotonin justru ada di titik terendah dan mengakibatkan kita mudah merasa gelisah serta cemas. Dalam hal beribadah, kita jadi sulit khusyuk. Sedangkan dalam bermuamalah, kita akan menjadi pribadi yang kurang peka dengan lingkungan sekitar karena sibuk dengan kegalauan diri sendiri.

Menonton tayangan Mozaik Islam itu membuat saya sejenak berpikir. Jangan-jangan ketidakpedulian terhadap musibah yang terjadi di sekitar kita disebabkan karena diri yang kerap tertawa hingga terbahak-bahak.
Tak perlu jauh-jauh memikirkan saudara kita di Palestina, Suriah, atau Mesir yang hingga kini masih bergejolak. Memikirkan nasib korban gempa di Aceh & Lombok pun kita enggan. Ah, apalagi jika ditanya seberapa sesat ajaran Syiah. Mungkin kita menggeleng tak tahu.

Mungkin satu hal yang perlu menjadi sorotan adalah tayangan di televisi yang seringkali memicu tawa penontonnya. Bukan hanya dalam acara komedi, tetapi juga acara musik di pagi hari. Maka, lihatlah, kini kegalauan itu menjamur. kita lebih asyik update status atau ngetweet yang isinya melulu tentang diri. Sibuk mengatasi kegelisahan dan kecemasan sendiri.

Dan ketika nanti di bulan Ramadhan tayangan yang menemani waktu sahurpun tak lepas dari gelak tawa pengisi acaranya, mungkin memang sudah saatnya kita mematikan TV alihalih mematikan hati kita.

***

Referensi tambahan:
* al-atsariyyah.com/banyak-tertawa-mematikan-hati.html
* ronymedia.wordpress.com/2010/08/01/banyak-ketawa-mematikan-hati/

Penulis Sari Yulianti
@muhajirinanshor 5 dengan perubahan seperlunya.
Subhanallah, keren.benar banget.