Tidak ada secuil pun yang mesti di banggakan. Manusia itu asalnya dari air yang hina, kemana-mana membawa kotoran dalam perutnya, apalagi setelah menyatu dengan tanah semua akan membusuk. Dunia hanya sementara, tempat menempah diri untuk menjadi insanul kamil. Mencari cinta Allah, mengumpulkan ridho-Nya. Berteman dengan kesabaran maka hati akan lapang, bersama syukur nikmat terus menyucur. Sombong tidaklah menjadi jiwa kian sehat. Melainkan mengais habis puing-puing pahala dan tatapan murka Allah. Apa yang ada pada diri kita hanyalah titipan semata, maka keangkuhan hanya patut menjadi selendang Allah saja. Kita manusia, menumpang hidup, memelaskan kasih sayang-Nya.
Dunia sementara. Akhirat selamanya. Benar !, jembatan kehidupan dunia dan muara akan tiba di akhirat sana. Manusia yang lalai, berbahaya masa depan kekalnya. Tersiksa karena kedzaliman yang ia ciptakan sendiri. Sedang yang berbekal takwa di dunia bersenang-senang karena jerihnya melawan hasutan setan durjana.
Hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang. Lalu dengan mengingat kematian jiwa akan kian tersadarkan dan akal menganga lepas ketakutan. Dunia yang melenakan, sarana kenikmatan yang menistakan jika disalahgunakan. Kesederhanaan dalam bertindak, berkelakar, dan menjalani kehidupan karena Allah akan menyiksa orang-orang yang melampaui batas. Keabadian hanya untuk Allah saja. Kita dan semua yang tercipta akam binasa. Tidak ada alasan untuk berbesar hati terhadap dunia. Kelak bumi ini pun akan di porak-porandakan oleh-Nya. Berbenah, berbuat, dan mensucikan diri kepada-Nya.
Allah swt, Tuhan Yang Teramat Baik. Kebanyakan manusia lupa dan mengeraslah hatinya. Kesenangan dunia mampu membuatnya pikun arti kehadiran di dunia. Bukankah Allah ciptakan jin dan manusia untuk menyembah-Nya. Kenapa sedikit sekali yang mau memahami ayat-ayat Allah. Banyak dari mereka adalah orang-orang fasik dan mengabaikan pertemuan dengan Tuhan Semesta Alam. Padahal balasan orang yang berbuat baik di dunia tak terkira indahnya. Semua karena cinta harta dunia yang fatamorgana.
Hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang. Lalu dengan mengingat kematian jiwa akan kian tersadarkan dan akal menganga lepas ketakutan. Dunia yang melenakan, sarana kenikmatan yang menistakan jika disalahgunakan. Kesederhanaan dalam bertindak, berkelakar, dan menjalani kehidupan karena Allah akan menyiksa orang-orang yang melampaui batas. Keabadian hanya untuk Allah saja. Kita dan semua yang tercipta akam binasa. Tidak ada alasan untuk berbesar hati terhadap dunia. Kelak bumi ini pun akan di porak-porandakan oleh-Nya. Berbenah, berbuat, dan mensucikan diri kepada-Nya.
Allah swt, Tuhan Yang Teramat Baik. Kebanyakan manusia lupa dan mengeraslah hatinya. Kesenangan dunia mampu membuatnya pikun arti kehadiran di dunia. Bukankah Allah ciptakan jin dan manusia untuk menyembah-Nya. Kenapa sedikit sekali yang mau memahami ayat-ayat Allah. Banyak dari mereka adalah orang-orang fasik dan mengabaikan pertemuan dengan Tuhan Semesta Alam. Padahal balasan orang yang berbuat baik di dunia tak terkira indahnya. Semua karena cinta harta dunia yang fatamorgana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar