Selasa, 31 Oktober 2017

Menarik

Hal yang menurut kita menarik belum tentu menarik bagi yang lain, bisa jadi mereka belum memahami apa yang kita pahami. Saya sangat tertarik dengan huruf yunani yang sering direpresentasikan untuk suatu variabel dalam formulasi fisika. Sebab saya sangat memahami bahwa setiap huruf itu ada maknanya. Bahkan ada dari formulasi itu yang menceritakan hal besar dari sistem alam semesta ini. Ada yang mengisahkan suatu sistem hukum alam yang dapat direkayasa sedemikian rupa menjadi hal manfaat bagi kehidupan manusia. Tapi mereka yang belum memahami akan menyatakan huruf-huruf yunani dalam variabel rumus fisika  itu tidak  menarik. Bahkan ada yang menjadikannya lelucon yang tak berarti. Tak mengapa,,, dalam hidup ini kita hanya butuh mendalami makna lebih jauh agar kebijaksaan hati semakin luas.

Mungkin begitu pula dengan tertariknya hati pada al-Qur'an.

"Al Qur'an adalah sahabat yang mulia dan memiliki rahasia2 yg agung. Kemuliaan dan rahasia agung tersebut tidak akan Al Qur'an berikan kecuali kepada orang yang telah bersahabat lama dengannya dan selalu menjaga isinya. Maka, ketika persahabatanmu dg Al Qur'an telah berlangsung lama, Al Qur'an akan mencurahkan kemuliaannya dan rahasia2nya agung yang akan membuat akal dan pandanganmu bersih.”
(Ibnul Qayyim)

Memperjuangkan

Ada yang telah lelah memperjuangkan. Merasa tak ada celah untuk meraih yang diharap. Bagaimana jika yang mesti kamu perjuangkan itu adalah keimanan?. Sesuatu yang tak pernah ada peluang, harapan itu terpupuskan.

Persahabatan Sehat

Persahabat yang sehat itu bukan dari frekuensi pertemuan, bukan sekedar melepas bahagia, tak pula hanya berbagi cerita dan mendengar keluh kesah. Namun, persahabatan yang saling menularkan kebaikan itulah persahabatan yang sehat. Apabila kebersamaan selalu dihiasi dengan manfaat. Hal yang membuat rasa persahabatan itu semakin legit adalah kokohnya keimanan. Pada akhirnya tidaklah mereka bersua dan berpisah kecuali hanya untuk Allah.

Ingin-Butuh

Duhai hati-hati yang baik, beranjaklah pada pijakan yang membuat  kamu semakin dekat dengan Allah.

Jadilah sebagaimana yang Allah inginkan nona. Bahwa apa yang kamu inginkan tak berarti apapun untuk sesuatu yang baik bagi masa depanmu. Tapi Allah akan memberikan apa yang kamu butuhkan untuk kebaikan masa depanmu. Biarkanlah ingin itu sebatas ada, tapi tidak untuk dielu-elu sepanjang waktu. Agar dengan ingin itu kamu selalu manja pada Allah dalam pinta dan do'a. Cukup...

Hingga bila-bila kamu sampai di tepian sadar. Kebutuhan itu jauh lebih penting daripada keinginan.

Nona...
Melangkahlah demi yang hakiki bukan yang semu. Tolong, jangan jadikan dunia dan makhluk sebagai alasan maupun landasan untuk berbuat. Lakukanlah demi cepisan ridho-Nya yang maha penting. Dengan begitu, kamu tak pernah lemah daya juang untuk terus menapaki perjalanan pulang.

Nona...jangan bersandar pada yang lemah, jangan terobsesi pada sesuatu yang hina, jangan banyak bermain di senda gurau dunia. Semua sebatas hitungan masa dan berlaku fana. Tujulah hati itu pada sesuatu yang dibutuhkan, tak tergugu pada yang diinginkan saja.

Untitled

Bisa jadi dia orang yang tepat. Namun, cara jalan yang ditempuh belum benar. Semoga pertemuan adalah momentum penguatan keimanan. Maka harus saling membenahi untuk sesuatu yang berkah. Demi ridho Allah yang dituju.

Senin, 30 Oktober 2017

Konsep Diri

Bismillah...
.
.
Pentingnya dalam memahami konsep diri. Pandangan terhadap diri yang merangkum aku diriku, aku sosial, dan aku ideal.
.

.
Mengenal diri sendiri membantu untuk mengevaluasi diri atas apa yang perlu diperbaiki dan  mempersiapkan diri dengan ilmu untuk membenahi.
.
.
Menemukan diri dari aku sosial tidak serta merta membuat diri itu bertindak untuk penilaian orang lain. Namun, hendaknya menjadi momen berharga untuk menerima kritik dan saran yang membangun diri itu menjadi pribadi yang lebih berharga dan berakhlak indah.
.
.
Selanjutnya mengintegrasikannya pada konsep aku ideal. Sebuah tatanan visi yang ingin dicapai atas diri itu. Menjadi pribadi yang sebagaimana Allah kehendaki. Yakni hamba yang taat dan  khalifah terbaik.
.
.
Selamat merumuskan konsep diri !!!
Semoga selangkah lebih maju.
Mari upayakan...

Berbaik Sangkalah

Jika ada sesuatu yang pergi, maka sesuatu yang lebih baik akan datang. Karena Allah tidak sekedar memberi apa yang kamu inginkan tapi apa yang kamu butuhkan.

Berbaik sangkalah pada Allah ...
Sungguh, Allah tak pernah meninggalkan kamu sendiri.

Minggu, 29 Oktober 2017

Terbenamnya Matahari Islam di Andalusia

Bismillah... . .
Andalusia menjadi momen sejarah penting yang telah mewarnai 7 abad lebih peradaban Islam. Mulai dari 92 H sampai 797 H seanter Eropa ditahtai oleh kisah heroik kaum muslimin dan kejayaannya.
.
.
Penaklukan Andalusia 92 H dipimpin Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair, masa khalifah al Walid bin Abdul Malik (khalifah Bani Umayah) sebelum Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Islam mulai masuk dari maroko ke Andalus/Jazirah tiberia (spanyol dan portugis). .
.
Tertorehlah Abdurrahman Ad-dakhil, Abdurrahman An-Nashir, Yusuf bin Tasyifin, Abu Bakar Al-Lamtuni, Abu Yusuf Ya'qub Al-Manshur yang menjadi panglima dan raja terbaik dalam fase-fasenya sendiri. Membawa rakyatnya untuk hidup dalan naungan Islam dan tauhid serta semangat jihad. Menjadi kekuatan terbesar di pertengahan abad pada zamannya.
.
.
Lantas bagaimana Andalusia lumpuh, rapuh, jatuh, dan pada akhirnya runtuh? Faktor utamanya adalah penyakit wahn, cinta dunia dan takut mati. Kala kekalahan di Perang al-Iqab mengibas debu-debu sejarah perang Hunain. Dimana jumlah pasukkan yang lebih banyak tidak menjadi jaminan kemenangan. Karena hanya cahaya keimanan, ruhiyyah, dan jiwa Qur'ani itulah yang dapat menjadi bahan bakar pergerakan dalam mencapai kemenangan. .

Ikhtiar

Bila memang ada kebaikan didalamnya, tidak apa-apa kamu memperjuangkan lebih. Ikhtiar untuk mendapatkan yang terbaik. Tapi jangan pernah mengagung-agungkan ikhtiar. Sebab hasil dari prosesi ikhtiar Allah yang menetapkan. Tugas seorang hamba hanya menggelar usaha terbaik dan hasil biar Allah yang menyempurnakan balasan.

Sudah begitu aturannya, bila ingin mendapatkan sesuatu yang besar maka harus berani untuk mengambil resiko besar dalam ikhtiarnya.

Melangkah

Nona...
Melangkahlah sayang,
Melangkahlah...bukan untuk mendapat sesuatu tapi untuk menemui ridho Allah atas apa yang kau tuju.

Dengarkan rintihan hatimu itu, disaat kamu letakkan Allah bukan pada gardu utamanya. Jangan sayang, jangan lagi kamu redupkan cahaya hati dengan meninggal-Nya.

Tetaplah melangkah, jadikan Allah gardu terdepan tujuan. Prioritaskanlah Allah atas segala sesuatu dalam hatimu, Nona. Agar ridho-Nya tak lagi menjadi utopia.

Sabtu, 28 Oktober 2017

Kesempatan

Bila kamu menjadi yang cukup beruntung untuk mendapatkan kesempatan bersama orang-orang hebat. Please don't waste it, nona !!!

Alasan

Tidak butuh alasan logika untuk melakukan setiap hal dalam kehidupan ini. Hanya butuh satu alasan apakah Allah ridho dengan yang akan diri itu lakukan.

Pilihan

Setiap kita harus selalu memilih, menentukan, dan memutuskan satu hal dari sekian banyak yang ingin ditempuh. Maka, ada pula yang mesti direlakan. Memang dalam pilihan itu kadang kamu harus mengikhlaskan yang diinginkan untuk sesuatu yang dibutuhkan. Disaat pilihan itu telah bulat. Maka harus ditekuni seutuh hati. Apapun konsekuensinya, tidak boleh disesali namun diri itu harus bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambil.

Apapun yang tengah kamu putuskan nona, semoga jalan itu membuat kamu selalu bertumbuhan dan selangkah lebih maju.

Telah memilih hidup, maka kehidupan pun akan membuat kamu selalu memilih. Apapun pilihannya, pastikan petunjuk dalam memilih telah disari dari al-Qur'an dan al-Hadist.

Menyingkir Perlahan

Bila diri telah ditempatkan pada lingkungan yang baik tapi masih merasa tidak nyaman. Dengan cara apalagi yang bisa membuat diri itu betah dalam kebaikan dan perbaikan.

Menyingkirkan diri itu bukan solusi, sebab tak pernah ada cara terbaik untuk menjadi lebih kuat dan bijaksana selain dengan menghadapi dan mengadaptasi diri.

Bagaimana jika diri itu malah terlempar pada arus ketidakjelasan. Riuh mencari penetapan ruang nyaman. Pada akhirnya hanya terlontang lantung dalam perasaan yang sesak dan pikiran yang absurd.

Belajar istiqamah walau berat dan tertatih. Dalam lingkaran itu selalu ada kebaikan. Gesekan itu hanya  turbulensi sederhana tuk memicu vibrasi hati yang tengah mencari jalan berkoherensi.

Jiwa

Kita tengah mengeksekusi proyek jiwa yang besar, pekerjaan yang agung, titian yang memayahkan. Yakni perjuangan mensucikan jiwa.

Walau badai tantangan zaman menghadang, jangan biarkan cahaya hati meredup ditelan dosa.

Bahwa kobaran pergerakan untuk mengeksekusi itu adalah Qur'an dan ruhiyah. Pelumpuh pergerakan itu adalah dosa-dosa.

Kajian Peradaban

Boleh saja perapian semalam padam, tapi tak boleh  begitu dengan semangat juangmu. Banyak hal dari sisi kehidupan yang patut kau pelajari, tekuni, dan eksekusi menjadi aksi kontribusi.

Peradaban itu lintas kajian yang berulang. Buta sejarah maka kamu akan gagap bertindak. Salah menelaah sejarah bisa membuatmu salah pijakan sudut pandang. Dekatilah jalan kebenaran yakni diantara peraduan hati yang tulus dan jiwa yang suci. Agar petunjuk terus mengilhami langkah dalam menapaki peradaban itu.

Mari, selangkah lebih maju. Lebih berarti. Lebih dekat pada Ilahi Rabbi.

Cemburu

Aku tahu, disaat lebih banyak nongkrong di ruang kegiatan lain ada tumpukan tugas dan proposal tesis yang sedang cemburu.
Sabarlah sayang, aku pasti kembali padamu...
Mmuaach ^_^

Yu de onli wan lah ...yang akan ku ikhtiarkan hingga tulang masih memutih dalam daging yang memerah.


Kembali-Pulang

Tak ada yang perlu dibuktikan. Kamu hanya perlu berjalan menuju Allah dengan hati yang bersih dan tulus. Itu saja nona....
Berteduhlah sayang, tampak gurat jiwamu yang kian menggersang. Sedapkan dahaga jiwamu itu dengan taqarrub ilAllah. Biar kamu lebih damai, agar kamu bisa kembali melanjutkan perjalanan  dengan keimanan yang mantap.

Allah selalu sayang pada hamba-Nya yang tak putus asa tuk kembali.
Kembali pada manja dalam do'a. Kembali pada hati yang khusyuk pada-Nya. Kembali pada daya juang hanya untuk mengupayakan bertemu dan melihat wajah-Nya.

Ya Allah...titip hati ini rindu nan parah hanya pada Mu selalu. Agar dzikir menjadi candu setiap waktu.

Nona, bertakwalah dengan sebaik takwa. Allah selalu rindu kamu kembali. Jangan lagi bermain terlalu jauh di permainan dunia ini sayang, cepat pulang dan berteduhlah sejenak.

Jumat, 27 Oktober 2017

Untitled

Jangan meninggalkan generasi yang lemah dibelakangmu. Okey....

Bila ada takdirnya, insyaAllah mau buat suhu dan suasana rumah itu adem dengan al-Qur'an. Full muratal no musik aneh aneh. Anak-anak harus dibekali dengan keimanan. Karena jaman now ini ngeri banget. Huhu...Jadi, ibu dan ayahnya juga harus kuat imannya. Juga harus baik interaksi dengan al-Qur'annya.

InsyaAllah, tengah membekali semua dengan sebaiknya ^_^

Ya udah mau bilang itu aja. . .

Sejarawan

Ya Allah pengennya jadi sejarawan muslim wanita abad 21. Harapan yang baik, semoga membawa diri lebih banyak mengais ilmu dan menulisnya kembali.

Yah, walau jurusan fisika...itu tidak boleh menutup diri untuk mengambil jalan manfaat yang lain kan ya?

Reseting Perasaan

"Menyetel ulang perasaan. Suka dengan kalimat ini. Dalam maknanya. Hati siapa yang tak pernah bertamu pada seseorang ? Tak banyak yang berani mengunci hatinya dengan rapat, kecuali tetap saja ada celah untuk menghadirkan satu nama dalam ruang hati itu. Walau pada akhirnya, sesuatu yang tidak baik harus segera dikemasi dan diminta pergi. Maka dari sanalah menyetel ulang perasaan dirasa cukup perlu."

Begitu kata temen saya...
Saya hanya menuliskan dan belajar memahaminya.

Adakalanya

Adakalanya Allah patahkan semangat dan optimisme diri agar jiwa itu dapat rehat sejenak, lalu tetap melaju dalam tenang.

Adakalanya  hati itu terasa patah agar menjadi lebih utuh dalam kebijaksanaan. Walau pedihnya luka hati itu menyembulkan kesedihan. Pada akhirnya, membuat diri semakin kuat menjalani apa yang ada di depan.

Adakalanya kita harus berada pada ruang kegagalan, agar mampu menyadari tak ada manusia yang hebat kecuali Allah yang memudahkan.

Boleh saja berharap pada harapan yang baik-baik, namun percayalah Allah menginginkan yang lebih baik dari apa yang tengah kamu harapkan.

Bole saja menyusun rencana yang baik-baik, tapi yakinlah rencana Allah jauh lebih baik.

Konsumsi Perut

Jarang ada yang menyadari bahwa konsumsi perut itu bukan sebatas halal tapi juga baik. Perhatikan pesan Allah untuk hamba kesayangan-Nya:

Allah SWT berfirman:

"..... Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 57)

MasyaAllah kan ya? Membangun sebuah peradaban dengan menyiapkan manuver penggeraknya.  Maka kesehatan fisik salah satu modal untuk menjadi sebaik-baik manuver itu. Nah, jagalah kesehatan dengan memberi asupan yang baik-baik bagi tubuh. Bukan sekedar enak tapi harus lebih prioritaskan efek kesehatan dan gizi yang didapatkan dari apa yang dikonsumsi.

" to eat is necessity but to eat intelligently is an art " (Fraincois de la Rochefoulcauld)

Keputusan

"Setiap keputusan Allah bagi mukmin, adalah kebaikan bagi dirinya" (HR.Muslim)

Memang tak jarang kita melakukan penolakkan takdir atas keinginan diri. Sejatinya, keadaan sedemikian tengah melatih keimanan kita. Sudah sehebat apa kita memasrahkan diri pada-Nya dan tetap menaruh yakin pada setiap ketetapan yang ditakdirkan oleh-Nya. Padahal, bila kita mengikhlaskan diri sebagai seorang hamba yang taat, maka tidak akan menghadirkan ketidakpenerimaan itu. Kadang terjadi keanehan, dalam ritual shalat kita berikrar bahwa shalat, ibadah, hidup, dan mati hanya untuk Allah. Namun, di luar itu banyak gerutu yang terlontar bila apa yang dipinta tak sesuai dengan yang didapatkan. Na'udzubillah...

Kita perlu mensucikan hati tuk menyelami hikmah dari sepanjang perjalanan yang telah terlampaui. Sudah selayaknya tempuhan perjalanan itu mengasah kebijaksanaan diri. Agar kehidupan di depan tak lagi segegabah dulu. Semoga hati kian luas kesabaran dan kesyukurannya dalam menerima apapun keputusan langit untuk diri itu.

Kamis, 26 Oktober 2017

Masa Depan

Setiap kita bertanggung jawab penuh atas diri sendiri. Bila lalai dari mengupayakan apa yang diimpikan maka jangan katakan impian itu terlalu besar tapi bisa jadi mental itu terlalu kerdil untuk mengupayakannya.

Hanya diri itu yang dapat merajut kebaikan masa depannya. Hidup itu hanya kumpulan detik-detik yang melaju maju pada sumbu kehidupan. Lantas hari ini, adalah refleksi capaian dimasa depan.

Koherensi Cita tuk Konstruksi Cinta

Sebuah refleksi dari perjalanan orang-orang yang telah meng-angkasa. Selalu begitu, bahwa tidak mungkin bisa terjadi koherensi bila tak terjadi kesetaraan vibrasi. Sama halnya dengan menetapkan keputusan untuk memilih pasangan hidup. Hal yang terpenting dalam membangun cinta adalah menyelaraskan cita. Sebab mendesain rumah tangga itu merancang sebuah tim yang solid. Di dalamnya bermuatan akan kerjasama yang baik. Melengkapi satu sama lain. Menutupi celah yang mendistorsi. Lalu berjalan dalam misi-misi yang diperbincangkan bersama menuju  cita dalam cinta.

"Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah anak dari kecocokan jiwa. Dan jika itu tidak ada, cinta tidak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun, bahkan milenia..."
-Kahlil Gibran-

Maka, meng-angkasalah bersama dalam cinta menuju capaian cita.
Hai, kamu yang akan menjadi bagian dari masa depanku.
Banyak hal yang ingin kuderaikan pada runtutan kata-kata, perihal bagaimana konstruksi yang akan kita bangun bersama nanti.
Kusederhanakan saja, bahwa bersamamu aku ingin saling bekerja sama untuk menjadikan dunia lebih baik. Dimulai dari menjadikan diri sendiri lebih baik, menuntun keluarga selalu dalam perbaikan, menebar kebaikan pada setiap keadaan, menjadi yang bermakna bagi kehidupan orang lain, lalu mengikhtiarkan pada visi yang lebih mulia yakni menjalani amanah sebagai khalifah terbaiknya di muka bumi ini

Pada mu doa doa terbaik selalu terlampir bersama air mata harap. Agar dalam rahmat-Nya selalu terjaga untuk menjalani setulus-tulus ketaatan pada Allah.

Kehidupan nyata yang kita hadapi bersama kelak, tak sebatas drama sehari saja sayang...berbekal lah, sebaik-baik bekal adalah takwa.Semoga kuat imannya menerima amanah yang akan kita lalui bersama.

Katanya, banyak hal mengerikan yang akan kita tapaki kedepan. Ku mohon agar selalu mengucapkan kalimat ini  padaku "Tenang nona, jangan khawatir Allah selalu bersama mu, yuk kita shalat minta pertolongan pada Rabb kita". Karena memang banyak sekali yang membuat aku getir untuk maju dan  melangkah.

Untuk kamu, masa depanku
Dari aku, masa depanmu

^_^


Hanya Tamu dan Titipan

Apalah yang mau disombongkan? Di bumi ini hanya tamu dan semua yang diberi pun cuma dititipin coba. Nona, pahamin bener nah konsep yang beginian tuh. Biar hatinya tawadhu.

Ya Allah...kadang tak pernah bisa menduga tentang skenario Allah itu, tentang indahnya cara Allah mengijabah do'a.

Saat kita memohon penuh harap agar dikaruniakan hati yang tawadhu' kemudian Allah berikan sahabat terbaik yang atas izin-Nya kamu diberi ilmu tentang tawadhu' itu.

Bener banget...di dunia ini hanya numpang di bumi Allah dan semua yang melekat pada diri hanya titipan. Apapun itu, semua hanya titipan. Orang tua, sahabat, harta, kesehatan, kecerdasan, dan semuanya.

Rabu, 25 Oktober 2017

Aku dan Ayah

Biasanya, suka sangat bercerita ke Ayah perihal impian, tujuan, visi, misi kehidupan yang akan dicapai dikemudian hari. Ayah...lelaki paling sabar yang pernah aku jumpai di dunia ini. Hal itu, yang membuat aku jatuh cinta padanya berkali-kali. Walau Ayah, tak sempat banyak membaca teori tentang tabi'at wanita karena sibuk dan padat waktunya untuk mengais rizki yang halal dan barakah untuk keluarganya. Namun, Ayah paling pandai tuk membahagiakan hati wanitanya, putri kesayangannya dan kekasihnya,amak. Dengan cara mendengarkan, membuat Ayah selalu menjadi sosok yang nyaman untukku.

Hampir setiap malam, apabila ada kesempatan di rumah kami habiskan untuk diskusi. Ayah adakalanya menceritakan pengalaman masa kecilnya, kenangan remajanya, perihal cintanya, dan kesibukkannya di kantor padaku. Aku, wanita yang paling antusias mendengarkan dan memberi umpan balik dari setiap apa yang Ayah sampaikan. Kisah-kisah masa kecil Ayah, mengajarkanku untuk tumbuh menjadi wanita yang kuat kesabarannya dan tegar dalam menghadang gelombang ganas kehidupan ini. Bila Ayah menceritakan masa remajanya, membuat aku merasa bahagia bahwa titisan 'marantau' telah terwatiskan padaku. Apalagi urusan cinta, memahamkanku bahwa jatuh hati itu fitrah manusia. Kita harus pandai memainkan sandiwara hati dalam peran fitrah itu. Sebab ada waktunya, sandiwara hati itu diselesaikan. Maka itulah saatnya memainkan peran hati yang sebenarnya. Mencintai seseorang yang Allah pilihkan padanyalah hatimu seutuhnya dijaga dalam bingkai ibadah. Sewaktu-waktu Ayah menjelaskan kerja-kerjanya dikantor, kadang aku menemani ayah lembur di rumah bahkan di kantor. Aku, wanita yang paling Ayah percaya untuk menyangga matanya jika lembur. Sebab, seketika aku bisa jadi radio yang tak henti cuap-cuap bercerita. Setidaknya, Ayah tak jadi sepi dan kopi hangatnya bisa aku bantu buatkan bila kantuk Ayah tak bisa lagi ditoleransi. Yang serunya, Ayah pun tak malu mengajakku ku ke kantor bila ada kegiatan lembur disana. Mungkin, untuk meyakinkan Amak, bahwa ada aku yang akan menjaga Ayah di kantor. Menjaga Ayah agar tetap pulang lebih awal. Di kantor, aku jadi mengerti bahwa tak mudah seorang laki-laki yang bekerja itu. Sebenarnya, aku suka jika Ayah menawarkanku ikut Ayah lembur ke kantor. Karena aku jadi bisa merasakan lelahnya. Sehingga aku sangat menghargai sekecil apapun yang Ayah berikan untukku. Dari itu pula, aku kian jatuh cinta begitu hebat pada Ayah. Meskipun kalau dikantor, bila telah lelah bercerita aku akan pulas tidur di meja kerja rekan kantor Ayah. Ah, jarang kan, ada anak perempuan yang dibawa lembur seperti ini. Tapi, Ayahlah yang satu satunya ku tahu tak enggan membawa aku dan memperkenalkanku pada rekan kantornya. Membelajarkanku pada banyak hal melalui caranya, cara Ayah Terhebat yang pernah aku dapati. Karena, aku pun  malas menghabiskan malam terlalu dini dengan tidur, pada waktu-waktu tertentu.

Ayah itu, teman diskusi paling menyenangkan. Karena lebih banyak  mengalah dan membiarkan aku menemukan sendiri kekeliruan dari sudut pandang yang aku sampaikan. Ayah pula yang menata cara berfikirku sebagai seorang wanita. Bahwa wanita itu lebih anggun dengan karakter yang penurut, meskipun adakalanya yang kita sampaikan itu benar dan baik gagasannya. Bila satu waktu kita dipertemukan dengan ketidaksetujuan seorang lelaki yang memimpin kita, belajarlah meleburkan ego. Izinkan lelaki itu mengeksekusi yang menurutnya benar dan baik, lalu dukunglah ia walau dengan keterpaksaan. Sebab, kita akan membantu lelaki itu  belajar dalam mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin dan belajar menjinakkan hati kita untuk taat pada pemimpin. Menurut Ayah, itulah yang membuat laki-laki itu jatuh cinta padamu. ^_^

Ayah itu teman bermain paling menyenangkan. Dari kecil aku suka diajak Ayah bermain dengan abang-abang. Membuat layang-layang dan menerbangkannya. Membuatkanku sebuah pondok kecil, yang kata Ayah itu istanaku dan akulah putrinya dikerajaan itu. Pondok itu, Ayah bangun di samping rumah menghadap hutan. Jadi rakyatku adalah para monyet, ayam, babi  hutan, biawak, kadang ada ular dan harimau. Maklum, dulunya kabupaten Merangin itu tak seramai saat ini. Bahkan rumahku hanya di depan saja yang bukan hutan. Di pondok Istana yang aku tahtai semasa kecilku, menjadi tempat pertama aku selalu dilatih dan berlatih berimiginasi, berpidato, dan berpuisi. Karena disana, jika senja telah menghampiri. Amak akan menyediakan makanan cemilan dan teh hangat yang siap aku bawa ke istana dan Ayah akan menemaniku bermain menjadi putri Raja disana. Kadang aku akan berpidato lalu Ayah tertawa. Pidatonya seorang putri Raja.

Di lain kesempatab Ayah Mengajakku jalan-jalan sambil menunjuk kesini kesitu pada hal-hal yang menurut Ayah ada ilmu yang perlu dijelaskannya padaku. Masih teringat saat usia 5 tahun, ketika pembangunan awal kompleks perumahan dekat rumah kami. Sepulangnya dari kantor dan aku sudah mandi sore, maka Ayah akan membawaku ke lokasi tanah lapang itu. Disana, Ayah menunjuk beberapa alat-alat konstruksi bangunan dan menjelaskannya padaku, tentang apa namanya, apa fungsi dan mekanisme kerjanya. Dengan kedekatan seperti ini dengan Ayah, memupuk sifat 'banyak tanya' pada alam dan kehidupan ini dalam diriku. Bisa jadi, begitu candu ilmunya aku karena kebiasaan belajar dari Ayah yang secara tidak langsung itu.

Pura-Pura

Berpura-pura tak peduli itu betul-betul pahit.
Disaat harus memilih diam demi menjaga yang tak semestinya.
Sebab, bisa jadi tanya akan menimbulkan persepsi yang berbeda dari apa yang dimaksud.
Mungkin, menyapa pun menumbuhkan keheranan pada perasaan yang tengah meraba-raba.
Pada akhirnya, pahit itu sementara waktu perlu disabar-sabarkan.

Malam-Sendu-Hujan

Malam dan sendu bergelut mesra dengan rinai hujan yang membaluri bumi.
Menyoal desah-desah rindu.
Memantik kenangan-kenangan masa lalu.
Membelai hati tuk muhasabah dalam dinginnya suhu.

Ada nikmat yang tak semua hati mampu merasakannya. Yakni nikmat membasahi pipi dengan air mata taubat sebasah bumi dihujani langit malam ini.

Alhamdulillah...
Semoga hati tak putus berjuang tuk melembut.
Nona, kembalilah pada Allah.

Amanah

Semoga selalu dalam keimanan yang membaik, kesehatan yang menjadikan diri kuat menjalani ketaatan, ilmu yang manfaat dan berkah, urusan yang dimudahkan dan terbimbing, serta rizki yang berkah melimpah ruah.

Allahumma amin ya Rabbi

Tak lupa selalu mengingatkan diri sendiri dan sahabat, bahwa bukan kita yang meminta amanah, tapi Allah lah yang mempercayainya untuk kita jaga. Semoga Allah kuatkan dan mudahkan dalam menjalaninya. Sekecil apapun amanah, pasti akan dipertanggungjawabkan di yaumul akhir.

Memohon

Allah itu tahu, teramat tahu apa yang membuat kamu semakin selalu memohon pada-Nya. Agar pada satu titik tertentu kamu sadar bahwa doa-doa itu satu persatu telah Allah ijabah. Bukan seperti apa yang minta. Tapi lebih baik.

Impian

Bismillah...
.
.
Terkadang impian itu membuat senja menjadi sangat penting untuk mengevaluasi diri. Sudah sejauh apa hari ini dilangkahkan untuk mencapainya. Menjadikan pagi hari begitu dirindukan tuk kembali merajut asa. Hingga adrenalin terpicu dan terpacu menapaki hari dengan sumringah, optimisme, dan strategi yang terarah. .
.
Terlepas dari semuanya, semoga dalam mencapai impian itu banyak manfaat diri yang telah diberi dan kontribusi yang telah disemai untuk sesama. Karena hidup itu tidak cuma perkara mendapatkan apa yang diimpikan. Namun, sudah sejauh apa manfaat dan kontribusi yang telah dipersembahkan dalam meraih mimpi itu. .
.
Bila Allah yang menjadi puncak capaian impian yang dituju. Semoga impian-impian kecil tuk mendapatkannya membuat diri semakin dekat dengan Allah dan menjadikan diri sebaik-baik manusia.
.
.
Jadilah yang Allah ridhoi !
.

Selasa, 24 Oktober 2017

Kamu apa Kabar?

Ada yang rindu, bertanya-tanya dalam jeda dan spasi. Mengurai prasangka dalam helaan harap, bahwa kamu akan baik-baik saja.

Kamu apa kabar?
Tanya yang akan ku jawab sendiri dengan do'a. Semoga selalu dalam keimanan yang membaik, jiwa yang tenang, ilmu bertambah dan manfaat, rizki yang berkah dan melimpah, kesehatan yang membuat kuat tuk mendekat pada Allah.

Hingga kini tanya itu telah merimbun. Membuat sang hati limbung, entah dengan seperti apa caranya agar meranumkan jawaban. Mungkin kesabaran itu masih bisa dipompa, agar hatinya lebih lega menahan diri dalam jeda  dan spasi.

Baik-baik disana, aku pun ingin begitu disini.

Sabtu, 21 Oktober 2017

Ayah dan Anak Laki Laki

Suatu ketika anak laki-laki Ayah  bertanya pada Ayahnya tentang mengapa memilih Ibu:

Anak: Yah, mengapa dulu memilih ibu?

Ayah: Karena Ibu itu cantik

Anak: Oh ya? apa defenisi cantik seorang wanita menurut Ayah?

Ayah: Entahlah, bagi ayah wanita yang senang akan ilmu itu cantik, apalagi ketika melihat Ibu dulu yang sering baca buku di perpustakaan, Ia tampak cantik sekali.

Anak: Wah (sang anak pun tersenyum), apa hanya itu yang membuat Ayah jatuh hati pada Ibu?

Ayah: Ibu itu sangat mempesona.

Anak: Bagaimana bisa Ibu membuat Ayah terpesona?

Ayah: Wanita itu semakin mempesona dengan ketaatannya pada Allah dan kedekatannya dengan al-Qur'an serta kontribusinya. Ayah mulai terpesona saat tahu bahwa Ibumu mengajar anak-anak mengaji di mesjid dekat kosannya. Walau dengan sedemikian rupa tuntutan akademik dan amanah di kampus, namun Ibumu selalu menyempatkan diri untuk berkhidmat pada sesama.

Anak: MasyaAllah...

Kamu jangan berhenti karena  lelah sayang...
Akhir perjuangan mu harus terhenti di syurga firdaus bukan di dunia. Fokus pada target...!

Jumat, 20 Oktober 2017

Teori Kuantum

Semakin menuju ukuran materi terkecil, kita akan dapati objek-objek itu semakin tidak pasti perangainya. Namun, dalam ketidakpastian kita masih bisa memanfaatkan "peluang" yang berarti masih ada kemungkinan untuk dapat direkayasa karakternya. Contohnya komputer kita yang memiliki prosesor ukuran kecil yang memuat jutaan transistor di dalamnya. Piranti itu sebagai produk rekayasa yang didasarkan pada perangai objek-objek sangat kecil itu, yang hanya mampu digarap melalui teori kuantum.

Apakah semua yang telah terkuak oleh empirisasi dan inferensi logika manusia itu hanya untuk memuaskan penemuan terkini? Atau sebatas menjadi solusi untuk kemudahan hidup sosial manusia?

Bila kita menengok esensinya, semua itu telah dirancang Allah agar manusia yang berakal itu berfikir tentang tanda kebesaran Allah dan menjadi yakin bahwa apapun yang telah ditemukan itu adalah hukum alam yang telah Allah rancang agar manusia itu semakin mudah untuk mengabdi pada Allah, bukan sebaliknya.

Matahari

Bila kita merenungi lembaran-lembaran al-Qur'an, akan didapati ayat-ayat kauniyah tentang matahari. Hendaknya akal kita menyentuh makna lebih teliti akan  dihadirkannya matahari itu bagi kehidupan manusia agar semakin takjub dengan Sang Pencipta, lalu mengikat kuat keyakinan akan pertemuan dengan-Nya. Memang cerita tentang  matahari itu MasyaAllah....hingga-hingga ada satu kaum yang menyembahnya karena  ketidakmampuannya menjangkau ilmu yang lebih lengkap dizamannya. Di tatanan tata surya ia menjadi pusat orbit planet-planet terdekatnya. Untuk bumi ia menjadi sumber kehidupan baik itu tumbuhan untuk kebutuhan fotosintesisnya, laut untuk siklus hidrologi, makhluk hidup sebagai penerangnya, dan butuh berlembar-lembar untuk merincikannya. Pun para pujangga tak pernah luput memungut kata matahari dalam tajuk prosa, puisi, dan romansanya.

Terlepas dari semua itu, ada yang sangat menarik dari peran matahari kekinian setelah diadon oleh temuan inovasi teknologi di bidang sains. Hadirnya teori dualisme cahaya sebagai partikel dan gelombang yang dirumuskan sekitar abad ke-18 oleh para fisikawan mencemerlangkan kebutuhan manusia saat ini akan energi. Bermula dari eksperimen dan  inferensi logika para "paguyuban ingin tahu"*read fisikawan* terkait efek fotolistrik dan berakhir pada konstruksi alat yang mampu mengubah cahaya matahari menjadi sumber elektron berjalan (arus listrik).  Dengan itu, matahari tidak hanya mampu menerangi bumi Allah pada durasinya diizinkan terbit, meninggi hingga pulang ke ufuk barat, tapi saat dewi malam yang menguasai langit pun cahaya matahari yang telah diserap oleh solar cell (pengkonversi cahaya matahari menjadi listrik)  dan disimpan lalu dapat dimanfaatkan kembali dalam bentuk cahaya lain (lampu  penerang dari listrik). Tapi disana ada cahaya mataharinya tanpa kita sadari. MasyaAllah...

Pelajari selengkapnya tentang fisika modern pada bab dualitas cahaya,efek fotolistrik, dan  sistem kerja sollar cell ya ^_^

Salam  fisikawan abad -21 !!!

Mengendap-endap Hilang

Ya Allah...
Helu perempuan penikmat langit senja itu.
Sudah sangat lama ia ingin melepas rongsokan dunia yang membebani hatinya itu. Tapi selalu Allah uji dengan tampilan yang sedemikian rupa membuatnya lunglai dan kembali dalam air mata taubat. Astagfirullah...

Ia hanya ingin menjadi senyap yang memberi warna. Telah cukup lama perempuan itu mengendap-endap hilang dari orbit tipuan muslihat sosial media. Mencoba menata ulang segalanya hanya yang untuk Allah ridhoi.

Kamis, 19 Oktober 2017

Filsafat Ilmu Fisika Sains

Dengan fisika kuantum kamu akan kagum akan Allah Yang Maha Luas, Maha Besar, dan Maha Cerdas.

Dengan fisika statistik kamu jadi semakin yakin bahwa Allah Maha Menghitung, desain  piranti hisab Allah itu pasti  sangat mutakhir.

Dengan teori E=mc.c Einsten kamu jadi mengerti bahwa segala sesuatu pasti akan binasa dan mampu terulang kembali dengan sangat rapi dengan kekuatan Tuhan Yang Maha Hebat.

Dengan teori Hukum III newton tentang aksi reaksi, kamu jadi lebih pandai menjadi bagian dari masyarakat sosial dan lebih berhati-hati dalam bertindak sebab apa yang dilakukan pada hakikatnya akan memantul ke  diri sendiri.

Dengan teori gelombang kamu jadi mengerti dan yakin bahwa dunia ini tipu muslihat. Apa yang tampak tak sesuai dengan apa yang ada di alam sebenarnya, semua lebih di dominansi oleh ilusi refraksi, polarisasi, difraksi, interferensi dan refleksi optik.

Dengan menelaah teori relativitas menumbuhkan kebijaksanaan hatimu untuk lebih fleksibel dalam  menemukan sudut pandang.

Masih banyak hal fisika lainnya yang membuat mu semakin berdecak kagum. Karena setiap variabel dan angka canti yang bertengger pada teori yang kamu pikit ruwet itu menyimpan makna fisis yang menakjubkan. Kamu tak pernah takjub jika kamu tak mampu memperlajarinya dengan serius dan antusias.

Dengan terus mendalami filsafat ilmu sains fisika kamu akan semakin merasa tak ada apa-apanya, semakin yakin bahwa Allah itu Maha dekat, makin yakin dunia ini hanya pentas fatamorgana yang melalaikan.

Lalu, semakin kamu belajar...kian terasa betapa masih sedikitnya ilmu yang kamu miliki.

Diskusi BuMil

Bismillah...

Malam ini cukup menarik diskusi kami, saya dan temen yang tengah 21 weeks kehamilannya. Darinya, saya belajar banyak tentang realita setelah pernikahan. Kami pun mulai memperbincangkan beberapa kisah pengalaman adik, temen, senior, dan beberapa keluarga terdekat kami dalam pernikahannya.

Saya menjadi terlegakan, ketika temen saya itu memahamkan saya tentang konstruksi sebuah pernikahan yang sangat kompleks. Selama ini terkait pernikahan hanya bertengger dalam tatanan teori dari bacaan. Tapi dengan 'disekamarin' sama temen yang lagi menjalaninya semua jadi tampak lebih realistis. Sebab temen saya pun juga lagi menjalani study sama-sama di semester 3 dan harus bolak-balik jakarta-bandung selama masa kehamilannya itu. MasyaAllah... sering banget diulang-ulang dalam ritme kalimatnya bahwa 'manisnya masa pernikahan itu hanya sekitar 1 bulan, makanya ada istilah bulan madu, gak ada tahun madu kan? Yah karena sisanya baru kerasa ada pahitnya". Ngejleb banget...dan itu bener adanya. "Makanya say, yang  harus lebih dipersiapkan itu mental dan iman untuk menghadapi masa-masa sulit itu." Wajar saja pahala setelah menikah itu luar biasa karena guncangan keimanan pun sefrekuensi dengan pahala yang akan diraih. Untuk itu, jangan terlena dengan euforia.

Selanjutnya, topik berlanjut mengupas satu persatu hikmah pernikahan orang terdekat kami, baik yang berhasil maupun gagal. Saya inget selalu dengan satu cerita dari temen saya itu tentang  pernikahan kedua orang sholih yang dipertemukan dengan orang sholih dan jalan yang baik. Namun, Na'udzubillah....pernikahannya hanya bertahan beberapa tahun. Padahal katanya suaminya itu punya catatan yang baik sejak sekolah sudah jadi ketua rohis, kuliahnya dipercaya pada posisi strategis organisasi bonafit kampus, bahkan dijuluki ustad oleh binaannya. Wanita mana yang tak luluh dengan lelaki yang dalam cacatan perjalanannya baik dan semua komentar tentangnya baik-baik. Bahkan saat undangan disebarkan banyak yang memberi selamat pada si akhwat tersebut bahwa ia telah menjadi wanita paling beruntung bisa mendampingi ikhwan yang selalu diharapkan oleh banyak wanita. Huuufft :'''(      semua pun berlalu, hari demi hari, bulan demi bulan. Suatu karunia akan menjadi kebaikan apabila disyukuri dan ketidakmampuan diri mensyukuri sering kali membuat Allah harus memberi ketetapan lain agar hamba-Nya itu tak lari darinya. Kalian tahu? Bahkan semua euforia dan prasangka si istri berbeda 180° dari apa yang ia dapati dari suami, yang dimata orang banyak sangat mengagumkan itu. Faktanya, setelah menikah ia tidak memperlakukan istrinya sebagaimana mestinya, tidak dinafkahi lahir batin, jarang pulang, bahkan sudah sampai KDRT....ya Allah na'udzubillah. Saya merinding banget karena kisahnya bukanlah orang yang jauh dari kehidupan saya. Pas tahu si suami terdeteksi gay -_- haks padahal kan...ah sudahlah. . .Ikhwan pun juga manusia. Kesholihan seseorang dimasa lalu tak pernah menjamin masa depan dan akhir riwayat hidupnya. Pun sebaliknya. Sehingga kita lebih bijaksana dalam melihat diri sendiri dan melihat orang lain yang belum dapat hidayah. Harus tawadhu' dan banyak istighfar.

Apa hikmahnya dari kisah di atas?
1. Kami menyimpulkan semua kejadian itu pasti terjadi atas izin Allah yang penyebabnya bisa jadi dari 'ain. Penyakit 'ait itu bahaya banget. Kapan terpapar 'ainnya. Bisanya karena ikhwan itu terlampau kenyang dengan pujian atas kesholihannya, kontribusinya, pretasinya, karyanya, finansialnya, sampai fisiknya. Atau bisa jadi dari foto-foto mesra setelah menikah yang menstrim banget di umbar-umbar ke ranah publik. *inih yang bahaya banget, pokoknya keep banget ya say abis nikah jangan share satupun foto pernikahan kalian di sosmed karena kita gak pernah tahu hati jomblo mana yang terdzalimi -_- pun entah perasaan mana yang diam-diam terlukai, atau perasaan hasad siapa yang berpotensi terkorek atas kelakuan itu, kata bumil itu ke saya. Ya Allah kuat kan hamba...haks

2. Bisa jadi akhwat gak pake istikharah lagi saat menerima ikhwannya, karena udah tsiqoh aja dengan apa yang terlihat sebelumnya. Padahal kita tuhnya buat makanan atau pun minuman harus hati hati banget kan, karena banyak cake cantik tapi malah sumber penyakit karena pengawetnya, pemanisnya, pewarnanya, dan lain lain. Nah, apalagi jodoh say. Separuh dari agama kita. Seutuhnya hidup hingga ke akhirat akan dinahkodai olehnya. Maka jangan abaikan istikharah. Walaupun kali pertama dah mantap, terus lakukan berkali-kali.

3. Jangan memilih pasangan hidup hanya karena sisi duniawinya. Perhatikan agamanya, akhlaknya. Muamalahnya kepada sesama.

4. Jangan tergiur oleh track record organisasi calon pasangan. Karena banyak para aktivis dakwah kampus yang dulunya qowy kini melemah tergerus roda zaman kehidupan. Na'udzubillah....haks *takut banget yang ini.

5. Kita harus menyiapkan 2 mental dalam pernikahan yakni goncangan atau buaian. Yang keduanya itu harus disikapi dengan sabar dan syukur.

6. Jangan suka menceritakan keunggulan pasangan di sosmed maupun dengan temen2. Bahaya !!!

Ya Allah itu baru 1 kisah loh... Ya udah, kalau ada waktu dan inspirasi insyaAllah disambung kembali.

Istighfar ...
Kamu hanya hamba dhoif nona !!!

Rabu, 18 Oktober 2017

Tak Usah Gusar

Nona...tak usah menggusarkan perihal masa depan yang semua itu ada dalam ketetapan Allah. Baik itu nilai ujian, tesis,  akan bekerja dimana esok, bagaimana ini dan itu. Ya Allah, kasihan hati mu itu sayang. Dalam hidup ini kamu hanya perlu menjalani. Berjalan di atas jalan yang terbimbing. Bila masih ada gusar mungkin iman kamu masih perlu diperbaiki.

Ada yang lebih penting untuk dikhawatirkan daripada masa depan di dunia, yakni masa depan di akhiratmu. Sudah sebanyak apa bekal terbaik yang telah dipersiapkan menuju destinasi kebahagiaan sejati itu. Sudahkah semakin banyak kamu mengelilingi matahari membuat amal mu semakin baik, jiwamu semakin tenang, ilmumu lebih bermanfaat, hatimu semakin bijaksana, akhlakmu semakin baik, kebaikanmu untuk sesama semakin semerbak, baktimu pada orang tua semakin santun, dan banyak lagi yang semesti harus lebih baik dari hari kemaren. Jangan sampai kamu hanya berputar pada kepentingan diri sendiri bahkan kepentingan itu pun tak membuatmu semakin mengenal Allah, dekat pada-Nya, dab kian tunduk pada-Nya. Insyaf lah hai nona.

Minggu, 15 Oktober 2017

Ibu

Windu demi windu berlalu, kamu masih saja pada jarak yang masih entah akan berakhir. Disana, ada seorang wanita yang menahan rindu teramat dalam padamu. Kadang isaknya harus disembunyikan agar kamu tetap terjaga dalam perasaan yang damai. Agar bisa belajar menggapai cita di nun jauh disana.

Rumah, tempat paling antusias dituju dalam fase rindu ini, pada jarak yang terbentang dari wanita yang paling dicintai gadis itu. Senyum tulusnya yang setia menyungging kala menyambut simatawayangnya pulang. Aduhai...betapa lelahnya enggan diungkapkan asalkan gadis mungilnya yang dulu itu telah membura dihadapannya dalam keadaan baik maka jerihpun sirna, ujarnya.

Teringat, ketika satu waktu kamu begitu resah untuk mengutarakan maksudmu itu, bahwa ingin mu yang sangat besar untuk kembali melajutkan studi. Lalu, dengan Maha Baiknya Allah semua tujuanmu pun dimudahkan. Keputusan yang berat bagi wanita itu, melepaskan kamu kembali  merantau teramat jauh. Rindu selalu menjadi rasa yang melanda tak kunjung tahu waktu. Namamu selalu menjadi tajuk utama dalam doa doanya. Agar study kamu penuh keberkahan dan agar kamu cepat pulang tuk memeluk tubuh wanita yang telah renta itu.

Sungguh-sungguh

Ada masanya Allah pun menggembirakanmu dengan rahmat, keridhoan, dan kebahagiaan yang abadi. Maka bersungguh-sungguhlah untuk pemberian itu nona. Dunia ini hanya sebentar saja...

Sabtu, 14 Oktober 2017

Anugrah

Tak sedikit kebaikan-kebaikan dari  seseorang yang kamu dapati setiap hari. Juga begitu banyak hal yang baik mengorbit diri kamu setiap hari. Entahnya, kamu selalu repot dengan diri sendiri dan mengabaikan semua yang telah diterima itu. Cobalah mengenali hikmah akan semua anugrah yang Allah berikan nona...berbahagialah akan anugrah itu.

Teguh

Hati itu harus bebas dari intervensi makhluk. Cukup Allah yang mengintervensi dirimu. Abailah dari persepsi yang membuatmu lari dari Allah. Tetap yakin hanya pada Allah saja dan teguhkan hatimu itu nona.

Berbuatlah karena merasa diawasi
Allah bukan di awasi manusia. Bebaskan hati itu dari makhluk. Berjuanglah membebaskannya. Setiap masuk, campakkan sejauh-jauhnya agar hati itu dapat bernafas lega dengan rahmat Allah.

Berhentilah

Berhentilah menyalahkan orang lain.
Berhentilah meratapi masalah.
Berhentilah memikirkan sebab takdir dengan anggapan keliru.
Coba nona, berhentilah membebani diri dengan semua yang tak tentu itu.
Karena muara dari setiap kegetiran adalah dosa, sumber dari kegelisahan adalah dosa, inti dari pengundang kenestapaan adalah dosa.

Allah itu Maha Baik, tak pernah menyakiti hamba-Nya.
Allah itu Maha Penyayang, tak pernah membenci hamba-Nya.
Allah itu Maha Lembut, tak pernah mendzalimi hamba-Nya.

Nona, jujurlah pada diri sendiri. Lembutkan hati itu dengan air mata taubat. Agar kau semakin kenal Allah, kian yakin pada-Nya, lalu tenang menjadi hak bagi jiwa mu yang telah membaik itu.

Petunjuk

Terkadang kau butuh waspada dalam meyakini hati. Sesuatu yang mudah berganti arah dalam sekian waktu nan singkat. Bila pada waktunya, sebuah keputusan meski melampaui hatimu. Gelarlah sajadah lalu berbisiklah pada bumi, maka sejurus itu langit akan men-sinyal-i hatimu dengan bimbingan Rabbmu, Tuhan yang tengah menguji komitmenmu untuk selalu memohon petunjuk pada-Nya.

Melalui rintangan hati dalam memilih itu memang tak mudah. Bila Allah terlibat di dalamnya. Selanjutnya, kau akan menghuni konsekuensi dari memilih yang dipilihkan oleh-Nya. Berbahagialah  yang melibatkan Allah dalam hidupnya dan tak pernah kecewa orang yang datang pada Allah tuk memohon bimbingan yang lurus.
Nona....jangan lari dari pentunjuk-Nya.

Bersabar untuk Diri

Nona....bersabarlah terhadap diri sendiri, dari rasa ingin. Sehingga hatimu menjadi teguh pada kebaikan. Mungkin banyak hal bahagia yang ingin kau tampilkan pada mereka di dunia maya, tapi semua akan menjadi baik bila kau teguh untuk menyembunyikannya dalam rasa syukur. Sebab kau tak pernah tahu persepsi yang bermunculan, perasaan lain yang tercabar, dan ketidakbaikkan lainnya yang terundang. Belajarlah menjadi yang bijaksana hatinya nona...keep low profile sholiha...Allah with You selalu !!! Sing tawadhu' gitu lo ^._ ^

*kontemplasi, monolog

Hati

Telah ada seseorang yang teramat menghargai perasaanmu, yang di hatinya kamu akan merasa teduh. Sebab hatinya baik untuk kebaikan hatimu.

Beranjaklah padanya, menetaplah pada hati yang baik itu. Seseorang yang akan membawa hatimu pada bahagia yang didefenisikan dengan sederhana. Baginya bahagia itu sangat dekat, sedekat jarak seorang hamba dengan Rabbnya.

Semoga hatinya tak dicuri yang lain, diutuhkan takdir hanya untuk kamu.
Berdo'alah dan tetap ikhtiar dalam jalan  Allah ridhoi. Jadilah yang baik, tapi hanya untuk Allah ridho karena kamu telah berupaya lebih baik tidak untuk apapun dan siapapun. Biarlah Allah yang memutuskan bahwa  hati yang baik itu memang milik kamu.

Jumat, 13 Oktober 2017

Nikmat Do'a

Ada yang lebih nikmat dari mendapatkan ijabah do'a yakni nikmat untuk selalu istiqamah meminta dalam do'a yang khusyuk hingga do'a itu di ijabah. Ya Allah karuniakan hamba hati yang selalu rindu untuk meminta dan hanya berharap pada Mu.

GENAP

Ada zona ikhtiar yang meski digenapkan sebelum menjadi genap. Kenawhy? Uhuk uhuk...menikah itu bukan tentang bahagia, sayang. Tapi tentang ibadah. Ku mohon, baikkan hatimu itu untuk hati yang akan meneduhkannya. Plis jangan goyah oleh euforia, jangan termakan hoaknya foto foto lagak bahagia mereka. Sebab kamu gak pernah tahu kan, seberapa banyak air mata yang tumpah di balik senyum yang mereka tampilkan di dunia maya itu.   Tetep sama Allah hatinya sayang.

Kamu tuuh meski  fair dong kalau memikirkan perkara menikah. Optimis tapi juga realistis. Sebab amanah setelah menikah bagi seorang wanita kompleks beud kan?. Jadi pikirkan yang itu, tentang bagaimana hafalan tetap terjaga, menuntut ilmu tetap sejalan, kontribusi pada umat bisa dilakukan,  manajemen keuangan, tata kelola rumah, akhlak pada suami, mengelola emosi, mengatur menu makanan dan gizi keluarga, mengatur kesehatan keluarga, dan belum lagi masuk ke ranah anak loh.  
Tu kan ? Gimana? Udah siap gak bekal untuk menjalani semua itu dalam bingkai ibadah? Makanya, Allah kasih waktu cukup panjang untuk kamu bener bener siap dengan semua 'kelelahan' itu. Agar kamu bukan sekedar memantaskan diri tapi juga mengukur kapasitas diri untuk menerima amanah sebagai 'istri' dan 'ibu'.

Menikah bukan hanya tentang perasaan 2 anak manusia yang tengah dilanda cinta, bukan perkara hati yang berbunga-bunga. Tapi menepilah pada sudut pandang yang lebih komprehensif. Lihat orang tuamu, keluargamu, guru ngajimu, dan temen terdekatmu yang melampaui semua itu. Coba banyak bertanya pada mereka dan resapi meaningful things dari mereka . Pada akhirnya kamu akan dibilang gini "udah lah, kamu nikmati waktu sendirinya dulu, ntar kalo udah nikah gak bakal ada lagi waktu me time loh"
Nah...gimana? Haha...

*kotemplasi setelah diskusi sama BuMil yang tengah berjihad S2. -_-

Untitled

Tak perlu erat digenggam,
Cukup lekat dikenang.
Sebab tak ada yang
mampu bertahan selamanya.
Berdamailah dengan diri sendiri lalu berkompromi lah dengan yang telah terlewatkan, bahwa kau tetap menjadi yang terbaik di masa depan.
Demi masa !!!

Upayakan yang membahagiakan hatimu. Betapa bahagia itu teramat dekat. Sedekat jarakmu dengan Tuhan. Lepaskan yang lalu itu dan menetaplah pada hati yang teduh. Beranjaklah pada jiwa yang tenang dan qalbu yang selamat.


Aku akan setia padamu saja blog sayang... Huuhu

Perselancayaran dunia  maya yang lain tampak sangat mengerikan.
-_-

Sabar dan Syukur

Setiap nikmat tidak pernah menjadi kebaikan apabila tidak ada rasa syukur didalamnya. Setiap musibah tidak pula menjadi kebaikan jika tidak dihiasi oleh rasa sabar. Hidup ini senantiasa dalam pergantian musim hati; bahagia, duka, senang, sedih, dan lainnya selalu dipergilirkan. Bagi seorang mukmin urusannya selalu menjadi baik karena di semua pergulatan hatinya selalu disandingkan oleh kesyukuran dan kebaikan

Senin, 09 Oktober 2017

Interaksi jarak Jauh

Bumi itu memeluk erat-erat segala sesuatu yang ada dipermukannya. Bila suatu benda dipaksa kondisi berada pada jarak pisah tertentu dari bumi maka akan hadir "interaksi jarak jauh". Dengan makna bahwa tidak selalu benda itu harus berada dipermukaan bumi untuk saling berinteraksi. Dalam hal ini, interaksi materi/benda terhadap bumi dinamakan gaya tarik grafitasi.

Pun Allah 'memeluk erat' segala sesuatu yang diciptakan-Nya termasuk manusia. Meski jarak pisah manusia dengan Rabbnya sejauh perbedaan dimensi materi, waktu, dan ruang tapi tetap terikat interaksi. Interaksi itu merupakan 'gaya tarik' penghambaan. Sebuah kekuatan yang pada fitrahnya tak pernah membuat manusia itu lepas dari Allah.

Telinga

Bahwa telinga manusia hanya peka pada frekuensi 10 Khz setara dengan 10.000 getaran perdetik. Dapat dicerna terkait pendengaran manusia tersebut beririsan dengan getaran. Bisa jadi juga ada kaitannya pada ayat al-Qur'an yang bertajuk tentang 'mendengar' dan 'bergetar'. 

"(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, ..."

(QS. Al-Hajj 22: Ayat 35)

Bukan mengait-ngaitkan tapi ini muncul saja dalam pemahaman. Bunyi itu sesuatu yang bergetar dalam medium, jika getaran itu sesuatu yang seirama dengan amalan tubuh maka akan serta merta  menggetarkan hati.

Amalan tubuhnya itu yakni pada lanjutan ayat:

"...orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan sholat, dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka."

(QS. Al-Hajj 22: Ayat 35)

Saintis Muslim

Perkara yang menggemilangkan dunia sains dalam  sejarah  peradaban emas Islam pada Dinasti Abbasiyah  adalah para saintis muslimnya yang menjaga kedekatannya pada Allah, yang menjadikan al-Qur'an sebagai cahaya inspirasi untuk mengeksekusi ide, serta keluhuran tujuannya dimana setiap penemuan diorientasikan untuk menggali tanda tanda kebesaran Allah dan  memfasilitasi kemudahan dalam mengabdi pada Allah.

Mata

Mata manusia itu hanya peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm. Ini memberimu pendalaman makna bahwa banyak hal dari dunia ini yang luput dari pengetahuanmu. Tapi kau bisa melakukan pendekatan untuk melihat dunia ini lebih dekat yaitu dengan kebijaksanaan hati, keluwesan berfikir, dan ketajaman insting. Tapi semua masih terbatas jika masih dalam marginalitas empiris (panca indra) dan rasio (akal, maka kau butuh intervensi Kalamullah. Karena didalamnya memuat informasi melebihi jangkauan indra manusia, di susun Oleh Dzat Yang Mengetahui segala sesuatu baik itu  yang bersifat materi maupun dalam bentuk energi.

Minggu, 08 Oktober 2017

Renungan Akhir Zaman

Kalian akan disantap oleh kerumunan para lelapar. Karena kuantitas kalian banyak tapi seperti buih, tak berkualitas.

Keimanan yang lemah, pemikiran yang sekuler, dan akhlak ala westernitas  menjadikan kalian buih bukan berlian yang berharga.

Berbenahlah segera hai aktor akhir zaman.

Jangan pernah mau membuih dan memberi kesan apologetik. Dipilih atau digantikan, berperan atau menjadi penonton. Decide now !!!

Setiap diri  muslimin mesti menyadari potensi warisan sejarah. Bahwa Islam telah mengungguli peradaban selama 7 abad yang belum pernah dicapai oleh agama maupun teologi manapun sepanjang sejarah. Bahkah peradaban barat hanya 4,5 abad saja berproses dalam kekuasannya.  Matahari yang menyinari selama 7 abad itu masih matahari yang menerpa teriknya hari hari kita. Pertanda kita mampu kembali menoreh kejayaan di atas peradaban dunia.

Kita hanya diminta untuk berbuat dan tidak ada intervensi dalam menetapkan hasil, karena itu hak progreratif Allah.  Wa qul I’malu fasayarallahu ‘amalakum!Laksanakan tugas kita sesuai dengan profesi dan kapasitas diri masing-masing.

BUKU KEHIDUPAN

Apapun yang kau lakukan, kecil ataupun besar semua akan dirangkum dalam perhitungan super mutakhir di sisi Allah. Di satu kala tak ada lagi pengingkaran akan terjadinya momentum itu kau akan menyaksikan buku kehidupan yang telah kau tulis selama di dunia. Terbahak geriap gembiralah yang mengisinya dengan sebaik-baik catatan. Lalu tertunduklah hati hati yang melalaikan dan acuh akan buku kehidupannya itu.

Nona...bersigaplah menyongsong catatan yang baik untuk buku kehidupanmu.

Allah SWT berfirman:

كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌ
kitaabum marquum

"(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal)."

(QS. Al-Muthaffifiin 83: Ayat 9 dan 20)

Sabtu, 07 Oktober 2017

Mencintai Cinta

Semoga yang menyentuh cintamu adalah sebaik-baik  keimanan seseorang, dengannya sempurnalah agamamu dan semakin baiklah keimananmu pada Allah. Seseorang yang sangat menjaga Allah dihidupnya  lalu dengan itu pula ia menjaga hatinya dan menjaga hatimu sampai saat Allah tetapkan waktu  untuk takdir terbaik.

Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya. Allah memiliki cara dan ketetapan yang indah bagi hamba-Nya yang ridho pada ketetapan-Nya. Jika pernikahan untuk mencapai ridho Allah, maka mana mungkin menempuh jalan yang tidak Allah  ridhoi.

Jika kita mengikat hati kepada Allah dan membiarkan Allah yang menentukan kepada siapa hati itu untuk ditempatkan. InsyaAllah ruang hati menjadi lebih mapan dalam keyakinan pada Allah. Sehingga lebih tenang, lebih fokus pada mengaktualkan potensi diri dalam kebaikan. Jika keyakinan pada Allah semakin kuat  dipautkan dihati maka bersiaplah akan  ketakjuban skenario Allah yang ditakdirkan untukmu. Maka taatlah kepada Allah jika memang yakin pada janji Allah. Ketaatan itu membantu hatimu semakin kokoh. Lalu bertawakal lah pada Allah semata.

Jika kita melepaskan sesuatu karena mengharapkan keridhoan Allah. Maka Allah gantikan dengan sesuatu yang membuat Allah ridho pada kita  dan itu yang terbaik dari sisi Allah.

Jodoh itu menjadi sangat rumit jika menggunakan logika dan matematikanya manusia. Jadikan akhlak dan agama menjadi pertimbangan utama untuk memilih jodohmu.

Untuk itu  Jadikan waktu sendiri untuk fokus memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada Allah. Sandarkan cinta dan harapmu pada Allah semata.

Mencintai tak sekedar perkara waktu, jeda, dan keberanian atau kesempatan. Melainkan  tentang keimanan, ketakwaan, dan kedekatan pada Allah. Kala kau mencintai seseorang yang tidak Allah ridhoi maka sejujurnya kau tengah diuji tentang seberapa besar Allah ada dihatimu dan sekuat apa sabarmu dalam menjauhi apa-apa yang Allah tidak suka. Fokuslah terhadap yang membawa mu ke syurga. Lalu tinggalkan sekuatnya apapun yang menghalangi kebaikan yang akan didapatkan di yaumul akhir kelak. Teguh hati itu untuk penilaian Allah semata dan jangan tinggalkan hati itu pada persepsi makhluk yang mengguncangkan keimanan. Jangan...itu hanya melemahkan langkah mu menuju-Nya.

Tak ada cinta terbaik selain membuatnya semakin rindu dan berharap pada ridho Allah. Sedang seburuk buruk cinta adalah yang membuatnya lalai dari mengingat Allah. Jatuh hatilah karena keimanannya, jika takdir berbeda dari yang diharapkan darinya kau belajar untuk memperbaiki keimanan. Jatuh hatilah pada akhlaknya, bila jalan ceritanya berbeda kau menjadi tahu bagaimana cara memperindah akhlakmu. Jatuh hatilah karena ilmunya, bila skenario yang ada perlu direvisi maka kau pun semakin bertumbuhan dalam ilmu. Jatuh hatilah karena kedekatannya  pada Allah, bila kehendak Allah tak seirama dengan inginmu semua itu pun menjadi pembelajaran untuk kau bisa lebih dekat dengan Allah...

Selamat menjaga diri dan memperbaiki keimanan...
Selamat menjadi sebaik-baik hamba Allah yang bertakwa...
Selamat menjemput takdir terbaik dari Allah...

Jumat, 06 Oktober 2017

Belum Selesai dengan Diri Sendiri

Kata orang, kita mampu hidup untuk kebaikan orang lain jika kita telah selesai dengan diri sendiri. Pernyataan ini membawa kita pada makna dari sebuah kehidupan. Atau beberapa dari kita masih bingung, apa maka dari hidup ini? Saya menemukannya di ayat ini:

"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 28)

Dari sana bermunculan pemahaman bahwa alur kehidupan yang mesti kita jalani adalah dari Allah, untuk Allah, lalu kembali kepada Allah. Dengan makna hidup yang seperti ini kita menjadi bisa lebih realistis.

Karena kehidupan semata untuk Allah maka kita berupaya melakukan apa yang suka. Salah satunya menjadi pengontribusi kebaikan bagi yang lain. Tapi kita harus selesai dengan diri sendiri dulu. Caranya dengan mengikhlaskan hati tuk mengabdi pada Allah.

Keep Trust

Percayalah nona...Allah lebih mengerti domain terbaik bagimu di masa depan. Berbaik sangkalah pada Allah. Tidak pernah ada unsur mendzalimi dari apa yang Allah tetapkan. Memang ada nikmat yang diberikan dalam bentuk ujian. Lantas, hanya imanlah yang mampu menumbuhkan pemahaman akan hal ini. Apa yang Dia berikan, semua itu agar kau bisa lebih dekat dengan Allah. Kau tengah dilatih dalam menyikapi hal yang tak kau suka agar kau mengerti bahwa titian jalan ke syurga penuh bubuhan hal hal yang tidak mengenakkan. Setelah sekian banyak, Allah pun telah menguji mu dengan hal-hal yang kau  senangi agar kau mampu mensyukuri bukab malah lalai dari-Nya. Jangan sampai sejumput getir mencabik-cabik rasa syukurmu sedang nikmat telah menghujanimu setiap saat.

Serahkan seutuhnya hatimu pada Allah, hadapkan wajah hatimu menuju Allah dengan tulus ikhlas. Apapun yang datangnya dari Allah dan dilakukan untuk Allah maka biarkan Allah yang menyelesaikannya. Kau akan kembali pada Allah nona...berbekal lah dengan sebaik takwa.

Merepotkan diri dengan Al-Qur'an

Menjalani studi S2 sebuah pilihan yang didalamnya harus menelan konsekuensi tersendiri. Tugas tugas kuliah sudah tak lagi se ritme S1. Kalau mau menyerah bisa aja. Tapi itu pilihan kan?. Berjuang dan bersyukur lebih diutamakan dari mengeluh.

Alhamdulillah, bisa menyeimbangkan tekanan tugas dengan tamasya ke taman Qur'an. Nah, ini yang paling membuat diri semakin semangat. Kian terpicu untuk menghafal Qur'an semakin baik semangat belajarnya.

Untuk itu tidak ada alasan lain selain merepotkan diri dengan al-Qur'an. Urusan kuliah akan kecipratan berkahnya insyaAllah. Memang lelah kuliah dibarengi dengan menghafal itu. Tapi bukan lelah yang menjadi titik tumpu melainkan tekad, semoga selalu teguh dan tak gampang goyah oleh cobaan. Apalagi cobaan hati -_-

Semangat ya sholihah...
Dengan kelapangan hati, kobarkan lah semangat juang.
Hati hati dengan hatinya, repotkan dengan al-Qur'an agar terjaga dan terbimbing.

Makan dan Minum itu Ibadah

Apapun yang dilakukan jadikanlah ia  untuk ibadah. Makan dan minum  pun untuk ibadah. Jika memang makan dan minum untuk ibadah, tentu kau akan sangat memperhatikan apa  dikonsumsi  nona. Bukan hanya sebatas yang halal tapi juga yang baik. Makanan dan minuman yang memberi kebaikan bagi tubuhmu, yang menyehatkan. Asupan yang menguatkan tulang mu untuk beramal sholih.  Makanan dan minuman yang membuat lebih tahan lama untuk menjalani kataatan pada Allah. Kuat untuk mencari ilmu, kuat untuk mendekatkan diri pada Allah, kuat untuk memberi mafaat bagi sesama.

Untuk itu nona...sayangi dirimu dengan memberikan ruang tuk ibadah sekalipun dengan makan dan minum.

Allah mencintai hamba-Nya yang berbuat baik.
Prioritaskan yang baik baik ya sholihah.

Kamis, 05 Oktober 2017

Sepenggal Firdaus

Nak, saat ayahmu pulang dengan segenap lelah yang menghinggapinya,  itu demi sepenggal firdaus dirumah ini.

Maka kelak jika engkau telah menjadi seperti ibu jadikan rumah mu layaknya syurga, karena kelak memang engkau Ratu Bidadari Syurganya. Berlatih di dunia ini untuk peranmu yang sebenarnya saat kita pulang  kampung  kelak, akhirat.

-Ibu

Menulis Aja

Menulis bukan lagi urusan menjejali hati hati lain yang lalai. Tapi menulis menjadi alat ampuh tuk membenarkan diri sendiri.
Menulis aja jika memang ada kebaikan yang ingin kau olesi untuk dirimu, syukur syukur menjadi sumber kebaikan bagi yang lain.
Mohon pada Allah agar amalnya diterima lalu mohon ampun.

Menulis bukan tentang mendeskripsikan resah. Tapi bagaimana menelusuri solusi terbaik tuk mengenyahkan keresahan itu. Memang baiknya nanah resah itu dibersihkan dengan tilawah setelah mengering mulailah menuliskan tentang bagaimana al-Qur'an mampu menyapu resahmu
Menulis aja jika memang kau lebih lega dengannya.

Menulis aja...kau akan melihat betapa lipatan demi lipatan waktu yang kau utuhkan dalam tajuk tulisan menghantarkan mu pada ketakjuban. Bahwa banyak hal yang kau lalui. Betapa jalan ceritamu telah membuat kau sedemikian rupa menjadi berbeda, semoga lebih baik dalam versi Allah.

Hujan kan Terhenti, Kamu Terus Aja

Ada waktunya hujan kan reda. Tapi kamu tidak. Harus terus beroperasi dalam keadaan apapun.
Karena kamu adalah sabar.
Karena kamu adalah syukur.
Yang tak boleh ada titik henti dan tak punya dimensi ruang. Kamu harus melaju di sepanjang sumbu kehidupan ini dan mengisi setiap vektor dimensi yang tak hingga.
Karena ia butuh kamu selalu tuk bisa bahagia.
Karena ia butuh kamu dimanapun tuk bisa tentram.
Bersamailah ia dengan setia hai kamu, sabar dan syukur.

Jalan Cerita

Setiap  jalan cerita menyembunyikan romansa tersendiri, memiliki genre yang tak sama. Mungkin ada kisah yang perannya bersedih dicerita yang lain mesti bahagia. Begitulah hidup ini. Darinya, pembelajaran terbaik tentang kehidupan ini tersingkap. Banyak pelajaran berharga dari setiap peran yang dimainkan baik saat menangis maupun saat tertawa.

Mungkin ada yang tengah berharap lalu Allah berikan sesuai dengan harapannya. Di jalan kisah lain pun ada yang tengah berharap namun untuk harapan itu Allah uji berkali-kali sampai harapan itu tak menempuh jalan lain selain melalui-Nya. Sehingga pasrahnya menjadi kebaikan, harapannya menjadi lebih terarah, dan sabarnya menjadi pahala. Memang jalannya setiap kita berbeda.

Mungkin ada menanti nanti, sejurus rasa sabarnya Allah memberikan yang terbaik baginya. Tapi ada juga yang sekian lama menanti namun Allah masih percaya ia memiliki potensi sabar yang lebih panjang dari durasi waktu tunggu itu. Allah hanya ingin memuliakannya dengan kesabaran itu. Karena setiap kita akan menempuh jalan masing-masing.

Mungkin ada yang mendoakan dalam khusyuknya di sujud malam hening.  Kepada satu nama yang dirindukannya. Kemudian Allah ijabah dengan Maha Baik-Nya. Namun, ada yang sekian lama memendam satu  rasa dan  membendungnya dalam keimanan, mengabadikannya dalam sajak doa yang dilangitkan pada waktu waktu mustajab. Lalu Allah gantikan dengan yang lain, yang terbaik untuk membimbingnya menjadi lebih baik dan lebih dekat dengan Allah, yang lebih siap untuk menemaninya meraih mimpi besarnya. Sebab, tak semua jalan cerita yang kita susun itu sesuai dengan kebutuhan masa depan. Maka Allah pilih yang lebih baik. Lagi lagi setiap kita tak akan pernah bisa memaksakan diri untuk jalan cerita  yang tak semestinya kita  jalani.

Belajarlah tetap tenang dan tak mengumbar-umbar sesuatu yang membuat hati hati lain tenggelam dalam euforia.  Ada yang tengah menata hatinya. Bersiap-siap untuk jalan cerita yang tengah dirabanya dalam rasa yakin pada Allah.

Selamat melembutkan hati...
Selamat meluaskan rasa sabar...
Selamat menjalani ceritanya yang penuh makna.
Berbaik sangkalah pada Allah Yang Maha Baik. Karena pada waktunya Allah akan tetapkan untukmu pada hati yang benar. Benar mencintai Allah dan Allah pun mencintainya.

Kembali

Allah Maha Baik dengan kesempurnaan sifat-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Lembut.
Dari mana terlihat, dari masalah yang Allah percayakan untuk kita jalani. Nona...sadarkah engkau bahwa ada nikmat luar biasa atas sejumput pahit yang kau seruput itu. Yakni, nikmat bisa lebih dekat dengan Allah. Renungilah sayang, apa ada nikmat paling berharga dari nikmat bisa dekat dengan Allah?. Tidak ada maksud menyakiti, episode yang tampak lara adalah sesi  melatih kelembutkan hati. Saat Allah rindu dengan air matamu sayang. . .Allah tidak ingin hatimu terserak pada dunia yang hina ini. Allah hanya rindu hamba-Nya kembali. Hikmat dalam rasa yang selalu ada Allah dihatinya.

Nona...
Allah Pemelihara segala sesuatu. Maka sandarkan hidupmu pada Allah seutuhnya sayang.

Bersegeralah pada ampunan Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Kembalilah pada Allah, Dia rindu kamu datang pada-Nya dengan air mata taubat.

Nona sholiha...
Jangan menangisi masalah tapi tangisilah dosa dosa mu.

Kekuatan Hati


Menyusun kembali kekuatan hati memang bukanlah hal sepele. Bahkan dalam kesekian kali pun ia harus diuji ketahanannya.  Pada akhir dari lelahnya ia menyikapi takdir akan hadir sumbu kebijaksanaan jiwa yang menjadi pelita dalam memutuskan kehidupan kelak. Melembutlah hatimu...temukan Allah dalam setiap jenak jenak ketetapan-Nya.

Banyak hal dari perintah-Nya yang belum kau laksanakan. Banyak pula dari target hafalan yang masih berantakan. Pun studi mu bukan hanya sebatas untuk mendapat pujian. Namun, sejauh apa dengan studi itu kau semakin tunduk, yakin dan berserah pada Allah. Sehebat apa kontribusi yang akan kau berikan untuk bangsa, negara, dan agama selepas gelar akbar yang dielu elukan manusia itu padamu.

Dear nona...
Merenunglah menuju kedalaman hati yang bening. Kikis korosi hati yang melamban gerakmu untuk menjadi yang berarti bagi kehidupan ini. Hamba Allah itu orang yang berkhidmat untuk umat dan yang ikhlas menjalani agamanya di atas koridor kebenaran. Shalat mu perbaiki ya sholihah...ia menjadi tonggak baiknya hidup dunia akhirat mu.

Rabu, 04 Oktober 2017

Dzikrullah

Bismillah...
.
.
Apapun yang hendak dilakukan, jadikan setiap geraknya menjadi hamburan  pengabdian pada Allah.
Sehingga dihati penuh dengan  rasa kehadiran akan Allah. Setiap pandangan menjadi ilmu, setiap pendengaran menjadi ilmu, setiap lintasan pikiran selalu tercuar akan keagungan Allah.
.
.
.
Begitulah seorang hamba yang telah terpaut dengan dzikrullah. Sepenuh hidupnya tersambung dengan kekuatan langit. Setiap keputusannya terbimbing, segenap tujuannya diarahkan, setiap pilihannya tertuju pada hal-hal yang membuat Allah ridho pada-Nya.
.
.
.
Shohibul Khoir, semoga Allah mudahkan tuk menghidupkan hari-hari dengan dzikrullah. Sibuk hatinya pada Allah selalu.
.
.
Allah SWT berfirman:

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 191)
.
.
.
Nona...lembutkanlah hatimu, luaskan kebaikannya sebentang alam semesta. Allah Maha Baik kepada hamba-Nya yang baik dan tak henti memperbaiki diri.

Selasa, 03 Oktober 2017

Jujur pada Allah

Ya Allah...
Mau cerita, tapi entah harus dari view point yang mana.

Hayu lah nona, jujur sama Allah...
Minta maaf sama Allah sebenar-benarnya.

Finnaly kamu akan tahu....Karena Allah itu Maha Baik. ^_^

Bersegeralah pada Allah, minta fatwa pada hatimu dengan bimbingan dari-Nya. Pasti solusi terbaik pun diberikan.

Nona...berbahagialah dengan yang terbaik. ^_^

Doakan orang yang telah membawamu semakin dekat ke Allah, semakin yakin ke Allah, dan telah mengantarkanmu menjadi lebih bijaksana terhadap kehidupan ini.

Senin, 02 Oktober 2017

Terbaik

Nona sholiha...
Biarlah yang baik pergi menuju yang  terbaik untuknya dari-Nya. Pada waktunya, memang harus ada keputusan tuk memilih yang lebih baik terhadap keadaan yang ada.  Sebab kebaikan bagimu telah ditakdirkan untuk yang lebih baik dan tujuan yang terbaik pula.

Jangan lelah terus menjadi yang lebih baik. InsyaAllah telah ada lapisan takdir terbaik untuk mu begitupun untuknya. Setiap takdir seorang hamba telah ditentukan kadarnya oleh-Nya. Allah lebih tahu yang mampu menyempurnakan keterbatasanmu, tapi jangkauan akalmu sangat pendek tuk mengetahuinya. Belajarlah mengenal hikmah dengan terus mensucikan hati nona.

Tak ada kata kehilangan, namun ia digantikan dengan yang lebih baik jika memang kau setia memberikan yang terbaik kepada Allah, menjalani sebaik-baik ketaatan pada-Nya. Berbahagialah dengan pengganti yang lebih baik dan skenario yang lebih indah untukmu nona sholiha.

Nona, Allah hanya ingin haluan harapanmu pada-Nya. Kepada yang lebih baik untuk membaikkan masa depanmu. Untuk yang lebih baik bagi masa depannya. Kalian pun juga memiliki keinginan untuk menjadi yang lebih kan? Tapi ada ketetapan dengan siapa pada akhirnya yang mampu membuat kalian lebih  baik. Berdamailah dengan hati...

Sebab kita adalah hamba Allah yang merindukan syurga yang tak berbeda kan?

Mari mengupayakan yang lebih berkah dan indah, telah ada yang ditetapkan bagimu,  seseorang yang akan membuat pijakanmu semakin berani, langkahmu semakin kokoh, asamu semakin tinggi, seseorang  yang akan membuncahkan semangatmu tuk meraih mimpi-mimpi besar itu. Yang lebih baik tuk menjadi jembatan dari-Nya untuk mengisi bahagia pada kanal kanal hatimu. Jeda tengah memberimu ruang untuk membekali yang terbaik dan menyediakan luang untukmu melesatkan diri dalam kebaikan dan perbaikan. Bersabarlah sejenak untuk yang terbaik bagi masa depan dunia akhiratmu.

Minggu, 01 Oktober 2017

Orang Baik

Dalam harapku, ingin sekali mendengar cerita mu selepas jenuh dan lelahnya hari yang kau jejali itu. Tapi, mungkin akan membuat kau menjadi risih jika aku bertanya kan?.   Aku hanya tengah meraba persepsimu, tapi sangat riskan sebab kita memang berbeda.

Kedepan, aku selalu mencoba tuk  menyapa harimu, walau bagimu bisa saja itu menjadi sesuatu yang menjanggalkan. Percayalah, bukan untuk apa-apa. Hanya  ingin  tidak lagi ada sangkaan yang lain selain perihal kita telah menjadi yang biasa biasa saja.

Aku pun hanya wanita biasa, yang juga sulit membendung apa apa yang ada di hari kemarin. Sesuatu yang aku bingungkan kenapa bisa terjadi dan itu sangat singkat.

Aku hanya ingin menjadi yang lebih baik dan aku yakin kamu orang baik. Mengenalmu memberi banyak arti bagiku untuk menjadi yang lebih bersabar. Terima kasih telah menjadi bagian kisah perjalanan ini.

Ada hal yang  ingin ku tahu, apakah aku menjadi cerita yang baik dalam catatan perjalanan mu?