Rabu, 22 Maret 2017

Sang Pendidik

Pembelajaran sebelum abad 21, khususnya di negri tercinta, Indonesia, masih kentara dengan makna transfer ilmu pengetahuan. Sehingga realita yang terjadi ketika itu seorang siswa akan dikatakan sukses jika memiliki kualitas nilai yang baik dan guru yang sukses jika mampu mencetak siswa-siswa yang mumpuni dalam ilmu pengetahuan. Agaknya, pergeseran definisi pembelajaran menggiring pada makna yang baru tentang kesuksesan  siswa (saat ini disebut peserta didik) dan guru (saat ini lebih menonjol dengan kata pendidik). Temuan-temuan yang lebih segar mengenai psikologi pendidikan, neurologi, dan aspek sosiokultural mendefisikan kembali makna pembelajaran sebagai proses interaksi antar 3 faktor peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang melakukan segenap aktifitas pengembangan potensi peserta didik secara holitik, yakni pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sehingga evaluasi kesuksesan pendidik dan peserta didik tidak hanya dari poin pengetahuan saja.

Dengan tuntutan pendidikan yang semakin deterministik saat ini, akan sangat diharapkan lahir pendidik yang bekualitas. Pendidik yang berkualitas boleh dikatakan adalah pendidik yang menginspirasi bukan yang hanya sekedar mengajar. Sedang peserta didik yang berkualitas bukanlah yang sebatas memiliki keunggulan intelektual melainkan peserta didik yang bersungguh-sungguh dalam belajar lagi tak putus semangat untuk terus memperbaharui pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Maka pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang dirancang sedemikan rupa untuk memproduksi peserta didik yang berkualitas. Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya. Tentu kesuksesan dari pembelajaran sangat ditunggangi oleh kualitas pendidik. Untuk itu, kesadaran pendidik akan begitu penting dirinya bagi dalam menentukan kesuksesan peserta didik akan membantu pendidik untuk sedemikian rupa berupaya untuk mengasah jiwa kependidikannya dan melatih diri untuk terus belajar sepanjang hayat. Pada akhirnya, terbentulah siklus kausalitas yang harmoni  dalam sistem pendidikan. Yakni kesungguhan pendidik untuk menempah dirinya penjadi pendidik yang berkualitas dalam rangka mengahdirkan untuk bangsa ini generasi creator peradaban emas. 

*kumpulan tulisan " kontribusi untuk negri" page 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar