Minggu, 26 Maret 2017

Ancaman

Pernah gak kamu berada dalam satu keadaan yang membuat merasa sangat tertekan oleh sikap orang-orang yang melingkupi kehidupanmu ? Misal di dunia kerja,saat atasan kamu mengancam bahwa kau akan dipecat jika masih datang telat, atau teman mu akan kompak menjauhimu dan berlaku acuh padamu  jika kamu melanggar kesepakatan, atau orang tuamu akan marah besar jika ketahuan kamu pulang malam.

Ada seonggok rasa yang sulit didefisikan bukan? Takut, cemas, gelisah, dan tak menentu dengan sederet risiko yang mesti diemban mental jika apa-apa  yang ada  dalam norma dan penilaian  manusia  tersebut mencantumkan bahwa kamu tengah bersalah.

Dalam kondisi yang Allah ujilah , kamu akan kenal tentang banyak karakter yang mewarnai kehidupanmu. Dari sana kamu dapat mendalami hati dan akan lebih belajar mana yang patut dicontoh dan mana yang patut dihindari. Siapa yang  dapat dipercaya dan siapa yang dapat dijadikan teladan.

Sebenarnya hikmah pada kejadian itu adalah  pada ancaman yang pasti. Herannya, mengapa ada manusia yang telah Allah beri ancaman demi ancaman atas kedurhakan dengan azab yang pedih tidak membuatnya bergeming sedikit pun? Mengapa ada manusia yang menyalahi apa yang Allah kehendaki Dan tetapkan masih merasa aman-aman saja? Padahal Allah tidak menyalahi janji-Nya dan itu pasti diadakan sesuai apa yang telah diterangkan dalam al-Qur'an.

Boleh jadi karena keyakinan kita pada Allah masih kendor. Tentu keyakinan berbanding lurus dengan taraf pengenalan kita kepada Allah. Semakin kenal pada Allah maka kita akan semakin yakin. Sehingga keyakinan itu akan membuat kita lebih hati-hati dalam kehidupan ini karena kita sangat merinding atas apa yang Allah ancamkan dan begitu mengharapkan atas apa yang Allah janjikan bagi hamba-hamba-Nya yang sholih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar