Terlahir sebagai wanita adalah anugrah. Kenyataan yang patut sangat untuk disyukuri. Bila para wanita menyadari keagungannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Semesta Alam. Kemuliaan derajat wanita bertakwa terimplementasi pada diri Bunda Maryam, yakni penghulu wanita syurga. MasyaAllah, bahagianya mendapat gelar sebegini. Martabat yang tak sebatas tenar dipenilaian manusia tapi agung dalam penilaian penduduk langit. Ya Rabb....mampukan hamba memiliki predikat serupa atau yang mendekatinya. Seumpamanya, banyak para wanita yang merindukan jodohnya itu mengerti bahwa perihal tegarnya menjaga keimanan dan kekuatan dalam berjuang fisabilillah tak melulu jika telah menikah. Bunda Maryam lah sosok teladannya. Bahwa ia akan tetap berjuang dalam sendirinya untuk memperteguh imannya, memperbaiki kualitas dirinya di hadapan Rabbnya, dan menepis gusar akan perkara yang segalanya itu telah dijamin oleh Rabbnya atas ketaatannya. Aduhai indahnya....
Terlahir sebagai wanita adalah anugrah. Nikmat Tuhan yang tak ada sangkalan baginya. Kebaktian dan kepatuhan seorang anak pada orang tuanya terimplentasi pada diri Fatimah, Simatawayang Kekasih Allah. Anak yang tak punya bantah sepatah kata dalam kebaikan yang diridhoi Rabbnya. Sederhana dan bersahaja hidupnya tapi namanya diabadikan sebagai penghulu wanita syurga. Wanita shalihah yang Menjadi penyejuk hati bagi orang tuanya. Semoga dengan menjadi shohibul Qur'an semasa single Lillah dapat mendekati strata Putri Rasulullah saw.
Terlahir sebagai wanita adalah anugrah. Nikmat Tuhan yang tak ada sangkalan baginya. Keluhuran hati seorang wanita sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya terimplentasi pada diri Bunda Khadijah, yakni penghulu wanita syurga. Rindu bisa menjadi seperti ini. Menjadi pilar sebagai wanita sholihah, setelah mengubah statusnya menjadi yang lengkap agamanya maka perannya adalah menjadi penyejuk hati sang imam yang akan membawanya ke taman syurga dan menjadi bunda peradaban yang melahirkan generasi-generasi yang rela mengorbankan diri tuk mencapai ridho dan cinta Rabbnya lagi Rabbnya amat mencintai mereka.
Terlahir sebagai wanita adalah anugrah. Nikmat Tuhan yang tak ada sangkalan baginya. Kekuatan prinsip dan idealisme tauhid wanita tersohor dizamannya terimplentasi pada diri Aisiyah. Wanita cantik rupawan, Istri orang paling bermartabat, lagi kaya raya. Pandangannya yang tajam akan pertemuan dengan Rabbnya mengalahkan segenap tipu daya dunia yang membelenggu dirinya. Dicampakkan dunia yang hina dina itu dengan siksaan perih demi bangunan rumah di syurga yang dekat dengan Rabbnya. MasyaAllah....jadilah Ia penghulu wanita syurga. Gelar terbaik di sisi Rabbnya dan balasan terbaik atas keimanannya. Mengajarkan kepada seantaro wanita di alam bumi bahwa kecantikan bukanlah jaminan baginya meraih syurga, kecuali ia mampu melindunginya agar tak terjadi fitnah. Mengajarkan kepada seantaro wanita yang menyilaukan harta bahwa keimanan lebih patut dipertahankan ketimbang rongsokan dunia yang akan ditinggal saat maut menjelang. Mengajarkan kepada seantaro wanita di era digitalisasi ini bahwa populeritas menjadi tak ada makna jika hanya untuk meraih pujian makhluk dan menggadaikan akhlak.
Betapa Allah muliakan wanita dengan memetaforakan telapak kakinya dengan syurga, sungguh Islam angkat derajat wanita sebagai sebaik-baik perhiasan dunia. Bilamana wanita itu menyadari anugrahnya sebagai wanita lalu ia gunakan sholihah sebagai akhlaknya, takwa pakaian kesehariannya, lalu keimanan adalah bahan bakar utamanya dalam menjalani hari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar