Akan tiba waktunya, perjuanganmu atas perasaan selama ini dituntaskan di depan taman istananya. Saat itu kamu yang dengan kesungguhan jiwa dan raga terus mengupayakan untuk dapat menculik putri dari istana itu. Yah, menculik hati sang raja lebih tepatnya, agar kamu dapat diizinkan untuk merenggut putrinya dan kamu bawa berlayar mengarungi samudra kehidupan. Saat itulah jiwa Ksatria mu teruji. Kamu akan berjanji dihadapan sang raja untuk menjaga putrinya dengan nilai-nilai keimanan, kesetiaan, keberanian, dan kehormatan. Kamu bersumpah dihadapan semesta untuk melindunginya dari marabahaya dunia dan dari kebengisan api jahannam. Sebab kamu bukan sedang menawarkan diri, melainkan tengah menjemput tanggung jawab baru yang akan dimintai pertanggung jawaban di yaumul akhir kelak di hadapan Rajanya dari segala raja.
Akan tiba waktunya, hadir seseorang wanita yang lembut hatinya untuk menyudahi pencarianmu. Seseorang yang
mungkin bukanlah siapa-siapa, sangat sederhana, mungkin tidak memiliki harta
berlimpah, dan suka tampil apa adanya.
Namun dia adalah orang yang cukup penuh kasih sayangnya lagi santun polah tingkahnya
untuk melayani apa-apa yang kamu
butuhkan. Dia adalah wanita yang teramat menjaga kehormatannya untuk seorang
yang kelak menjadi ksatrianya dunia dan akhirat Cukup berlimpah kasih sayangnya
pada anak-anak. Cukup kuat kakinya untuk
kamu ajak jalan bersama. Sekiranya itulah yang kamu yakini dan informasi dari
orang-orang terdekatnya. Sebab cinta bukanlah menjawab pertanyaan ‘siapa yang
lebih baik?’. Tapi, ‘kepada siapa hatimu dengan yakin berkata ‘ya !’.
Akan tiba waktunya, seseorang dengan keimanannya dapat mamantapkan
yakinmu. Dia yang dengan keindahan akhlaknya meruntuhkan tembok keegoisanmu.
Dia yang kamu butuhkan ternyata bukanlah yang kamu inginkan. Bukan pula
seseorang yang kamu kagumi bahkan sempat
jatuh hati. Kamu lah satu-satunya lelaki yang pertama menggenggam erat
tanggannya sekali seumur hidupnya. Sungguh romantis. Ialah yang akan menjadi sandaran emosionalmu. Kamulah kelak orang yang
akan dipatuhi dalam semua kebaikan dan semua kepatutan. Sebab dia bukan hanya mencintaimu,
tapi juga yang menyayangi orang tua dan saudaramu. Dia bukan hanya pandai tampil
indah dihadapanmu, tapi juga dia sangat pandai menghidangkan makanan kesukaanmu.
Dia bukan hanya siap melayanimu, tapi
dia akan berjuang menjaga anak-anakmu tumbuh dalam kebaikan, keimanan, dan
kasih sayang berlimpah dari seorang ibu. Dia adalah ruang tempatmu menghela
lelah setelah seharian bekerja, dia adalah orang yang sangat teliti
memperhatikan pakaian, ruang kerja, dan kesehatanmu.
Akan tiba waktunya, seseorang dengan kesabaranya mampu menguatkanmu menapaki kehidupan. Dia adalah orang yang Selalu menjaga
ketaatannya pada Allah dan Rasulullah, yang tidak pernah mengabaikan apa yang
telah menjadi hak dan kewajibannya terhadap Rabb-nya.
Bersama itulah ia merawatmu dengan cinta yang beralaskan iman. Mematuhi dengan
penuh rasa sabar, tidak berani meninggikan suaranya melebihi suaramu, dengan
kebijaksanaannya menjaga hartamu , dan akan segera meminta maaf jika ada perihal
yang membuatmu gerah. Apa yang
tersimpan dalam sanubari kadang-kadang terpancar pada air mukanya. Wajahnya memesona,
seindah tutur katanya sewaktu dia berbicara kepadamu.
Akan tiba waktunya, kelak dibalik punggungmu ia beribadah dan berdoa, dan diwaktu yang sama
kamu pun menjadi bagian dalam doa-doanya. Dari rahim-nya nanti, akan lahir
anak-anak sholeh dan sholehah, generasi tangguh layaknya Muhammad al-Fatih dan
Sholahuddin al-Ayyubi. Malaikat mungil dan lucu yang akan melengkapi kebahagian
mu bersamanya. Dia yang menjaga anak-anak ketika kamu sibuk bekerja, sedang kamu
yang akan mengajarkan anak-anak dan dia untuk sholat dan mengaji. Menuntut
keluargamu menuju jalan Ilahi.
Akan tiba waktunya, seseorang dengan kesederhanannya akan mencintai masa lalumu. Masa kini mu. Masa depan mu.
Mencintai yang kamu miliki dan yang
tidak kamu miliki. Mencintai yang kamu bisa dan yang tidak kau bisa. Mencintai
pekerjaanmu. Mencintai keluargamu. Mencintai teman-temanmu. Mencintai
mimpi-mimpimu. Mencintai tempat tinggalmu. Mencintaimu saat kamu dekat dan saat
kamu jauh. Mencintaimu saat kamu bicara dan saat kamu diam. Lalu menghargai,
menghargai setiap potong perbedaan yang kamu dan dia punya. Menghargai
keputusan-keputusan yang kau pilih.
Dengannya kamu tidak perlu
menjadi orang lain atau untuk
mempertahankannya kamu mesti menjadi bukan dirimu sendiri, tidak perlu. Dia
adalah orang yang siap menerima mu dengan apa pun yang kamu miliki. Tetap
jadilah diri sendiri. Pun kamu jangan menuntut dia menerima keadaanmu bila ia
memang tidak mampu menerimanya. Tidak ada keindahan cinta dalam pemaksaan, kan
? Mencintai adalah membahagiakan satu sama lain, bukan menuntut satu pihak
untuk membahagiakan pihak lain.
Tahu kan, orang baik itu banyak sekali dan hanya ada satu yang
tepat. Karena yang baik belum tentu tepat. Selebihnya hanyalah ujian. Kamu
tidak pernah tahu siapa yang tepat sampai datang hari akad. Tetaplah jaga diri
selayaknya menjaga orang yang paling berharga untukmu. Karena kamu sangat
berharga untuk seseorang yang sangat berharga buatmu nantinya. Kamu hanya cukup melangitkan do'a-doa dan membumikan ikhtiar untuk menemukan wanita itu.
Bila kamu perlu mencari, telusurilah sesukamu. Jika pada akhirnya wanita itu adalah aku, jangan salahkan siapa-siapa.
Selamat mencari hai Ksatria !