Sabtu, 04 Juni 2016

Mensyukuri Waktu

 Mari kita belajar memaknai waktu, Kita mulai dari waktu di lapisan teratas dalam firman-Nya:

"Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikit pun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafaat kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong". (Q.S. al-Baqarah: 123).

Ini sangatlah peringatan yang sangat maha dahsyat. Menguliti qalbu-qalbu orang yang beriman untuk kembali mentafakuri nikmat waktu selama ini. Sebab di waktu nantinya kita tidak dapat menebus diri kita selain yang menebusnya adalah amal kebaikan kita di waktu kini. Lalu tidak ada yang dapat memberi manfaat selain poin-poin amal kebaikan yang kita tabung sejak kini.

Kini kita tafakuri kembali lapisan waktu yang dibawah. Tentang waktu kita di dunia ini. Betapa luasnya nikmat dan keadilan Allah,bukan ?Sungguh Allah telah  memberikan nikmat waktu kepada semua manusia secara merata, tak ada yang dilebihkan, tak ada yang dikurangkan. Kita mempunyai waktu yang sama, 24 jam sehari, 86.400 detik setiap harinya. Lantas mengapa ada orang yang memiliki kapasitas dan pencapaian lebih besar dari kita. Ada orang yang mendapatkan ilmu lebih banyak dari kita dengan waktu yang persis sama.  Ada orang yang bisa menebarkan banyak manfaat yang lebih hebat dari kita pada waktu yang sangat serupa. 

Kita perhatikan, dengan 24 jam sehari ada pemuda yang menghabiskannya dengan kerja keras, banyak belajar, hingga 365 hari berlalu ia mampu melahirkan banyak karya besar yang mengagumkan, bukan hanya memberhasilkan dirinya, namun untuk mengembangkan sayap kontribusi pada orang banyak.  Sayangnya, dikebanyakan fenomena, kita menyaksikan ada pemuda yang 365 hari dilaluinya tanpa sejengkalpun keberhasilan rela mendekat padanya, bagaimana tidak ia habiskan 24 jam sehari dengan hura-hura tanpa usaha lebih yang penuh arti, terus menyita waktu pada ruang yang tak menyukseskanya. Semoga kita bukan pemuda yang begitu.

Sekiranya sangat perlu kita tumbuhkan rasa bersalah tatkala waktu yang Allah karuniakan kita lalaikan untuk sesuatu yang tidak menghebatkan masa depan kita, terlebih tidak menghebatkan masa depan akhirat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar