Tuan, bila nanti harapan kita tepat di satu titik temu, jangan tarik tanganku sebab aku ingin kita saling berjalan beriringan. Tidak perlu ada yang berlari karena kita bukan sedang berlomba tapi kita tengah berjuang bersama untuk memantik cinta dari langit dengan cinta kita yang beralaskan keimanan.
Tuan, bila nanti harapan kita tepat di satu titik temu. Ajari aku agar tak lena oleh dunia ini. Wanita adalah makhluk yang pada kodratnya berlebihan pada sisi perasaan. Aku ingin tuan dapat mengerti jika suatu saat aku akan menangis terisak hanya disebabkan melihat anak kucing yang tergilas kendaraan. Mungkin bagi tuan itu hal yang biasa, kan ? Tapi, perasaan wanita itu sangat halus. Untuk itu, ku pinta jika tuan melihat ada celah kekurangan padaku dalam melayani tuan, tolong nasihati aku dengan santun dan hikmah. Bantu aku untuk tidak terlampau gusar pada apa pun yang dunia hadapkan. Aku ingin kita bersama menjalani hidup ini dengan derap optimisme. Langkah yang menggebubu di hatinya untuk bersama menemui Rabb kita, Tuhan Yang Maha Baik.
Tuan, bila nanti harapan kita tepat di satu titik temu. Ku harap tuan bersedia mengajakku dan anak-anak untuk senantiasa bersama al-Qur'an. Jangan bosan untuk melatih ku menghafal, memahami, dan mengamalkan isi Kalamullah itu. Jangan bosan untuk menagih setoran hafalan dan muraja'ah dari ku dan anak-anak. Lalu aku akan dengan sangat hikmat dan bahagia untuk mendengarkan pengajaran dari tuan tentang apa pun itu yang menjadikan keimananku semakin memuncak. Aku tidak akan mau bosan untuk menyimak bacaan Qur'an dari tuan. Karena aku sangat menginginkan dari kita terlahirkan mujahid-mujahidah Rabbani, yang meletakkan al-Qur'an di dada dan di kehidupannya. Maka aku ingin kita selalu menyesakkan telinga-telinga kita bersama dengan lantunan ayat-ayat-Nya dan ilmu-ilmu.
Tuan, bila nanti harapan kita tepat di satu titik temu. Aku ingin kelak kita bisa hidup dengan optimisme tinggi, bisa hidup penuh kepercayaan bahwa segala sesuatu untuk kita telah Allah persiapkan setara dengan kebutuhan kita. Selanjutnya, kita harus berupaya bersama untuk mengejar karunia-Nya. Aku ingin kelak kita hidup tanpa kegetiran, kekhawatiran, dan rasa takut. Kita tak usah merasa kurang dengan segala patokan yang dunia buat. Kita harus berpatokkan pada apa yang telah Kekasih SAW kita ajarkan.
Tuan, bila nanti harapan kita tepat di satu titik temu. Aku ingin kelak kita tidak terpengaruh terhadap anggapan orang dan jangan menggadaikan diri kita dengan penilaian makhluk. Aku ingij kita fokus untuk mengejar penilaian dari-Nya saja. Aku ingin kita mengabaikan derajat-derajat yang manusia susun sekehendak nafsunya, kita telah mengerti bersama bahwa derajat kita bukan diukur dari harta, jabatan, dan kekuasaan namun dari ketakwaan kita dihadapan-Nya. Aku ingin tuan terus mengingatkan ku agar aku tak hanyut oleh mereka-mereka yang masih hobi memkomparasi kabahagiaan versi mereka dengan hidup kita. Tuan, kelak ajari aku untuk selalu bisa menemukan gelak tawa dalam sesulit apa pun kondisi yang tengah dihadang . Aku ingin kelak kita pandai menemukan kebahagian dalam sedemikan rupa takdir yang Allah tetapkan. Kita mesti saling belajar bersabar dan bersyukur. Kita mesti saling mengingatkan dalam kebaikan dan kasih sayang.
Semoga kelak kita dipertemukan pada pemahaman yang identik. Sehingga tidak ada satu sama lain dari kita yang terkesan menggurui dan digurui. Kita akan menjalani kehidupan untuk satu urusan yang besar yakni membuat-Nya tersenyum melihat upaya kita menuntaskan apa-apa yang Dia SWT anjurkan. Semoga Alqur'an yang kita jaga kelak melembutkan hati kita sehingga kita tak lupa bagaimana caranya hidup membumi. Semoga do'a-do'a ku terealisasi dalam diri tuan dan aku menjadi jawaban dari do'a-do'a yang tuan langitkan.
Semoga begitu !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar