Sabtu, 30 September 2017

Sibukkan Harimu dengan al-Qur'an

Orang yang telah disibukkan dengan al-Qur'an tidak pernah memiliki waktu yang sia sia. Hanya dengan al-Qur'an kita bisa bertemu Allah. Bila telah memiliki keimanan yang takut kepada Allah, tak bergeming hati ini pada dunia.

Para shohibul Qur'an itu, sibuk sekali. Sibuk dengan membacanya, memahaminya, menghafalkannya, murajaah, mengamalkannnya. Jadilah penghayat Qur'an nona sholihah.

Betapa indahnya hidup ini jika dibimbing Allah dengan al-Qur'an. Nona...renungilah surat cinta Allah ini.

Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ  ۚ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ  اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)

Duhai nona sholiha yang rindu pertemuan dengan Rabbnya. Takwa itu kesadaran diri bahwa selalu ada Allah yang Maha Mengawasi. Hatinya penuh dengan rasa hadirnya Allah didekatnya, lebih dekat dari urat nadinya. Jangan pernah lupa pada Allah sayang. Allah tak pernah melupakanmu.

Nona sholiha,  paksakan hati itu terus bersama Qur'an. Berbekallah dengan sebaik takwa sayang.  Bermuhasabah ya sayang setiap melakukan segala sesuatu amal lalu berdoalah "Rabbana taqabbal minna innaKa antal 'Alimul Hakim, Faghfirli" Ya Allah terimalah amal hamba, Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana dan ampunilah hamba.

Nona sholiha sibukkan hatimu dengan al-Qur'an. Jika al-Qur'an berbinar dalam hatimu maka teranglah hidupmu. Agar tak redup berupayalah tundukkan pandanganmu jagalah hatimu. Semoga Allah ridho pada mu ya sayang. Melembutlah hatimu, kuatlah imanmu, sehatkan ragamu, asahlah intelektualmu, dan luaskan kesabaran hatimu sebentang samudra.

Jalan kedepan tak pernah dijamin menjadi lebih mudah. Hanya dengan pertolongan Allah semua menjadi mudah. Agar Allah mudahkan bersahabatlah dengan al-Qur'an pedoman terbaik untuk menjadi hamba yang Allah sayangi.

Nona sholiha...berlarilah menuju Allah dengan qolbun salim

Muslimah Sehat dan Tangguh

Maha Baik Allah...
Alhamdulillah.

Nikmat bersama orang-orang sholih itu merupakan perkara yang tak bisa di deskripsikan. Bila terus berjuang mohon pertolongan Allah pasti akan beri pertolongan. Salah satu bentuk pertolongan Allah dikumpulkannya kita bersama orang orang yang membuat kita banyak mengingat Allah.

Hari ini, Qadarullah ikut kegiatan renang akhwat only di kolam renang syar'i. Ya Rabb....betapa bahagianya. Kala berenang sambil full di puterin murattal live dari Mekkah. Fabi ayyi ala iRabbikuma tukadzdziban? Setiap gerakan buat hati jadi ingat ke Allah. Merasa tenangnya masyaAllah...

Yang lebih masyaAllah itu adalah setelah renang diberi taujih sama ibunya. MasyaAllah. Allahu Akbar !!!

Hikmah berenang itu tentang melatih ketenangan, melatih tidak panik. Melatih kekuatan. . .Ketenangan sangat dibutuhkan dalam segenap pekerjaan, membuat keputusan, dan belajar.

Selalu bersyukur nona sholihah, bersyukur akan nikmatnya tubuh itu dengan tetap menjaga kebugarannya. Olah raga ya nona, senamnya rutinkan, jogingnya jadwalkan, renangnya istiqamahkan, latihan panahan di azamkan, next berlatih kuda harus menjadi tekad !!!

Jadi Muslimah yang sehat dan tangguh ya nona, karena kamu mesti mempersiapkan generasi yang kelak akan belaga di peradaban akhir nan pekat.
Allahu Akbar !!!

Nona Berbahagialah Selalu

Nona, bagaimana kisah perjalananmu menuju-Nya?. Gempulan haru biru yang menyesakkan itu jangan sampai menempeleng komitmen yang dulu sempat kau camkan. "Jadi Ratu Bidadari Syurga". Estimasi karir terhebat untuk kau titi di kehidupan setelah kehidupan senda gurau  ini binasa.

Apa kabar impianmu sholiha?

Apa kau tega membuatnya terkulai sebab harap yang salah lagi kau pancangkan. Jangan sayang... Bukankah kau telah sepakat dengan hatimu bahwa dunia ini sekedar menjalani peran, entah peran yang tengah bahagia, entah peran yang tengah dinaungi kegetiran, entah apalagi lah yang telah Dia tetapkan untukmu. Semua rasa itu hanya pergulatan emosi yang bisa dikendalikan jika kau kembali pada Yang Maha Mengendalikan hati. Dendangkan di jiwamu tentang iringan kebahagiaan dan kesedihan yang  sebentuk ritme sinusoidal kontinu sepanjang sumbu hidup ini. Agar kau banyak tahunya...agar hatimu lebih bijaksana dalam membuat keputusan. Maka kau mesti berkali-kali mengarus dalan gelombang rasa yang naik turun itu.

Walau perjalanan kali ini, masih saja yang kau kecup adalah pahit. Sebab begini akankah lagi kau tergugu ?. Itu tak adil, karena Allah lebih banyak memberi kelapangan dan kebaikan. Dear hati yang ingin melembut, berjuanglah mensyukuri yang lebih banyak atas karunia Allah. Belajarlah menangkaskan hati itu dengan logika iman. Sebab bahagianya mukmin itu dari hati yang berkemulkan sabar dan syukur. Dua itu sering diingat ya  nona sayang.

Apa kabar iman mu hari ini sholiha?

Wah, bagian terpenting yang harus kau upayakan adalah baiknya keimananmu pada Allah. Boleh berimpian lebih tapi imannya juga mesti melebihi impian duniawi itu. Agar impian duniawi itu menjadi jembatan untuk impian ukhrawi.

Apa kabar hatimu yang gampang rapuh itu sayang?

Percayalah semua akan terlewati, seperti dulu kau pun telah melewati. Baik itu memulai, menjalani, hingga mengakhiri dari suatu prosesi yang Allah takdirkan tak ada yang gampang. Selalu terselip deduri yang bisa membuatmu perih. Itu ladang pahala bagimu. Semakin perih rasa sakitmu, kian hebat kau memohon ampun. Semoga Allah pun semakin cinta padamu sayang. Upaya mu yang dilangkahkan karena Allah tidak pernah sia-sia. Kuatlah hati...! Kuatlah bersama ketaatan pada Allah. 

Beranjaklah sholiha, meski dengan langkah lelah yang menggontai. Tepuk dadamu dan katakan pada diri itu "Cukup bagiku Allah dan Rasul-Nya" lalu jejaki langkah baru di hari-hari yang penuh kasih sayang dan kebaikan Allah. Lintasanmu telah melampaui banyak hal dari hidup ini.  Kumpulkan hikmah dengan hati yang bersih. Jangan berhenti apalagi berbalik arah. Allah yang kau tuju tengah menunggumu tuk kembali dalam keridhoan-Nya.
Melangkah lah sayang...pasti sampai. Berbekallah dengan sebaik-baik takwa. Jadilah yang terbaik di sisi-Nya.

Ucapkan terima kasih padanya. Seseorang yang Allah percaya tuk membuatmu kian dekat dengan Allah. Mungkin dengan cara  yang berbeda. Tapi luka hati yang berdarah-darah itu sengaja tercipta agar Allah lah yang mengobatinya dengan kebaikan-Nya, rahmat-Nya, cinta-Nya. Untuk kamu, hamba pendosa dan papa yang ingin dekat dengan-Nya. Menangislah sayang jika memang sakit, karena kau memang manusia. Usai isakan yang meletihkan itu, kembali bangkit dalam keyakinan mengejar ridho-Nya.  Bukankah ridho Allah sebagai muara dari segala tujuan yang kau titi?

Titip hatimu yang rapuh itu pada Allah. Percayakan pada-Nya. Akan ada masa terbaik untuk Dia letakkan hatimu itu pada hati yang Allah ridhoi yang membuatnya tak lagi rapuh apalagi patah. ^_^

Berbahagilah selalu nona....Allah Maha Baik dan Sayang pada hamba yang banyak mengingat-Nya.

Wanita dan Sensitifnya

Wanita suka bercermin yah...tanpa disadari ia pun seperti cermin. Sangat rentan. Jika retak aja sedikit maka tak pernah bisa memantulkan bayangan dengan baik. Begitulah hati seorang wanita, ia sangat mudah memaafkan tapi sesuatu yang terlanjur membekas dihatinya tak bisa hilang, sulit mungkin.

Wanita pun tak pernah minta punya hati yang sedemikian rupa rapuh. Tapi memang begitu kodratnya.

Pahami aja...karena bukan hanya sekedar lagu bahwa "wanita itu ingij dimengerti". Walau sangat sulit untuk bisa memahaminya dengan musim yang mudah berubah ubah.

Jumat, 29 September 2017

Sibukkan dirimu dengan Allah

Ya Allah dalam labilnya diri ini semoga iman selalu dibantu untuk kian membaik setiap harinya pada Mu.

Aamiin...
Terkadang sulit sekali menyelesaikan perkara hati itu selain Allah yang memberi pertolongan. Makanya apapun yg sesebentar hadir lalu membuat hati itu berantakkan ke Allah. Istighfar aja. Bilang aja jujur ke Allah "Ya Rabb hamba rapuh banget hatinya, kuatkan ya Allah...hamba ingin dekat dengan Mu...bantu ya Allah" trus istighfar aja ....kalau gak bisa nangis dalam istighfarnya coba tangisi kenapa hati itu gak bisa nangis. InsyaAllah ya..Allah itu Maha Baik Banget...jika kita berupaya menyibukkan hati kita dengan Allah. Apa apa yang mau dilakukan, dicari, dituju selalu bisa buat kita dekat dengan Allah.

Allah selalu punya cara melindungi kita dari perkara yang membuat kita tidak dekat dengan Allah. Jika kita tekad dan doa terus untuk Allah izinkan jadi hamba yang Allah sayang.

Mungkin jodoh belum bertemu hingga saat ini karena Allah ingin diri itu mesra mesraan sama Allah lebih lama. Trus apa yang lebih romantis dan indah dari hidup ini selain nikmatnya bisa bermesraan dengan Allah lebih khusyuk. Yang hati fokus ke Allah, belum diberi beban pikiran ini dan itu. Ya Allah...

Sibukkan terus hati itu dengan Allah...semakin yakin pada Allah makin tenang hidup ini. Makin taat pada Allah makin terarah menapaki hidup ini, makin banyak mengingat Allah pasti Allah yang jamin hidupnya nyaman dan tentram. Udahlah...menepilah pada Allah, cukupkan Allah dan Rasul dihati itu.

Berbuat salah itu bukti kita manusia, tapi sebaik baik yang berbuat salah adalah yang taubat tak henti henti pada Allah itulah yang menjadikannya manusia luar biasa di hadapan Allah. Sibukkan terus dengan minta ampun pada Allah. Allah itu Maha Baik Banget lah...sejelek apapun kita dimasa lalu tapi masa depan kita masih utuh baik jika kita mau mengupayakan kebaikan untuk masa depan.

Berdamailah dengan hati itu, relakan kesalahan yang sempat berkali-kali diulanginya dengan mohon ampun pada Allah. Katakan pada hati yang rapuh itu bahwa kamu akan berupaya untuk menjadikannya lebih tegar dan kuat dengan selalu mendekatkan diri pada Allah. Pasti Allah bantu kok, Allah itu Maha Baik tak hingga kebaikannya.

Apapun yang mengganjal rasanya dalam hati itu terkait dunia coba di taubatin aja. Intensitas sama Qur'an diperbaiki.

Al-Quran itu dari al-Baqarah sampai an-Nas semua isinya petunjuk. Juga ada petunjuk tentang obat kerapuhan hati itu. Lagi lagi sibukkan diri itu dengan surat cinta dari Allah. Galaunya hati pupuskan dengan baca Qur'an, kalau berat baca Qur'an pasti maksiat hati yang menghijabnya. Istighfar lagi pada Allah, nangis aja terus tiap hari minta bantuan pada Allah agar hati itu lembut tapi tak rapuh. Ingatlah dan selalu diulang ulang Allah itu Maha Baik dan gak ada tandingan kebaikan-Nya. Keyakinan semacam ini penting banget dan gak boleh bergeser sedikitpun. Semakin yakin Allah Maha Baik makin kuat hati itu dengan apa-apa yang tengah dihadangkan oleh Allah. Dikasih apa aja sama Allah bilang sama hati itu bahwa kesedihan, kegetiran, dan apapun prosesi yang bagi kita tidak enak itu dari Allah Yang Maha Baik pasti tidak untuk menyakiti hamba-Nya. Melainkan agar hamba itu makin dekat dengan Dia. Makin butuhnya hanya sama Allah. Sampai di tiap detiknya si hamba itu hanya Allah saja yang tersirat dari hati pikiran dan segala yang ada dirinya hanya untuk Allah. Keren kan? Itulah bentuk Maha Baiknya Allah. Karena Allah ingin hamba-Nya hidupnya dibimbing Allah. Maka Allah  tetapkan skenario yang bisa buat sang hamba mendekatkan diri pada Allah. Entah dengan ujian semacam apalah jenisnya. Yang dengan ujian itu hati dan pikiran si hamba jadi makin sibuknya ke Allah aja bukan lagi ke dunia bukan lagi ke makhluk.

Sibukkan hati itu dengan Allah aja trus minta tolong lagi nih sama Allah agar hatinya gak tergoncang dengan persepsi orang. Biar jadi hamba yang mukhlis gitu. Apa apanya untuk Allah senang aja bukan untuk dinilai manusia. Udah gak usah suka meng'aku' kan diri lah. Siapa sih diri itu? Bisa begini dan begitu yah karena kebaikan Allah aja. Bukan diri itu yang hebat tapi karena Allah berbaik untuk memudahkannya. Istighfar lagi, karena sering bangetkan hati itu merasa punya daya upaya melakukan banyak hal karena ikhtiar. Padahal kalau Allah buat lemah aja tubuh itu gimana? Gak bisa ikhtiar kan? Allah buat susah aja mikir. Yakin deh artikel sesederhana apapun gak bakal kelar. *ups curcol -_-   yah gitu dah ya...

Nah, yang mukhlis itu yang melakukan apa aja selalu merasa disertai oleh Allah. Sibuk hatinya itu pada Allah aja. Dijamin setan bakal gak kuat menembus benteng hati yang Allah kokohkan atas keikhlasan sang hamba pada-Nya.

Kamis, 28 September 2017

Calon Bunda Peradaban

Calon bunda peradaban itu harus cerdas karena kelak harus membekali generasi penerusnya yang mesti bertempur dalam perang intelektual di akhir zaman. Maka tak boleh menyerah  terus mengaktualisasikan untuk ilmu.

Dalam lelah itu ada dalam ladang pahala.

Calon bunda peradaban mesti sehat dan kuat. Karena mereka kelak harus melahirkan generasi yang tangguh dan hebat untuk berlaga dimedan kehidupan akhir zaman. Maka harus memperhatikan asupan makanan dan rajin olah raga.

Dalam letih ikhtiar itu ada ladang pahala.

Calon bunda peradaban mesti sholihah. Karena madrasah pertama anak-anak adalah Ibu. Terus upgrade hafalan Qur'annya. Lembutkan  hati dan nikmati hari-hari bersamanya.

Senin, 25 September 2017

Allah Ar Rahman Ar Rahim

Bismillah...
.
.
Jatuh cintalah pada kebaikan Allah, kagumlah pada kasih sayang Allah, fokuslah untuk mendapatkan keridhoan-Nya.
Jadikan Allah muara dari segala tujuan, pasti terarah hidupnya.
Jadikan Allah sebab atas segala tindakan, pasti Allah bimbing langkahnya.
Jadikan Allah yang terindah dan tertinggi dihati, pasti damai dan tenang hatinya.
.
.
.
Tidak ada yang lebih nikmat dari hidup ini selain selalu dituntun Allah untuk bisa dekat dengan-Nya. Allahu ar Rahman ar Rahim.
.
.
Melembutlah wahai hati, menepilah pada-Nya. Jadikan kebaikan hatimu seluas samudra. Lalu bertakwalah pada Allah dengan sebenar takwa

Minggu, 24 September 2017

Jatuh Hati

Allah tidak pernah menyiksa hatimu, tapi kamu sendirilah yang menyiksanya. Bila kamu tidak pandai  menjaga hati maka terima lah gelisah dalam berharap pada makhluk.

Begitu quote yang dapat saya hikmahi dari taujih Aa Gym. Ngejleb banget. Memang benar, tidak pandainya diri menjaga hati berakibat fatal  terhadap adanya noktah di hati yang mematikan kerja neokorteks. Hhhmmm banyak yang membenarkan katanya jatuh hati itu adalah suatu anugrah, namun setelah tahu hakikat saya jadi menyadari bahwa jatuh hati pada seseorang yang belum diridhoi Allah itu bentuk kedzaliman pada diri sendiri. Sebab kadar perhatian hati lebih cendrung pada hal hal yang lalai terhadap Allah. Bila hati fokusnya tidak lagi pada Allah, pasti lebih tidak produktif hidupnya untuk akhirat. Karena kesibukan hati yang lari dari Allah akan mensintesis hal hal yang tidak ada kaitannya dengan sesuatu yang Allah sukai.

Clear kan? Jatuh hatilah pada kebaikan Allah dan mengapa juga jatuh hati pada makhluk yang tidak akan  memberikan kebaikan padamu, sebab Allah belum meridhoinya.
Periksa hati itu...! Jika masih ada makhluk, cepet bunuh. Sebelum ia yang membunuh kerja neokorteks mu.

Bentuk kerja neokorteks terganggu, kerjanya mau nulis yang baperan mulu...Nah -_-
Karena logika hatinya sedang di ambang sinusoidal yang acak. Sebentar bentar berpuisi, trus bersajak tentang senja dan angin. Ah...kacau dah. *lagi nunjuk diri sendiri*

Rajin baca baca jurnal sains ya atau baca buku sejarah Islam aja. Kurangi  bacaan yang menularkan frekuensi limbik. Bahaya...biar hatinya terjaga aman, maka padatkan waktu dengan al-Qur'an mulai dari membaca, mentadabburi, menghafal, murajaah, mengamalkan, dan mengajarkan.

Jangan jatuh hati jika Allah tidak ridho.  Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Jangan kagumi seseorang yang dhoif tapi kagumlah pada Pencipta-Nya. Mengapa kamu mesti hiasi hati pada seseorang  belum tentu jadi takdir yang Allah tetapkan? Padahal Allah lebih wajib tuk selalu ada di tahta tertinggi dan terindah di hatimu.

Mohonlah ampunan pada Allah...biarkan hati kecilmu memberi fatwa.

*maaf kadang ber 'saya' dan kadang ber 'kamu' . Karena saya lagi menasihati kamu wahai diri sendiri !!!

Sabtu, 23 September 2017

Sains-Realistis

Sesekali menjelajahlah ke dunia sains. Agar kau mengerti tentang kisah inti atom, mereka yang memiliki energi ikat sekalipun tak pernah bisa saling berpadu. ^_^

Mungkin sajak yang kau tulis tak lagi melulu begitu.
Lalu puisi mu tak lagi kacau oleh perasaan, sebab logika telah meluluhkan hati tuk lebih realistis.

Kamis, 21 September 2017

Untitled 2

Tidak ada nikmat paling tinggi selain nikmatnya iman. Dengan nikmat itu ibadah menjadi ringan, hati jadi tenang, pikiran terarah untuk memikirkan hal - hal yang baik.

Nikmatnya iman bisa didapat dari taman-taman syurga di dunia. Temuilah di majelis ilmu. Ditempat-tempat ibadah.

Harus punya target dan fokus agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Karena banyaknya kegagalan dilatarbelakangi kurang fokus.

Fokus ke Allah dan targetkan amalan-amalan yang membuat Allah ridho dipertemukan dengan-Nya di yaumul akhir. Dengan fokus maka dapat melatih kekuatan hati dan pikiran full all out ke Allah. Maka harus buat target yang jelas harus bisa fokus.

semangat hijrah sholiha, Terus perbaiki diri dan lakukan yang terbaik.

Bismillah...

Rabu, 20 September 2017

Remainder

Sekali lagi sholiha....aku ingatkan kamu untuk fokus pada Allah. Pliss say....

Jangan jauh dari al-Qur'an dan jangan lepas dari mengingat Allah.

Jangan suka pamer, plisss sekalipun makanan. 'ain looh. Haks..hiks...jangan berlaku bodoh, udah sekolah belasan tahun kamu tuh, jadi pake logika iman bukan hasrat nafsu. Mengais ilmu itu agar lebih deket ke Allah, biar selamat.

Doa dengan sungguh-sungguh dan kuatkan dengan amalan unggulan, agar Allah karunia seseoranf yang menggenapkan agama mu adalah yang bertekad ingin menjadi ahlul Qur'an. Agar rumah mu nanti selalu dihiasi dengan tilawah, tadabbur, tahfidz, dan tholibul ilmy. Semoga rahmat Allah menjadi cinta penuh berkah dalam keluarga kelak. Saling belajar tafsir bersama, murajaah bersama, dan menguatkan hafalan sekeluarga. Semoga peradaban Qur'ani itu berlumbung dari rahim mu sholiha.

Jadi pliss banget ya....jaga Allah, jaga hati, jaga keimanan, dan jaga hafalan, plus jaga kesehatan.

Selasa, 19 September 2017

Untitled

Banyak hal yang kamu tidak mengerti dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Bisa jadi ada rasa perih yang bermekaran atas ketidak-ikhlasan hati menerima jalan cerita-Nya. Tetaplah menjadi manusia, yang butuh menangis untuk menghapus rasa perih. Betapa bijaksana jika kamu pilih sajadah tempat menyucurkan air mata dari luka yang dikecup. Lagi pula luka itu kamu yang membuatnya sendiri, sebab Allah tak pernah mendzalimi hamba-Nya. Karena hatimu belum fokus ke Allah. 

Pastikan Allah selalu menjadi muara atas segala tujuan langkah. Tak pernah kecewa seseorang yang datang pada Allah. Bila hati telah dicukupkan dengan Allah dan Rasul-Nya pasti semakin damai  hari-hari itu. Biarkan perihmu hilang perlahan bersama cucuran air mata taubat. Masih banyak hal yang mesti dibenahi. Masih banyak hafalan yang mesti dituntaskan. Kamu harus belajar menata hati dan menenggelamkan ego.

Allah ingin kamu lebih lama bersama-Nya. Lebih mesra dengan-Nya. Lebih membekali diri dengan ilmu dan mengumpukan bekal tuk pulang pada-Nya. Jangan termakan tipu daya dunia. Fokuskan hatimu pada syurga-Nya dan pertemuan dengan Pemilik Syurga.

Dear sholiha....kamu akan menjadi sebab sebuah peradaban berubah menjadi cerah. Bunda para ulama itu hatinya lembut dan selalu terpaut pada Allah. Kamu akan menjadi sebab lahirnya orang-orang besar dalam catatan tinta sejarah. Maka pantaskan diri, jangan rapuh oleh hal sepele. Karena cita-citamu betapa besar maka jiwamj butuh ditempah agar kokoh, hati itu butuh di asah agar bijaksana, dan imanmu meski diuji berkali-kali agar Allah pun ridho untuk amanah besar yang diemban kemudian hari.

Dear sholiha....berkejaranlah dengan kafilah orang-orang sholih yang lebih dulu menghadap-Nya dalam keadaan mulia lagi dimuliakan-Nya. Jangan terperdaya oleh nafsu. Nanti kamu  takkan selamat.

Dear sholiha.... Selepas perih yang telah membaik. Jangan lagi buang air mata mu untuk dunia yang busuk ini. Itu tak pernah menjadi sebab kemuliaanmu di sisi Allah. Buang air mata mu hanya untuk Allah, hanya karena merindukan-Nya, hanya sebab menyesali dosa-dosa, hanya karena agama-Nya dicerca. Hanya dan hanya untuk-Nya dan karena-Nya.

Dear sholiha....masih banyak dari firman Allah yang belum kamu amalkan. Mestinya itulah yang membuatmu resah, membuatmu pilu dan sedih bukan karena dunia yang busuk lagi hina ini. Tetapkan hati pada azzam yang melangit tuk menjadi ahlul Qur'an dan membina lingkungan yang mencintai al-Qur'an. Jika di dunia ini tak mampu kamu beri penghargaan yang membuat hati kedua orang tuamu bahagia. Kejarlah penghargaan  terbaik bagi mereka langsung dari Allah, mahkota cahaya, di yaumul akhir kelak.

Dear sholiha...rajin rajin olah raga. Sebab ini akhir zaman. Jadilah yang baik akhlaknya dan kuat fisiknya serta berbobot imannya. Jangan terlalu larut tidurnya dan jaga asupan makananmu ya sayang.

Minggu, 17 September 2017

Pengaruh Faktor Sosial terhadap Efektifitas Pembelajaran Siswa

Tidak dapat dielakkan adanya pengaruh sosial terhadap efektifitas pembelajaran siswa di kelas. Beberpa faktor sosial bisa dari lingkungan keluarga, masyarakat, atau sekolah itu sendiri.

Jumat, 15 September 2017

Kajian Ust.Hana Attaqi

Ini beberapa hikmah yang terkumpulkan:

1. Jangan berfikir orang yang biasa-biasa itu sepele. Bisa jadi ia lebih Allah cintai dari kita.

2. Jika kita beramal untuk mendapat rating terbaik disisi Allah lebih tenang hatinya. 

3. Tidak perlu iri dan dengki dalam urusan dunia. Tapi berkejaranlah dengan amalan-amalan para perindu syurga.

4. Yang kita jaga apa yang akan  membuat Allah kecewa.

5. Caper itu sama Allah aja, baper itu untuk Allah aja. Pasti bahagia selalu berlabuh di hati.

6. Kita belajar untuk memperbaiki diri bukan memperbaiki orang lain.

7. Harus berlatih ikhlas dalam syiar.

8. Lukmanul Hakim istimewanya pada keikhlasan hati.

9. Allah tidak melihat pada fisik, status dan tahta tapi dari hati. Bukan karena status, tahta dan fisiknya istimewa tapi  yang penting hatinya Istimewa.

10. Orang yang hatinya bersih itulah yang istimewa. Qalbun Salim.

11. Orang yang hatinya istimewa itu, adem bersamanya.

12. Apa yang Allah berikan, belajar untuk ridho. InsyaAllah selalu tenang.

Diskusi

-Masa depan itu bukan tentang merancang kehidupan bahagia di dunia. Karena dunia itu sifat   bahagia berupa imitasi. Kebahagiaan sesungguhnya ada pada hati yang selalu bersyukur dan kuat dalam sabarnya, sebab hati itu tengah meniti bahagia yang sebenarnya, Syurga dan Pertemuan dengan Pemilik Syurga.-

Ini kiranya hikmah yang bisa saya ambil setelah diskusi dengan temen terkait pernikahan. Memang belakangan ini berkeseliweuran undangan pernikahan dari adik-adik, teman, dan kakak senior. Ditambah oleh semaknya foto foto, kata kata romantis semacam euforia mereka pasca pernikahan. Nah, malam ini sekian tayangan yang menyentil baper dihati itu tercerahkan oleh kisah rumah tangga seseorang terdekat teman saya.

Memang pernikahan itu manisnya ada di lima tahun pertama, selepas akan semakin belajar untuk mempertahankan rasa cinta. Terlebih pada usia pernikahan yang telah menuju puluhan. Disini biasanya mulai terjadi goncangan hebat dari berbagai sisi. Teman menceritakan bahwa saat ini maraknya kasus-kasus perselingkuhan. Ya Allah, saya jadi terkenang dengan curhat seseorang ke saya tentang rumitnya keadaan keluarga mereka. Pada titik ia tidak bisa menahan emosi ia berkata "di akhirat aku ingin menjadi orang pertama yang meminta papa untuk masuk neraka". Merinding kan ? Na'udzubillah....Why????? Karena papanya selalu kasar dengan mama dan ketahuan selingkuh dengan pelakor. Na'udzubillah...

Begini ya, saya mengambil hikmah sebisanya dari kisah yang temen kedua tentang besarnya kebenciannya pada sang ayah. Modal utama dalam membangun rumah tangga adalah ilmu dan iman. Maka saya sangat mewanti diri saya jangan sampai kebawa arus euforia yang suka pamer kebahagiaan setelah menikah. Ya Allah semoga saya kuat imannya *amin* sangat  bahaya dan mesti mewaspadai penyakit ain itu. Bisa saja salah satu faktor pelakor itu karna istri yang suka uplot foto suami sambil menceritakan kebaikan suami, Nah...hati hati yaaa. Kedua, rusaknya rumah tangga akan merusak peradaban. Tak sedikit saya dapati temen temen dari keluarga broken home itu menghabiskan hidupkan dengan racun dunia, diskotik-ganja- seks bebas. Na'udzubillah...Ketiga, ini nih saya jadi sadar dengan penuh bahwa niat menikah bukan semata menyetarakan status dengan teman lain, bukan mengejar euforia, bukan tentang imaji senang-senang. Ya Allah bukan bukan bukan. Dear... Ada yang lebih agung yang perlu dipersiapkan. Menikah itu ibadah, seumpama ingin menunaikan ibadah shalat apa yang dilakukan lebih awal? Kita harus bersuci, menata hati agar khusyuk. Begitulah dengan ibadah menikah. Hal terpenting menujunya adalah tazakiyatun nafs (mensucikan jiwa). Sehingga saat waktu itu berkumandang untuk mengikat janji suci. Pertemuan itu adalah puncak keimanan pada Allah. Sehingga ibadah menjadi sempurna hanya untuk meniti jalan kepada Allah.

Ya Allah...sedih saya la malam ini, tiba-tiba diceritakan seseorang yang akan nginep besok ke kos adalah orang terdekat temen saya yang juga tengah proses perceraian dengan suaminya, cerita begini silih berganti sata dapati. Tak lama sebelum hari ini juga orang tua  temen terdekat saya yang lain mengalami hal serupa. Lantas diskusi alot malam ini perkara penyebab suami itu bisa berpaling. Dari kasus kasus temen itu, paling dominan karena papanya orang yang berpenghasilan sangat lebih dan memiliki jabatan. Sampai sampai terceletup dari  diskusi itu: " Memanglah jangan mau jadi istri pejabat, kalau gak diselingkuhi paling makan hati" ya Allah Na'udzubillah....lagi lagi aku bilang semua itu ujian keimanan.

Hadeuh....pengen nulis banyak. Tapi dah ngantuk. Itu aja lah dulu.

Oh ya, dari diskusi itu memberi pencerahan bahwa kelak jika Allah izinkan untuk berkeluarga. Saya ingin rumah itu penuh sesak oleh tilawah dan lantunan al-Qur'an dan kajian ilmu. Setiap ruangan di tata beberapa rak minimalis yang berjejer buku. Sehingga kesibukan seisi rumah untuk menambah ilmu dan menguatkan iman agar mampu menjalani amal amal kebaikan dan agar rumah itu penuh dengan rahmat Allah.

Semoga tulisan ini bisa jadi remainder.

Nasihat Nenek

Kata nenek, jangan terlalu banyak pamer. Karena penyakit 'ain itu bisa menjangkiti siapapun. Simpan kebahagiaan mu dengan rasa syukur pada Allah bersama ketaatan yang semakin baik dan ceritakan keluh kesah mu pada Allah dalam isakan butuh di sujud panjang keheningan malam.

gitu cu....Inget ya !

Bahagia Bersama Yatim

Acara pernikahan hari itu telah usai.  malam itu benar-benar melelahkan. Kedua insan yang baru berdurasi sekian jam menunaikan ikatan sakralnya pun malu-malu untuk memulai pembicaraan pertama mereka berdua di malam itu.

Akhirnya, Malam itu mereka habiskan untuk mendiskusikan banyak hal perihal blueprint kehidupan yang akan dijalani kedepan. Bahkan sang suami menyediakan papan tulis kecil dan meminta sang istri untuk duduk cantik menyimak beberapa penjelasan sang suami tentang kewajiban dan hak suami serta istri dalam rumah tangga, akhlak dan cara mendidik dalam Islam, dan banyak hal lainnya. Habis sudah kelamnya selendang dewi malam dengan agenda itu. Agenda belajar untuk menciptakan keluarga yang Allah ridhoi.

Keesokkan harinya, suami pun bertanya pada sang istri.
"Dek, hari ini mau abang bawa wisata kemana?"

Sang istri cukup lama bisa menjawab pertanyaan itu, sambil merunduk lalu berkata.

"Kalau abang tak keberatan dan itu bisa membuat abang ridho ingin sekali diajak wisata ke  panti yatim, agar kebahagiaannya kita dirayakan bersama mereka. Sehingga, di akhirat mereka bisa mengajak kita wisata ditaman Syurga dekat dengan Rasulullah untuk merayakan kebahagiaan yang sebenarnya"

*ya Rabb, istiqamahkan istriku dalam keimanan agar ia mampu membawa banyak kebaikan bagi dunia dan akhiratku dan jadikan ia Ratu bidadari syurga ku diyaumul akhir, doa sang suami dalam hati. 

"Baiklah, kita siap-siap"

Sang suami langsung membelai rambut sang istri dan mengulang-ulang doa itu.

-EnD-

NB: Cerita ini diambil dari kisah Ummu Syauqi dengan sedikit perubahan. Romantisnya MasyaAllah. Patut diupayakan ^_^

Kamis, 14 September 2017

Menjadi yang Menyejukkan

Senja itu sangat menggerahkan, setiap peluh mulai menganak sungai pada pekerja yang seharian telah mengikhlaskan waktunya untuk menjemput karunia Allah. Kusingkap jendela rumah, kendaraan mulai menghampiri pekarangan rumah. Aku bergegas merapikan diri dan menyiapkan secangkir minuman untuk mu. Kau tampak lelah sangat, saat bel rumah berbunyi aku menyambutmu dengan  senyum yang bertabur cinta. Segenap bawaan ditanganmu aku raih sembari menyalami tanganmu dengan penuh takzim.

Setelah kau terlihat lebih lega dan aku menyodorkan padamu minuman hangat di sofa ruang depan. Aku akan bertanya padamu "Bagaimana hari ini sayang?" Sambil memijit-mijit manja.

Mungkin kau tidak terlalu banyak bercerita, tapi aku hanya ingin selalu ada dalam suka dan duka sepanjang hari yang kau lalui.  Semoga kau tak risih.

Bila esok, kau kembali berangkat kerja. Aku akan selalu mengatakan.
"Doa terbaik untukmu sayang, ikhtiarkan mendapat yang berkah ya" Sembari memberikan tas kerjamu dan menyalami tanganmu dengan penuh takzim.

*Akhlak Istri terhadap suami (Catet!!!)

Tetaplah Takdir Kita

Malam ini dapat tausiyah dari tumblr nya Abu Hanifah, betapa sejuk di iman. Alhamdulillah...

Apa yang sudah ditakdirkan untukmu, Pasti akan datang. Apa yang bukan untukmu, pasti tidak akan datang padamu.”

“Maka, sibukkanlah dirimu dengan Tuhanmu. Janganlah kamu menyibukkan dirimu, dengan apa yang tidak ditakdirkan untukmu.”

"Jika sesuatu ditakdir menjadi milik kita, berbekal usaha yang sedikit cuma, sudah mampu diraih dengan mudah."

Rabu, 13 September 2017

Belajar Menjadi yang MasyaAllah

Bacaan dari Mbak Dewina benar-benar menginspiratif. Belajar menjadi wanita yang berprestasi tanpa mengabaikan kewajiban sebagai istri dan ibu. MasyaAllah... Beberapa waktu kemaren juga sempat tholibul ilmy dengan teh Ghaida, beda dengan Mbak Dewina fesyennya sebagai akademikus beliau lebih menekuni dunia  enterpreneur. Walau sempat S1 nya fisika murni di ITB. Teh ghaida banyak sharing tentang bagaimana tetap memprioritaskan keluarga ditengah kesibukkan yang menghimpit.

Yayaya...
Harus belajar menjadi wanita yang masyaAllah, istri yang MasyaAllah, dan Ibu yang MasyaAllah. Menjadi Fatimah saat belum dipinang, menjadi Khadijdah saat telah dibawa pengeran syurga, menjadi bunda peradaban, bunda para ulama kala Allah amanahkan menjadi seorang ibu.

Hanya ketaatan pada Allah yang memudahkan semua niat baik itu. Sebab semakin taat kepada Allah semakin dekat pertolongan Allah. Jaga hati ya sholihah, istighfar atas segala yang telah merusuhkan hati. Jangan putus berdoa, agar lapisan takdir terbaik berhak menjadi milikmu.  ^_^

Semangat belajar !!! Belajar untuk menjadi yang masyaAllah.

Bismillah...

Selasa, 12 September 2017

Dunia Fisika

Berada dalam ruang dan waktu, bergelimang dalam massa dan energi, terkungkung dalam kelistrikan dan kemagnetan. Dari keterkaitan itu mulailah peradaban dunia fisika bermekaran

Skenario

Betapa skenario dari Allah itu membuat diri meski lama bermenung, harus berfikir lebih dalam, dan kadang hati pun menjadi kuyu dan lembab oleh muhasabah. Kadang Allah tak menunjukkan kasih sayang-Nya dari hal yang tampak oleh mata. Hal itu, mengajak diri agar tak boleh hilang kendali iman sebab banyak hal yang tak terduga bisa terjadi lantas hanya keimanan yang mampu menelaah maknanya.

Dalam keremangan ini, jangan jauh jauh dari Allah. Pasti tidak akan selamat hatinya nanti. Cobalah untuk lebih tenang dan sabar. Memang secara matematis terlihat ganjil, bila memang takdirnya dalam formulasi langit bisa saja menjadi genap. Jika memang jalur penyelesainnya harus digenapkan. Maka latih diri itu tuk berprasangka baik kepada Allah sepanjang waktu.

Belajarlah menghalau kekhawatiran.   Jika ingin khawatir, maka khawatirlah yang cerdas, khawatir bila esok ajal menjemput misalnya.

Kupu dan Capung

"Apa dia akan kesini lagi?"

Lirih kupu-kupu yang tengah termangu di padang bunga.

Para bunga pun tercenung heran, sebab tak biasanya si kupu begitu polahnya.

Sang tulip memberanikan diri bertanya

"Mengapa air muka mu tampak berbeda hai kupu?"

Si kupu pun mendekati si tulip dan berterbangan menyapanya...

"Aku ingin capung juga ada disini, ucap si kupu tersipu"

Sang tulip pun terbahak...

"Jadi kau rindu si capung yang kemarin sempat bermain bersama mu disini?" tanya sang tulip kembali.

"Entahlah...entah macam apa rindu ini, aku pun  tak mengenal si capung itu tapi mengapa ada harap Ia mau menemaniku lebih lama di taman ini"  si kupu tertunduk lemah

---EnD---

Senin, 11 September 2017

Tanda Tanya

Banyak hal dari hidup ini yang masih tanda tanya. Bahkan untuk dapat tahu apakah esok mentari akan hadir kita harus bersepakat dengan malam untuk bersabar beberapa waktu hingga benar-benar ikhlas mencampakkan kelamnya tuk menyambut cahaya pagi.

Menjadi apa kita dikemudian hari, akan terjawab dengan tindakan apa yang kita lakukan hari ini. Begitu yang sering dibaca di buku-buku motivasi. Jika ingin menjadi penghafal Qur'an maka harus mencari lingkungan yang mensuport untuk betah dengan al-Qur'an, juga jika mesti menemukan pasangan hidup yang mengarahkan dan menemani untuk terjaga hafalan Qur'annya. Walau tak pernah mengerti tentang masa depan, setidaknya doa doa dan harapan baik bisa menguatkan diri pada prinsip bahwa sebagaimanapun harus tetap berjuang untuk menghafalnya. Begitu contoh sederhananya. Walau memang tetap hadir tanda tanya, apakah ada seseorang yang bisa memenuhi harapan baik itu? Kadang dangkalnya iman bisa membiarkan tanda tanya itu pada rasa khawatir yang semestinya tidak perlu ada.

Sebelumnya juga, bisa jadi ada impian-impian yang ingin diwujudkan. Semisal ingin menjadi penulis, ingin punya perpustakaan pribadi, ingin belajar ke belahan bumi lain. Kadang semua tanya akan kapan semua itu terealisasi harus bertoleransi dengan keadaan. Apalagi untuk seorang wanita, seusai melepaskan masa sendiri maka ia harus memulai vektor kehidupan yang lebih kompleks. Sehingga kewajiban-kewajiban yang mesti ditunaikan kerap membuat semua impian itu harus mengalah. Kecuali Allah menetapkan semua akan terealisasi dengan menganugerahkan baginya seseorang yang akan mendampingi hidupnya menuju impian yang didamba. Tapi yang sedemikian persentasinya sedikit.

Bisa jadi tanya-tanya yang diajukan tidak perlu untuk dijawab hanya butuh lebih memahami bahwa kehidupan itu bukan untuk banyak tanya namun untuk menjalani apa yang telah Allah tetapkan.

Jenuh

Disaat kuliah, pekerjaan, rutinitas mulai mengurungkan kamu pada ruang jenuh. Menarilah di taman bunga, tempat yang membuat kamu bisa merasakan bahwa dunia itu indah dan penuh pesona. Duduk-duduk  cantiklah di  perpustakaan sejenak...carilah dunia disana.  Izinkan kepala itu berenang di lautan ilmu yang ia suka. Atau bersemedilah di tempat yang disana penuh akan rahmat Allah, mesjid.

Yaah, jenuh itu jenis makanan beracun yang bisa menyakiti lambung pikiran dan hati. Cepat muntahkan. Sebab hidup itu terlampau singkat hanya untuk menikmati jenuh. Banyak hal yang harus diupayakan. Cepat-cepat taubat, karena jenuh itu sering muncul dari efek kurang syukur dan berkaratnya keimanan.

Gih sana...istighfar sedalam dalamnya. Sekhusyuk khusyuknya.

Sabtu, 09 September 2017

Mulai Menata Hati

Bismillah...

Ada nuansa rasa yang berbeda baru-baru ini. Entah karena harap, entah karena ragu, entah karena cemas, atau entah yang lain. Prosesi ketidakpastian itu selalu memburakan debar-debar yang tak karuan. Maha Baik Allah yang selalu menuntun  pada jalan yang Dia sukai. Dari kejadian-kejadian yang tak pernah terduga itu membuat aku selalu belajar tentang cara terbaik untuk membuat Allah percaya bahwa aku layak untuk menjadi hamba-Nya.

Tidak semua harap selalu bermuara pada pilu jika ada Allah dalam harapan yang dituju. Begitu pula dengan rasa cemas, sebentuk prediksi bodoh dari keterbatasan untuk menelaah takdir terbaik yang telah Allah sediakan. Yakinlah, bahwa Allah Maha Mengatur Segalanya. Tugas seorang hamba adalah memasrahkan diri selepas ikhtiar terbaik yang dilakukan di jalan-Nya.

Ada Allah Yang Maha Mengatur Segalanya, percaya saja akan diberikan yang terbaik dari segenap jalan yang dihadangkan. Bergantung sama Allah aja. Jika masih ada gegana periksa niat bisa jadi belum lurus untuk mendapat ridho Allah. Pasrahkan pada Allah semata. Cukup lakukan yang Allah suka dan jadikan  Allah selalu di gardu terdepan tujuan.

Yang paling penting dari hidup itu adalah patuh sama Allah. Kalau sudah patuh sama Allah, maka lapisan-lapisan takdir terbaik yang akan Allah berikan. Sebaik-baik rencana dan ketetapan adalah dari sisi Allah.

Seusai semua kerusuhan hati yang mendera berkali-kali, kembali lah menata hati kepada Allah. Cukupkan Allah dan rasul-Nya dihatimu. Pasti tidak akan kecewa.

Kamis, 07 September 2017

Ibu

share yaa moms..mungkin udh ada yg pernah baca..gpp yaah di share lg 😊

Ibu Lelah? Rehatlah

Semalam saat saya baru saja membuka laptop untuk membuat tulisan di hari ke 9,sebuah pesan masuk :

"Saya lelah mbak.Rasanya hanya saya yang harus bertanggung jawab untuk semuanya.Waktu rasanya begitu cepat,sementara saya melihat diri saya tidak mencapai apapun...saya minder kalau ketemu temen-teman lainnya,rasanya saya doang yang gini-gini aja..."

"saya merasa tidak bahagia..rasanya berputar putar terus di rutinitas yang sama.Di rumah rasanya hati saya gak tenang..tiap hari ada saja masalah yang dibuat oleh anak-anak.Anak-anak gak nurut kalau diberi tau..melawan terus,suami malah keliatannya lebih asik di luar rumah..."

•••
saya terpaku, membayangkan situasi yang terjadi di rumahnya.

Saya memperhatikan pola seperti ini sering sekali terjadi,dan mungkin sebagiannya pernah juga dialami oleh saya&jutaan ibu lainnya.

Ada rasa lelah yang sangat besar, yang pada akhirnya mengambil rasa bahagia ibu,dan lambat laun mengambil rasa bahagia seluruh anggota keluarga.

Saya tentunya tidak akan membahas kisah ibu tersebut di tulisan ini,tapi saya tergugah untuk menulis sebuah perspektif tentang kata "lelah"

Saya teringat sebuah nasehat yang dikiaskan dalam bentuk sebuah narasi antara iblis dan syetan :

"Jika kau ingin merusak sebuah keluarga, rusaklah dulu ibunya!!"

beri ia perasaan akan rasa lelah bertubi yang membuatnya merasa lemah dan habis energi

jika ia sudah merasa lelah, ambil rasa syukurnya

biarkan ia merasa bahwa hidupnya habis untuk mengurus keluarga dan buatlah ia tidak memiliki apapun, selain lelah yang didapatnya

setelah kau ambil rasa syukurnya, buatlah ia menjadi orang yang tidak percaya diri

sibukkan pandangan matanya untuk melihat kebahagiaan orang lain dan buatlah ia lupa akan kebaikan yang ia miliki,

buatlah ia merasa minder dan merasa tidak berharga

jika itu sudah terjadi, ambilah juga sabarnya,

gaduhkan hatinya agar ia merasa ada banyak hal yang berantakan dalam rumahnya, buatlah ia merasa betapa banyak masalah yang ditimbulkan dari anak-anaknya, dari suaminya

goda lisannya untuk berkata kasar,
Hingga nanti anak-anak mencontohnya dan tak menghargainya lagi, lalu bertambahlah kemarahan demi kemarahan, hilanglah aura syurga dalam rumah

dan kau akan menemukan perlahan, rumah itu rusak…dari pintu seorang Ibu
....

Sekali lagi, makhluk penting itu bernama Ibu,

Lelah yang tidak selesai menjadi tempat masuknya syetan,

Ia mengambil bahagiamu, mengambil sabar dan syukurmu wahai ibu,

Jangan biarkan syetan mengambil itu,
Jika kau lelah, rehatlah.
Jika kau lelah, berbagilah

Sungguh tak ada satupun yang akan membiarkanmu merasa sakit sendiri
jika kau pandai menghargai dirimu,

Ringankan tugasmu bu,
Jangan menekan dirimu terlalu keras,
Sesekali tak masalah rumahmu kotor
tak masalah betapa banyaknya pekerjaan yang belum kau tuntaskan

Jangan terjebak dalam waktumu bu,
sungguh tugas muliamu jauh lebih penting dari sekedar rutinitas yang kau lakukan setiap harinya

rehatlah,
Jika pun tak mungkin kau tempuh jarak puluhan kilo untuk segarkan diri,

Sekedar menepi, menepilah
beri waktu untuk dirimu sendiri,

Sekedar melihat betapa banyak kebaikan yang kau punya,
betapa manisnya keceriaan anak-anakmu,
betapa bertanggungjawabnya suamimu,

rasakan pelukannya,
ada cinta dan ketulusanmu dalam tegap badannya

Kau berharga ibu,jangan pernah lupakan itu.

•••
Kualalumpur Dini Hari

malam ini jadi malam penuh refleksi buat saya
bisa jadi kita pernah mengalami hal yang sama akan rasa lelah yang bertubi

tapi, saat mendengar masalah orang lain,kita semakin sadar bahwa perspektif kita menentukan cara pandang kita terhadap masalah

jika kita melihat peran ini sebagai beban,maka kita hanya akan sampai pada titik lelah

jika kita memandang diri hanya sebatas pelaku rutinitas,kita tidak akan menemukan ruhnya

rewarding your self mom,
sungguh peranmu jauh lebih besar dari semua keluhanmu

jangan biarkan syetan merusak bahagia dengan mengambil rasa sabar dan syukurmu

karena dari bahagiamu,tercipta ketahanan sebuah keluarga

semoga coretan ini ada manfaatnya,nulis benerannya bsk lagi ya :)

#30DWC
#30DWCjilid8
#day9

Sofiana Indraswari