Hanya diri sendiri yang paling tahu, sejauh mana lintas perjalanan yang sudah dilewati. Daripada itu, hanya kita sendiri pulalah yang berhak menentukan kebahagiaan diri. Menahan diri pada aspek penilaian orang lain atas kebahagiaan diri itu. Menjaga hati agar tak terdistorsi oleh persepsi. Tidak terpengaruh oleh ucapan dan perlakuan orang lain. Tetap baik agar bisa selalu bahagia. Kitalah yang memiliki hak penuh bagaimana kita dapat bahagia bukan karena orang lain ataupun kondisi. Hati yang matang kebijaksanaannya selalu pandai untuk menemukan kisi agar dapat mendispersikan dirinya dalam ruang bahagia.
Kadang kebahagiaan menjadi jangkauan yang jauh kala kita menakarnya dari apa yang orang lain miliki, dari apa yang orang lain capai, dari apa yang orang lain kerjakan. Kita terlampau hebat untuk memaksa diri ikut pada intervensi asumsi orang lain. Padahal kita bisa lebih mendekatkan kebahagiaan itu bagi diri ini. Melalui rasa syukur atas apa yang dimiliki, apa yang telah dicapai, dan apa yang dapat kita lakukan sebagai sesuatu nan berarti bagi sesama.
Tidak ada bahagia yang sejati di dunia ini. Namun, setidaknya kita bisa menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan sederhana, bukan?. Mulai dengan pemahaman yang baik bahwa kebahagiaan bukan karena dibahagiakan tapi sebab membahagiakan.
Ada definisi bahagia yang kiranya bisa kita upayakan. Saat bahagia adalah lahir dari rahim seseorang yang merindukan dan mendoakan kita menjadi ahli Syurga. Saat bahagia itu adalah ditempatkan pada lingkungan yang menguatkan iman dan semakin membawa diri lebih dekat pada Allah, lebih banyak manfaat, serta lebih berkarya hebat. Saat bahagia itu dipertemukan dengan seseorang yang dapat dan sabar membimbing dan menuntun kita untuk meraih ridhoNya dan melihat wajahNya di taman Syurga firdaus.
Sebagaimana kutipan dari mas Iqbal Hariadi " Peace comes from within, don’t seek it without. Kebahagiaan harus selalu dicari ke dalam, bukan ke luar. Terbang ke atas tidak akan pernah membuat kita sampai, karena langit tak pernah punya ujung untuk digapai.Tapi berenang ke dalam, akan selalu membahagiakan. Karena saat hati kita berhasil menyentuh dasarnya, kita akan tahu: kita sudah punya semuanya."
Nona, bahagialah dengan hati yang baik, pemahaman yang baik, dan selalu berupaya untuk membahagiakan. Mudah-mudahan dalam bahagia itu tetap terselip kebaikan dan pahala.
Bahagialah dengan cara sendiri bukan dengan defenisi bahagia orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar