Aku berharap, entah seperti apa caranya kamu dapat membaca tulisan ini.
Kamu yang entah menjadi takdir atau memang tidak ada sama sekali.
Kelak, aku menyadari sepenuh hidupku akan sangat berbeda dari sebelumnya. Kamu juga. Setelah kita berkomitmen mengikat ikrar untuk mengarungi samudra lepas bersama.
Kita akan hidup dalam ruang perbedaan. begitulah kenyataan yang akan kita hadapi. Maka, percayalah kita akan benar-benar saling mengenal, saat kita dapat melihat keindahan satu sama lain dalam setiap kesedihan yang menerpa, memandang keindahan itu pada keterbatasan kita masing-masing. Maka, untuk mu aku akan menjadikan kekurangan adalah prioritas yang akan kucintai darimu, sedang kelebihanmu adalah bonus dari Tuhan atas rasa cinta yang kutanamkan pada celah kurang yang ada padamu. Kuharap kau mampu begitu pula padaku.
Kita tak perlu bersikap, bertindak, dan berkelakar untuk meyakinkan hati satu sama lain tentang perasaan tulus yang menyeringai di hati. Kita hanya perlu melakukan segala sesuatu untuk membuat Allah ridho pada sikap, tindakan, dan kelakar yang kita mainkan bersama. Aku akan mencintaimu atas keimanan karena Allah yang darinya akan kudapatkan ridho-Nya dengan menjadi penyejuk hati bagimu. Semoga aku dapat menjadi seperti apa yang kau do'akan pada Allah disepanjang sujud sepertiga malam itu. Tetaplah aku hanya wanita akhir zaman, yang memohon pertolongan pada Allah agar dengan mu aku dapat menjadi lebih baik di sisi-Nya.
Untuk saling jatuh cinta berkali-kali padamu itu tidak mudah, Namun karena itu telah menjadi kewajiban maka akan selalu kuupayakan setiap waktu. Kita sama-sama mengerti, kan? bahwa cinta datangnya dari Allah. Maka untuk menjaga cinta itu maka kita harus selalu mendekatkan diri kepada Yang Maha Cinta. Jika cinta diantara kita memudar, bisa jadi hubungan kita dengan Allah sudah mulai longgar. Itu cukup menjadi alarm cinta kita.
Bagaimana? Kamu ada tanggapan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar