Saya selalu butuh ruang untuk menabur imiginasi. Tempat disana saya bebas berperan dan menjadi siapa pun yang saya inginkan. Tempat yang sesuka saya pula untuk menyeting ornamen keadaan seperti apa yang sesuai dengan keinginan. Sempurna....saya pengendali penuh jalan cerita dalam dunia imijinasi itu.
Seperti halnya, beberapa tahun lampau. Saat saya mengikuti sebuah kompetisi menulis. Selama proses menyelesaikan naskah tulisan, saya selalu menabuh imijinasi bahwa saya adalah pemenang dalam kompetisi tersebut lalu saya perkuat bubuhan rasa suka citanya menerima hadiah dan penghargaan pada hari pengumuman. Hal yang menggelikan dan sekaligus membuat adrenalin saya berbalapan dengan sistem tubuh untuk menyelesaikan naskah itu sebaik dan sesuai dengan keinginan dewan hakim berdasarkan rubrik peniliaian. Alhasil, kegagalan demi kegagalan pun terus mengitari saya dalam mengikuti kompetisi menulis. Imijinasi itu hanya menjadi sebatas imijinasi dan semua yang ada di dalamnya belum berhasil saya bawa ke dunia real.
It's not bad to me, life must go on, huh ?
Setidaknya saya telah berhasil melakukan yang terbaik bersama imijinasi itu. Bagi saya imijinasi sahabat terbaik dan terhebat yang sekiranya dapat membantu dalam mewujudkan target yang ingin saya dicapai. It is like Pretending Sucess
Karena, di dunia ini kita bebas untuk menjadi apa saja dan siapa saja. Terlebih Allah telah meyakini manusia adalah hamba terpilih di sisi-Nya sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Lantas, dunia ini sudah terlalu dipadati oleh arus pemikiran yang mampu menenggelamkan setiap diri pada sekulurisme, kapitalisme, liberasisme, dan 'isme' sejenis lainnya. Arus itu nyaris menggeser fitrah manusia dari hakikat keunggulannya sebagai manusia. Lalu apa temalinya dengan tabur imijiasi ?
Di 14 abad silam, informasi penting terkait dunia imijinasi yang saya senangi itu disampaikan. Sebutannya adalah TAMAN SYURGA. Mungkin akan berbeda dengan imijinasi remeh saya sebelumnya yang hanya sebatas prestise dan prestasi. Perjalanan kehidupan semakin banyak menyadarkan saya, bahwa ada imijanasi yang lebih indah dan ceritanya dikabarkan dalam al-Qur'an. Imijinasi ini bukan untuk memenangkan kompetisi menulis atau apalah itu. Namun untuk memenangkan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi bersama keridhoan Tuhan Semesta Alam. It's amazing, huh?.
Maka saya harus melawan arus. Terus sekuat yang dibisa untuk Menentang setiap arus yang menghalangi saya untuk menggapainya. Salah satu karya yang dapat dipersembahkan untuk memenangkan kompetisi itu, Make the World for the Better Place. Menjadi jalan manfaat bagi sebanyak-banyak manusia untuk menuju tempat yang lebih baik, Syurga.
*tulisan ini diketik jam 0:26 jadi rada-rada gak nyambung, setengah sadar setengah mau gak sadar,'Zzzzzzzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar