Ya Rabb...
AlhamdulillahiRabbil 'Alamin
Ketika mulai merebahkan diri di atas dipan, tetiba saya diseret pada sebuah perenungan tentang BERSYUKUR. Kasur empuk yang aman lagi nyaman untuk saya jadikan lapisan tebal peristirahatan malam ini, kamar kos yang gak ada nyamuk, suhu kamar yang sejuk tanpa ac dan kipas angin, kamar kecil yang ada dalam kamar, bantal, selimut, lebih-lebih tubuh yang sehat wal 'afiat ini tak mampu menghasilkan rasa syukur yang saya lafadzkan dalam tahmid menjadi setara dengan semua perhatian dan kasih sayang Allah yang dikarunikan pada saya malam ini.
Terbayang dengan nasib saudara-saudari seiman di palestina, myanmar, syiria, dan lainnya yang jangankan untuk berbantal bahkan beratap pun tidak tidurnya. [T.T] Apatah lagi mengingat mereka yang di rumah sakit, ya Allah....betapa nikmat yang diberikan membuat saya malu.
Saya mengerti bahwa rasa syukur dapat diwujudkan dengan ketaatan pada Allah. Hamba yang senang bersyukur maka secara otomatis dapat menjadikannya sebagai hamba yang kuat ketaatannya pada Allah. Sayangnya...saya masih jauh dari idealitas bersyukur itu.
Malunya...
Semoga Allah beri pertolongan agar menjadi ahli syukur....
Allahumma amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar