Banyak yang tak mengerti bahwa wanita yang imijinatif lebih suka menciptakan epilog dan meneruskan pada monolog. Begitulah teater pikiran yang berkelebat senantiasa.Ada lelaki yang cerdas mengerti hal ini. Dia yang akan mengubah sedemikian unik monolog itu menjadi seindahnya dialog. Itulah pemenang hati wanita imijinatif itu. Susah memang memperjuangkannya. Untuk tahu tentangnya bukan dari apa-apa yang ia sampaikan, namun dari isyarat. Lelaki itu adalah seorang yang teramat sabar dalam memperjuangkannya dan begitu kuat kesungguhan untuk menyempurnakan cerita wanita itu. Kadang untuk meyakinkannya butuh waktu, karena sulit untuk menakar dialog yang tepat pada kerangka monolog yang diciptakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar