Bukan sesekali kita rasakan bahwa apa-apa yang kita inginkan dan bahkan sangat sukai terlanjur lugu diterlantarkan oleh ketetepan-Nya. Tidak mudah untuk menerima hal yang sedemikian. Saat jiwa dan akal berperang dalam qalbu. Tidak memiliki upaya bagi keimanan saat qalbu diselisihi nafsu dunia. Kebeningan qalbu yang keruh membuat diri tak mampu melihat dengan jernih hikmah-hikmah yang Allah sajikan. Dan aku masih percaya bahwa setiap manusia dari dulu, kini, dan hingga nanti akan banyak mengalami perbedaan keinginan dan kenyataan dalam hidupnya. Maka dengan itulah surat cinta dari-Nya pun dilayangkan kepada setiap kita.
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Q.S.al-Baqarah:216)
Ada suka kita yang tidak Allah sukai dan kita wajib untuk menyukai apa-apa yang Allah tetapkan. Karena ada banyak kebaikan yang dijanjikan oleh Allah atas kerelaan kita untuk menyukai segenap ketetapan-Nya. Apalagi jika kita menghiasi diri dengan sikap sabar dan takwa maka lihatlah pertolongan Allah yang Maha Dahsyat.
"Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda."
(Q.S.Ali-'Imran: 125)
Ittaqillah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar