Minggu, 21 Agustus 2016

Fokus Bersyukur

Kita tidak kan pernah bahagia selama masih terjajah. Selagi diri terjajah oleh dunia, oleh nafsu, oleh syahwat, dan oleh tipu daya setan maka selama-lamanya tidak akan pernah bahagia. Pasti...! Kita sengsara bukan karena kurang karunia tapi karena kurang dua hal, yakni sebab kurang syukur dan kurang sabar. Orang sulit bersyukur karena salah fokus. Lebih fokus pada keinginan, fokus pada yang belum dicapai. Padahal tambahan karunia dari Allah datang karena keahlian bersyukur . Kalau kita tenggelam  dalam syukur udah dah berenanglah diri dalam kenikmatan yang teramat luas. So...Fokus untuk mensyukuri yak soleha !

Sempurnakan kesempatan yang ada untuk melakukan yang terbaik. Kita mah dah untung diciptakan oleh Allah ya. Nikmat penciptaan tidak ada tawar menawar lagi. Harus disyukuri. Coba deh direnungi tentang penciptaan kita nih. Benar benar mesti bertemika kasih sama Allah  diciptakan jadi manusia. Lalu ditambah nikmat pengurusan dari Allah, dari mulai satu sel lalu membelah, lalu berkembang jadi segumpal daging, kemudian dikuatkan oleh tulang, selanjutnya disempurnakan dengan sebaik-baiknya penciptaan. Lalu setelah lahir gak bawa apa-apa tetap aja bisa makan dan minum. Enak kan ya? Siapa nih yang atur ? Tiap hari diberi nafas gratis, pakaian, tempat berteduh, bisa jalan, bisa bicara, bisa lihat, bisa dengar, Fabiayya ala iRobbika tukadziban ? Jantung berdetak otomatis Allah yang atur, makanan masuk dilumat oleh gerak peristaltik masuk ke lambung lalu dicerna dengan sangat baik. Siapa yang atur semua itu? ALLAH. tidak ada celah untuk tidak bersyukur soleha.

Ada nikmat lain yang perlu disyukuri yakni nikmat hidayah. Selanjutnya nikmat taufik. Semua kebaikan hanya karunia Allah. Bersyukur bisa dimudahkan langkah untuk selalu beramal dan ibadah. Sebab tak semua orang yang mendapatkan kesempatan dan keringanan hati untuk seperti ini. Makanya kalau lihat orang maksiat kita mesti syukur karena bukan kita yang maksiat lalu do'akan mereka untuk diberi hidayah dan taufik agar bisa merasakan apa yang kita rasakan.

Kalau kita kurang syukur maka terus menderitalah diri. Kalau ada yang menghina kita, ya wes lah tetap aja  bersyukur,  karena kan cuma sedikit yang berbuat demikian ke kita. Kalau ada orang yang berbuat buruk pada kita maka  ya wes lah tetap juga kudu bersyukur, karena diberi kesempatan untuk muhasabah. Maka kita jadi kembali tersungkur mohon ampun pada Allah mungkin diwaktu lalu,  kita juga pernah melakukan kejelekan yang sama dengan yang diterima saat ini  kepada orang lain. Bisa jadi Allah ingatkan kita biar tidak melakukan perbuatan buruk itu pada orang lain.

Kalau kita sakit, dihina, diremehkan, difitnah, dikucilkan, dipermalukan, dikecewakan, kehilangan, ujian, dan sejenis musibah menerpa, itu bukan hal yang buruk namun untuk mentarbiyah kita jadi ahli syukur. Semua tergantung cara kita dalam memandangnya. Tapi bersyukur atas semua itu adalah tindak lanjut terbaik dan paling Allah suka setelah bersabar. Jangan berburuk sangka pada Allah. (2:216) Di titik itulah Allah mengajarkan kita untuk menaruh keyakinan seutuhnya pada pertolongan Allah. Dengan itu kita jadi bermesraan dengan Allah. Aduhai nikmat nih. Bener !  Berbagai kepahitan yang membuat kita berputus dari kebergantungan  pada manusia adalah kenikmatan yang patut disyukuri. Lihat kebaikan Allah atas ujian yang diberikan. Semua yang Allah beri bagian dari kebaikan Allah, sebab sifat Allah Maha Baik. Maka fokus pikirkan kebaikannya.

"Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?"

(Q.S. Fathir:3)

Ibadah kurang tapi Allah sayang dengan kita dan mau kita berada dikedudukan yang kita harapkan disisi Allah. Maka akan Allah uji berkali-kali agar kita dapatkan maqam itu disisi Allah. Beres dah ! Anteng aja. Mau di ambil Allah apa-apa yang kita cintai ya wes lah, yang utama  Allah ridho dan Allah jadikan kita lebih dekat dengan-Nya. Cukup itu ! Gak ada yang lebih nikmat dari dapat izin bisa lebih dekat dengan Allah, lebih lapang hatinya, lebih salim qalbunya, lebih suci jiwanya. Karena dah bersih dari dunia ini dan serahkan aja sama Allah terhadap apa yang Allah sukai maka kita pun suka. Itulah namanya bagian dari takwa. Dan itulah bekal terbaik untuk melihat wajah-Nya. Allahu Akbar !

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(Q.S.Azzumar:53)

Ittaqillah ya soleha !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar