Siapa lagi yang akan mencintai diri ini selain kita sendiri. Setuntas semua yang dijejaki, menaruh aku pada ruang jiwa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Ketika aku disadarkan betapa banyaknya kelalaian yang telah dilakukan hingga menzalimi diri sendiri. InnaKa 'afuwun karim, tuhibbul 'afwa fa'fu'anna...Aku ingin memperbaiki cinta untuk diri ini, untuk diri sendiri.
Mencintai diri sendiri lebih dekat pada istilah mensyukuri sekian perangkat diri yang telah Allah karuniakan beserta variabel-variabel menyokong untuk perangkat itu mengeksekusi tugasnya. Jarang betul bukan, kita bercermin dengan ketakjuban atas penciptaan diri kita oleh Sang Maha Pencipta. MasyaAllah...ketika Allah bawa aku pada kedalaman hati, aku dapat merasakan bahwa aku tanpa-Nya bukanlah apa-apa dan memang tak punya apa-apa. Apalah aku...!
Kedepan menjadi perduan kegetiran dan harapan. Lalu aku seseguk kesanggupan untuk menguatkan harapan, sekiranya itu dapat mencabut kegetiran hingga ke akarnya. Allah...! Energi yang tetap membuat aku bisa melaju bersama berjuta harapan itu. Sekian harapan untuk satu pencapaian, ridho-Nya untuk kelak dengan syahdu menikmati wajah Dzat Nan Maha Karim di sebaik-baik tempat kesudahan. Allahumma amin ya Mujib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar