Minggu, 31 Januari 2016

MENATA JIWA YANG TENANG

Ketika hidup dipahami sebagai kompetisi, maka siapapun dianggap sebagai rival (saingan) akibatnya hubungan antar sesama jadi hambar alih alih bisa menjadi musuh.
Hidup harmonis dengan sesama dimulai dari jiwa kita yang damai. Inilah beberapa pesan dan nasehat dari Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani rahimahullah agar hidup tenang dengan senantiasa bersangka baik terhadap sesama.
1. Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu ; “Mungkin kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”
2. Jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepadaNya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.”
3. Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku.”
4. Jika bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.”
5. Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah dalam hatimu; “Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepadaNya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak."
“Jika Anda menyangka Anda adalah orang yang paling bertaqwa karena Anda adalah orang bertaqwa, maka di saat itu juga, Anda bukanlah orang yang bertaqwa sebenarnya.”
BaarakaAllah Fiikum..

Sumber: FB Salimah

Untuk Kak Echa yang Bening Hatinya

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr.wb

Duhai Kak Echa yang bening hatinya……

Ada nasihat yang  ketika membaca ini, Ningsi ingat Kakak:
Kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, “Cinta laksana pohon yang tumbuh di dalam hati, akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintainya, dahaganya adalah mengetahuinya, rantingnya adalah rasa takut kepada-Nya, daunnya adalah rasa  malu, buahnya adalah ketaaatan kepodanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut nama-Nya(dzikir), jika di dalam cinta ada satu bagian yang kosong berati cinta itu tidak sempurna.”




Katanya, jika engkau mencintai sahabat seiman mu. Ucapkanlah. Karena tidak tahu apakah besok masih bisa mengungkapkannya dan apakah masih bisa menyampaikannya. Sungguh Ningsi tak pernah tahu apakah besok masih bisa bicara, atau masih bisa menulis, atau masih disinggahi ruh yang dengannnya bisa menyampaikan perasaan dalam hati ini. Mata pun tak dapat dijahit untuk menghujani pipi saat ingin menyampaikan ini pada Kak Echa, “ Sungguh Ningsi mencintai Kak Echa dengan bongkahan keimanan di hati karena Allah”. Sembari membayangkan wajah kakak yang dengan siluet yang tergambar dalam teater pikiran itu menggugah diri untuk berbuat lebih baik, membuat akhirat terbayang lebih dekat. Dengan mencintai orang yang mencintai Allah akan menuntut hati untuk menghimpun cinta Allah.  MasyaAllah…..

Duhai Kak Echa yang bening hatinya……

Kemarin baca lagi surat cinta dari kakak yang beberapa tahun  lalu kakak kirim ke email, tentang kisah Nabi Musa as dan Harun as. Ah…surat itu sudah berkali-kali dibaca, kalau ada rindu pada kakak yang membelai hati maka surat itu menjadi diri semakin yakin bahwa ningsi punya sahabat syurga di dunia, Kak Echa. Karena kata sahabat itu tidak sekedar tertoreh di atas kertas namun terlampir dalam do’a-do’a di waktu yang hening dan tempat yang sunyi. Karena dalam keimanan tidak ada kepura-puraan, orientasi orang-orang yang beriman hanyalah ridho Allah. Maka Ningsi dapat mengecup ukhuwah dalam telaga iman bersama orang yang dipilih-Nya, Kak Echa. Sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Begitulah jika bersama kakak. Selalu berakhir dengan rasa iman yang kian menggebubu dan menuangkan air semangat untuk menjalani kehidupan dengan gagah dan percaya diri.
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (Al-‘Ashr : 3).
Duhai Kak Echa yang bening hatinya…..

Ada titik dimana diri ini lemah, lalu kakak kuatkan dengan taujih yang menyentuh. Jika sakit, kakak hibur dengan cerita hikmah. Ada kalanya diri ini banyak mengeluh karena lelah oleh aktifitas, lalu kakak ingatkan tentang makna sabar dan syukur. Begitulah beruntungnya diri ini punya sahabat syurga, seorang yang dapat memberikan kelapangan saat diri ini dalam himpitan, seorang yang dapat menjadi ruang untuk saling bertukar pikiran. Seorang yang mampu dengan erat menggenggam tangan ini, saat haluan mulai tak lagi pada arah kebenaran. Namun bukan hanya sebatas ini arti sahabat kan kak ? Karena kakak pernah menyampaikan

Duhai adikku ningsi yang lembut hatinya,

Persaudaraan itu bukan hanya karena sekedar selalu bersama dalam menikmati hari-hari,  bukan hanya sekedar mengulurkan tangan dengan lembut ketika dibutuhkan, bukan hanya sekedar tertawa riang atau mencurahkan hati dan perasaan pada apa yang sedang dirasakan. Bukan, bukan hanya sekedari tu.

Tapi ada yang lebih agung dari itu semua,yaitu ketika persaudaraan terjalin karena adanya satu misi dan tujuan yang sama, yaitu menggapai Ridho Allah. Mereka yang bersaudara di jalan Allah, akan saling melengkapi dan menguatkan untuk menjalani tantangan yang penuh terjal dan duri untuk mencapai tujuan mereka.Satu hati, satu rasa, satu cita, dan satu cinta.Mereka dipertemukan oleh_Nya karena kesamaan tujuan, mereka bermesra dijalan_Nya, mereka bukan hanya memikirkan kebaikan mereka saja, tapi juga kebaikan untuk orang banyak. Persaudaraan mereka terjalin karena cinta_Nya,ikatannya kokoh karena tali iman,   mereka saling menguatkan atas berbagai kelemahan yang mereka miliki. Mereka bersama, selalu bersama dalam meraih cinta_Nya.Niat mereka sama, Tujuan mereka sama, amunisi mereka sama, Allah, Allah, dan Allah..hanya itu. Sehingganya mereka selalu bersama dan  saling menguatkan, dan memang dalam perjalanan panjang untuk mencapai tujuan yang suci dan mulia ini, kita butuh teman untuk saling menguatkan.Yah butuh, karena itulah fitrahnya manusia.”

Terus Ningsi baca berulang-ulang kata-kata dari kakak ini….Lalu hujan jadi pindah ke mata, kemudian terisak. Benar kak, sahabat fillah itu  tak mengharapkan sesuatu dari diri kita selain kita menjadi orang yang baik dan mampu memberi kebaikan kepada orang lain. Sahabat fillah itu  hanya ingin melihat senyum dari wajah kita, saat kita menghadap Allah dan tak ingin ada kegelisahan dan kesedihan karena dunia tersirat di wajah kita. Tapi, ia mengharapkan kesedihan dan kegelisahan kita dikarenakan ketakutan kita kepada ALLAH! Sahabat fillah  bukanlah orang yang takut jika kita terasing pada kehidupan dunia. Namun, ia hanya takut, jika pada hari kebangkitan nanti, kita termasuk orang-orang yang terusir dari rahmat-Nya! Ia tak takut jika harus berpisah dengan kita pada kehidupan dunia. Namun, yang Ia takutkan adalah ketika Ia harus dipisahkan dengan kita pada kehidupan setelah kehidupan yang fana ini… yaitu kehidupan akhirat, tanpa bisa menolong kita sedikit pun. 

Semoga kita dikumpulkan dalam rahmat-Nya ya kak. Mendapatkan keridhoan-Nya untuk melihat wajah-Nya di Yaumul Akhir. Semoga kita tetap bisa saling menolong di yaumul akhir kak karena kita pun saling  tolong- menolong untuk menegakkan panji-Nya.

Duhai Kak Echa yang bening hatinya….

Adakalanya kita sering  menuntut orang lain untuk sejalan dengan pikiran dan suasana hati kita. Adakalanya kita menuntut takdir untuk sesuai dengan cerita yang ingin kita jalani. Namun , hidup ini tidak seperti itu kan kak ?. Hidup ini seperti taman bermain anak-anak dalam firman Allah. Penuh senda gurau lagi sebentar saja. Kita tidak dapat memastikan dengan siapa kita cocok untuk bermain dan memainkan kehidupan ini. Kita tak dapat mengetahui dengan tepat siapakah gerangan yang menjadi teman bersenda gurau. Lantas Allah membisikkan dalam hati “Kakak mu itu (Kak Echa) ningsi adalah salah satu solusi  untuk sahabat mu di dunia ini dalam menapaki jalan Tuhan Mu. Kelak cerita ini akan insyaAllah menjadi cerita yang diwariskan tentang seorang sahabat syurga ningsi di dunia. MasyaAllah…..

Dunia ini memang sering membuat kita jengah, membuat kita jauh dari esensi kita sebagai khalifatul fil ardh. Kakak bilang, “dijalan ini, kita harus memiliki niat dan azzam yang kuat, kita harus memiliki amunisi yang hebat dengan amalan sehari-hari kita,kita harus selalu ikhlas, sabar dan semangat,sehingga kita bisa selalu berkarya dalam kerangka menggapai RidhoNya dan mampu mempersembahkan yang terbaik dihadapan Allah dan Rasulnya, kelak.” Iya kan kak ? Semoga kita bisa begitu dan dimudahkan untuk menjadi sesuai dengan kehendak Allah. 

Semoga Allah senantiasa melindungi kita dalam jenak kasih sayang-Nya.
Semoga terhimpun penuh cinta di ruang hati kita.
Cinta karena Rabbuna.
Pada akhirnya yang tersisa hanyalah kejujuran dalam mencintai Allah dan hamba-hambaNya.


"Elsa & Ningsi "

Ah, nama itu sudah menjadi rangkaian kata yang satu, tak asing lagi untuk di dengar. Indah dan mengindahkan. Damai dan mendamaikan, sejuk dan menyejukkan.S empurna. ^_^
Penuh Doa dan Cinta selalu,
Adikmu, Ningsi

Penyejuk Hati Pengugah jiwa (Satria Hadi Lubis)

Sahabat Surgaku...
Bila luka itu teramat parah, jangan pernah merasa diri paling susah.
Bila suasana tak lagi mendamaikan, jangan pernah merasa diri tersisihkan.
Bila kita yakin bahwa tidak satu pun peristiwa itu hanya kebetulan, semua telah dirancang oleh Allah agar kita bisa memetik pelajaran.
Bahkan duri yang menusuk jari kita pun tak lepas dari pandangan Nya,
agar kita menyadari bahwa semua yang Allah takdirkan akan berbuah kemuliaan.
Bila kita yakin, bahwa akan selalu ada terang setelah kegelapan.
Allah siapkan kemudahan seiring dengan hadirnya kesulitan.
Banyak sekali nikmat yang telah Allah swt berikan kepada kita yang tak bisa kita pungkiri.
Nikmat iman dan Islam yang telah kita rasakan telah merasuk sanubari.
Itulah karunia yang mampu menuntun kita untuk tetap tegar menapaki jalan Ilahi.
Pengorbanan, kesulitan, dan segala ujian yang ada di jalan ini adalah suatu fase yang akan mengantarkan kita untuk semakin merasakan indahnya kehidupan.
Kita tak akan pernah merasakan bahagia bila kita tak pernah merasakan kesedihan.
Kita tak akan pernah merasa lapang bila kita belum pernah mencicipi kesempitan.
Dan hanya orang-orang yang selalu bersyukur saja yang mampu merasakan segala titah sang pencipta Nya.
Bila kita yakin bahwa semua yang berlalu itu titah dari Sang penentu maka langkah-langkah kita tak kan pernah jemu.
Dalam keadaan apa pun kita sanggup melalui, meski dakwah ini mengalami tantangan dan ujian yang semakin berat.
“Andai perjuangan ini mudah, pasti
ramai yang menyertainya.
Andai perjuangan ini singkat, pasti
ramai yang istiqomah.
Andai perjuangan ini menjanjikan
kesenangan dunia, pasti ramai orang yang tertarik padanya.
Tetapi hakikat perjuangan bukanlah begitu, turun naiknya, sakit pedihnya, umpama kemanisan yang tidak terhingga.
Andai rebah, bangkitlah semula. Andai terluka, ingatlah Janji-Nya."
(Hasan Al Banna)

Sabtu, 30 Januari 2016

Nasihat AlQur'an

AL-Qur'an menjawab pertanyaan kita (Manusia)
Belajar dan Belajar Tentang ISLAM

-Manusia bertanya : bolehkah aku frustrasi ?
*AL-QUR'AN menjawab : janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman . ( Ali Imran : 139 )

-Manusia bertanya : kenapa aku diberi ujian seberat ini ?
*AL-QUR'AN menjawab : ALLAH tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ( Al-Baqarah : 286 )

-Manusia bertanya : kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik ?
*AL-QUR'AN menjawab : boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui . ( Al-Baqarah : 216 )

-Manusia bertanya : kenapa aku diuji ?
*AL-QUR'AN menjawab : apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : " kami telah beriman ", sedang mereka tidak diuji lagi ? ( Al-Ankabuut : 2 )

*Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta .( Al-Ankabuut : 3 )

-Manusia bertanya : bolehkah aku berputus asa ?
*AL-QUR'AN menjawab : Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir . ( Yusuf : 87 )

-Manusia bertanya : bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini ?
*AL-QUR'AN menjawab : hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada ALLAH supaya kamu beruntung . ( Ali Imraan : 200 )

-Manusia bertanya : bagaimana menguatkan hatiku ?
*AL-QUR'AN menjawab : cukuplah ALLAH bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakal. ( At-Taubah: 129 )

-Manusia bertanya : apa yang kudapat dari semua ujian ini ? ~
*AL-QUR'AN menjawab : sesungguhnya ALLAH telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka . ( At-Taubah : 111 )



“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaq 2-3) 



Mengapa kita dapat dengan cepat menyebutkan benda yang akrab disekitar kita ?

"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? "(Q.S. adz-Dzariyat: 20-21)

Allah swt telah mendesign manusia beserta lebih kurang 100 miliar neuron di dalam otak. Ketika 1 detik berfikir atau mengingat, maka akan bekerja 15.000 reaksi kimiawi dalam setiap neuron. Neuron akan melanjutkan kerjanya dengan lebih dari ribuan sel lain yang serupa untuk meneruskan perintah sel saraf dengan kecepatan 350 km/jam. itulah sebabnya kurang dari 1 detik manusia mampu menyebutkan nama-nama benda yang ada disekitarnya.

Para ilmuan memperkirakan bahwa otak bisa menyimpan berbagai informasi dalam sebuah tempat yang hanya memiliki ruang 22 Dcm2, tetapi fungsinya setara dengan 20 juta jilid buku.

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
"Maha Benar ALLAH Dengan Segala Firman-NYA"

Untuk mu Sang Mujahid

untuk darah mujahid yang mengarus tulus
untuk curahan air mata yang menghujani bumi
kepada syahid dan syahidah mulia di negri sebrang
kepada anak yang menjerit histeris karena perih
bagi mereka yang kehilangan keluarga, ayah, bunda, dan kakak tercinta
bagi mereka yang ikhlas menegakkan kebenaran
kami berjuang dengan atribut yang kami miliki
dengan sebongkah iman kami pun mendoakan tak henti-henti
dengan sebongkah takwa kami pun berinfak seisi harta
dengan ikatan ukhuwuah kami pun berjihad sekuat tenaga

Allahummasur ihhwanina al muslimin wal mujahidiina fi Mishri ,fi Gaza, fi Suriya, fi Falistiin Wafi kulli makaan wa kulli zamaan
Ya Rabb... Ya Muqit, lahul asmaul husna
Perkenankanlah doa kami.
amin

Jagalah Hati

Hanya sia-sia mengisi hati dalam rayuan dunia
begitu sia-sia menebar dalam hati racun rasa
khawatirlah kan sia-sia jika menanam iman di hati namun tak merawatnya
tumpah sia-sia takwa dalam hati hanya karena wanita atau pria itu nelangsa
Akan sangat sia-sia segala yang tak bernilai ibadah dan
tidak untuk mencari ridho Allah.

Sudah dikatakan Dia mencintaimu dengan bebas,
kapan pun engkau ingin berlabuh berlabuhlah dalam kedamaian yang tak terperikan.
Sudah tertera Dia selalu mencintaimu dengan ikhlas,
apa pun yang miliki akan cukup untuk bersama-Nya asalkan bersama pinangan taqwa.
Sudah jelas Dia mencintaimu dengan lugas,
dimana pun Dia selalu ada untuk menjaga, melindungi, dan menemani.
Sudah pasti Dia mencintaimu dengan tegas dalam keabadian taatmu, kesungguhan ubudiyah, kerelaan mengabdi, dan pesona iman yang kau miliki.
karena Dia adalah Allah Yang Maha Esa, Maha Segala, penggenggam jiwa dan raga.

Jagalah hati jangan di nodai !
Jagalah hati lentera hidup ini !

Nasihat Bagi Kita

1) Jika suatu hal Allah fardhukan bagi hamba; maka itulah 'amal paling dicintaiNya, paling mendekatkan padaNya, paling besar pahalanya.

2) Fardhunya 1 hal; wajibnya 1 'amal; bukan cuma berarti ia harus dilakukan tuk hindari kemurkaan; tapi jua ia setinggi-tinggi keridhaan.

3) Kedudukan 'amal sunnah ialah penambah & penambal, pelengkap & penggenap, penghias & penjelita; bagi kewajiban nan jadi nyawa ketaatan.

4) Hubungan yang wajib & yang sunnah bertingkat-tingkat; ada nan bagai kepala & rambut; ada bak kaki & sepatu; ada umpama celana & sabuk.

5) Maka amat keliru; mengutamakan yang sunnah terhadap nan wajib; ia berrambut tanpa kepala, bersepatu tanpa kaki, bersabuk tanpa celana.

6) Pun perbandingan pahala yang wajib atas yang sunnah; seperti batu permata & cincin embannya; bagai butir mutiara & benang penyusunnya.

7) AlhanduliLlah; Shalat Shubuh lebih perlu diperjuangkan daripada Shalat Dhuha; apatah lagi jika dalam niat ia terbeda akhirat & dunia.

8) AlhamduliLlah; telah kita dengar dari para 'Ulama bahwa bayar hutang itu wajib; maka harus didahulukan daripada shadaqah yang sunnah.

9) Yang sering terlewat kita simak; orang yang bayar hutang {wajib} itu berlipat lebih dicintai Allah daripada yang bershadaqah {sunnah}.

10) Yang sering kita lupa; orang yang bayar hutang {wajib} itu berlipat mendekat mesranya pada Allah daripada yang bershadaqah {sunnah}.

11) Yang sering tak disadari; pahala, ganjaran, & 'khasiat' dunia akhirat bayar hutang {wajib} lebih banyak dibanding shadaqah {sunnah}.

12) Di antara kecerdasan imani; begitu kata Al Ghazali; ialah ketepatan meletakkan prioritas & urgensitas 'amal; waktu, tempat, & halnya.

@salimafillah

Puisi Harapan

Geriap asa yang terus mengelanakan mimpi-mimpi,
namun semua belum menjelma dalam rupa yang nyata.
Sekalipun Guntur turut serta meneriakkan harapan di kaki langit,
tentu akan sia-sia tanpa setangkai do’a dan nutrisi usaha yang dijejal.
Motivasipun mulai terbakar untuk melakukan perubahan diri kembali,
membenahi tabiat-tabiat yang keruh,
merehabilitas amalan-amalan ibadah,
dan menata hati kepada kejernihan fitrah.
Sudah lama fitrah menggerung marah, ia terpaku dalam sapuan geram,
karena telah lama tidak disucikan dan membawanya pada maqam sebenarnya.
dapat dimengerti sekali bahwa bantuan Allah pada hamba tak mengenal celah sanggahan.
Dia selalu ada bagi yang membutuhkan-Nya untuk membawa karya-karya suci,
menggelar syi'ar-syi'ar Islami melelalui kecerdasan ama

Kita hanya Kesementaraan

Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.

Digulung hari demi hari, bulan, dan tahun tanpa terasa.

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian..

Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.

Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.

Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Karena itu,
jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah batin kita.

Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua.

Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit.

Teruslah berbuat baik... berkata baik...!

Kritisi semua yang tidak baik.

Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikan dan kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan...

Apa pun itu Tilawah lah

Kalau kamu lelah, cobalah tilawah.

Kalau kamu resah, segeralah tilawah.

Kalau kamu gelisah, hilangkan dengan tilawah.

Kalau kamu susah, mulailah tilawah.

Kalau kamu gundah, jangan lupa tilawah.

Kalau badanmu lemah, kuatkan dengan tilawah.

Kalau imanmu tergugah, lakukan tilawah.

Kalau jiwamu gerah, perbanyak tilawah.

Kalau matamu basah, segera tilawah.

Kalau pikiranmu cerah, cepatlah tilawah.

Kalau hatimu patah, teruslah tilawah.

Kalau kamu marah, redakan dengan tilawah.

Kalau kamu merasa gagah, jangan lupakan tilawah.

Kalau kamu kalah, harus banyak tilawah.

Kalau kamu tidak mau kalah, harus makin banyak tilawah.

Kalau kamu tabah, seringlah tilawah.

Kalau tanganmu tengadah, mulailah tilawah.

Kalau kakimu melangkah, lantunkan tilawah.

Kalau hatimu berseri bak bunga merekah, seringlah tilawah.

Kalau perasaanmu begitu indah, segeralah tilawah.

Kalau ingin keluarga sakinah, ajak mereka tilawah.

Kalau ingin anak-anak salih dan salihah, ajari tilawah.

Kalau ingin rejeki melimpah, rajinlah tilawah.

Kalau ingin hidup penuh berkah, rutinkan tilawah.

Kalau ingin mengunjungi Ka’bah, lantunkan tilawah.

Kalau anganmu tengah membuncah, perbanyak tilawah.

Kalau kamu malas tilawah, paksalah untuk tilawah.

Kalau kamu rajin tilawah, lanjutkan terus tilawah.

Kalau kamu tilawah, itulah jalan menuju jannah. 


( Cahyadi Takariawan)


Al-Qur'an => Penghulu segala ilmu yang ada dimuka bumi. Beritahukanlah kepada Allah bahwa kita ingin bersama Al-Qur'an sampai akhir hayat Beritahukanlah kepada Allah bahwa kita ingin mentarbiyah diri ini sepanjang hayat Beritahukanlah kepada Allah bahwa Al-Quran yg kita geluti adalah sbg DP agar Allah SWT menambah eksisnya dakwah di Indonesia & bumi lain Ungkapkan --> Panjatkan --> Allah akan menganggap kita sebagai orang yang bermisi besar ( Allah yang akan memproses)

Sabar, Sabar dan Sabar ! Beginilah jalan dakwah... (Ust Cahyadi Takariawan)

Sabar, sabar, sabar… Beginilah jalan dakwah telah kita lalui. Berkomunitas bersama orang-orang salih bukannya tanpa masalah, maka Allah memerintahkan agar kita selalu bersabar bersama mereka :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.

Bisa jadi ada salah paham di antara para aktivis. Bisa jadi ada ketidaknyamanan perasaan di antara para pelaku dakwah. Bisa jadi ada data yang kurang valid, namun digunakan untuk pengambilan keputusan. Bisa jadi ada stigma yang menganga, dan tidak pernah ada pengadilan yang memberikan klarifikasi. Bisa jadi ada persepsi yang keliru. Bisa jadi ada ketidaktepatan dalam menerapkan teori.

Capek, lelah mendera jiwa dan raga. Namun ini adalah pilihan, yang tidak ada sedikitpun paksaan kita bersamanya. Bisa jadi ada ketidakpahaman, ada ketidakmengertian, dan kita tidak pernah menemukan jawaban. Bisa jadi Khalid bin Walid tidak pernah mengerti mengapa dirinya diganti dari posisi panglima perang yang demikian dihormati. Namun toh kehormatan dirinya tidak runtuh karena posisi itu tidak lagi dia miliki.

Kehormatan diri kita adanya pada konsistensi. Konsisten menapaki kebenaran. Konsisten menapaki jalan kebaikan. Komitmen pada peraturan. Teguh memegang keputusan. Mendengar dan taat, itulah karakter kader teladan. Bukankah ini ujian, karena yang kita dengar dan kita taati bisa jadi berbeda dengan suara hati nurani. “Qum Ya Hudzaifah !” Menggelegar suara perintah. Dan Hudzaifah segera bangkit berdiri.

Kehormatan diri bukan terletak pada posisi kita sebagai apa. Tidak menjadi apa-apa, tetap bisa dihormati. Kita terhormat karena karakter yang kuat, kita terhormat karena karya yang tiada pernah berhenti, kita terhormat karena kerja yang terus menerus, kita terhormat karena keteladanan, kita terhormat karena kesabaran dan kesetiaan.

Ya. sabar, sabar, dan teruslah sabar… Karena memang beginilah jalan dakwah telah kita lalui. Berkomunitas bersama orang-orang salih bukannya tanpa masalah, dan Allah telah memerintahkan agar kita selalu bersabar bersama mereka :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.

Jumat, 29 Januari 2016

Menggagahi Kematian yang Bertamu

Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Dapat disimak dalam Q.S az-Zalzalah: 6-8, dalam ayat tersebut manusia kebingungan dan ketakutan yang menyengat hati, bingung dan heran, terguncang dan pusing tak karuan. Hampir tak bisa menarik nafas lagi dan menghadapi kejadian pengumpulan manusia di Padang Msyar, dihisab dan dimintai pertanggungjawaban, ditimbang amal perbuatannya, dan diberi balasan masing-masing yang setimpal. Kelak kemana saja mata memandang, manusia akan melihat bayang-bayang orang yang bangun dari kubur kemudian pergi dengan cepat. Ia tidak melambaikan kepada sesuatupun. Benar-benar detik-detik yang mencekam dan tak terlukiskan oleh aksara maupun bahasa manusia. Amat dahsyat, menakutkan, mengerikan, dan mendebarkan. Beginilah kondisi manusia setelah kematian. . . 

Dengan mentadabburi Q.S.az-Zalzalah: 1-2 akan tercitra pemandangan yang menggoyangkan kaki orang-orang yang mendengarkan surah ini. Juga menggoncangkan segala sesuatu yang selama ini kukuh mantap di atasnya. Sehingga terbayanglah olehnya seakan-akan mereka sedang terhuyung-huyung dan sempoyongan, sedang bumi yang dipijaknya bergoncang dan bergelombang. Sebuah visualisasi yang melepaskan hati dari segala sesuatu yang dulu mempesonakannya di bumi, dan dikiranya akan lestari dan abadi. “Ketika jiwa kita terhenyak oleh kenyataan kehidupan kedua setelah di dunia ini, lahirlah keimanan.”

Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang. unsur kematian dan hari akhirat sejatinya menggugah kesadaran kita tentang sempitnya waktu di dunia.

Kita tidak akan pernah bisa menghindari kematian bahkan kadang datang 'baghtatan', sekonyong-konyong, mendadak (QS Al An'am: 31). Kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan bagaimana cara kita mati. 'Mastuurun', dirahasiakan Allah, kapan, di mana dan bagaimana? Kita tidak tahu. Yang pasti, pasti mati.

Mengenang amal, mengingat kematian, manajemen bekal akhirat, menguatkan tekad, mempersungguh taubat.

Begitu banyak para penyair yang dengan terang-terangan mengingatkan diri pribadi, orang lain bahkan suatu bangsa agar selalu teringat yang namanya mati. Maut pasti akan datang menjemput dan hanya Allah SWT sajalah yang mengetahui kapan dan dimana kita ini akan dihampiri oleh Malaikat Maut untuk mencabut nyawa kita.

Tiada satu pun dari yang engkau lihat akan kekal keceriaan wajahnya.
Tuhan kekal, sedangkan harta dan manusia akan binasa.

Ketahuilah bahwa kita akan dimintai pertanggung-jawaban.
Jika engkau mengantar jenazah ke dalam kubur.
Ingatlah, sungguh engkaupun akan diusung.
Berbekallah dari dunia ini.

Karena sesungguhnya kita tak tahu bila malam telah tiba.
Apakah akan hidup sampai fajar?
Betapa banyak pengantin wanita yang dihiasi untuk suaminya
Padahal roh mereka telah digenggam pada malam Lailatul Qadar.

Betapa banyak anak kecil diharapkan panjang umur.
Tapi roh mereka dimasukkan ke kegelapan alam kubur.
Betapa banyak orang yang sehat mati tanpa sakit.
Betapa banyak orang yang sakit malah hidup lebih lama.

Betapa banyak pemuda bersantai ria setiap pagi dan sore.
Padahal kain kafannya telah ditenun tanpa diketahuinya.
Betapa banyak orang yang tinggal di istana pada pagi hari.
Di sore harinya ia menjadi penghuni kubur.

Maka jadilah orang yang ikhlas Dan lakukanlah selalu amal baik.
Semoga kita peroleh ganjaran dan pahala.
Tetaplah takwa kepada Tuhan.
Sebab takwa dapat memberi rasa aman dari kengerian di Padang Mahsyar.
Biarkan dunia menghampirimu dengan sia-sia.

Bukankah akhir perjalanannya adalah perpindahan?
Dunia tiada lain laksana bayangan.
Yang menaungi....lalu lenyap tak berbekas.
Setiap hari maut menebarkan kain kafan.
Sementara kita lali akan kewajiban.

Ketika Abdullah bin Mas’ud menemui kematiannya, ia memanggil puteranya: “Ya Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud, aku ingin berpesan padamu tentang lima hal. Jagalah demi menjalankan pesanku ini.

Pertama: Hilangkanlah rasa putus asa dari hadapan orang banyak, sebab demikianlah kaya yang sesungguhnya.
Kedua: Tinggalkan mengemis (untuk kebutuhan hidupmu) dari orang lain, sebab yang demikian itu adalah kemiskinan yang kau datangkan sendiri.
Ketiga: Tinggalkan hal-hal yang kau anggap tak berguna. Jangan sekali-kali sengaja kau mendekatinya.
Keempat: Jika kau mampu, janganlah sampai terjadi padamu satu hari di mana hari itu lebih tidak lebih baik dari kemarin. Usahakanlah.
Kelima: Jika engkau shalat, lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Resapi dan renungkan seakan engkau tak akan shalat lagi setelah itu.

Allah Ta'ala berfirman: "Setiap jiwa itu akan merasakan kematian, Sesungguhnya engkau semua itu akan dicukupkan semua pahalamu nanti pada hari kiamat. Maka barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dalam syurga, maka orang itu benar-benar memperoleh kemenangan. Dan Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan kehidupan yang menipu." (Ali-Imran: 185)

Wahai manusia, ,,
jangan engkau tertipu daya oleh dunia yang fana,
sebagai tempat ujian bagi kita.
Dunia sementara....
akhirat selama-lamanya....
orang kaya mati, orang miskin mati, raja-raja mati, rakyat biasa mati.
semua akan pergi menghadap Ilahi.
dunia yang dicari, tak ada yang berarti.

 



Saya Cemburu

Saya sangat cemburu pada ikhtiarnya mengejar cinta Allah.
Wajar saja hidupnya penuh cobaan, ujian, dan kepahitan karena betapa Allah ingin membuktikan kebenaran cinta hamba-Nya itu.
Namun, semua selalu dapat ditempuhnya dengan ikhlas dan sabar.
Sehingga Allah berikan kehidupan yang layak baginya di dunia dan kenikmatan tiada tara di akhirat.
Saya benar2 ingat, dia adalah pribadi yang mencintai tahajud, dhuha, dan al-Qur'an. Hidupnya benar2 terarah karena selalu dalam sunnah.
Subhanallah, saya cemburu sekaliiii. dia selalu dapat perlakuan khusus dari Allah, wajar saja...!

Rangkuman Motivasi Islami

1. Kadang, rekaman sejarah kehidupan itu menarik simpul dibibir tuk tersenyum. Bahwa setiap duka pasti berganti bahagia, indah, dan menawan.

2. Penghambaan tulus itu, terbukti saat pujian tak membuat hati bahagia & celaan tak membuat hati terluka.Karena ia tak butuh penilaian makhluk

3. Penghambaan tulus itu, terbukti saat pujian tak membuat hati bahagia & celaan tak membuat hati terluka.Karena ia tak butuh penilaian makhluk

4. Bacaan Al-Qur'an harusnya mengisi akalmu dengan kebaikan, lidah dengan kesantunan bicara, geliat akhlak yang kian membiaskan pesona syurga

5. Tapi ketahuilah, sebenarnya waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Sebab jika kita ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga melalaikan sholat fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan laptop dan mobil. Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).

6.  Ngobrol sama Allah sampai puas, bermesraan sampai pulas, tilawah Al-Qur'an dengan totalitas.

7. Bagimu ada kesenangan di dunia sampai pada waktu yang ditentukan.

8. Perjuangan menuju wajah Allah itu memang jalannya berat kawan, karena hasilnya adalah menawan. Bersabarlah bersama kebenaran.

9. Melalui al Qur’an, Allah menghinakan banyak orang dan mengangkat derajat banyak orang.

10. Siapa yang mampu mengalahkan setan maka ia akan berkuasa atas dunia dan akhirat. Be the Winner....! 

11. Menjadi pembelajar berarti selalu mengajarkan serta tidak pernah berhenti belajar. 

12. Tanda cintanya Allah pd seorang hamba, dibuat hatinya senang dan mencintai ibadah, amal kebajikan, dan iman.

13. Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.

14. Jatuh cinta adalah kecelakaan yang paling indah. Jika jatuhnya cinta ke pada Allah semata.
Sempurna......!

15. Kebahagiaan itu tahtanya di dalam hati. Pada hati yang bersyukur, ikhlas, dan banyak mengingat Allah.

16. Iman adalah keyakinan tanpa keraguan, penerimaan tanpa keberatan, kepercayaan terhadap semua keputusan Allah ( Q.S. 49:15).

17. Keimanan yang kuat, membuat hamba menyikapi semua perintah Allah dengan mudah. Sebaliknya, perintah Allah akan selalu terasa berat di saat iman kita melemah. Kalimat syahadatain juga akan membuat keimanan menjadi bersih dan murni, ibarat air yang suci. Allah akan memberikan dua keuntungan bagi mereka yang beriman dengan bersih, yaitu hidup aman atau tenteram dan mendapat petunjuk dari Allah. Sebagaimana Dia berfirman dalam Al-Qur’an:

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk” (Al-An’am: 82).

18. Jika kekosongan hati datang segerakan mengingat tujuan akhir kehidupan, bahwa wajah Allah tak dapat digapai dengan kelalaian dan bermalas-malasan, kecuali dengan jihad fi sabilillah. Cepatlah kembali pada Allah.....sebelum benar-benar dikembalikan pada Allah pada saat perbekalan masih nihil. Hingga penyesalan menguap-nguap di tebing murka dan azab nestapa.

19. Bersabarlah dengan godaan dunia, karena kita takkan sanggup sabar dengan azab neraka.

20. Sungguh yang akan menghentikan laju ujian kehidupan itu hanyalah kematian.

21. Umar bin Khatab: aku mencari segala bentuk rizki, tapi tidak menemukan rizki yang lebih baik dari sabar.

22. jk cinta adalah jalan tuk bahagia,mk aku akan berupaya jatuh cinta terhadap apa pun jalan yang Allah tetapkan.Agar ku pandai merangkai kebahagiaan.

23. Allah mentenagai Jiwa yang tabah. Bersabarlah dalam ketaatan dan ujian. Banyaklah menyebut Allah, agar hati menjadi tenang.

24. Allah kirimkan orang yang memancing kemarahan kita untuk menguji patutkah hambanya tersebut menjadi terpuji.

25. "Pendendam tidak masuk syurga walaupun ia benar", Tuh Sabda Rasul saw lo. Astaghfirullah wa atubu ilaik.

26. Kekaguman orang pada kita dan kita pada orang,tergantung pada Allah yang menyemai dihati.Dalam waktu sekejap bisa hilang. Semua ujian belaka.

27. Orang-orang sukses tidak mengizinkan kegagalan merasuki pikiranya. Mereka memilih berfokus pada kesuksesan yang akan diraihnya.

28. Tidak sungguh-sungguh membuat diri Profesional juga merupakan bentuk Pengkhianatan atas kepercayaan yg diberikan. 

29. Sesulit apapun kondisi, diam tak akan menjadi solusi,ujian tuk dijalani,kebanyakan berfikir hanya memberatkan.Bergeraklah sekalipun lambat.

30. Hanya Allah yang pasti,memperhatikanku dengan setia, menyayangiku dengan penuh,dan menemaniku dimanapun aku berada.Manusia suka berpura-pura.

31. Kita ada karena kita dipercaya sebagai khalifah bagi perdamaian semesta, rahmat bagi dunia dan akhirat.

32. Hidup hanya menunda kematian. Lebih tak berharga jika menyelesaikan hidup ini dengan sia-sia. 

33. “Dendam selayaknya hanya berhenti pada kata atau bergelinjang dalam pikiran yang kerdil, tetapi ia tak boleh hadir di permukaan. Kau tahu mengapa? Sebab Dia dan seluruh mahluk-Nya akan berpaling dari dirimu. Jejak-jejakmu sebelumnya, bayanganmu pupus oleh kelam dendam yang kau ukir pada seonggok darah dalam tubuhmu….” -Helvi Tiana Rosa,'Lelaki Kabut dan Boneka'- 

34. Siapa keadaannya seperti apa yang Allah inginkan; Allah ada baginya melampaui segala harapan. 

35. Dan demikianlah rahasia dunia ini. Jika engkau membuang cinta dunia dari hatimu, dunia akan tersedia untuk engkau ambil. Engkau bisa memiliki dunia karena ia berada di tanganmu dan bukan di dalam hatimu.” (Hamzah Yusuf) 

Layaknya

Jika aku layaknya partikel bermuatan yang terperangkap di atas medan magnet Islam, sehingga terjadi tabrakan antar partikel jiwa dengan partikel al-Qur'an dan as-Sunnah. Tentunya mensintesis Aurora akhlak yang menawan di sekujur langit kutub kehidupan.
Ah...indah sekali jika ini seperti itu adanya aku.....
Imaaan...ooooh imaaan...
Amat slalu didamba sebagai kawan keseharian, hingga dapat mengundang rahmat, lalu mengucurkan bertubi-tubi kebaikan.

Masa Depan

Di pelataran langit malam ku tancapkan sebuah asa.
Bersama rembulan diselaput awan ku bisikkan permintaan.
Tentang, pesona harapan yang menggebubu untuk di buru.
Demi kelayakan hidup yang lebih berarti.
Mengiba-iba ku pinta pada Pemangku Langit dan Bumi.
Ya Allah mudahkan langkah-langkah ke depan tuk mendekap impian.

Selagi darah mengaliri jasad, tak ada aral yang mesti dikeluhi.
Manusia hebat selalu mengabdikan segala harapan pada Allah.
Dalam jiwa yang bertekad demi kebaikan masa depan semua jalan terbentang untuk diraihnya pengharapan.
Bersemangat lah untuk hal-hal yang bermanfaat bagi mu, Janganlah merasa lemah.
Diantara temaram suasana dihibur senandung sepi, aku gigit segala yang ku pinta pada Allah dengan sekuat upaya tuk mewujudkan.
Dengan Allah tetap yang pertama dan garis terdepan tujuan.
Sembari do'a-do'a diproses semesta.
Aku akan berjuang untuk menunggu hasilnya.
Semoga ridho Allah tersemai dari mula hingga akhirnya.

Masa depan...
Antara kegetiran dan harapan.
Antara keinginan dan pengorbanan.
Aku masih percaya Allah akan memeluk impian-impian.
Kesulitan hanya satu dan kemudahannya dua.
Lantas mengapa ragu untuk melangkah ?

InsyaAllah bisa !

Hidup memang perjuangan yang mesti dimenangkan, sebongkah tantangan yang harus diterjang, dan kilauan anugrah Tuhan yang patut disyukuri. Siapa pun, bagaimana pun, dimana pun kita bisa membentuk masa depan yang baik dan damai melalui ketekunan, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas yang tak putus-putus. Tuhan sudah ter-Maha Adil dalam menetapkan takdir pada para hamba. Keputusan-Nya telah didesain dalam program terpadu yang anggun dan indah untuk memapah kita menjadi sosok pribadi yang tangguh dan bijaksana dalam mengarungi bentang kehidupan dunia. Ikhlaskan diri pada rencana Tuhan.

Kekuasaan untuk menaklukkan impian ada dalam diri yang tersemai keteguhan, kesabaran, keuletan, kegigihan, dan kedekatan pada Allah. Sulaplah problematika yang tengah menjelma menjadi bongkah tantangan yang siap di hantam dengan galian kekuatan mu sobat !. Hargai diri dengan menghargai waktu. waktumu adalah hidupmu.

 Amin.
©SN

Sahabat

Tahu betapa beruntungnya aku memiliki sahabat cahaya.
Mereka yang tetap terang sekalipun aku meredup.
Karenanya aku masih bisa berjalan.
Tahu betapa bersyukurnya aku memiliki sahabat kasturi.
Mereka yang tetap mewangi sekalipun aku lagi apek.
Karenanya aku masih bisa terbau harum.

Tahu betapa senangnya aku memiliki sahabat pelangi.
Mereka yang tetap indah sekalipun aku hanya jingga.
Karenanya aku masih bertemankan warna-warna megah.
Tahu betapa bahagianya aku memiliki sahabat syurga.
Mereka yang tetap istiqamah sekalipun aku sedang futur.
Karenanya aku masih bisa di bawa ke jannah.

Penulis yang Berkah

Aku ingin menulis dengan kesantunan.
Tutur yang menyucur dari kebeningan hati.
Menyentuh jiwa dan menggoreskan kebajikan.
Agar Allah tak menilai sia-sia.
Aku ingin menulis dengan kewaspadaan.
Penyampaian yang tak sekedar bahasa saja.
Membersitkan khazanah, inspirasi, dan hikmah.
Agar Allah melimpahkan berkah.
Aku ingin menulis dengan keanggunan.
Melukis kata-kata pada kanvas ilmu.
Mennyusun warna dengan diksi-diksi beraneka.
Walau tak seindah sabda Rasul, tak sefaqih penyampaian ulama, tak semenawan ucapan orang-orang bijak.
Tetap akan diupayakan agar hati yang temaram kembali bercahaya kala membaca.
Agar Allah memandang dalam keridhoan-Nya.
Semoga aku bisa

apapun deritanya, saya akan terus menulis....!
walau dihimpit aktifitas yang sesak.
meski melawan arus kemalasan.
semua harus diterjang, demi sebuah impian.
sejarah harus mencatat sebuah nama
dan di langit harus bertahta amal jariyyah.
menjadilah saya ! "Sang Penggenggam Dunia"
impian besar ini terus menggaduh rehatnya tubuh agar bergerak.
hasrat tuk merealisasikannnya terus menari-nari di teater khayalan, sampai terbawa mimpi.
begitu motivasi memicu dan memacu saya agar bisa istiqamah untuk menyantap buku dan menuangkannya dalam rentetan kata-kata.
apakah saya seideal tulisan-tulisan yang tertoreh itu.
bukan, menulis itu hanya bagian dari usaha saya untuk merekam waktu dalam memori yang bermanfaat, hanya segenap langkah saya untuk melejitkan upaya ke arah lebih baik, hanya tidak ingin menjadi orang yang rugi makanya saya menasihati diri sendiri sembari berbagi.
karenanya apapun kendalanya saya harus menulis, seberat apapun kondisinya saya tetap harus berkarya. Usia tidak akan pernah melayukan semangat itu. Sampai kapanpun harus terus belajar untuk mampu mengajarkannya.
semoga Allah ridho, menatap dengan cinta, dan melindungi dengan rahmat-Nya.
amiiin


Menulis adalah mendokumentasikan waktu, suatu masa, suatu hal pada zamannya, yang kelak akan berguna bagi beberapa generasi di depannya.
Kerjakan apa yang sobat tulis, dan tulislah apa yang telah sobat kerjakan. 

Hidup Dunia Sekedar Bercanda

"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." (Q.S Muhammad:36)
Kita yang terlahir di atas tilam zaman yang memukau. Zaman yang di genggam tangan-tangan yang kelewat tega dan mati rasa. Tangan-tangan yang digerakkan oleh otak, saraf, dan hati terbuat dati beton dusta dan batu karang keangkuhan.
Lalu Allah meminta kita kita untuk meninggalkan orang-orang yang terpedaya oleh dunia. Semoga kita dikuatkan.

Semangat Dinda

Saat futurisasi menjangkit-jangkit, saya coba buka blog sendiri, wordpress sendiri, insta sendiri, tumbrl sendiri, dan SU catatan di FB. Akhirnya, diri saya yang dulu kembali menasihati diri saya sendiri yang sekarang, melalui tulisan-tulisan yang sempat dicoret pada layar LCD.
Maka saya pun berucap, 'Terima kasih masa lalu !'.
Lantas saya pun kian jatuh cinta untuk lebih banyak lagi menulis kebaikan-kebaikan yang tercecer dimana pun,termasuk dari seorang peminta-minta sekalipun.
Saat futurisasi menjingkrak-jingkrak, saya coba menguhubungi sahabat-sahabat lawas. Akhirnya, apa yang pernah saya ucapkan dulu pada mereka kembali lagi untuk saya yang sekarang.
Maka saya pun berucap,"Terima kasih masa lalu !'.
Lantas saya pun kian semangat untuk terus mengobarkan impian-impian pada mereka kembali. Sekiranya esok saat semangat itu kembali lesu, mereka mampu mengingatkan kembali.
Selalu ada cara untuk membuat kita bangkit selagi kita berkehendak untuk bangkit.
Syurga tidak dipersembahkan untuk orang yang bermalas-malasan.
Kita mesti diuji berkali-kali untuk memastikan bahwa nama kita berhak menjadi list penghuninya.
Berjuanglah, jika futur jangan lama-lama, kasihan dengan dirimu sendiri.

Dunia ini fasilitas bukan prioritas.
Jiwa yang lelah dalam kebaikan bernilai mulia.
Sedang jiwa yang lelah untuk dunia adalah sia-sia.

Tekad telah dibulatkan.
Ikhtiar telah digelarkan.
Do'a-do'a telah dilangitkan.
Tinggal menanti hasil sesuai kehendak terbaik di sisi Allah.
Memungut hasil dari jerih yang telah tersita.

Menanti saat menjadi nyata, menyibak mujahadah hati, dan keteguhan sabar, ku lukis rindu di etala langit jingga. Apapun yang sudah kita mulai, sejelek dan sesalah apapun harus tetap diselesaikan. Itu harga mati.

Lestarikan mimpi-mimpi
Agar jadi saksi
Tiada yang mustahil
Dengan izin Ilahi Rabbi

Kesuksesan sejati adalah apabila anda dihantam hingga sampai bertekuk lutut, tetapi mampu bangkit kembali. Orang-orang besar mampu mewujudkan kesuksesan besar karena mampu menaklukkan diri mereka.Sekali kita mencoba sesuatu dan bergerak kesempatan-kesempatan lain akan bermunculan mengiringi gerak kita

Selagi ada nyawa
Mumpung sehat bugar raga
Karena masih muda
Kerahkan potensi
Singsingkan lengan tekad
Atur strategi tepat
Reduksi energi Iman
Libatkan Allah pada setiap harapan dan tujuan
Tebas kemalasan
Melajulah di jalan "Cinta Para Pejuang"
Mengukir indahnya seni dalam beramal
Mencetak karya suci yang akbar
Mengumpul puing material istana di Syurga nan aduhai....

InsyaAllah BISA !!!


Kau harus menggesa diri untuk terus berkarya raya
KAu harus mendesak diri untuk terus menebas rasa malas
KAu harus membunuh waktu dengan pedang amal hingga menetes darah pahala
Kau harus menggilas waktu dengan hantaman kesibukan hingga semua jadi kebaikan.

Berani Hidup Berani Berkarya !
Berani bangun berani beramal
Berani bicara berani berdakwah
berani membuka mata berani menantang dunia
Semua fasilitas ada dari-Nya hanya tinggal mengaktifkan saklar nyali.
Kita memiliki kekuatan tersembunyi yang bersemayam di dalam diri  dan menanti kita bangunkan.
Bergerak Terus !
Berjuang Terus !
Mencoba Terus !

Cantik itu...
Sesuatu yang bening di hatimu, cemerlang di pikiranmu, dan terpancar dalam tindakanmu

Kita Sama-Sama

Kita sama-sama tahu, hasrat kita seperti selalu
Selalu berujung pada harap-harap malu
Kita hanya malas mengurusinya, dan memang rasa malas itu adalah perihal terbaik untuk masalah ini.
Semestinya rasa malas untuk mengurusi perasaan tak tahu diri itu abadi saja.
Kita jadi lebih mementingkan pada yang patut untuk dipentingkan.
Mengenai kontribusi kita, peran kita, amal kita, bekal kita, dan sudah sejauh mana kita menjadi sebaik-baiknya manusia.

Kita sama-sama rasa, mungkin tak tahu dengan siapa.
Jika pada akhirnya menjadi penyakit hati.
Kita hanya menjadi perugi.
Sebab hampir disetiap larik do'a yang dipinta adalah syurga, namun dalam hati bertumbuhan bibit-bibit yang Allah murka.
Apa bisa kita kembali dalam kenikmatan syurga atas ridho-Nya?
Minta lah fatwa pada hati.
Sedang hati tak mau mengindahkan perintah-Nya.
Coba periksa kembali hati !
Na'udzubillah.
Semoga kita akhirnya berhenti menzalimi diri sendiri.
Kita sama-sama mengerti.
Pernah ada perasaan yang tumbuh pada waktu yang tak terprediksi.
Mari koreksi hati, ada perbedaan yang kentara antara perasaan suci dan perasaan yang ternodai.
Yang suci itu menjaga, perlahan, dan menimbulkan rasa tenang .
Yang ternodai itu merusak, tergesa, dan menyulam rasa resah dan gundah gulana.
Semoga kita memantapkan hati dalam kesucian yang Allah kehendaki.
Kita sama-sama berdo'a.
Melangitkan nama yang sebutannya adalah entah.
Tidak ada yang perlu dicela dari sebuah jawaban do'a.
Apakah lama atau sangat lama, atau tidak di ijabah-Nya, atau berbeda dengan yang diminta.
Mungkin kita pernah merintangi jalan do'a dengan dosa-dosa.
Semoga kita kembali tersungkur pada helaan istighfar yang tak henti-henti.
Karena kita bukanlah orang yang berputus asa dari rahmat Allah.
Jika kita kembali ingat bahwa kita dihidupkan untuk dimatikan lagi, dengan itu kita pun enggan mentenggarai hati dengan rutinitas tidak penting.
Kita pun jadi tak larut dalam apa pun persepsi orang.
Kita tetaplah menjadi apa yang Allah kehendaki untuk kita lakukan. Mempersiapkan diri bukan untuk sesiapa pun , namun untuk menjadi sebaik-baik hamba-Nya yang diridhoi untuk menatap wajah-Nya.
Itu saja...!

Kamis, 28 Januari 2016

Bait-Bait RIndu Anak Ayah 22

Apa ayah tahu, tiap bulir hujan yang menyerak di pelataran bumi terus menciptakan nada elegi yang disesapi sepi.
Apa ayah tahu, rumah tanpa ayah mencabik-cabik ketahanan hingga tak mampu membendung ancaman cuaca yang menghantam.
Apa ayah tahu, tak pernah henti ingatan tentang ayah memeluk erat hari-hari.
Apa ayah tahu, sebegini hebatnya rasa rindu menderu-deru, tak tahu diri bahwa yang dirindu tak mau lagi bertamu.
Apa ayah tahu, ada dada yang bergemuruh jika ada yang bertanya, "Apa kabar Ayah ".
Apa ayah tahu, untuk menyelamkan pilu kehilangan ini membuat nafas menjadi sesak akhirnya terisak.
Apa ayah tahu, ada seorang anak yang melulu dalam hari-harinya adalah kerinduan untuk sosok yang tak pernah lagi hadir untuknya.
Apa ayah tahu, kini anak itu belajar mencintai kehilangan, mencoba walau akhirnya terpana dengan kondisi yang melankolis.
Apa ayah tahu ?
Ayah.... anak mu tak tahu cara menjahit mata ini untuk tidak menangis saat rasa rindu untuk bertemu hinggap tetiba di hati.
Di tiap cairan bening yang jatuh ada do'a-do'a yang terkonsentrasi penuh.
Semoga Allah selalu menyayangi Ayah 'disana' dengan segenap rahmat, pengampunan, dan ridho-Nya.
Ada hal yang melipur kesedihan atas kehilangan orang yang paling berharga, bahwa: "Orang yang ridho atas ketetapan Allah yang tidak menyenangkan adalah sebentuk keyakinan yang telah matang". Semoga begitu. Semoga dikuatkan...
Salam rindu seantaro jagad dari anak Ayah...

‪#‎bait_bait_rindu_anak_ayah‬

BAit-Bait Rindu Anak Ayah 21

Ditenggari dinginnnya malam bersama tarian hujan.
Izin aku bercerita tentang rindu.

Karena orang yang paling berharga itu, kini telah tiada
Kerinduan yang menyelubungi pori-pori kesenyapan hati.
Lagi-lagi mengenai seseorang yang sejak sekian bulan kemarin tak lagi disini bersama kami.
yang di waktu ini, kami hanya bisa memeluk bayangannya.
Mengecup manisnya kenangan dalam pahit.
Saat menyapa hanya mampu lewat do’a.
Kala mendekap hanya mampu sebatas hasrat.
Sedang jarak tak pernah peduli dengan rintihan keberpisahan.

Sesal melumat sesal terus menyemburkan api kemarahan.
Sebab tidak mampu membalas jasa cinta yang agung.
Sebab tak mampu membayar pengorbanan yang begitu dahsyat.
Sebab tak bisa memberikan yang terbaik semasa orang yang paling berharga itu ada.
Sebab dalam helaan nafasnya yang terakhir, aku tak dapat melepas kepergian itu.
Bahkan tak sempat meminta keikhlasannya dalam segenap salah dan khilaf semasa perjalanan hidup bersama, tak sempat meminta maaf.
Pedih rasanya !

Bahkan kini musim hujan telah berpindah ke mataku.
Sejak Ayah pergi, sejak ayah tiada lagi, sejak semua menjadi begitu berubah.

Ayaaaaah…
Atas punggung mu yang terbakar terik matahari demi mencukupi nafkah keluarga, semoga menjadi pahala terbalaskan syurga.
Atas keringat mu yang menyucur deras untuk membahagiakan keluarga, semoga memudahkan hisab pada yaumul akhir.
Atas peluh, letih, dan pengorbanan tulus mu untuk membesarkan anak-anak dalam kesejahteraan, semoga terlimpahkan pengampunan hingga Allah tak menyisihkan satupun selain rahmat dan kasih sayang-Nya.
Atas cinta mu dalam diam semoga Allah ridho dan mengizinkan Ayah untuk melihat wajah-Nya.
Ayah….




Dalam hening sepi, tersemai rindu dari anak mu, sepenuh jagad.
Merindu Ayah, anaknya hanya dapat terus belajar menegarkan hati.
Karena harapan tak bisa lebih selain mengulum kehampaan.
Mantra yang terampuh mengeringkan air mata hanya do'a.
Semoga, 'disana' Ayah tenang dan selalu disayang Allah.

‪#‎bait_bait_rindu_anak_ayah‬

Bait-Bait Rindu Anak Ayah 20

Ada seraut wajah sungkan memburam.
tergambar kian menjelas dan kian mengitari hasrat berjumpa.
Untuk kesekian kalinya, gagal membendung air mata.
Entah di belahan bumi yang mana dapat ku sembunyikan rasa.
Rindu atas sosok seorang Ayah yang telah pergi ke dunia abadi.
Ayah yang selama ini paling setia menjaga kepeduliannya dalam sembunyi-sembunyi.
Ayah yang tak pernah mau mengungkapkan kata sayang melalui kata-kata, cukup tindakannya menjelaskan semua itu.
Ayah yang amat enggan mengutarakan cinta tulusnya melalui sajak-sajak berkalimat, sebab pengorbanan sudah lebih untuk menjadi aksara cinta itu.
Ayah yang selalu ingin anak nya menjadi orang yang berguna, anak yang sukses di masa depannya.
Ayah yang menyekolahkan anak-anaknya dengan sebaik-baiknya pendidikan . Walau kadang harus memaksa diri agar anaknya bisa tetap sekolah, agar anaknya dapat mengecap pendidikan terbaik.
Ayah yang selalu pandai menyimpan rasa sakit dan lelah di depan anak-anak dan keluarga. Sehingga yang kami tahu, ayah selalu baik-baik saja.
Ayah yang paling tahu cara untuk menasihati anak-anaknya.
Ayah yang sangat sabar, sangat cerdas, sangat ikhlas, sangat ingin terus belajar menjadi ayah yang baik dan sangat teliti menjaga keluarga.
Ayah yang tidak bosan mendengarkan keluh kesah anaknya ini, mendengar banyak cerita dari anaknya ini, mendengar banyak hal dari anaknya ini. Menyimak dengan baik dan menanggapi dengan bijaksana.
Ayah terus membuat aku jatuh cinta setiap hari padanya. Hingga kini Ayah tiada, rasa cinta itu terpelihara dengan anggun di selaksar hati, bertumbuhan indah dan menjadi energi yang menghidupkan.
Yah...rindu ini mendorong diri untuk menyiapkan sebaik-baiknya pertemuan dengan Ayah pada yaumul akhir.
Semoga kita berjumpa di sebaik-baiknya tempat kembali.
Kelak anak mu akan tak henti-henti lagi bercerita.
Bagaimana tiap harinya harus mengadu kepada Allah tentang rasa rindu untuk bersua.
Salam rindu sepenuh jagad dari anak Ayah.
Semoga Ayah 'disana' selalu disayang Allah

‪#‎bait_bait_rindu_anak_ayah‬

Nasihat untuk Pecinta Al-Qur'an

Orang yang yang menjadikan al-Qur'an paling utama dalam detik, menit, jam, dan sehari-harinya. Maka ialah orang yang dijadikan Allah utama atas hamba-hamba-Nya.
Orang yang selalu bersama Al-Qur'an, Untuk itu Allah pun selalu bersamanya. Maka baginya kemudahan dunia dan akhirat, ridho Allah atasnya, dan untuknya pulalah kemuliaan di sisi Allah.

-Syekh Ali Jaber-