Selasa, 03 Juli 2018

Hati-Logika-Iman

Kepada hati yang tengah belajar membaik. Kepada logika yang tengah belajar  semakin cerdas. Aku ingin kau semakin tegar hai hati. Kuat untuk bersahabat dengan logika. Aku tahu, betapa sulit bagi kau ,logika, untuk berteman pada dia ,hati, yang suka menye-menye itu. Sebab kau bekerja sistematis dalam kendali intelektual dan dia telah lama hidup di alam nurani. Maka aku mohon bersahabat lah kalian dengan persahabatan nan indah, agar aku tak lelah.  Perkelahian kalian menghancurkan titik fokus ku dan menghambat langkahku untuk maju menuju hidup yang layak.

Tapi, adakalanya....
Saat hati berkata 'rindu' dan logika berucap 'tanyakan padanya, apa kabar?'. Kalian menjadi terlihat seirama untuk maju. Licik !!! Aku benci momen begini. Kemarilah, aku telah datangkan sahabat lamaku yang jarang aku kunjungi, ia adalah Iman. Sekiranya, saat hati dan logika bersesekongkol untuk menjerumuskan. Iman akan melindungiku dengan berbisik 'Sabarlah, simpan semua rasa dan ingin mu dalam doa'. Maka, kini Aku sepakat untuk memerintahkan kalian, hati dan logika, untuk tunduk padanya, iman. Selamanya !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar