Adakalanya kita melihat atau mendengar aib tentang saudara kita, tolong jangan dengan mudah menjudge seseorang dengan informasi yang terbatas. Carilah alasan untuk tidak berburuk sangka padanya. Sebab kita tidak tahu atas dasar apa dia melakukannya dan bisa jadi dia punya alasan yang kita bahkan banyak orang lain tidak mengerti. Kelak yang akan ditanya saat hari perhitungan bukan tentang prasangka kita pada diri sendiri melainkan prasangka kita terhadap orang lain.
Belajar mendidik hati dan mengendalikan mental untuk tidak menjadi hakim bagi orang lain itu butuh latihan. Jika ada seseorang yang kita dapati celah kekurangannya belajarlah untuk membuat 1001 alasan untuk berbaik sangka. Sungguh, jika bukan karena Allah menutupi kekurangan-kekurangan kita maka hancurlah hidup ini. Lagi pula manusia itu berada pada poros dinamika perubahan. Setiap orang memiliki potensi untuk berbenah menjadi lebih baik, bukan?. Jadi apa urusannya dengan kita menghakimi orang lain, apalagi mereka adalah saudara kita bahkan saudara seiman. Menahan diri untuk tidak berburuk sangka lebih Allah cintai daripada tergesa-gesa menilai orang lain dengan prasangka licik. Jadilah hamba yang mencinta dan dicinta Allah, Nona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar