Bukan cuma rindu yang berat tapi menjaga keyakinan jauh lebih berat. Menjaga tetap yakin pada pertolongan Allah disaat diri tak dapat melihat siapa Dzat Yang Maha Penolong itu. Sebab hakikat hidup adalah rangkaian kesulitan. Maka tak pernah sanggup kapasitas diri menyelesaikan tanpa ada yang menolong untuk menyelesaikan.
Yakin Allah lah yang bisa menolong. Itu kalimat sederhana, tapi cukup latihan yang kuat untuk hati mampu meng'iya'kannya. Ilmu-ilmu fisika yang aku pelajari, memberikan aku pengertian bahwa ghaib itu nyata, metafisis itu realita. Seperti udara nyata dirasakan, tanpa udara paru-paru bisa disfungsi. Tapi udara tak pernah menampakkan wujudnya untuk membantu manusia tetap berlangsung hidup. Iya kan?
Ah...nona, kamu butuh ruang waktu istimewa tuk lebih khusyuk berdialog dengan diri sendiri. Sampai kau benar-benar dapati sebaik-baik keyakinan. Lantas dengan keyakinan itulah kau lebih survive untuk hidup, untuk kembali pada kampung halaman, Syurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar