Bila hidup tak pernah dihidangkan perkara yang menegangkan, maka ia sulit tuk memanjangkan doa-doa ke kaki langit tuk memohon pertolongan. Saya sangat merasa hari-hari yang dilalui semester ke-4 strata magister ini tiap detiknya adalah menegangkan. Kalender sudah mulai tercoret satu persatu dalam setiap tanggal dengan perasaan cemas akan terget. Setiap bangun tidur obsesi ACC mulai bergentayangan. Bukan hanya mengejar deadline penyelesain draft dan instrumen juga harus mengatur langkah dan nafas untuk mengejar dosen yang posisinya tidak punya koordinat pasti. Ditambah tuntutan revisi yang ketat bersamaan dengan waktu menunggu untuk mendapat feedback. Terlepas dari serentetan lelah untuk menuntaskan semua itu, saya tengah membelajarkan rasa syukur karena lelah itu merupakan lelah yang saya rindukan. Lelah yang juga sangat diimpikan oleh banyak orang.
Saya merenung malam ini, seusai semua revisi seharian tadi kelar dirobek-robek waktu. Tentang ACC, bahkan ada quote unik yang bertebaran bahwa "Tahun akhir adalah momen kata ACC lebih diharapkan dari pada I love You". Sebagai unek-unek mahasiswa tahun akhir yang sudah mulai jengah dengan penolakan demi penolakan berkali-kali dari dosen pembimbing. Sebab kesesuaan selera akan sudut pandang itu mesti menyatukan subjektifitas dan jelas itu sulit. Bagaimana dengan ACC Allah akan amal-amal diri ini? Haduh...tiba-tiba saja ada yang membisikkan saya akan kalimat itu. Kalimat itu datang diiringi hujan deras, petir dan gledek besar persis saat saya merapikan seluruh draft yang rencananya akan diserahkan besok ke dosen pembimbing. Bila mengupayakan ACC dari makhluk saja mengerahkan waktu, pikiran, fisik, bahkan finansial yang pada akhirnya tak punya nilai apa-apa kecuali dibubuhi niat untuk mendapatkan ridho Allah. Apakah diri itu tidak tergerak untuk menguapayakan yang lebih baik agar setiap amal-amal itu di-ACC oleh Allah. Dapat ACC dari dosen bisa membuat diri itu sangat lega dan sujud syukur yang panjang kan? Jika ACC Allah yang direnggut tentu syurga balasannya. Sebaik-baik balasan itu adalah syurga sayang.
Bila hati selalu disucikan oleh kalam-Nya maka Allah akan mudahkan untuk menemukan hikmah. Bila hati rajin belajar akan keikhlasan maka rahmat Allah lebih mudah untuk menghujani diri. Bila hati telah ditempah oleh ujian-ujian yang melelahkan maka akan mudah untuk selalu bergantung hanya pada pertolongan Allah. Belajarlah untuk tidak sekedar meminta kemudahan melainkan memohon agar Allah beri kekuatan.
Tesis insyaAllah akan terlewati, ACC insyaAllah akan didapatkan, M.Pd insyaAllah segera dilekatkan. Tapi ridho Allah belum tentu dicapai keculai bagi yang bersungguh-sungguh mengejarnya. Nona....terus meminta pertolongan Allah dan memohon ridho-Nya.
Hari ini menuju 4 hari meniti keberkahan dan perjuangan untuk mencapai Ramadhan nan dirindukan. Nona membaiklah selalu agar semua menjadi baik dan didekatkan pada hal-hal yang baik. Tidak ada balasan pada sekecil-kecil kebaikan kecuali kebaikan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar