Apa yang membuat kau jatuh hati pada lelaki itu,Nak? Tanya sang Ibu.
"Karena ia adalah lelaki yang gigih, Bu. Lelaki yang sudah terbiasa bekerja keras akan lebih tangguh untuk mengarungi kehidupan dan bertanggung jawab" gadis itu lalu tertunduk.
Sang Abang pun menyela "tapi si bujang yang datang sebelum nya lebih tampan.Haha " abangnya gadis itu mencoba mencairkan keadaan.
"Hati wanita seperti adikmu ini susah diluluhkan hanya dengan ketampanan, Bang. Lagi pula, dia anak manja dan masih kekanak-kanakan. Adikmu ini butuhkan yang bisa melindungi dirinya di dunia dan akhirat bukan yang hanya sekedar tampan" gadis itu membantah dengan nada bawel.
"Jadi, kamu tetap mau memilih laki-laki itu?" Tanya ibu memastikan.
Gadis itu memeluk ibunya erat-erat sambil berbicara mengisak "Aku rindu Ayah bu...sangat rindu dan laki-laki itu memiliki karakter seperti Ayah, dia sangat mengayomi"
Sang ibu menyeka air mata di wajah gadis simatawayangnya itu. "Nak, mintalah yang terbaik dari sisi Allah. Semoga laki-laki itu yang membuatmu semakin rindu untuk bertemu dengan Allah, yang menguatkan sabarmu untuk berjuang dijalan-Nya, yang menemanu mu selalu dengan sebaik-baik iman"
"Aamiin Bu"
Gadis itu larut dalam pergelutan batin. Malam masih berdansa mesra dengan rembulan. Dingin malam menyelimuti hati gadis itu hingga gigil dan gemertak tertuang dalam sendu wajahnya. Pembicaraan pun dicuri keheningan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar