Rabu, 28 Maret 2018

Bisa Masak?

Pengen nulis random...Terinspirasi setelah dapat pertanyaan. Bisa masak? 😂😂😂

Setinggi apapun titel wanita, setinggi apapun sekolahnya, dan sehebat apapun wanita itu dimata publik tetap aja profesi termulia baginya adalah menjadi pendamping terbaik bagi suaminya dan madrasah utama bagi anak-anaknya. Uhuk uhuk...teorinya begitu ceunah.

PR untuk mengambil amanah sebagai istri dan ibu kadang suka membuat diri takut melangkah. Namun, seorang kakak menasihati dengan bijaknya. "Waktu akan memaksa kita terus berpindah dari satu fase ke fase yang lebih kompleks. Maka, akan ada fase kita harus berani mengambil tanggung jawab baru. Yakinlah Allah selalu ada untuk kita jika kita selalu mengutamakan Allah dalam hidup. So...don't worry !" Gitu

Next...jadi kepikiran aja tentang menjaga kesehatan keluarga. Peran ini mengharuskan diri untuk lebih ekstra di laboratorium bahan alam alias dapur. Hampir 2 tahun selama nge-bandung gak pernah  masak karena gak diizinin sama ibu kos. 😂Pas ada yang nanya...Ningsi bisa masak? Rasanya gimana gitu 😅. Karena sudah lama gak terlatih keterampilan memasaknya. KJadi, harus banyak mikir lagi untuk bisa masak makanan yang pas rasanya. Juga jadi keinget sesuatu karena ada yang bilang masakan yang disukanya "gulai cubadak pakai tunjang". Serius bener-bener ngakak sendiri. Sebab hal yang gak pernah dilepas sama amak untuk masak adalah buat gulai. 😂 Karena Eikeh kurang suka jadi males masaknya. Hehehe... Kalau masak paling buatnya yang aneh-aneh. Hahaha...

Euummm. Nah, kalau sudah berumah tangga tentu gak bisa gitu kan?. Apa yang disuka sama pasangan maka harus bisa belajar untuk suka. Pengalaman ini pernah diceritakan sama amak pas menikah dengan ayah. Awal pernikahan amak gak suka sama tempoyak (makanan khas Jambi), jangankan makan buat liat aja udah muntah. Tapi ayah makanan kesukaannya tempoyak. Haaha...enak bingits ini mah😁. Seiring jalannya waktu gak tau kenapa Amak pun bisa suka dan paling pandai masaknya. Dan banyak jenis makanan lain yang buat lidah Amak jadi berputar arah selera. MasyaAllah gak sih?

Betapa gak jelasnya tulisannya inih 😂. Gak papa buat remainder aja. Biar bisa menata diri lebih baik.☺

Kamis, 22 Maret 2018

Anak Gadis Ibu

Apa yang membuat kau jatuh hati pada lelaki itu,Nak? Tanya sang Ibu.

"Karena ia adalah lelaki yang gigih, Bu. Lelaki yang sudah terbiasa bekerja keras akan lebih tangguh untuk mengarungi kehidupan dan bertanggung jawab" gadis itu lalu tertunduk.

Sang Abang pun menyela "tapi si bujang yang datang sebelum nya lebih tampan.Haha " abangnya gadis itu mencoba mencairkan keadaan.

"Hati wanita seperti adikmu ini susah diluluhkan hanya dengan ketampanan, Bang. Lagi pula, dia anak manja dan masih kekanak-kanakan. Adikmu ini butuhkan yang bisa melindungi dirinya di dunia dan akhirat bukan yang hanya sekedar tampan" gadis itu membantah dengan nada bawel.

"Jadi, kamu tetap mau memilih laki-laki itu?" Tanya ibu memastikan.

Gadis itu memeluk ibunya erat-erat sambil berbicara mengisak "Aku rindu Ayah bu...sangat rindu dan laki-laki itu memiliki karakter seperti Ayah, dia sangat mengayomi"

Sang ibu menyeka air mata di wajah gadis simatawayangnya itu. "Nak, mintalah yang terbaik dari sisi Allah. Semoga laki-laki itu yang membuatmu semakin rindu untuk bertemu dengan Allah, yang menguatkan sabarmu untuk berjuang dijalan-Nya, yang menemanu mu selalu dengan sebaik-baik iman"

"Aamiin Bu"

Gadis itu larut dalam pergelutan batin. Malam masih berdansa mesra dengan rembulan. Dingin malam menyelimuti hati gadis itu hingga gigil dan gemertak tertuang dalam sendu wajahnya. Pembicaraan pun dicuri keheningan.

Bulan-Matahari

Malam tengah berdansa mesra dengan rembulan. Andai bulan tahu bahwa sebentar lagi pagi akan merenggut kebahagiannya dengan malam. Karena siang ingin sang bulan sadar tanpa matahari bulan takkan pernah bercahaya.

Rabu, 21 Maret 2018

Menghargai Perasaan

Laki-laki itu pamitan pada ibunya. Meraih tangan dan menyalami dengan takzim. Entah mengapa, sang Ibu tetiba menggetarkan bibir dan menyampaikan sesuatu.

"Nak, jadilah laki-laki yang sangat menghargai perempuan. Karena kau akan menjadi teramat berkesan. Wanita itu makhluk yang halus perasaannya, maka berhati-hatilah pada rasanya itu. Sangat menyakiti perasaannya saat kau memberi perhatian padanya tapi tidak memberi penjelasan apapun tentang sikap itu. Alangkah  lebih baik bila kau mampu menjaga yang tak semestinya untuk diberikan."

Laki-laki itu termangu, dengan wajah tertunduk. Baru kali itu ia diberi wejangan yang teramat menyentuh akal dan hatinya.

"Baik Umy. InsyaAllah...Assalamu'alaikum."

Laki-laki itu pun berlalu dengan pikiran yang berkecamuk selepas siraman nasihat dari Ibunya. Dengan langkah mantap ia berderap  menuju ruang baginya untuk mengais rizki.

Kemafaan

Terkadang kemaafan wanita itu suka gak logis. Pun disakiti berkali-kali ia akan mengatakan "gak kok dia berpotensi untuk menjadi lebih baik". Hhhmmm

Kalimat di atas tercetus dari diskusi dengan salah seorang temen saya. Beliau memberi analogi tentang selingkuh.😷 Jika laki-laki yang kedapatan selingkuh oleh istri, jelas punya potensi besar untuk dimaafkan. Nah, bila sang istri yang ketahuan selingkuh. Jelas kata "cerai" terucapkan. Btw ini dikutip dari ceramah ustad Khalid.

Begitulah salah satu sifat rahmat Allah yang dititipkan pada wanita. Kebayang gak sih gimana kemaafan Allah pada hambaNya. MasyaAllah

Don't Restore

Don't restore your spam in recycle bin but delete it permanent.

Selasa, 20 Maret 2018

Kembali

Kembali ke titik awal. Restart...!

Setiap manusia berpotensi untuk salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang kembali membersihkan diri.

Bila

Bila senja telah ditelan malam, biarkan bulan yang menemani waktu. Tapi aku akan berdiri di pagi nan basa, karena mentari sudah rindu tuk kembali kuceritakan tentang malam.

Waktu

Allah tidak pernah salah menentukan waktu dan tak akan keliru menetapkan takdir. Indahnya dari sebuah penundaan hanya dinikmati bagi mereka yang menaruh sabar dalam keimanan.

Nona....biar waktu yang menyelesaikan. Biar waktu yang menghapus, biar waktu yang membasuh semua ingin. Karena yang lebih baik bukan yang diinginkan tapi yang dibutuhkan.

Manusia Keren


Siang ini, menyengaja main ke perpustakaan. Saya lagi penat dengan pergulatan draft tesis yang tak berkesudahan. Pada akhirnya, membawa saya pada re-charge  akal sehat sejenak ke bacaan lepas. Jadilah, melancong ke ruang referensi lain dan exactly bukan referensi tesis (-_-). Randomly aja, pas masuk ruangan saya langsung menujuk rak biografi tokoh dan lihat buku dengan judul “100 Tokoh Zuhud” karya Syekh Muhammad Shiddiq al-Minsyawi, sontak saya sabet aja tuh buku next bawa ke meja baca. Buka halaman pun juga random, direct at biografi ‘Umair bin Sa’d r.a. Alhamdulillah. Saya jadi semakin yakin bahwa buku satu-satunya kendaraan yang mampu membawa diri melintasi zaman, tempat, dan berkunjung dengan orang-orang hebat tanpa harus berpindah tempat. Semisalnya saat saya membaca biografi tersebut saya merasa seperti ditarik untuk bertemu dengan sosok yang tengah diceritakan. MasyaAllah. Beberapa hal yang saya kunci dari  ‘Umair bin Sa’d r.a, adalah Ia merupakan seseorang  yang mewarnai dunia dengan iman, menangkis gemerlap fatamorgana dunia dengan pagar wara’. Namanya harum dalam deretan orang-orang besar meski lintasannya dalam waktu sejarah serasa hanya  sekejap. Ketenangan dalam hidupnya ketika ia telah membeli rasa aman untuk akhirat dengan rasa takut terhadap dunia ini.
Cerita haru pada dialog antara Khalifah Umar bin Khathab ra dan ‘Umair bis Sa’d benar-benar menghempas kesadaran saya sangat kuat. Indah sekali kalimat yang disampaikan ‘Umair ra Sa’d ketika ditanya oleh Amirul Mukminin terhadap harta-hartanya: “Aku memberikan hartaku kepada diriku sendiri”. MasyaAllah dalam sekali makna kalimat yang keluar dari seseorang yang wara’. Arti memberikan harta untuk diri sendiri bukanlah membelanjakan untuk kemewahan dan kesenangan dirinya sendiri. Melainkan semua harta tersebut diinfakkannya di jalan Allah sampai tak satupun tersisa untuk kepentingannya, kecuali yang benar-benar dibutuhkan bagi kelangsungan hidupnya dalam mengabdi pada Allah. Lalu mengapa dikatakan diberikan pada diri sendiri?. Itu benar banget. Karena semua yang diinfakkannya dijalan Allah akan dikembalikan untuknya dalam bentuk yang lebih baik di yaumul akhir nanti. Ya Rabbi…indah sekali cerita hikmah di dapat siang ini.
Kisah dari ‘Umair ra menjadi pembelajaran tentang manajemen dunia dalam hati. Saya jadi berghairah untuk meminta pada Allah rizki bekah, melimpah ruah, dan penuh manfaat yang terbaik dari sisi-Nya untuk saya berikan pada diri saya di yaumul akhir kelak dengan menyerahkan semua rizki itu seutuhnya untuk memperjuangkan keridhoan Allah (aamiin). Uweeh…kebaca begitu cetar banget yak. ;-] Hehe namanya juga impian dan Allah mencatat semua kalimat yang baik-baik kan? Kata Om Om Motivator, kita harus membiasakan menaruh niat-niat baik yang  besar efek mashlahatnya bagi kehidupan dunia dan akhirat kita dan sesama. Ingat poinnyabukan hanya membaikknya diri sendiri tapi juga membantu yang lain menjadi lebih baik itu baru manusia yang keren”.  Oh iya, karena udah terumbar kalimat “manusia keren” yah sekaligus aja mumpung lagi baca bukunya juga nih. Manusia yang keren itu  yang punya tiga senjata yakni iman, akhlak mulia, dan ilmu pengetahuan. Nah eta ! Saya kutip dari ucapan Yusuf Qardhawi.
Saya tulis aja ya (dari Buku Yusuf al-Qardhawi: “al-Mu’assasah al-Risalah”, 1979), bagaimana dengan senjata iman dan akhlak serta wawasan atau bekal intelektul apa yang mesti dimiliki manusia keren itu . “Senjata iman dan akhlak disebut sebagai bekal spiritual, sedang ilmu dan wawasan disebut sebagai bekal intelektual. Jadi secara umum bekal manusia keren itu ada dua yakni spiritual dan  intelektual. Enam wawasan  intelektual yang perlu dimiliki (*catet inih yak sis and bro !). Pertama, wawasan Islam, meliputi al-Qur’an, as-Sunnah, fiqih, dan ushul fiqih, teologi, tasawuf, dan nizham Islam. Kedua, wawasan sejarah, dari periode klasik, pertengahan hingga modern. Ketiga, sastra dan bahasa. Keempat, ilmu-ilmu sosial dan humaniora, meliputi sosiologi, antropologi, psikologi, filsafat, dan etika. Kelima, wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keenam, wawasan perkembangan dunia kontemporer, meliputi perkembangan dunia Islam, dunia Barat, perkembangan agama dan madzhab-madzhab pemikiran, serta perkembangan pergerakan Islam kontemporer.”.
                Woow kan ? Saya terengah-engah. Betapa jauhnya saya dari kekerenan itu. Haks..[T.T} Tertegun sudah saya dengan paparan manusia keren. Hhhmmm tiba-tiba kepikiran dengan kurikulum pendidikan di Indonesia yang dulu selalu saya keluhkan karena begitu banyaknya mata pelajaran yang mesti dikonsumsi oleh peserta didik. Tapi setelah membaca gagasan dari Yusuf Qardhawi, sudut pandang saya jadi berubah. Jika ditelusuri apa yang telah ditetapkan pada tujuan pendidikan sudah sangat baik yang finnaly harus membawa peserta didik untuk menjadi insan yang bertakwa (baca deh tentang tujuan pendidikan dalam permendikbud). Lagi-lagi setiap kita butuh wawasan atau bekal intelektual kan? Maka disarankan  harus menguasai enam wawasan itu (yang dipaparkan di atas) dan beberapa wawasan itu sudah diwadahi oleh mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah di negri tercinta ini. Alhamdulillah. Jadi nyesel dulu kadang gak ikhlas kalau lagi belajar karena banyak yang harus dipelajari, capeknya itu nah.Haha.. Sejatinya, jika pada fase-fase di pendidikan dasar dan menengah dulu, saya sudah menyadari bahwa semua yang dituntut oleh pendidikan itu untuk membantu saya jadi orang keren setidaknya saya bakal termotivasi buat rajin belajar. (gak sebegitunya padahal. Memang dasar males aje Wkwkwk).
                Biar jadi paket lengkap yak. Saya akan kupas penyempurna manusai keren. Yakni saat manusia itu juga melengkapi diri dengan bekal spritual kan?. Spritual disini include akhlak dan iman. Bagi saya nih ya. Akhlak dan iman ini bekal teramat penting-ting. Sifat yang mewarnai akhlak mulia itu seperti memelihara diri dari keburukan (‘Iffah), tulus (ikhlas), rendah hati (tawadhu’), bersih hati, luwes, dan empati, dsbg. Intinya punya moralitas tinggi sesempurna Rasulullah  saw gitu. Kalau dijabarin satu-satu bisa jadi satu buku loh. Nah yang penting bisa dikit-dikit diamalkan. Seperti belajar ikhlas. Yang sering saya denger dari kajian Ma’rifatullah sama  Aa Gym nih, bahwa orang-orang ikhlas itu mereka yang putus harap dari makhluk. Semua pujian, cacian, makian tidak pernah mengubah hatinya kepada Allah. Mereka  berbuat bukan karena pujian dan tetap berbuat meskipun tidak dihargai. Saya juga sedang membelajarkan hati untuk ini manteman. Oh ya. Terkait pentingnya intelektual dipandu oleh spiritual contohnya seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, jika tidak dibatasi oleh rambu-rambu ajaran agama akan menimbulkan problematika baru dalam kehidupan. Hal ini sudah menjadi pembicaraan netizen kan ya tanpa harus saya spesifikasi konten masalahnya. Memang penting sih wacana yang membahas integrasi ilmu dan agama itu. Secara filosofis mengupas dari dimensi ontologis (apa), epistimologis (bagaimana), dan oxiologis (untuk apa) yang disatukan dengan praxiologis (dari mana). Okey deh..! belajar lagi aja. hehe
Dari awal saya udah membuka cerita dengan contoh manusia keren  ‘Umair bin Sa’d ra dan finnaly ketemu buku yang bisa bantu saya untuk menjabarkan bagaimana kriteria manusia keren itu. Lumayan kunjungan ke perpustakan siang ini,  ada faedahnya. Jadi bisa nasihati diri sendiri. Btw saya nulis ini bukan untuk apa-apa. Hanya ingin lebih mudah untuk mengingat ilmu yang  saya dapatkan dan agar bisa memudahkan saya untuk mengamalkannya. Berharap jadi amal sholih saat saya melakukan dan pas ada yang nyasar ke blog ini juga mendapat hikmah dari apa yang saya tulis. Kata Pak Cahyadi Takariawan, “Tuliskan apa yang kamu tahu”. Itu !
Semoga bisa jadi manusia keren ya Nona, yakni wanita yang gagasan dan nilainya tidak pernah mati (amin)….semangat menambah wawasan dan semangat untuk memperbaiki iman dan akhlak…Allahu Akbar !
Maaf kalau ceritanya pindah kemana-mana dan gak konsisten. Hehe…hanya mumpung ingat langsung ditulis. Ambil yang baik-baik aja yak. Karena mengumpulkan mud untuk menulis itu susah banget. Setidaknya dengan baca dan nulis lepas begini bisa sejenak rehat dengan kompleksitas draft. Hahaha.

Senin, 19 Maret 2018

StartUp

Setiap ada pengumuman pembukaan CPNS, dari dulunya banget saya adalah orang yang lempeng aja. Gak grasak-grusuk gitu. HahaA...pernah waktu masih segernya tamat kuliah dipaksa ortu buat masukin berkas. Karena menghargai dan dengan males² an juga, yah finnaly gak lulus lah. Karena berkas gak lengkap. Dasar gak minat.

Karena saya lebih suka dengan pekerjaan yang no under pressure gitu. Yang bekerja serasa bermain. Yaah kaleee 😂😁 kepikiran aja buat startup. Finnaly, saya sampai nekad ganti haluan dari sains murni ke sosial sains demi merancang startup yang diimpikan. (Banyak  yang gak tahu nih) 😜. Pengen punya startup yang di bangun  nanti jadi jalan untuk bisa lebih dekat dengan Allah. Apalagi bisa sampai membuat kultur di perusahaan untuk sholat dhuha rutin, atau jamaah rutin untuk sholat fardhu dan bisa ada kajian rutin. Dudududu. Semoga someday  bisa direalisaskan... Aaamiiin ya Rabb. Agar ilmu bukan hanya jadi hafalan tapi jadi jalan untuk menuntaskan persoalan. Yeeee

Setiap ingat startup kebayang seseorang yang bisa sejalan akan visi ini. Ah, sudah 😒 Ngapain bahas bahas itulah  di tema ini 😑😂 Semoga aja ada. Eh😅

Positif

Dalam fisika ternyata kutub positif dan negatif hanyalah bahasa ilusi untuk memudahkan analogi pergerakan elektron. Tapi saya mau ambil kata "positif" nya aja. Tanpa membawa kutub apalagi unsur fisika. Hehe...

Menjadi orang yang positif sangat dipengaruhi oleh apa yang dibaca, dipelajari, didengar, dilihat, dan dipikirkan. Indikator telah positifnya seseorang saat ucapan, tindakan, pilihan, dan lingkungan nya positif. Jelas makna positif dalam hal ini adalah yang baik-baik. Saya amat sangat merasakan ini. Memenuhi pendengaran, penglihatan, dan pikiran dengan kebaikan membuat diri itu lebih ringan untuk mengeluarkan yang baik-baik pula. Makanya, saya selalu minta sama Allah ditempatkan di lingkungan yang baik. Alhamdulillah dimanapun saya ngekos selalu Allah pilihkan lingkungan yang religi dan Deket dengan masjid. Bersyukur sekali saat nyantai dikamar, suara pejalan kaki yang melewati lorong kos saya banyak yang nyambil muraja'ah. Setiap waktu shalat, suara adzannya deket  banget (alias kenceng) sambil bunyi derap langkah para pemuda Syurga yang berderap-derap membangunkan siapapun yang lagi bocan. Hehe.

Selain itu saya juga minta temen-temen yang baik yang bisa membuat saya lebih dekat dengan Allah. Qadarullahnya Allah pilih yang paling baik dari yang terbaik untuk menjadi temen-temen terdekat dalam hidup saya. Alhamdulillah.

Selanjutnya saya minta setiap keadaan terbaik yang bisa membuat saya lebih dekat dengan Allah. Maka sampai judul tesis pun Allah atur yang buat saya bisa menyelesaikannya dengan tempo waktu yang sesingkat nya. Alhamdulillah...

Terus saya meminta Rizki yang baik yang membuat saya dekat dengan Allah. Rizki bukan hanya harta tapi juga kesehatan. Saya juga suka heran dengan selera makan belakangan ini. Entah kenapa melihat makanan seperti bakso, mie, dan yang gak baik bagi  kesehatan itu gak nafsu aja bahkan lebih parahnya setiap mencoba makanan yang pake pecin banyak bakal melilit perutnya. Juga sekarang jadi punya kebiasaan olah raga yang baik. Dan banyak hal lain yang bagi saya itu adalah bagian dari Rizki. Dengan Rizki kesehatan itu bisa lebih mudah untuk ibadah.

Jadi kesimpulannya adalah berupaya  mengorbitkan diri pada hal yang positif agar semua perjalanan yang ditempuh adalah kebaikan.

Maaf yah kalau ceritanya rada garing.  hanya mencoba mencurahkan nilai dan pembelajaran yang saya dapat ke dalam rangkaian kata 😂

Sabar Nona

Nona sayang...
Sabarkan dirimu dalam iman, sebab pertolongan Allah datang dalam kesabaran. Sabar untuk mentaati-Nya, sabar menanti takdir terbaik dari sisi-Nya, sabar menjauhi yang tidak Allah suka, sabar dalam menjalani ketetapan-Nya. Sabar yang menjulur hingga ke liang lahat.

Jika kamu berhenti  bersabar, apa kamu kuat tidak mendapat pertolongan-Nya. Sebaiknya kamu harus kuat untuk bersabar  agar pertolongan Allah tak pernah berhenti untuk mu Nona.

Nona...Syurga hanya merindukan orang yang mengejarnya dengan tempuhan kesulitan tapi ia tetap bersabar dalam keimanan. Sebab ada satu derajat didalam Syurga bagi seseorang namun amal-amal kebaikan nya tak mencukupinya untuk mendapatkan derajat itu, maka ia pun akan diberi kesulitan demi kesulitan untuk mencapainya. Jika ia dapat bersabar dalam keimanan menempuh kesulitan itu maka utuh lah satu  derajat disyurga sebagaimana yang ia pinta pada Rabb Alam Semesta.

Semoga kuat dalam sabar dan istiqamah dalam keimanan ya sayang...Semangat meniti jalan berkah dan menyongsong Ramadhan nan dirindukan.

Mengakui Kesalahan


Berani menerima kritik dan masukkan semakin membelajarkan kebijaksanaan hatimu Nona. Semakin bisa mengakui kesalahan dan mengoreksi diri, lambat laut diri itu akan terasah untuk sibuk memperbaiki diri. Fokus untuk membenahi diri bukan sibuk mengurusi kekurangan orang lain. Serta jangan lupa untuk melapangkan ruang penerimaan akan kesalahan orang lain, sebagai latihan untuk menumbuhkan rasa empati. Sebab setiap orang berpotensi untuk salah dan tidak ada manusia yang sempurna. Maka tak ada salahnya untuk menghargai kesalahan dan kelemahan orang lain dan jadilah yang menguatkan kelemahannya.

Tulus Menurunkan

Rasa kecewa itu sebesar ekspektasi yang ditaruh. Bila diri dengan tulus mau menurunkan ekspektasi pada orang lain mudah-mudahkan lebar kekecewaan bisa diperkecil. Begitu juga dengan ego, betapa lelah menjalani perkara-perkara dalam keseharian bila ego mengusai perasaan. Bila diri dengan tulus mau menghalau ego itu mudah-mudahan dalam meminimalisir lelah hati yang menjangkit.

Dua Kendaraan

Adakalanya, lelah dan jerih mengikhtiarkan masa depan harus mengistirahatkan mu dulu dibentangan sajadah. Agar rehat jiwamu bersama Rabb Yang Maha Agung, agar lepas penatmu dalam obsesi, agar semakin pintar rasa syukurmu untuk belajar. Meskipun sepanjang-panjang sujud mu, belum seberapa dari besarnya rasa syukur yang mesti dihelakan. 

Adakalanya, lelah dan jerihnya menunggu takdir terbaik dari sisi Allah harus mengistirahatkan mu dulu dalam sujud panjang. Agar yakin hati semakin membaik, agar pasrah semakin total, agar memohon lebih sering, agar istighfar lebih hebat, agar taubat tak putus-putus, agar pada Allah  hanya berjarak sedekat rasa sabar.

Dua kendaaran yang tak boleh berhenti ditunggangi, Nona...Syukur dan sabar.


Menanti ACC

       
Bila hidup tak pernah dihidangkan perkara yang menegangkan, maka ia sulit tuk memanjangkan doa-doa  ke kaki langit tuk memohon pertolongan. Saya sangat merasa hari-hari yang dilalui semester ke-4 strata magister ini tiap detiknya adalah menegangkan. Kalender sudah mulai tercoret satu persatu dalam setiap tanggal dengan perasaan cemas akan terget. Setiap bangun tidur obsesi ACC mulai bergentayangan. Bukan hanya mengejar deadline penyelesain draft dan instrumen juga harus mengatur langkah dan nafas untuk mengejar dosen yang posisinya tidak punya koordinat pasti. Ditambah tuntutan revisi yang ketat bersamaan dengan waktu menunggu untuk mendapat feedback.  Terlepas dari serentetan lelah untuk menuntaskan semua itu, saya tengah membelajarkan rasa syukur karena lelah itu merupakan lelah yang saya rindukan. Lelah yang juga  sangat diimpikan oleh banyak orang. 
        Saya merenung malam ini, seusai semua revisi seharian tadi kelar dirobek-robek waktu. Tentang ACC, bahkan ada quote unik yang bertebaran bahwa "Tahun akhir adalah momen kata ACC lebih diharapkan dari pada  I love You". Sebagai unek-unek mahasiswa tahun akhir yang sudah mulai jengah dengan penolakan demi penolakan berkali-kali dari dosen pembimbing. Sebab kesesuaan selera akan sudut pandang itu mesti menyatukan  subjektifitas dan jelas itu sulit. Bagaimana dengan ACC Allah akan amal-amal diri ini? Haduh...tiba-tiba saja ada yang membisikkan saya akan kalimat itu. Kalimat itu datang diiringi hujan deras, petir dan gledek besar persis saat saya merapikan seluruh draft yang rencananya akan diserahkan besok ke dosen pembimbing. Bila mengupayakan ACC dari makhluk saja mengerahkan waktu, pikiran, fisik, bahkan finansial yang pada akhirnya tak punya nilai apa-apa kecuali dibubuhi niat untuk mendapatkan ridho Allah. Apakah diri itu tidak tergerak untuk menguapayakan yang lebih baik agar setiap amal-amal itu di-ACC oleh Allah. Dapat ACC dari dosen bisa membuat diri itu sangat lega dan sujud syukur yang panjang kan? Jika ACC Allah yang direnggut tentu syurga balasannya. Sebaik-baik balasan itu adalah syurga sayang.

Bila hati selalu disucikan oleh kalam-Nya maka Allah akan mudahkan untuk menemukan hikmah. Bila hati rajin belajar akan keikhlasan maka rahmat Allah lebih mudah untuk menghujani diri. Bila hati telah ditempah oleh ujian-ujian yang melelahkan maka akan mudah untuk selalu bergantung hanya pada pertolongan Allah. Belajarlah untuk tidak sekedar meminta kemudahan melainkan memohon agar Allah beri kekuatan. 

Tesis insyaAllah akan terlewati, ACC insyaAllah akan didapatkan, M.Pd insyaAllah segera dilekatkan. Tapi ridho Allah belum tentu dicapai keculai bagi yang bersungguh-sungguh mengejarnya. Nona....terus meminta pertolongan Allah dan memohon ridho-Nya.

Hari ini menuju 4 hari meniti keberkahan dan perjuangan untuk mencapai Ramadhan nan dirindukan. Nona membaiklah selalu agar semua menjadi baik dan didekatkan pada hal-hal yang baik. Tidak ada balasan pada sekecil-kecil kebaikan kecuali kebaikan yang lebih baik.

Tinggalkan

Jangan pernah mencoba mengerti tentang tidak sampainya keinginan pada realita. Karena itu  hanya membuka peluang untuk mentolerir hal-hal yang merapuhkan diri. Belajar tegas pada diri sendiri ya Nona !
Tinggalkan !!!
Ctrl+A delete

Kamu perlu restart hidup hari ini agar tak memberatkan jalan hidup di hari esok.

Kesulitan

Kesulitan menjadi sebuah instrumen untuk mengklasifikasi manusia. Semakin kompleks kesulitan yang diselesaikan kian menyempurnakan diri. So...jangan menghindari kesulitan, tapi hadapi dengan keyakinan bahwa Allah Maha Penolong. Menjadi manusia berarti telah siap untuk menyesaikan hal-hal yang sulit. Sebab seseorang yang termanjakan oleh kemudahan memiliki karakter yang lembek dan penuh kekhawatiran. Oleh karena itu, jangan takut menjadi pemula pada hal yang besar. Berusaha lah untuk menguatkan tekad dan bersibuk-rialah dengan hal-hal yang positif.

Allah tidak suka dengan orang baik yang mengeluh apalagi menyerah. Saat telah memilh satu jalan, maka tempuhlah dengan serius jika kamu meyakini bahwa jalan itu akan membawa mashlahat yang besar bagi masa depan mu. 

Nona, jangan lelah untuk terus membaikkan diri ya ... 

Sabtu, 17 Maret 2018

Meniti Keberkahan

"Berkah itu berat tapi hasilnya nikmat"

Saya suka banget dengan kalimat itu. Mantra yang meringankan kesabaran untuk tetap mengambang dalam diri. Mengupayakan yang baik-baik terkadang dihadangkan pada yang buruk-buruk. Seperti Tuhan tengah memberi kesempatan bagi seseorang yang akan diberi hadiah terbaik yang tersembunyi di dalam lumpur. Walau ada hadiah yang sudah tampak nyata berada di kolam yang bening tapi isinya hanyalah sampah. Keyakinan bahwa apa-apa yang ada disisi Allah lebih menunjukkan qalbu lebih terarah untuk menentukan pilihan. Memilih jalan yang lebih utama berkahnya, memilih menempatkan perasaan pada hal yang Allah sukai, memilih tujuan yang lebih mendekatkan diri pada Allah.


Semoga kuat dalam titian jalan berkah ya nona ! Baru 1 hari terlampaui, semoga esok bisa lebih baik. Semangat mencapai berkah !!!

Selasa, 13 Maret 2018

Pertolongan Allah itu Dekat

Adakalanya,  lifecrisis yang tengah dihadapi saat ini menjadi titik balik dikemudian hari.  Selepas lika-liku cerita yang terderai.  Sempat jatuh berkali-kali,  dan kamu kembali bangkit tuk terus berjalan.  Dengan lelahnya melangkah dibawah bayang-bayang.  Upaya untuk menjaga diri dari segala sesuatu yang merusak keimanan,  menghancurkan ketulusan,  dan berpijak pada pijakan yang benar tentu bukanlah hal yang mudah.  Tapi hakikat ujian bukan untuk menampakkan kekuatan diri melainkan keberanian untuk terus memohon pertolongan pada Allah,  kan?  Dengan melatih keyakinan bahwa pasti pertolongan Allah itu dekat.  Sambil belajar melemaskan ego,  agar penerimaan menempati kelapangan hati.
Tak perlu banyak yang tahu,  bagaimana peluh hatimu dan pikiranmu dalam proses lifecrisis itu.  Cukup tunjukkan rekah senyum keberhasilanmu saat kamu telah melampaui semuanya,  dengan lafadz tahmid yang menderu-deru.
Nona, saat kamu menyadari bahwa impianmu teramat besar maka kamu harus sadar tidak ada yang bisa mewujudkannya kecuali dengan  bantuan Allah. Ingatlah tidak ada yang bisa mencegah Allah untuk menghebatkan masa depanmu. Tapi kamu harus sabar dalam fase lifecrisis dan terus dalam dalam keimanan. 
Nona... Berteguhlah,  semua akan berlalu! 

Kamis, 08 Maret 2018

Monolog, Nona

Nona, lupakan pendapat manusia dan utuhkan yakinmu pada Allah.
Buat Allah percaya bahwa kamu layak mendapatkan apa yang kamu inginkan.
Jangan pernah putus asa berharap pada Allah, Nona.
Jika Allah uji, maka itu tanda cinta.
Sebab hakikat ujian adalah untuk mendekatkan seorang hamba pada rasa memelas kepada Yang Maha Kuat.
Nona....Banyak istighfar, banyak shalawat, terus berdoa, bergerak lah dalam keadaan malas ataupun semangat. Jaga Allah dalam waktu lapang ataupun sempit. Jaga Allah disaat senang ataupun susah. Gantungkan kepasrahan hanya pada Allah.
Betapa Allah beri waktu untuk kamu bisa leluasa mendekat pada Allah. Bisa berlama-lamaan dalam khusyuknya taat. Lantas mengapa kamu malah berpaling dan mengabaikan potensi nikmat itu Nona ? Hayuu lah sayang....kuatkan pijakan tuk kembali. Perlahan namun tetap menuju pada-Nya. Walau dengan merangkak.

Rabu, 07 Maret 2018

Cara Menjalani Hidup

Bagaimana cara menjalani hidup ini?
Semua jawaban itu ada dalam petunjuk al-Quran.

Nona ?
Maukah kau menemukan jawaban itu?
Jawaban yang membuat hidupmu terarah sebagaimana mestinya hidup untuk kehidupan mu.

Hari Ini, Nona

Nona....
Hari ini, apakah detik yang bergulir bersama momenmu telah menambah yakinmu pada Allah?
Jika belum, istighfar lah !

Nona.....
Hari ini, apakah menit yang melaju bersama hidupmu telah menambah amal sholih, amal kebaikan, amal yang tulus, amal yang diterima Allah?
Jika belum, istighfar lah !

Nona.....
Hari ini, apakah jam yang melesat bersama langkahmu telah menggiring kamu tuk berada pada kebenaran dan mengajak sesama kepada jalan yang benar?
Jika belum, istighfar lah !

Nona.....
Hari ini, apakah waktu yang kau abadikan dalam kertas amalmu berisi catatan sabar dan menyambarkan?
Jika belum, istighfar lah ?

Berjuanglah nona untuk menjadi yang beruntung.

Masih banyak yang perlu diperbaiki nona, insyafi diri dengan khusyuk mohon ampunan. Kau hanyalah pendosa nan pelupa nona. Semoga tak ada cerita lupa akan kesalahan dan dosa-dosa diri.

Setelah kembali, segera lah melembut hai hati. Bergegas lah pada yang baik-baik ya sayang.

Selasa, 06 Maret 2018

Ayah

Ayah....
Satu kata nan penuh luapan rasa.
Ayah....
Satu kata nan membura ragam rindu.
Ayah....
Satu kata yang bisa memberikan energi.
Ayah....
Rindu bisa memanggilnya, ditatapnya, dan disapa olehnya.

Minggu, 04 Maret 2018

Pejuang Move On

03.05

Wkwkwkwk
Mau memulai dengan ketawa lepas sebelum nulis, eits ketawa cantik maksudnya. Kenawhy? Hihi....jam segini si nona belum ke pembaringan aka istirahat nah. Sangking semangatnya berjuang buat move on ke jalan yang terbimbing. Sampai bela-belain buka ini dan itu agar dapet penguatan yang terbaik untuk meninggalkan ketidakberesan organisir diri di satu semester belakang.

Kembali reseting segalanya. Jadwal ini dan itu, cari -cari grand design terbaik dalam merancang masa depan. *Berat aihhh (maklum abis baca story' telling orang besar). Jadi Keikut bapernya jadi seseorang yang punya value for society.

Nona...tidak ada yang mampu mencegah Tuhan untuk menghebatkanmu !

Fiks Move On

01.42

Masih belum bisa tidur. Masih gentayangan di blognya someone. Blog that was finnaly make me aware banget. Bikin firm banget sama impian. Asli make me can move on forward cause Allah banget.

Banyak pelajaran dari lembar-lembar  story' tellingnya. Aku semakin ter trigger for improving self quality. That include beberapa aspek: kualitas iman, intelektual, emosional, bahkan strategi finansial.

Although, I know banget lah ya. Mostly perannya lebih ke zona yang anggun katanya. But, gak mestilah kan wanita tak boleh belajar lebih dan diizinkan berkontribusi seluas ridho suaminya.

That's point yang pengen aku sampaikan adalah tentang menuntaskan impian itu tidak sampai batas diri tapi hingga lintas generasi. Well, big hope about konstruk startup di hightech education street on  physics concern belum bisa release. Gapa sih, insyaAllah blue print idenya udah ada buat diwariskan atau dimobilisasi dengan yang mumpuni.

Nah, fiks bisa move on banget Alhamdulillah

Nyepam

Serius udah ngantuk banget...asli dah ! But, someone buat aku melek lagi. Someone di tulisan blognya. Abis ubek-ubek blog *karena mager Nesis (Ssttt jangan sampai tahu Amak dan Abang, wkwkwk). Terus, mantengin akun  Gugel plas aku yang dah banyak sarang laba-labanya. Tetiba sampe di akun some one yang follow Eike. Hihi...karena perempuan banget, suka kepo. Eh ke klik deh. HaahaA...

Finnaly, masuk ke blognya. Wuiihh kece level langit tujuh dah tulisannya. Kadar caffein dituliskannya bikin aku balik insomnia coba. Tebak si someone nulis tentang apa?hhmmm...Dia lagi story' telling beud di blognya. Ceritain pengalaman nya sepanjang 2017. Huuffttt, malah aku nah yang elap keringat didahi.

Okey, gini...dari somepage yang udah aku read sih ya. Intinya harus keluar dari zona nyaman. Misal zona nyaman hati sama *** (telolet...teeeeet, apaan sih nona). Iyaps, salut aja sama ybs yang rela resign from bonafit job on high level startup to early startup just for learning more and survive better. Widiih, pengen kasih jempol tapi takut kehilangan, kan cuma punya dua. (Hus...jangan gitu).

Udah sih segitu aja. Cuma mau ingetin diri yang suka lupa ini. Bahwa Medan laga yang alot bisa melahirkan petarung yang lebih tangguh. Jadi, jangan khawatir akan tantangan tapi takut lah tak dapat melangkah tuk menaklukkan tantangan. Tantangan menaklukkan hati misal (Ais gaplok jidat).

Jadi pengen minum es bandrek euy. Biar angetnya jahe rindu didinginkan oleh temperatur sabar. HahaA...(dasar labil nah si nona, apa korelasinya coba?)

Maaf agak nyepam ...
Lagi ngumpul mood for open draft but qadarullahnya jadi  reading  other's knowledge....you know lah kan ya, learning is not about title but about meaning. So title malem nih ngeblog...yah gak papalah. Obat galaunya gak lagi buka WA. Wkwkwk

CINTA *Eh

Agak lucu, nulis tentang cinta. Kagok euy...wkwkwk
Tapi ya udah, review aja ^_-

(Definisi Cinta ala KCB)
----------------------------------------
CINTA adalah KEKUATAN yang mampu mengubah duri jadi mawar, mengubah cuka jadi anggur, mengubah malang jadi untung, mengubah sedih jadi riang, mengubah setan jadi nabi, mengubah iblis jadi malaikat, mengubah sakit jadi sehat, mengubah kikir jadi dermawan, mengubah kandang jadi taman, mengubah penjara jadi istana, mengubah amarah jadi ramah, mengubah musibah jadi muhibbah, itulah CINTA !!!
......

......

......
......

kata Khalil Gibran; “Semua cinta itu harus diungkapkan, karena gak ada cinta yang gak diungkapkan, kecuali oleh orang yang terlalu mencintai dirinya sendiri.

Aku?

"Aku akan mencintaimu sebesar rasa syukurku pada Allah atas nikmat telah sempurnanya agamaku  oleh mu.
Kelak, dengan cinta itu, aku ingin membantumu untuk lebih mencintai Allah di atas segala sesuatu. Karena pasti kau akan bahagia karenanya."

*Sambil sok-sokan dengar bisikan angin yang menghelakan simfoni itu dari seseorang yang entah ada atau gimanalah ya (wkwkwk/ngakak berat)

Lalu aku minta pada angin tuk berbisik padanya kembali..

"Kelak cinta ku padamu akan menjadi candu. Karena cinta itu membuat aku selalu rindu. Sangat rindu bahkan. Rindu tuk Allah meridhoi kamu menjadi pangeran Syurga terbaikku"

Ah, Udah nona...bobok gih -_-
Dasar radikalis romantis...hahaha

Mari Berhitung

Tidak semua yang dapat
dihitung, diperhitungkan.
Dan tidak semua yang
diperhitungkan, dapat
dihitung. 


Albert Einstein

Jadi?
Biarkan Allah yang menghitung kebaikanmu. Kadang bagimu kebaikan kecil itu remeh saja yang tak masuk hitungan atau terlalu kecil atau sulit tuk dihitung sangking tak berartinya , tapi bagi Allah patut dihitung dan pasti dihitung.
Tugasmu menghitung kebaikan Allah. Karena kebaikan Allah patut diperhitungkan tapi tak pernah mampu tuk dihitung. Lebih tepatnya tak dapat dihitung tapi harus diperhitungkan.

Ya kan?

Menjaga Keyakinan

Bukan cuma rindu yang berat tapi menjaga keyakinan jauh lebih berat. Menjaga tetap yakin pada pertolongan Allah disaat diri tak dapat melihat siapa Dzat Yang Maha Penolong itu. Sebab hakikat hidup adalah rangkaian kesulitan. Maka tak pernah sanggup kapasitas diri menyelesaikan tanpa ada yang menolong untuk menyelesaikan.

Yakin Allah lah yang bisa menolong. Itu kalimat sederhana, tapi cukup latihan yang kuat untuk hati mampu meng'iya'kannya. Ilmu-ilmu fisika yang aku pelajari, memberikan aku pengertian bahwa ghaib itu nyata, metafisis itu realita. Seperti udara nyata dirasakan, tanpa udara paru-paru bisa disfungsi. Tapi udara tak pernah menampakkan wujudnya untuk membantu manusia tetap berlangsung hidup. Iya kan?

Ah...nona, kamu butuh ruang waktu istimewa  tuk lebih khusyuk berdialog dengan diri sendiri. Sampai kau benar-benar dapati sebaik-baik keyakinan. Lantas dengan keyakinan itulah kau lebih survive untuk hidup, untuk kembali pada kampung halaman, Syurga.

Serius Hijrah Hati

Bismillah ya iLahi Rabbi...

Duhai nona....
Amat jauh sudah kau lari dari Allah.
Apa tak rindu untuk pulang?
Pada candu tuk selalu dekat dengan Rabbmu.
Pada nikmatnya iman.
Pada nikmatnya taat.
Pada nikmatnya takwa.

Ya Ilahi Rabbi...ada yang perih hatinya dan meminta untuk dikuatkan langkahnya kembali.

Duhai nona....
Apa yang menyeretmu hingga langkahmu tak lagi menuju tujuan yang dulu selalu kau koarkan?
Usaikah rasa rindumu tuk bersua dengan Rabbmu?
Betapa beraninya kau lari dari-Nya.
Lancang benar kau berpaling dari-Nya.
Tega sangat kau meninggal-Nya.
Sungguh hinanya kau jauh dari ketaatan pada-Nya.

Ya Ilahi Rabbi...ada hambaMu nan dhoif  dan hina ingin kembali, kembali dalam pelukan rahmatMu.

Duhai nona....
Mana mungkin bunda para Ulama jauh dari akhlaq Al-Qur'an.
Mana mungkin Ratu Bidadari Syurga tak menjaga Izzah dan iffahnya.
Mana mungkin rajutan baju sutra untuk kedua orang tuamu sempurna bila kau berhenti menghafal dan mengamalkan al-Quran.
Mana mungkin kau mengenal Allah sedang hatimu selalu disibukkan oleh makhluk.
Mana mungkin Allah menyanjungmu bila kau tak tulus mengagungkan-Nya dalam setiap dzikirmu.
Mana mungkin kehidupanmu Allah perbaiki sedang kau tak pernah memperbaiki shalatmu.

Ya Allah......sebodoh dan dzalimnya hamba Mu itu pergi, mohon arahkan lagi langkahnya padaMu. Sebab ia sudah amat teruk di titik nadirnya. Bantu hamba Mu itu wahai Tuhan Yang Maha Penyantun lagi Maha Pengasih.

.

.
.
Aku...hanyut

5 Hari Move On

Satu hal paling berat di era sosmed ini adalah melepas diri darinya. Sudah satu tahun berhasil gak buka FB itu prestasi banget buat aku. Why? Karena wanita yang suka baper itu lebih terjaga  dengan berjauh diri dari yang bisa membuka tameng fitnah dirinya. Bisa plong banget. Terus hampir satu semester bisa lepas dan hapus akun IG. Itu sehari sampai hitungan Minggu beratnya minta ampun. Alhamdulillah bisa lepas juga. Cuma diri yang bisa mengendalikan dan tahu kapasitas dalam manajemen hati. Nah, sekarang baru bisa 5 hari move on berlepas dari WA. Wkwkwk.

Haduh, lagi belajar tak bergantung pada sosmed sebenarnya. Karena sudah jadi penyakit. Sebentar-sebentar pengen buka hp. Ah, nyebelin banget. Pengen hijrah... sebentar-sebentar buka Quran. Pengen candu berdekatan sama Allah bukan sama sosmed.

Nona...kuat ya !!!
Siapa yang meninggalkan satu hal tak manfaat karena Allah, pasti Allah ganti dengan yang lebih baik.

Yang tulus, ke langit doanya tembus. Yakinlah...lalu perbaiki terus yakinnya ya sayang.

Tinggalkan karena Allah, karena didepan ada yang lebih baik, bukan baik dalam versi kamu tapi baik dalam pandangan Allah. Sungguh apa-apa yang disisi Allah jauh lebih baik. Renggut lah yang ada di sisi Allah, sebab yang kau tuju adalah Allah. Pasti berkah, pasti selamat, pasti beruntung.

Nona...skip add hal-hal yang tidak penting. Hayok kembali fokus menciptakan momentum berharga dalam hidupmu yakni menjadi setaat-taat hamba dan sebaik KhalifahNya di muka bumi.

Semangat move on ya hati...
Semangat tak kembali lagi...
Semangat menyongsong yang lebih baik...
^_^
Takbir Sholihah tangguh !!!
Allahu Akbar !!!

Ya Rabbi

Ya Rabbi...rindu
Sangat.

.
.
.
(Hening)
.
.
.
Wahai hambaKu...
Bersabarlah sedikit lagi
.
.
.
(Senyum)
.
.
.
Tidak akan pernah  kuat sang hati, kecuali Allah yang menguatkan. Sepenuh tekad pun berjuang tuk kuat, pasti lemah kecuali Allah beri kekuatan. Nona, kuatlah dengan meminta pada-Nya untuk kuat.

Sabtu, 03 Maret 2018

Tanda Matinya Hati

Di antara tanda-tanda  matinya hati adalah  tidak adanya kesedihan setelah terlewatkan kesempatan beramal taat, dan tidak ada penyesalan terhadap suatu pelanggaran yang engkau lakukan.
-Syekh Ibnu Atha'ilah al-Iskandari

Bergerak hingga tak Berdetak

Nona...
Jangan lupa untuk terus bergerak. Sempurnakan satu pergerakan untuk menuju pergerakan lain yang penuh kebaikan dalamnya.

Bergeraklah dalam keadaan malas atau pun semangat. Karena dalam tiap gerak ada keberkahan.