Jumat, 29 Januari 2016

Hidup Dunia Sekedar Bercanda

"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." (Q.S Muhammad:36)
Kita yang terlahir di atas tilam zaman yang memukau. Zaman yang di genggam tangan-tangan yang kelewat tega dan mati rasa. Tangan-tangan yang digerakkan oleh otak, saraf, dan hati terbuat dati beton dusta dan batu karang keangkuhan.
Lalu Allah meminta kita kita untuk meninggalkan orang-orang yang terpedaya oleh dunia. Semoga kita dikuatkan.

Semangat Dinda

Saat futurisasi menjangkit-jangkit, saya coba buka blog sendiri, wordpress sendiri, insta sendiri, tumbrl sendiri, dan SU catatan di FB. Akhirnya, diri saya yang dulu kembali menasihati diri saya sendiri yang sekarang, melalui tulisan-tulisan yang sempat dicoret pada layar LCD.
Maka saya pun berucap, 'Terima kasih masa lalu !'.
Lantas saya pun kian jatuh cinta untuk lebih banyak lagi menulis kebaikan-kebaikan yang tercecer dimana pun,termasuk dari seorang peminta-minta sekalipun.
Saat futurisasi menjingkrak-jingkrak, saya coba menguhubungi sahabat-sahabat lawas. Akhirnya, apa yang pernah saya ucapkan dulu pada mereka kembali lagi untuk saya yang sekarang.
Maka saya pun berucap,"Terima kasih masa lalu !'.
Lantas saya pun kian semangat untuk terus mengobarkan impian-impian pada mereka kembali. Sekiranya esok saat semangat itu kembali lesu, mereka mampu mengingatkan kembali.
Selalu ada cara untuk membuat kita bangkit selagi kita berkehendak untuk bangkit.
Syurga tidak dipersembahkan untuk orang yang bermalas-malasan.
Kita mesti diuji berkali-kali untuk memastikan bahwa nama kita berhak menjadi list penghuninya.
Berjuanglah, jika futur jangan lama-lama, kasihan dengan dirimu sendiri.

Dunia ini fasilitas bukan prioritas.
Jiwa yang lelah dalam kebaikan bernilai mulia.
Sedang jiwa yang lelah untuk dunia adalah sia-sia.

Tekad telah dibulatkan.
Ikhtiar telah digelarkan.
Do'a-do'a telah dilangitkan.
Tinggal menanti hasil sesuai kehendak terbaik di sisi Allah.
Memungut hasil dari jerih yang telah tersita.

Menanti saat menjadi nyata, menyibak mujahadah hati, dan keteguhan sabar, ku lukis rindu di etala langit jingga. Apapun yang sudah kita mulai, sejelek dan sesalah apapun harus tetap diselesaikan. Itu harga mati.

Lestarikan mimpi-mimpi
Agar jadi saksi
Tiada yang mustahil
Dengan izin Ilahi Rabbi

Kesuksesan sejati adalah apabila anda dihantam hingga sampai bertekuk lutut, tetapi mampu bangkit kembali. Orang-orang besar mampu mewujudkan kesuksesan besar karena mampu menaklukkan diri mereka.Sekali kita mencoba sesuatu dan bergerak kesempatan-kesempatan lain akan bermunculan mengiringi gerak kita

Selagi ada nyawa
Mumpung sehat bugar raga
Karena masih muda
Kerahkan potensi
Singsingkan lengan tekad
Atur strategi tepat
Reduksi energi Iman
Libatkan Allah pada setiap harapan dan tujuan
Tebas kemalasan
Melajulah di jalan "Cinta Para Pejuang"
Mengukir indahnya seni dalam beramal
Mencetak karya suci yang akbar
Mengumpul puing material istana di Syurga nan aduhai....

InsyaAllah BISA !!!


Kau harus menggesa diri untuk terus berkarya raya
KAu harus mendesak diri untuk terus menebas rasa malas
KAu harus membunuh waktu dengan pedang amal hingga menetes darah pahala
Kau harus menggilas waktu dengan hantaman kesibukan hingga semua jadi kebaikan.

Berani Hidup Berani Berkarya !
Berani bangun berani beramal
Berani bicara berani berdakwah
berani membuka mata berani menantang dunia
Semua fasilitas ada dari-Nya hanya tinggal mengaktifkan saklar nyali.
Kita memiliki kekuatan tersembunyi yang bersemayam di dalam diri  dan menanti kita bangunkan.
Bergerak Terus !
Berjuang Terus !
Mencoba Terus !

Cantik itu...
Sesuatu yang bening di hatimu, cemerlang di pikiranmu, dan terpancar dalam tindakanmu

Kita Sama-Sama

Kita sama-sama tahu, hasrat kita seperti selalu
Selalu berujung pada harap-harap malu
Kita hanya malas mengurusinya, dan memang rasa malas itu adalah perihal terbaik untuk masalah ini.
Semestinya rasa malas untuk mengurusi perasaan tak tahu diri itu abadi saja.
Kita jadi lebih mementingkan pada yang patut untuk dipentingkan.
Mengenai kontribusi kita, peran kita, amal kita, bekal kita, dan sudah sejauh mana kita menjadi sebaik-baiknya manusia.

Kita sama-sama rasa, mungkin tak tahu dengan siapa.
Jika pada akhirnya menjadi penyakit hati.
Kita hanya menjadi perugi.
Sebab hampir disetiap larik do'a yang dipinta adalah syurga, namun dalam hati bertumbuhan bibit-bibit yang Allah murka.
Apa bisa kita kembali dalam kenikmatan syurga atas ridho-Nya?
Minta lah fatwa pada hati.
Sedang hati tak mau mengindahkan perintah-Nya.
Coba periksa kembali hati !
Na'udzubillah.
Semoga kita akhirnya berhenti menzalimi diri sendiri.
Kita sama-sama mengerti.
Pernah ada perasaan yang tumbuh pada waktu yang tak terprediksi.
Mari koreksi hati, ada perbedaan yang kentara antara perasaan suci dan perasaan yang ternodai.
Yang suci itu menjaga, perlahan, dan menimbulkan rasa tenang .
Yang ternodai itu merusak, tergesa, dan menyulam rasa resah dan gundah gulana.
Semoga kita memantapkan hati dalam kesucian yang Allah kehendaki.
Kita sama-sama berdo'a.
Melangitkan nama yang sebutannya adalah entah.
Tidak ada yang perlu dicela dari sebuah jawaban do'a.
Apakah lama atau sangat lama, atau tidak di ijabah-Nya, atau berbeda dengan yang diminta.
Mungkin kita pernah merintangi jalan do'a dengan dosa-dosa.
Semoga kita kembali tersungkur pada helaan istighfar yang tak henti-henti.
Karena kita bukanlah orang yang berputus asa dari rahmat Allah.
Jika kita kembali ingat bahwa kita dihidupkan untuk dimatikan lagi, dengan itu kita pun enggan mentenggarai hati dengan rutinitas tidak penting.
Kita pun jadi tak larut dalam apa pun persepsi orang.
Kita tetaplah menjadi apa yang Allah kehendaki untuk kita lakukan. Mempersiapkan diri bukan untuk sesiapa pun , namun untuk menjadi sebaik-baik hamba-Nya yang diridhoi untuk menatap wajah-Nya.
Itu saja...!

Kamis, 28 Januari 2016

Bait-Bait RIndu Anak Ayah 22

Apa ayah tahu, tiap bulir hujan yang menyerak di pelataran bumi terus menciptakan nada elegi yang disesapi sepi.
Apa ayah tahu, rumah tanpa ayah mencabik-cabik ketahanan hingga tak mampu membendung ancaman cuaca yang menghantam.
Apa ayah tahu, tak pernah henti ingatan tentang ayah memeluk erat hari-hari.
Apa ayah tahu, sebegini hebatnya rasa rindu menderu-deru, tak tahu diri bahwa yang dirindu tak mau lagi bertamu.
Apa ayah tahu, ada dada yang bergemuruh jika ada yang bertanya, "Apa kabar Ayah ".
Apa ayah tahu, untuk menyelamkan pilu kehilangan ini membuat nafas menjadi sesak akhirnya terisak.
Apa ayah tahu, ada seorang anak yang melulu dalam hari-harinya adalah kerinduan untuk sosok yang tak pernah lagi hadir untuknya.
Apa ayah tahu, kini anak itu belajar mencintai kehilangan, mencoba walau akhirnya terpana dengan kondisi yang melankolis.
Apa ayah tahu ?
Ayah.... anak mu tak tahu cara menjahit mata ini untuk tidak menangis saat rasa rindu untuk bertemu hinggap tetiba di hati.
Di tiap cairan bening yang jatuh ada do'a-do'a yang terkonsentrasi penuh.
Semoga Allah selalu menyayangi Ayah 'disana' dengan segenap rahmat, pengampunan, dan ridho-Nya.
Ada hal yang melipur kesedihan atas kehilangan orang yang paling berharga, bahwa: "Orang yang ridho atas ketetapan Allah yang tidak menyenangkan adalah sebentuk keyakinan yang telah matang". Semoga begitu. Semoga dikuatkan...
Salam rindu seantaro jagad dari anak Ayah...

‪#‎bait_bait_rindu_anak_ayah‬

BAit-Bait Rindu Anak Ayah 21

Ditenggari dinginnnya malam bersama tarian hujan.
Izin aku bercerita tentang rindu.

Karena orang yang paling berharga itu, kini telah tiada
Kerinduan yang menyelubungi pori-pori kesenyapan hati.
Lagi-lagi mengenai seseorang yang sejak sekian bulan kemarin tak lagi disini bersama kami.
yang di waktu ini, kami hanya bisa memeluk bayangannya.
Mengecup manisnya kenangan dalam pahit.
Saat menyapa hanya mampu lewat do’a.
Kala mendekap hanya mampu sebatas hasrat.
Sedang jarak tak pernah peduli dengan rintihan keberpisahan.

Sesal melumat sesal terus menyemburkan api kemarahan.
Sebab tidak mampu membalas jasa cinta yang agung.
Sebab tak mampu membayar pengorbanan yang begitu dahsyat.
Sebab tak bisa memberikan yang terbaik semasa orang yang paling berharga itu ada.
Sebab dalam helaan nafasnya yang terakhir, aku tak dapat melepas kepergian itu.
Bahkan tak sempat meminta keikhlasannya dalam segenap salah dan khilaf semasa perjalanan hidup bersama, tak sempat meminta maaf.
Pedih rasanya !

Bahkan kini musim hujan telah berpindah ke mataku.
Sejak Ayah pergi, sejak ayah tiada lagi, sejak semua menjadi begitu berubah.

Ayaaaaah…
Atas punggung mu yang terbakar terik matahari demi mencukupi nafkah keluarga, semoga menjadi pahala terbalaskan syurga.
Atas keringat mu yang menyucur deras untuk membahagiakan keluarga, semoga memudahkan hisab pada yaumul akhir.
Atas peluh, letih, dan pengorbanan tulus mu untuk membesarkan anak-anak dalam kesejahteraan, semoga terlimpahkan pengampunan hingga Allah tak menyisihkan satupun selain rahmat dan kasih sayang-Nya.
Atas cinta mu dalam diam semoga Allah ridho dan mengizinkan Ayah untuk melihat wajah-Nya.
Ayah….




Dalam hening sepi, tersemai rindu dari anak mu, sepenuh jagad.
Merindu Ayah, anaknya hanya dapat terus belajar menegarkan hati.
Karena harapan tak bisa lebih selain mengulum kehampaan.
Mantra yang terampuh mengeringkan air mata hanya do'a.
Semoga, 'disana' Ayah tenang dan selalu disayang Allah.

‪#‎bait_bait_rindu_anak_ayah‬

Bait-Bait Rindu Anak Ayah 20

Ada seraut wajah sungkan memburam.
tergambar kian menjelas dan kian mengitari hasrat berjumpa.
Untuk kesekian kalinya, gagal membendung air mata.
Entah di belahan bumi yang mana dapat ku sembunyikan rasa.
Rindu atas sosok seorang Ayah yang telah pergi ke dunia abadi.
Ayah yang selama ini paling setia menjaga kepeduliannya dalam sembunyi-sembunyi.
Ayah yang tak pernah mau mengungkapkan kata sayang melalui kata-kata, cukup tindakannya menjelaskan semua itu.
Ayah yang amat enggan mengutarakan cinta tulusnya melalui sajak-sajak berkalimat, sebab pengorbanan sudah lebih untuk menjadi aksara cinta itu.
Ayah yang selalu ingin anak nya menjadi orang yang berguna, anak yang sukses di masa depannya.
Ayah yang menyekolahkan anak-anaknya dengan sebaik-baiknya pendidikan . Walau kadang harus memaksa diri agar anaknya bisa tetap sekolah, agar anaknya dapat mengecap pendidikan terbaik.
Ayah yang selalu pandai menyimpan rasa sakit dan lelah di depan anak-anak dan keluarga. Sehingga yang kami tahu, ayah selalu baik-baik saja.
Ayah yang paling tahu cara untuk menasihati anak-anaknya.
Ayah yang sangat sabar, sangat cerdas, sangat ikhlas, sangat ingin terus belajar menjadi ayah yang baik dan sangat teliti menjaga keluarga.
Ayah yang tidak bosan mendengarkan keluh kesah anaknya ini, mendengar banyak cerita dari anaknya ini, mendengar banyak hal dari anaknya ini. Menyimak dengan baik dan menanggapi dengan bijaksana.
Ayah terus membuat aku jatuh cinta setiap hari padanya. Hingga kini Ayah tiada, rasa cinta itu terpelihara dengan anggun di selaksar hati, bertumbuhan indah dan menjadi energi yang menghidupkan.
Yah...rindu ini mendorong diri untuk menyiapkan sebaik-baiknya pertemuan dengan Ayah pada yaumul akhir.
Semoga kita berjumpa di sebaik-baiknya tempat kembali.
Kelak anak mu akan tak henti-henti lagi bercerita.
Bagaimana tiap harinya harus mengadu kepada Allah tentang rasa rindu untuk bersua.
Salam rindu sepenuh jagad dari anak Ayah.
Semoga Ayah 'disana' selalu disayang Allah

‪#‎bait_bait_rindu_anak_ayah‬

Nasihat untuk Pecinta Al-Qur'an

Orang yang yang menjadikan al-Qur'an paling utama dalam detik, menit, jam, dan sehari-harinya. Maka ialah orang yang dijadikan Allah utama atas hamba-hamba-Nya.
Orang yang selalu bersama Al-Qur'an, Untuk itu Allah pun selalu bersamanya. Maka baginya kemudahan dunia dan akhirat, ridho Allah atasnya, dan untuknya pulalah kemuliaan di sisi Allah.

-Syekh Ali Jaber-