Senin, 03 Februari 2014

Taat pada Allah

Kita belajar agar cinta berhenti dititik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Karena kita tahu, mentaati Allah dalam hal yang tak kita suka adalah peluang bagi gelimang pahala. Karena kita juga tahu, seringkali ketidaksukaan kita hanyalah terjemah kecil ketidaktahuan. Ia adalah bagian dr kebodohan. (Salim A Fillah)

Minggu, 02 Februari 2014

Sinergi Ihsan, Iman, dan Islam dalam Kancah Dunia Amilin

Sesungguhnya mengajak orang untuk berinfak, shadaqah, dan zakat esensi untuk mengajak orang mendekatkan diri pada Allah,ihsan, sebagai bentuk pengabdian yang tulus. Dalam 9:99.

Allah menciptakan manusia tidak dengan main-main, sebagaimana dalam 23:115. Sehingga kita dituntut untuk berbuat ihsan dan mengajak orang untuk berbuat ihsan.

Allah memberi fasilitas pada manusia dalam 17:40. Begitu kita tidak memanfaatkan fasilitas ini maka Allah akan menurunkan kedudukan manusia.

Dalam 2:268,menyatakan bahwa setan membuat manusia selalu takut dengan kefakiran. Kalau kita takut miskin maka berarti kita sudah ikut setan.

Dalam 42:5, cobalah dalam seminggu tidak perlu minta apa-apa pada Allah selain ampunan. Saksikan apa yang terjadi.

Kenapa berbuat baik dan ihsan karena kita khalifatul ardh dalam 2:21. Ketika kita berhadapan dengan muzzakki maka kita sedang beribadah kepada Allah, taqarrub Ilallah maka lakukanlah dengan sungguh-sungguh.

Silahkan pensiun dari PNS asal jangan pensiun dari pegawai Allah. Maka setiap keluar rumah tekadkan untuk menjadi pegawai Allah. Dengan mengajak orang berbuat ihsan.

Setiap ada kata rizki maka Allah ikutkan dengan memberi. Begitu kita tidak bekerja maka Allah menurunkan derajat kemuliaan kita seperti dalam suray at-Tin. Kita tetap berbuat baik untuk mempertahankam kemuliaan yang Allah percayakan pada kita dan bentuk penjagaan kita terhadap eksistensi kita sebagai khalifatul ardh, tidak lebih.

Dalam 7:104, mengenai urgensi rahmat. Selanjutnya dalam 16:78 yang harus diaktivasi dulu pendengaran. Makanya ketika anak lahir di bacakan azan, ini adalah nada minor, agar aktif otak limbic nya, yang terstimulus adalah kasih sayang.

Dalam 23:78, menuai esensi doa Rasul saw, 'ya Allah jadikan aku golongan sedikit'. Karena sedikit orang yang bersyukur. Wujud kesyukuran itu dalam 34:17 adalah bekerja. Jin aja bekerja. Bekerja untuk bersyukur bukan sekedar cari uang semata, melaikan bentuk rasa syukur yang nyata pada Rabb Alam Semesta. Sayangnya sedikit yang mengetahui dan mengenal konsep ini.

Dalam 37:60-61, hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja. Hingga tercapailah kemenangan yang nyata

Dalam 4:36. Untuk melihat kesyirikan kita pada Allah cek hubungan kita dengan orang tua. Rasul pun berlepas tangan dari orang yang mengabaikan orang tua. Belajar bijaksana mudah, dengarkan aja ibu. Kekuatan mendengar. Allah sedang mengajari kita banyak hal. Belajarlah dari menyayangi dan mendengar keluh kesah ibu. Berlakulah lemah lembut kepada ortu.  Jika telah tiada maka bersedekahlah untul orang tua. Sasaran dakwah kita adalah keluarga dulu.

Dalam 16: 128, bersama Allah tidak ada kekhawatiran. Allah bersama prang berbuat ihsan.

Wahai Pendampingku Kelak

Wahai imamku penawar cinta kelak..
Terima kasih kerana telah memilihku di antara ribuan bidadari yang ada,
tuk menjadi pelengkap rusukmu.
Padahal kau mengerti, aku hanya wanita biasa,
Amat jauh dari sempurna. Bukan dari kalangan sahabiyyah...
Kerananya ku ingin kau tahu,
Bahwa ku bangga kau telah memilihku,
tuk membersamai hari-hari mu hingga ke jannah, Sayang.....
Ketahuilah, diri ini berlumur kekurangan.
Kuharap kau mampu menyempurnakan, Sayang......
Padamu yang akan memilihku kelak..
Diri ini tak sebijak bunda Khadijah, yang anggin dalam memutuskan masalah.
kerananya ku ingin kau tahu,
Tak semua yang ku lakukan mampu membuatmu senang, Sayang...
Bisa jadi ku berbuat salah dan begitu menyebalkan.
Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku,
jangan marah padaku, pandanglah aku sebagai bidadarimu,
nasihati aku dengan kelembutan dan hikmah,
kerana di lautan hidupku kaulah nahkoda bahteranya, Sayang...
Dalam balutan keimananlah aku akan mematuhimu.
Duhai lelaki yang telah memilihku kelak..
Ingatlah, tak selamanya aku sanggup tampil indah di matamu,
Entah karena kesibukanku,
Mungkin kerana aku  bergulat di dapur,
menyiapkan makan untuk kau dan mujahid mujahidah kita nanti
–insyaAllah-
Maka aku akan semberautan, tak rapi, dan tak wangi.
Atau kerana seharian ku harus membenahi istana kecil kita,
mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja..
maka tegurlah aku, dan kabarkan padaku dengan santun dan kasih sayang…
Ataukah kau akan menemukanku tersengguk-sengguk saat mendengar keluhan dan ceritamu,
bukan kerana aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasa,
tapi kerana semalam saat kau tertidur dengan nyenyak,
aku tak sedetik pun tertidur kerana harus menjaga mujahid mujahidah kecil kita yang sedang sakit,
dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami,
maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu..
Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku,
maka tetaplah tersenyum manis untukku,
kerana kau adalah sumber kekuatanku..
Padamu yang menjadi pilot dalam hidupku kelak..
Ketahuilah, mungkin ada saatnya, aku tak sesabar Fatimah,
ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah,
menangis dan tak terkawal,
bukan kerana ku tak sayang padamu,
tapi aku hanya wanita biasa,
aku juga memerlukan tempat untuk menumpahkan beban di hatiku,
tempat untuk melepaskan penatku,
dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu,
atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu,
maka bersabarlah, kekasihku yang kucintai karena Allah.
yang aku perlukan hanya pelukan dan belaianmu..
Kerana bagiku kau adalah titisan embun yang mampu memadamkan segala nelangsaku..
Bila kau temukan aku dalam khilaf dalam mendidik anak, atau pun dalam berkelakar dikeseharian bersamamu.
Maka jangan membentakku,
tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku,
tegurlah aku dengan nasihat yang menyejukkan sayang,,,
kerana dengan itu ku tau kau selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian,
dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi..
Padamu yang menjadi  pangeran dalam hidupku kelak..
Ketahuilah, aku tak secerdas Siti Aisyah..
Maka jangan pernah bosan mengajariku,
membimbingku ke arah-Nya,
jangan pernah letih memberiku taujih pelajaran sayang..
Aku haus akan ilmu, yang mampu menyempurkan keridhoan Allah padaku.
Aku ingin bersamamu menyelami samudra ilmu yang terhampar luas.
Setiap hari sisihkanlah hak untuk belajar bersamamu.
Entah tentang apapun itu, dimana kita bisa bercumbu mencemburui penghuni langit.
Bercerita kisah yang bermakna, ilmu yang bermanfaat, dan wawasan yang syahdu.
Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam sayang,,,
aku dan engkau kan bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih..
Jangan letih mengingatkanku untuk terus denganmu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah..
Bimbing tanganku ke Jannah-Nya,
agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya.
Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku..
Seiring berjalannya waktu,
kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah,
akan menipis dan memutih.
Kulitku yang bersih akan mulai keriput.
Tanganku yang halus akan menjadi kasar..
Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik,
yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu..
Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu..
Maka jangan pernah berpaling dariku..
Kerana satu yang tak pernah berubah,
bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah,
Yaitu rasa cintaku padamu karena ketaatanmu pada Allah.
Aku hanya wanita biasa, dalam segala kealfaan diri.
Masih banyak yang harus ku telusuri.
Sayang......
Terimalah aku apa adanya dan bimbinglah aku menuju jalan-NYA....

Sabtu, 01 Februari 2014

Cendikiawan Allah

Berguna bagi bangsa adalah niscaya, namun lalai dari kebermaknaan untuk agama kelak nelangsa. Sebuah impian tertinggi puncaknya di syurga dam cara menggapainya ada di dunia. Maka jadilah kaum intelektual yang berarti bagi agama dan bangsa. Semoga Allah meridhoi dan menguatkan setiap langkah. Amin

Ikhlas dan Kerja Keras

Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambanya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.
Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan.

Siksaan bagi Ahli Neraka

Rasulullah SAW. bersabda: Di antara kemiskinan yang dialami ahli neraka adalah saat Allah menciptakan gunung Shu'ud, ahli neraka merangkak naik ke gunung tersebut, maksudnya ingin keluar menyelamatkan diri dari api neraka, mereka berjalan menggunakan kepalanya selama seribu tahun barulah sampai ke puncak gunung, seteiah sampai di puncak gunung dan merasa bisa selamat dari api neraka, tapi mereka malah dilemparkan oleh gunung tersebut ke dasar jurang neraka Jahanam, mereka menyesal sekali. Maka bagi ahli neraka tidak ada tempat melarikan diri dari api neraka, ketika mereka mencoba menghindari api, api tersebut pasti akan terus mendatangi mereka.

Rasulullah Saw. bersabda: "Ahli neraka itu hangus wajahnya, gelap penglihatannya dan hilang akalnya. Kepala mereka bentuknya seperti kubah, badan-badan mereka seperti gunung, matanya melotot, tinggi mereka seperti gunung dan rambut mereka berdiri seperti bambu. Mereka tidak mati dan tidak pula hidup. Setiap penghuni neraka mempunyai 70 kulit, dari kulit yang satu ke kulit yang lain terdapat 7 lapis dari api neraka, perut mereka berisi ulat-ulat dari api neraka yang mereka dengar suaranya seperti suara-suara hewan buas. Rantai dan belenggu dikalungkan pada mereka dan gada dipukulkan pada tubuh mereka, kemudian mereka diseret pada wajahnya."  Rasulullah Saw. bersabda: "Saat-saat yang menyedihkan bagi penghuni neraka adalah sewaktu mereka merintih-tintih: "'Wahai Tulutn kami, siksa telah meliputi kami." Mereka terpenjara di dalam neraka, terbelenggu dervgan belenggu neraka.Kalau mereka diam tidaklah dikasihi, mereka sabarpun tidak akan selamat dan mereka merintih tidak memperoleh perhatian. Mereka digandeng bersama-sama di dalam penjara yang kekal serta diliputi rasa penyesalan. Mereka disiksa lama sekali, tempat masuk mereka sangat sempit, nanah mereka mengalir terus, aurat mereka terbuka dan warna mereka selalu berubah. Orang-orang yang durhaka itu berkata: "Ya Tuhan kami, kesesatan telah mengalahkan kepada kami, dan kami ini adalah termasuk kaum yang sesat. Ya Tuhan kami, hilangkanlah dari kami siksa ini, niscaya kami termasuk orang-orang yang beriman." Rasulullah SAW. bersabda: Saat-saat yang sangat menyedihkan bagi ahli neraka adalah ketika mereka memanggil Malaikat Malik as. selama 70.000 tahun dan mereka tidak mendapat jawaban. Maka mereka berkata: " Ya Tuhan kami, sesungguhnya Malaikat Malik tidak mau menjawab kepada kami." Kemudian Allah SWT. berfifman: "Waliai Malik, jawablah ahli neraka itu." Lalu Malaikat Malik berkata: "Apakah yang kalian inginkan, wahai ahli neraka, orangorang yang dimurkai Allah." Maka mereka menjawab: "Wahai Malaikat Malik, berilah kami minum agar kami rnerasa puas olehnya, karena api telah mebakar daging kami, tulang kami, kulit kami, sertatelah merobek-robek tulang kami dan telah memotong-motong hati kami." Lalu Malaikat Malik memberikan kepada mereka minuman air yang mendidih. Pada saat minuman itu mereka pegang, maka rontoklah jari-jari mereka. Saat air itu telah sampai ke wajah mereka, maka berjatuhanlah mata dan pipi mereka. Dan di saat air itu masuk ke perut mereka, maka terputuslah usus-usus dan hati mereka." Rasulullah SAW. bersabda: "Saat-saat yang menyedihkan bagi ahli neraka adalah ketika mereka rnenginginkan makanan, maka didatangkanlah kepada mereka makanan kayu Zaqqum. Ketika mereka memakannya maka mendidihlah apa yang ada di dalam perut mereka dan otak mereka, serta gusi-gusi mereka. Kemudian keluarlah dari mulut meirefea api yang menjilat-jilat dan rontoklah anggota tobuh mereka."

Rasulullah SAW. bersabda: "Saat-saat yang sangat menyedihkan bagi ahli neraka adalah ketika dipakaikan kepada irtereka pakaian dari cairan tirnah dan tembaga. Ketika pakaian itu dipakaikan kepada mereka, maka terkelupaslah kulit mereka. Orang-orang yang celaka itu berada dalam neraka dalam keadaan buta (tidak bisa melihat), bisu (tidak dapat berbicara) dan tuli (tidak dapat mendengar). Bagi manusia,, biasanya kalau merasa lapar pasti akan makan, jika tidak punya pakaian (telanjang) pasti ingin berpakaian, dan jika mati pasti ingin hidup dan memperbanyak amal kebajikan, tapi hal itu tidak berlaku bagi ahli neraka. Mulai saat berada di alam kubur, lebih-lebih mulai saat berada di Mafshilis Sabil sampai seterusnya, tidak ada yang rnereka harapkan kecuali agar bisa mati lalu menjadi debtt, dikatakan mati mereka tidak mati, dikatakan hidup juga tidak hidup> mereka diam tidak dikasihani, mereka sabar tidak akan selamat, dan meratap-ratap juga tidak ditanggapi. Mereka meminta hujan selama seribu tahun, setelah turun hujan bukannya hujan air malahan hujan bara api yang menjatuhi kepala mereka hingga tembus sampai ke dubur mereka. Lalu mereka memohon hujan lagi selama seribu tahun, hingga ada mendung yang mengganturig, ahli neraka mengharap-harap cemas turunnya hujan yang dibawa oleh rnendung tersebut. Setelah turun hujan ternyata bukan hujan air, malah hujan ular yang menggigit tubuh ahli neraka, sekali gigit sakitnya tidak akan hilang selama seribu tahun, sebagaimana firman Allah:
نﻮﻘﺴﻘﯾ اﻮﻧﺎﻛ ﺎﻤﺑ باﺬﻌﻟا قﻮﻓ ﺎﺑاﺬﻋ ﻢھﺎﻧدز
“Kami tambahkan kepada mereka siksaan yang melebihi dari siksaan terhadap orang yang berbuat dosa."

Na'udzubillah

Motivasi Full Energi