Sesungguhnya mengajak orang untuk berinfak, shadaqah, dan zakat esensi untuk mengajak orang mendekatkan diri pada Allah,ihsan, sebagai bentuk pengabdian yang tulus. Dalam 9:99.
Allah menciptakan manusia tidak dengan main-main, sebagaimana dalam 23:115. Sehingga kita dituntut untuk berbuat ihsan dan mengajak orang untuk berbuat ihsan.
Allah memberi fasilitas pada manusia dalam 17:40. Begitu kita tidak memanfaatkan fasilitas ini maka Allah akan menurunkan kedudukan manusia.
Dalam 2:268,menyatakan bahwa setan membuat manusia selalu takut dengan kefakiran. Kalau kita takut miskin maka berarti kita sudah ikut setan.
Dalam 42:5, cobalah dalam seminggu tidak perlu minta apa-apa pada Allah selain ampunan. Saksikan apa yang terjadi.
Kenapa berbuat baik dan ihsan karena kita khalifatul ardh dalam 2:21. Ketika kita berhadapan dengan muzzakki maka kita sedang beribadah kepada Allah, taqarrub Ilallah maka lakukanlah dengan sungguh-sungguh.
Silahkan pensiun dari PNS asal jangan pensiun dari pegawai Allah. Maka setiap keluar rumah tekadkan untuk menjadi pegawai Allah. Dengan mengajak orang berbuat ihsan.
Setiap ada kata rizki maka Allah ikutkan dengan memberi. Begitu kita tidak bekerja maka Allah menurunkan derajat kemuliaan kita seperti dalam suray at-Tin. Kita tetap berbuat baik untuk mempertahankam kemuliaan yang Allah percayakan pada kita dan bentuk penjagaan kita terhadap eksistensi kita sebagai khalifatul ardh, tidak lebih.
Dalam 7:104, mengenai urgensi rahmat. Selanjutnya dalam 16:78 yang harus diaktivasi dulu pendengaran. Makanya ketika anak lahir di bacakan azan, ini adalah nada minor, agar aktif otak limbic nya, yang terstimulus adalah kasih sayang.
Dalam 23:78, menuai esensi doa Rasul saw, 'ya Allah jadikan aku golongan sedikit'. Karena sedikit orang yang bersyukur. Wujud kesyukuran itu dalam 34:17 adalah bekerja. Jin aja bekerja. Bekerja untuk bersyukur bukan sekedar cari uang semata, melaikan bentuk rasa syukur yang nyata pada Rabb Alam Semesta. Sayangnya sedikit yang mengetahui dan mengenal konsep ini.
Dalam 37:60-61, hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja. Hingga tercapailah kemenangan yang nyata
Dalam 4:36. Untuk melihat kesyirikan kita pada Allah cek hubungan kita dengan orang tua. Rasul pun berlepas tangan dari orang yang mengabaikan orang tua. Belajar bijaksana mudah, dengarkan aja ibu. Kekuatan mendengar. Allah sedang mengajari kita banyak hal. Belajarlah dari menyayangi dan mendengar keluh kesah ibu. Berlakulah lemah lembut kepada ortu. Jika telah tiada maka bersedekahlah untul orang tua. Sasaran dakwah kita adalah keluarga dulu.
Dalam 16: 128, bersama Allah tidak ada kekhawatiran. Allah bersama prang berbuat ihsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar